Anda di halaman 1dari 29

Infeksi Respiratori Akut

Rifqi Hary Zulfikar

Rinitis

Pneumoniae

Faringitis

IRA
Bronkiolitis Bronkitis

Definisi
Rinitis atau dikenal juga dengan common cold adalah infeksi saluran napas ringan dengan gejala utama hidung tersumbat, adanya sekret hidung, bersin, nyeri tenggorokan, dan batuk

Etiologi
Kategori Penyebab rinitis terbanyak Mikroorganisme Rhinovirus Virus Parainfluenza RSV Coronavirus Dapat menyebabkan rinitis Adenovirus Enterovirus Virus Influenza Virus Parainfluenza Reovirus Mycoplasma pneumoniae Jarang menyebabkan rinitis Coccidioides immitis Histoplasma capsulatum Bordatella pertusis Clamydia psitacci Coxiella Burnetti

Patofisiologi
Patogenensis rinitis sama dengan patogenesis infeksi virus pada umumnya, yaitu melibatkan interaksi antara replikasi virus dan respon inflamasi. Meskipun demikian, patogenensis virus-virus saluran pernapasan dapat sangat berbeda antara satu dan yang lainnya karena perbedaan lokasi primer replikasi virus

Manifestasi Klinis
Adanya sekret hidung Demam Nyeri tenggorokan, Batuk, Gangguan tidur, Penurunan nafsu makan Edema dan eritema mukosa hidung Limfadeopati servikalis anterior.

Terapi Non-Medikamentosa
Ada beberapa cara untuk mengatasi hidung yang tersumbat, misalnya pada anak yg lebih besar dianjurkan untuk melakukan elevasi saat tidur. Pada bayi dan anak dianjurkan untuk memberikan terapi suportif cairan yg adekuat, karena pemberian minum dapat mengurangi gejala nyeri atau gatal pada tenggorokan.

Terapi Medikamentosa
Penggunaan antipiretik pada anak direkomendasikan hanya bila demam berhubungan dengan adanya kejadian ketidaknyamanan (misalnya menangis yang berkepanjangan,iritabilitas, pengurangan aktivitas, selera makan yang menurun, gangguan tidur) (evidence level I; kekuatan rekomendasi B).

Paracetamol

1015 mg/kg per dosis (maksimum, 1 gr per dosis) diberikan 46 kali per hari. Dosis terapeutik maksimum 60 mg/kg per hari pada anak usia <3 bulan dan 80 mg/kg per hari pada anak usia >3 bulan (maksimum, 3 gr/hari), dan dosis toksik ialah >150 mg/kg pada pemberian tunggal

Ibuprofen

dosis standar 10 mg/kg per dosis (maksimum, 800 mg per dosis) diberikan 3 atau 4 kali sehari. Dosis terapeutik maksimum 30 mg/kg per hari (maksimum, 1,2 gr/hari), dan dosis toksik >100 mg/kg per hari

(level level I; kekuatan rekomendasi A)."Sari Pediatri, Vol. 12, No. 6, April 2011

Definisi
Istilah faringitis akut digunakan untuk menunjukan semua infeksi akut pada faring termasuk tonsilitis (tonsilofaringitis) yang berlansung hingga 14 hari. Faringitis merupakan peradangan akut membran mukosa faring dan struktur lain disekitarnya. Karena letaknya yang sangat dekat dengan hidung dan dan tonsil, jarang terjadi hanya infeksi lokal faring atau tonsil

Etiologi

Mikroorganisme Bakteri Streptokokus, grup A Streptokokus, grup C dan G

Kelainan yang ditimbulkan

Faringitis, tonsilitis, demam scarlet Faringitis, tonsilitis, scarlatiniform

Campuran bakteri anaerob


Neisseria gonorrhoeae Corrynebacterium diphteriae Aranobacterium haemolitycum Yersinia enterolitica Yersinia pestis

Vincent's angina
Faringitis, tonsilitis Difteri Faringitis, scarlatinifom Faringitis, enterokolitis Plague

Francisella tularensis

Tularemia (orophsringeal form)

Virus Virus Rhino Virus Corona Virus Adeno Common cold/rinitis Common cold Pharingoconjunctional fever, IRA

Virus Herpes simplex 1 dan 2


Virus Parainfluenza Virus Coxackie A Virus Epstein-Barr Virus Sitomegalo HIV virus Virus Inflenza A dan B

Faringitis, ginggivostomantitis
Cold, croup Herpangina, hand-foot-mouth disease Infeksi mononukleosis Mononukleosis virus sitomegalo Infeksi HIV primer Influenza

Mikoplasma Mycoplasma pneumoniae Pneumonia, bronkitis

Klamidia Chlamydia psittaci C. Pneumoniae IRA, pneumonia pneuonia

Manifetasi Klinis
Nyeri kepala, Nyeri perut, dan muntah. Demam yang dapat mencapai suhu 40C, Nyeri tenggorokan. Gejala seperti rinorea, Suara serak, batuk, Konjungtivitis, dan Diare. kontak dengan penderita rinitis juga dapat ditemukan dalam anamnesis

Tatalaksana
Sebagian besar, cukup simtomatik Curiga faringitis streptokokal :
Antibiotik pilihan pada terapi faringitis akut streptokokus grup A adalah Penisilin V oral 1530mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis selama 10 hari Amoksisilin dengan dosis 50mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis selama 6 hari, efektivitasnya sama dengan Penisilin V oral selama 10 hari.

Definisi
Bronkitis akut adalah proses inflamasi selintas yang mengenai trakea, bronkus utama menengah yang bermanifestasi sebagai batuk, serta biasanya akan membaik tanpa terapi dala 2 minggu

Etiolgi
Sebagian besar diakibatkan oleh virus seperti:
Rhinovirus, RSV, virus influenza, virus Parainfluenza, Adenovirus, Paramyxovirus, dan virus Rubeola

Sebagian kecil diakibatkan oleh bakteri seperti:


Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, dan Haemophilus influenza

Manifestasi klinis
Gejala IRA seperti Faringitis dan rinitis Batuk keras dan kering batuk lepas dan produktif Muntah saat batuk keras Nyeri dada pada keadaan yg lebih berat

Tatalaksana
Simptomatis Pengeluaran lendir/sputum :
Posisi tidur diubah-ubah Jaga kelembaban udara Sering minum

Obat-obat penekan batuk sangat jarang diperlukan Antibiotik terbukti tidak mencegah infeksi bakteri sekunder

Definisi
Bronkiolitis adalah penyakit IRA-bawah yang ditandai dengan adanya inflamasi pada bronkiolus. Umumnya, infeksi tersebut disebabkan oleh virus.

Sekitar 95% dari kasu-kasus tersebut secara serologis terbukti disebabkan oleh invasi RSV (Respiratory Syncytial Virus) Belum ada bukti kuat bronkiolitis disebabkan oleh bakteri

Patofisiologi
Infeksi pada epitel bronkiolus Respon inflamasi akut Obstruksi akibat edema, sekresi mukus

Hambatan aliran udara

Tahanan udara > diameter saluran napas

Jarak saluran napas lebih kecil saat ekspirasi

Air trapping dan hiperventilasi

Manifestasi klinis
Pilek ringan, Batuk Demam. Batuk yangdisertai sesak napas. Wheezing Sianosis Merintih (grunting), Napas berbumyi Muntah setelah batuk Rewel Penurunan nafsu makan Takipnea, takikardi, dan peningkatan suhu diatas 38,5C.

Tatalaksana
Terapi suportif :
Oksigen Cairan intravena Penyesuaian suhu agar konsumsi oksigen minimal

Pemberian bronkodilator masih kontroversial karena hanya bersifat jangka pendek

Definisi
Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai parenkim paru. Sebagian besar disebabkan oleh mikrorganisme (virus/bakteri) dan sebagian kecil disebabkan oleh hal lain (aspirasi, radiasi, dll)

Etiologi
Mikroorganisme penyebab pneumonia :
Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenzae, Staphylococcus aureus, Streptokokus grup B Klebsiella pneumoniae Pseudomonas aeryginosa Chlamydia sp Mycoplasma pneumoniae

Patofisiologi
Bakteri parenkim paru rx jaringan udem Stadium hepatisasi merah alveoli : lekosit, fibrin, eritrosit, bakteri Stadium hepatisasi kelabu deposisi fibrin, fagositosis Stadium resolusi degenerasi netrofil, fibrin melonggar, fagosistosis bakteri

Manifestasi klinis
Tergantung : kuman, usia, status imunologis, beratnya penyakit

Gejala infeksi umum: demam, sakit kepala, malaise, penurunan nafsu makan, mual, muntah, diare; kadang ditemukan gejala infeksi ekstrapulmoner. Gejala gangguan respiratorik: batuk, sesak napas, retraksi dada, takipneu, nafas cuping hidung, air hunger, merinth, dan sianosis

Pemeriksaan penunjang
Analisis gas darah lekositosis (>15.000/ul) lazim dijumpai dominasi netrofil, pergeseran ke kiri bakteri trombosit >500.000/ul bakteri trombopeni virus LED dan CRP tidak khas biakan darah : spesifik, hanya 10-15%

Tatalaksana
Penisilin G intravena (25.000 U/kgBB/4 jam) dan kloramfenikol (15 mg/kgBB/6 jam) Seftriakson intravena (50 mg/kgBB/12 jam). Keduanya diberikan selam 10 hari dan ternyata memiliki efektivitas yang sama.

Daftar pustaka
Rahajoe, Nastiti N; Supriyatno, Bambang; Setyanto, Darmawan Budi.2012.Buku Ajar RESPIROLOGI ANAK.Jakarta: Badan Penerbit IDAI. Diniyanti Lubis, Inke Nadia; Lubis, Chairuddin Panusunan.2011.Penanganan Demam Pada Anak.Jakarta: Sari Pediatri.

Anda mungkin juga menyukai

  • Aktif Bekerja
    Aktif Bekerja
    Dokumen1 halaman
    Aktif Bekerja
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii Fix
    Bab Ii Fix
    Dokumen18 halaman
    Bab Ii Fix
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Materi 2 DR Ulan
    Materi 2 DR Ulan
    Dokumen19 halaman
    Materi 2 DR Ulan
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Berat Badan 1
    Berat Badan 1
    Dokumen1 halaman
    Berat Badan 1
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Surat Pernyataan Mempunyai Tempat Praktik
    Surat Pernyataan Mempunyai Tempat Praktik
    Dokumen1 halaman
    Surat Pernyataan Mempunyai Tempat Praktik
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pertanyaan
    Daftar Pertanyaan
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pertanyaan
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Sop Common Cold
    Sop Common Cold
    Dokumen1 halaman
    Sop Common Cold
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Surat Lamaran Kerja
    Surat Lamaran Kerja
    Dokumen1 halaman
    Surat Lamaran Kerja
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Labirinitis
    Labirinitis
    Dokumen2 halaman
    Labirinitis
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Tinitus
    Tinitus
    Dokumen13 halaman
    Tinitus
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Tinitus
    Tinitus
    Dokumen13 halaman
    Tinitus
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Epistaksis
    Epistaksis
    Dokumen12 halaman
    Epistaksis
    Leo Kolong
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Slide Jurnal Vit A
    Slide Jurnal Vit A
    Dokumen16 halaman
    Slide Jurnal Vit A
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Referat Pertusis
    Referat Pertusis
    Dokumen18 halaman
    Referat Pertusis
    Vera Septia Nalurita
    Belum ada peringkat
  • Virus
    Virus
    Dokumen12 halaman
    Virus
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Refreshing
    Refreshing
    Dokumen2 halaman
    Refreshing
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Slide BP
    Slide BP
    Dokumen42 halaman
    Slide BP
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Lapkas SN
    Lapkas SN
    Dokumen18 halaman
    Lapkas SN
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Lapkas SN
    Lapkas SN
    Dokumen30 halaman
    Lapkas SN
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Lapkas SN
    Lapkas SN
    Dokumen18 halaman
    Lapkas SN
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Lapkas BP
    Lapkas BP
    Dokumen35 halaman
    Lapkas BP
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Torch Zahra
    Torch Zahra
    Dokumen42 halaman
    Torch Zahra
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Lapkas NH
    Lapkas NH
    Dokumen32 halaman
    Lapkas NH
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Kejang Demam
    Kejang Demam
    Dokumen10 halaman
    Kejang Demam
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Referat Pertusis
    Referat Pertusis
    Dokumen18 halaman
    Referat Pertusis
    Vera Septia Nalurita
    Belum ada peringkat
  • Dis Tosia
    Dis Tosia
    Dokumen26 halaman
    Dis Tosia
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Sri Ulandari A Taufan
    Belum ada peringkat