Anda di halaman 1dari 83

GLOBALISASI TANTANGAN MASA DEPAN

BAGI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI


PROPINSI SUMATERA UTARA
Seminar Proposal Skripsi Mahasiswa
Disusun Oleh ;
NITEMA HAREFA
25090084

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBINAAN MASYARAKAT INDONESIA
MEDAN
2009
GLOBALISASI TANTANGAN MASA DEPAN
BAGI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
PROPINSI SUMATERA UTARA
Diajukan Oleh ;
NITEMA HAREFA
25090084
Telah disetujui oleh ;
Pembimbing I

Drs. H.M. Ali Musri S.Msi Tanggal, / 2009

Pembimbing II

Drs. M. Yusuf Tanggal, / 2009


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL……………….. 1
B. PERUMUSAN MASLAH…………….…………………
…………….. 4
C. HIPOTESA…………………………………………... 4
D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN... 4
a. Tujuan penelitian …………........ 4
b. Manfaat penelitian …………………. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. GLOBALISASI……………………………………… 6
1.Pengertian Globalisasi dan Teori
Globalisasi………………………............... 6
a. Pengertian globalisasi………………… 6
b.Teori globalisasi.…………………………. 8
2.Ciri-ciri globalisasi………………………….. 9
3.Dampak globalisasi………………………... 11
B. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
1. Pengertian manajemen sumber daya
manusia ……………………………………….. 13
2. Perencanaan sumber daya manusia………
…………………………........ 15
3. Usaha-usaha untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia….... 17
a. Pelatihan dan pengembangan….. 18
b. Pemberian motivasi untuk
pengembangan karir.……………….. 19
c. Pentingnya sistem informasi
manajemen untuk menciptakan
keunggulan bersaing.…………….... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. LOKASI PENELITIAN…………………………………
……. 24
B. METODE DAN TEKNIK PENGUMPULAN
DATA............................................ 24
C. METODE ANALISIS……………………………. 25
D. JANGKA WAKTU PENELITIAN………….… 26
DAFTAR PUSTAKA…………………………………… 27
BAB I
PENDAHULUAN
A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Memasuki era globalisasi yang akan
membawa perubahan besar disetiap
bidang. Kehidupan manusia memiliki
makna yang cukup berarti. Kita
masyarakat dan bangsa Indonesia tidak
dapat terlepas dari perubahan tersebut.
Apalagi kita telah committed terhadap
cita-cita atau visi ASEAN (Association Of
South East Asian Nation) dan APEC (Asian
Facific Economie Cooperation) untuk ikut
serta didalam perubahan itu.
Kehidupan masyarakat dunia dan
masyarakat Indonesia dewasa ini dalam
masa transisi yaitu manusia Indonesia
dalam proses perubahan memasuki dunia
yang semakin menyatu, dinamik, terbuka
dan rentan terhadapa persaingan hidup
dengan banbgsa-bangsa yang lain. Sudah
jelas bahwa manusia Indonesia yang hidup
didalam masa itu adalah manusia yang
berkualitas dan dapat bersaing dalam arti
yang positif dengan bangsa-bangsa di
dunia.
Dalam proses perubahan atau proses
globalisasi menjelang tahun 2020,
kekuatan-kekuatan apa yang akan
berperan dalam proses dimana bangsa
Indonesia berada di dalamnya. Kita bukan
hanya sebagai penonton, tetapi kita harus
ikut serta secara aktif didalamnya kalau
kita tidak mau dilanda dan dikesampingkan
dalam proses globalisasi tersebut. Apabila
kita hanya mau menjadi seperti penonton
dan dihanyutkan oleh arus globalisasi
maka kita akan menjadi manusia dan
bangsa yang kere yang akan menjadi
objek eksploitasi dari bangsa-bangsa yang
lain dan selanjutnya kita akan kehilangan
identitas sebagai bangsa yang merdeka.
Memasuki proses globalisasi tersebut
tentunya bukan tanpa persiapan. Persiapan
yang perlu diadakan yaitu antara lain
menyediakan sumber daya manusia yang
berkualitas, yang dapat menghadapi
tantangan-tantangan globalisasi.
Tantangan-tantangan itu merupakan
kesempatan-kesempatan yang bisa
membawa bangsa menjadi bangsa yang
maju dan masyarakat yang lebih makmur.
Namun, apabila kesempatan itu tidak kita
tanggapi dengan tepat maka kita akan
menjadi bangsa kuli diantara bangsa-
bangsa yang maju.
Pentingnya sumber daya manusia dalam
menghadapi era globalisasi tidak bisa
dipungkiri. Seberapa besar kekuatan
sumber daya manusia yang dimiliki atau
sebanding dengan keberhasilan dalam
menghadapi persaingan. Apabila sumber
daya manusia kita lemah maka tingkat
persaingan yang dapat kita raih juga
lemah. Sebaliknya, apabila sumber daya
manusia yang kita miliki kuat maka akan
menentukan posisi yang kuat dalam
persaingan (dengan kata lain kita dapat
bertahan dalam kancah persaingan yang
cukup ketat).
Manajemen sumber daya manusia
dewasa ini mendapat sorotan tajam dari
berbagai pihak. Sumber daya manusia
mempunyai dampak yang lebih besar
terhadap efektivitas organisasi dibanding
dengan sumber daya yang lain.
Kompleksitas pengelolaan sumber daya
manusia sangat dipengaruhi oleh banyak
faktor. Hal ini sesuai dengan
perkembangan dan kemajuan zaman yang
sedang berlangsung saat ini. Fakor
lingkungan, perubahan tekhnologi yang
cepat, kompetisi internasional, dan kondisi
perekonomian yang tidak menentu
hanyalah beberapa faktor eksternal yang
menyebabkan organisasi harus mencari
cara-cara baru agar dapat memanfaatkan
sumber daya manusia secara lebih efektif.
Faktor internal, seperti tuntutan
memperoleh karyawan yang terlatih, biaya
kompensasi, konflik antara serikat pekerja
(manajemen), aspek hokum, dan aspek
sosial budaya internal merupakan faktor
yang membuat manajemen sumber daya
manusia menjadi semakin penting dan
kompleks.
Sumber daya manusia adalah faktor
sentral dalam suatu organisasi. Adapun
bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat
berdasarkan berbagai visi untuk
kepentingan manusia dan dalam
pelaksanaannya misi tersebut dikelola oleh
manusia. Jadi manusia merupakan faktor
strategis dalam semua kegiatan organisasi.
Selanjutnya manajemen sumber daya
manusia berarti mengurus sumber daya
manusia berdasarkan visi organisasi agar
tujuan organisasi dapat dicapai secara
optimum.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi saat ini tentunya menuntut
persiapan sumber daya manusia yang lebih
baik dan berkualitas. Tanpa sumber daya
manusia kita tidak dapat menerima
perubahan dan perkembangan yang
dimaksud. Apabila kita tidak dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan itu
maka kita akan menjadi korban
penyalahgunaan tekhnologi bagi orang-
orang yang tidak bertanggung jawab.
Mengingat pentingnya manajemen
sumber daya manusia dalam menghadapi
era globalisasi tahun 2020 yang akan
dating maka penulis tertarik dan memilih
judul untuk penelitian yaitu ; “Globalisasi
Tantangan Masa Depan Bagi Dinas
Pertambangan Dan Energi Propinsi
Sumatera Utara”
B. PERUMUSAN MASALAH
Sumber daya manusia yang ada pada
Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi
Sumatera Utara belum mampu/belum siap
dalam menghadapi Era Globalisasi
sehingga perlu melakukan peningkatan
kinerja sebagai suatu penyesuaian untuk
mencapai keunggulan dalam memberikan
pelayanan kepada publik
C.HIPOTESA
Yang merupakan jawaban sementara
terhadap masalah yang dihadapi oleh
Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi
Sumatera Utara adalah sember daya
manusia yang dimiliki belum mampu
mencapai keunggulan dalam memberikan
pelayanan kepada publik terutama dalam
memasuki era globalisasi.
D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
a. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian
ini adalah ;
1. Untuk mengetahui sejauh mana
persiapan Dinas Pertambangan dan
Energi Propinsi Sumatera Utara dan
dalam menghadapi Era Globalisasi
tahun 2020 yang akan datang
2. Untuk mengetahui bagaimana sumber
daya manusia yang ada pada Dinas
Pertambangan dan Energi Propinsi
Sumatera Utara
3.Untuk mengetahui bagaimana
kebijaksanaan pimpinan Dinas
Pertambangan dan Energi Propinsi
Sumatera Utara dalam pemberian
kesempatan kepada pegawai untuk
meningkatkan karir dan mutu sumber
daya manusia
b. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh
dalam penelitian ini adalah ;
1. Untuk menambah pengetahuan dan
wawasan penulis tentang makna yang
terkandung dalam istilah globalisasi dan
bagaimana cara menghadapinya,
terutama bagi Dinas Pertambangan dan
Energi Propinsi Sumatera Utara
2. Sebagai bahan masukan atau
pertimbangan bagi Pimpinan Dinas
Pertambangan dan Energi Propinsi
Sumatera Utara dalam menentukan
kebijakan dalam menghadapi era
globalisasi nantinya.
3. Sebagai bahan masukan bagi para
pembaca dalam hal memahami
pentingnya sumber daya manusia
dalam menghadapi/memasuki era
globalisasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. GLOBALISASI
1. Pengertian dan Teori Globalisasi
a. Pengertian Globalisasi
Istilah globalisasi dewasa ini sudah
menjadi kata sehari-hari, mulai dari
kalangan pemerintah sampai
dikalangan masyarakat biasa. Namun
sampai saat ini belum ada defenisi
yang mapan tentang istilah globalisasi,
kecuali sekedar defenisi kerja, tergantung
dari sudut mana kita melihatnya.
Kata global dalam dekade terakhir ini
bukanlah sesuatu yang baru dan tidak
hanya menjadi konsep ilmu pengetahuan
sosial dan ekonomi, telah menjadi jargon
politik, (Ideologi pemerintah rezim ) dan
hiasan bibir masyarakat awam diseluruh
dunia. Tekhnologi informasi dan media
elekronik dinilai sebagai simbol pelopor
yang mengintegrasikan seluruh sistem
dunia, baik dalam aspek sosial, budaya
ekonomi dan keuangan.
Menurut Tulus Tambunan (2008 ; 1)
proses globalisasi ekonomi adalah
perubahan perekonomian dunia, yang
bersifat mendasar atau struktural dan
proses ini akan berlanjut terus dengan
laju yang akan semakin cepat mengikuti
perubahan tekhnologi yang juga akan
semakin cepat dan peningkatan serta
perubahan pola kebutuhan masyarakat
dunia.
Menurut A.G MC.Grew (2006 ; 219)
Globalisasi adalah proses dimana
berbagai peristiwa, keputusan dan
kegiatan dibelahan dunia yang satu dapat
membawa konsekuensi penting bagi
berbagai individu dan berbagai
masyarakat dibelahan dunia yang lain.

Dari kedua defenisi diatas dapat


disimpulkan bahwa proses globalisasi telah
meningkatkan kadar ketergantungan
ekonomi dan mempertajam persaingan
antar nergara, tidak hanya dalam
perdagangan internasional tetapi juga
disektor sosial budaya, politik dan
tekhnologi.
Menurut teori Abeng (Msn Com)
proses globalisasi bergerak sejalan dalam
3 (tiga) arena kehidupan manusia yaitu ;
1. Arena Ekonomi
2. Arena Politik
3. Arena Budaya
Dalam arena ekonomi proses tersebut
mempengaruhi pengaturan-pengaturan
sosial dalam produksi, pertukaran barang
distribusi dan konsumsi baik barang
maupun pelayanan. Globalisasi ekonomi
merupakan suatu proses kegiatan
ekonomi dimana Negara-negara diseluruh
dunia menjadi satu kekuatan pasar yang
semakin terintegrasi dengan tanpa
rintangan batas teritorial Negara.
Globalisasi perekonomian mengharuskan
penghapusan seluruh batasan dan
hambatan terhadap arus modal, barang
dan jasa
Dalam arena politik proses tersebut
menyatakan diri dalam pengaturan sosial
dalam kaitannya dengan konsentrasi serta
aplikasi kekuasaan.
Dalam arena budaya proses tersebut
menyatakan diri dalam pengaturan sosial
dalam kaitannya dengan pertukaran dan
ekspresi simbol mengenai fakta,
pengertian kepercayaan, selera dan nilai.
b. Teori Globalisasi
Cochrane dan Pain (2006 ; 192)
menegaskan bahwa dalam kaitannya
dengan globalisasi, terdapat 5 (Lima)
unsur posisi teoritis yang dapat dilihat,
yaitu ;
1. Para globalis percaya bahwa globalisasi
adalah sebuah kenyataan yang memiliki
konsekuensi nyata terhadap bagaimana
orang dan lembaga diseluruh dunia
berjalan. Mereka percaya bahwa
Negara-negara dan kebudayaan lokal
akan hilang diterpa kebudayaan dan
ekonomi global yang homogen.
Meskipun demikian, para globalis tidak
memiliki pendapat sama mengenai
konsekuensi terhadap proses tersebut.
2. Para globalis positif dan optimis
menanggapi dengan baik perkembangan
semacam itu dan menyatakan bahwa
globalisasi akan menghasilkan masyarakat
dunia yang toleran dan bertanggung
jawab
3. Para globalis pesimis berpendapat
bahwa globalisasi adalah sebuah
fenomena negatif karena hal itu
sebenarnya adalah bentuk penjajahan
barat ( terutama Amerika Serikat) yang
memaksa sejumlah bentuk budaya dan
konsumsi yang homogen dan terlihat
sebagai sesuatu yang benar
dipermukaan. Beberapa dari mereka
kemudian membentuk kelompok untuk
menantang globalisi (antiglobalsiasi)
4. Para tradisional tidak percaya bahwa
globalisasi tengah terjadi. Mereka
berpendapat bahwa fenomena ini adalah
sebuah mitos semata atau, jika
memang ada, terlalu dibesar-besarkan.
Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah
menjadi sebuah fenomena
internasional selama ratusan tahun. Apa
yang tengah kita alami saat ini hanyalah
tahap lanjutan, atau evolusi, dari
produksi dan perdagangan kapital.
5. Para transformasionalis berada diantara
para globalis dan tradisionalis. Mereka
setuju bahwa pengaruh globalisasi telah
sangat dilebih-lebihkan oleh para
globalis. Namun, mereka juga
berpendapat bahwa sangat bodoh jika
kita menyangkal keberadaan konsep ini.
Posisi teoritis ini berpendapat bahwa
globalisasi seharusnya dipahami sebagai
“seperangkat hubungan yang saling
berkaitan dengan murni melalui sebuah
kekuatan, yang sebagian besar tidak
terjadi secara langsung.” Mereka
menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik,
terutama ketika hal tersebut
negative atau, setidaknya, dapat
dikendalikan.

2. Ciri-Ciri Globalisasi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi yang semakin canggih dengan
laju yang begitu cepat merupakan salah
satu faktor penting pemicu globalisasi.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan
tekhnologi yang membuat setiap
organisasi, masyarakat, dan bahkan
negara. Perkembangan ini telah
meningkatkan kadar hubungan saling
ketergantungan antar Negara, tidak
hanya dalam perdagangan internasional,
tetapi juga dalam investasi, keuangan,
produksi, dan tekhnologi.
Globalisasi tidak hanya berorientasi
dalam satu sisi saja/dalam satu bidang
tertentu tetapi menyangkut seluruh aspek
kehidupan manusia baik ekonomi, politik,
sosial, budaya, dan tekhnologi dan lain-
lain. Oleh karena itu kita kita perlu
mengenal ciri-ciri yang menandakan
terjadinya globalisasi. Berikut ini ciri-ciri
globalisasi menurut Kennedy dan Cohen
(MSN Com) ;
1. Perubahan dalam konsep ruang waktu.
Perkembangan barang-barang seperti
telepon genggam, televise, satelit, dan
internet menunjukkan bahwa komunikasi
global terjadi demikian cepatnya,
sementara melalui pergerakan massa
semacam turisme memungkinkan kita
merasakan banyak hal dari budaya yang
berbeda.
2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-
negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari
pertumbuhan perdagangan internasional,
peningkatan pengaruh perusahaan
multinasional, dan dominasi organisasi
semacam Word Trade Organization
(WTO)
3. Peningkatan interaksi kultural melalui
perkembangan media massa (terutama
televise, film, musik, transmisi, berita dan
olahraga internasional). Saat ini, kita
dapat mengkonsumsi dan mengalami
gagasan dan pengalaman yang baru
mengenai hal-hal yang melintasi
beraneka ragam budaya, misalnya dalam
bidang fashion, literature, dan makanan.
4. Meningkatnya masalah bersama misalnya
pada bidang lingkungan hidup, krisis
multinasional, inflasi regional dan lain-
lain.
Sebuah kesadaran dan pemahaman
bahwa dunia adalah satu. Kebanyakan dari
kita sadar bahwa diri kita turut ambil
bagian dalam sebuah dunia yang harus
berubah tanpa terkendali yang ditandai
dengan selera dan rasa ketertarikan akan
hal sama, perubahan dan ketidak pastian,
serta kenyataan yang mungkin terjadi.
Sejalan dengan itu, dapat dikatakan bahwa
globalisasis sebagai zaman transformasi
sosial.
3. Dampak Globalisasi
Globalisasi membawa dampak yang
sangat besar bagi kehidupan manusia.
Globalisasi tidak hanya berdampak
pada masalah ekonomi saja tetapi juga
berpengaruh pada dimensi politik,
sosial dan budaya. Globalisasi juga
membawa ekonomi pada system pasar
bebas dunia, begitu juga kemajuan
tekhnologi komunikasi dan sistem
informasi membawa persaingan pasar
dan lapangan kerja yang sangat ketat
dimana-mana.
Globalisasi perekonomian merupakan
suatu proses kegiatan ekonomi dan
perdagangan, dimana Negara-negara
didunia menjadi satu kekuatan pasar
yang semakin terintegrasi dengan tanpa
rintangan batas teritorial Negara.
Globalisasi perekonomian
mengharuskan penghapusan seluruh
batasan dan hambatan terhadap arus
modal, barang dan jasa. Menurut Tanri
Abeng (MSN Com). Perwujudan nyata
dari globalisasi ekonomi antara lain
terjadi dalam bentuk-bentuk berikut ;
- Globalisasi produksi, dimana perusahaan
berproduksi di berbagai negara, dengan
sasaran agar biaya produksi menjadi lebih
rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah
buruh yang rendah, tariff bea masuk yang
murah, infrastruktur yang memadai
ataupun karena iklim usaha dan politik
yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi
lokasi manufaktur global.
- Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global
mempunyai akses untuk memperoleh
pinjaman atau melakukan investasi (baik
dalam bentuk portofolio ataupun langsung)
di semua negara di dunia. Sebagai contoh,
PT Telkom dalam memperbanyak satuan
sambungan telepon, atau PT Jasa Marga
dalam memperluas jaringan jalan tol telah
memanfaatkan sistem pembiayaan dengan
pola BOT (Build-Operate-Transfer)
bersama mitrausaha dari manca negara.
- Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global
akan mampu memanfaatkan tenaga kerja
dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti
penggunaan staf professional atau buruh
kasar yang biasa diperoleh dari negara
berkembang. Dengan globalisasi maka
Human movement akan semakin mudah
dan bebas.
- Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat
suatu negara dengan mudah dan cepat
mendapatkan informasi dari negra-negara
di dunia karena kemajuan tekhnologi,
antara lain melalui ; TV, radio, media cetak
dll.
Dengan jaringan komunikasi yang semakin
maju telah membantu meluasnya pasar
keberbagai belahan dunia untuk barang
yang sama. Sebagai contoh ; KFC, celana
jeans, levi’s, atau hamburger melanda
pasar dimana-mana. Akibatnya selera
masyarakat dunia, baik yang berdomisili di
kota ataupun di desa menuju pada selera
global
- Globalisasi perdagangan. Hal ini terwujud
dalam bentuk penurunan dan
penyeragaman tarif serta penghapusan
berbagai hambatan nontarif. Dengan
demikian kegiatan perdagangan dan
persaingan menjadi semakin cepat, ketat,
dan fair.
B. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
1. Pengertian Manajemen Sumber daya
Manusia
Sumber daya manusia memiliki posisi
sangat strategis dalam organisasi, artinya
unsur manusia memiliki/memegang
peranan penting dalam melakukan
aktivitas untuk pencapaian tujuan. Untuk
mencapai kondisi yang lebih baik maka
perlu adanya manajemen terhadap
sumber daya manusia secara memadai
sehingga terciptalah SDM yang
berkualitas, loyal dan berprestasi.
Manajemen sumber daya manusia
merupakan usaha untuk mengerahkan
dan mengelola sumber daya manusia
didalam organisasi agar mampu berfikir
dan bertindak sebagaimana yang
diinginkan oleh organisasi.
Menurut Moses N.Kiggundu (2004;11)
Human resources management is the
development and utilization of
personnel for the effective achievement of
individual, organization, community,
national, and international goals and
objectives (Manajemen sumber daya
manusia adalah pengembangan dan
pemanfaatan pegawai dalam rangka
tercapainya tujuan dan sasaran
individu, organisasi, masyarakat,
bangsa, dan internsional yang efektif)
Menurut Ike Kusdyah Rahmawaty (2007
; 3) Manajemen sumber daya manusia
adalah merupakan suatu proses
perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan kegiatan-
kegiatan, pengadaan, pengembangan,
pemberian kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pelepasan sumber
daya manusia agar tercapai berbagai
tujuan individu, organisasi dan
masyarakat.
Dari kedua defenisi diatas dapat
disimpulkan bahwa manajemen sumber
daya manusia adalah suatu proses
pemanfaatan sumber daya manusia yang
dijalankan berdasarkan fungsi-fungsi
manajemen demi tercapainya tujuan dan
sasaran individu, organisasi dan
masyarakat.
Defenisi manajemen sumber daya
manusia berorientasi dalam dua ruang
lingkup yang berbeda yaitu ; ada yang
berorientasi dalam persfektif makro dan
ada yang berorientasi dalam persfektif
mikro. Kedua orientasi defenisi defenisi
tersebut saling berkaitan, perbedaan
keduanya hanyalah terletak pada ruang
lingkupnya saja. Persfektif makro ruang
lingkupnya bisa nasional atau bahkan
bersifat internasional, maka persfektif
mikro hanya menyangkut organisasi yang
lebih bersifat lokal saja.
Manajemen sumber daya manusia
adalah pendekatan terhadap manajemen
manusia. Pendekatan manajemen
manusia ini didasarkan pada nilai
manusia dalam hubungannya dengan
organisasi. Amstrong (2004 ; 10)
memberikan pendekatan terhadap
manajemen manusia yang didarkan pada
4 prinsip yaitu ;
1.Sumber daya manusia adalah harta yang
paling penting yang dimiliki oleh
organisasi, sedangkan manajemen yang
efektif adalah kunci bagi keberhasilan
organisasi tersebut.
2.Keberhasilan sangat mungkin dicapai jika
peraturan atau kebijaksanaan dan
prosedur yang bertalian dengan manusia
dari organisasi tersebut saling
berhubungan, memberikan sumbangan
terhadap pencapaian tujuan serta
perencanaan strategis.
3.Kultur dan nilai, suasana organisasi dan
perilaku manajerial yang berasal dari
kultur tersebut akan memberikan
pengaruh yang besar terhadap hasil
pencapaian yang terbaik.
4.Manajemen manusia berhubungan dengan
integrasi menjadikan semua anggota
organisasi terlibat dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama.
Aktivitas manajemen sumber daya
manusia meliputi usaha penignkatan
produktivitas, pemanfaatan sumber daya
manusia seperti pengadaan,
pengembangan, pemebrian imbalan,
motivasi, mutasi dan pemberhentian.
Dengan demikian penanganan sumber
daya manusia tidak luput dari usaha untuk
meningkatkan produktivitas kerja, dan
efisiensi dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
2. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan merupakan kegiatan atau
proses yang sangat penting dalam
organisasi, termasuk dalam manajemen
sumber daya manusia sebab perencanaan
merupakan persyaratan pelaksanaan
kegiatan yang harus dilakukan.
Perencanaan mengembangkan “focus dan
fleksibilitas”. Suatu yang memiliki focus
untuk mengetahui apa yang terbaik, apa
yang dibutuhkan, dan mengetahui
kualitas pelayanan yang baik. Organisasi
yang mempunyai fleksibilitas beroperasi
secara dinamis dan mempunyai pandangan
kedepan akan mampu mengambiltindakan
atau mengantisipasi masalah-masalah
yang mendesak dan memanfaatkan
kesempatan yang ada.
Menurut Andrew F. Sikula (2007 ; 58)
perencanaan sumber daya manusia
adalah ; proses analisis dan identifikasi
tersedianya kebutuhan akan sumber
daya manusia sehingga organisasi
tersebut dapat mencapai tujuan.
Menurut Ike Kusdyah R (2007 ; 56)
perencanaan sumber daya manusia adalah
suatu proses sestematis untuk
memprediksi permintaan dan
penyediaan sumber daya manusia
dimasa datang.
Perencanaan sumber daya manusia
mempunyai peran yang penting dalam
mengembangkan perencanaan strategis
organisasi. Pelaksanaan fungsi-fungsi
sumber daya manusia manajemen harus
dilaksanakan secara konsekuen sehingga
menjamin keberhasilan perencanaan
strategis yang ditetapkan.
Beberapa para ahli mengatakan
perencanaan sangat penting karena ;
1 Perencanaan berorientasi pada output
2. Perencanaan memberikan arah orientasi
pada kinerja
3. Perencanaan berorientasi pada prioritas
4. Perencanaan berfokus pada hal yang
paling penting untuk mendapat perhatian
yang utama.
5. Perencanaan berorientasi keuntungan
6. Perencanaan membantu mengalokasikan
sumber-sumber untuk mendayagunakan
kekuatan terbaik
7. perencanaan berorientasi pada perubahan
3. perencanaan membantu mengantisipasi
masalah dan kesempatan sehingga dapat
dicapai efisien dan efektivitas.
Menurut Thomas H. Stone (2007 ; 60)
tujuan pokok perencanaan sumber daya
manusia yaitu ;
1. Membantu menentukan tujuan organisasi,
termasuk perencanaan pencatatan
kesempatan kerja yang sama pada
karyawan dan tujuan tindakan afirmatif.
2. Melihat pengaruh program dan kebijakan
alternatife sumber daya manusia dan
menyarankan pelaksanaan alternatif yang
paling menunjang kepada keefektifan
organisasi
Manfaat perencanaan sumber daya
manusia menurut Ike Kusdyah
Rahmawatu. (2007 ; 62) yaitu ;
1. Manajemen puncak memiliki visi yang
lebih baik terhadap aspek-aspek sumber
daya manusia atau terhadap keputusan
bisnis.
2. Manajemen dapat memprediksi adanya
ketidak seimbangan yang mempengaruhi
biaya sumber daya manusia menjadi
tidak terkontrol.
3. Manajemen dapat menempatkan “right
man on the right place” dengan tepat
sesuai dengan kebutuhan organisasi
4.Manajemen memberi kesempatan yang
lebih baik untuk melibatkan wanita dan
golongan minoritas dalam program
perencanaan sumber daya manusia
internal organisasi
5.Menambah sistem informasi menjadi lebih
baik untuk mengetahui pengetahuan
tentang profil karyawan, pekerjaan,
keahlian, kemampuan, kompensasi yang
adil dan layak, serta dapat memprediksi
kebutuhan jumlah tenaga kerja saat ini
dan yang akan datang
6.Memungkinkan penarikan karyawan baru
secara ekonomis
7.Koordinasi sumber daya manusia berjalan
lebih baik.
Kebutuhan akan perencanaan sumber
daya mausia tidak lagi merupakan
kebutuhan sekunder, tetapi merupakan
kebutuhan mutlak bagi perkembangan
organisasi secara keseluruhan.
Perubahan-perubahan lingkungan
menyadarkan bahwa organisasi harus
berbenah diri menuju kedinamisan global.
3. Usaha-Usaha Untuk Meningkatkan
Kualitas Sumber Daya Manusia
Untuk mencapai tujuan suatu
organisasi dibutuhkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan
berkompetensi. Dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia perlu
melakukan langkah-langkah untuk
mengembangkan kompetensi dalam
pekerjaan.
a. Pelatihan Dan Pengembangan
Pelatihan merupakan wadah
lingkungan bagi karyawan, dimana
mereka memperoleh atau mempelajari
sikap, kemampuan, keahlian,
pengetahuan dan perilaku spesifik yang
berkaitan dengan pekerjaan.
Pengembangan didasarkan pada fakta
bahwa karyawan akan membutuhkan
pengetahuan, keahlian dan kemampuan
yang berkembang untuk bekerja dengan
lebih baik dalam suksesi posisi yang ada
dalam rekruitmen.
Pelatihan dan pengembangan ditujukan
untuk mempertahankan dan meningkatkan
prestasi kerja para karyawan. Pelatihan
ditujukan untuk meningkatkan prestasi
kerja karyawan/pegawai saat ini,
sedangkan pengembangan ditujukan untuk
meningkatkan prestasi kerja karyawan
saat ini dan masa datang. Pelatihan
diarahkan untuk membantu karyawan
melaksanakan pekerjaan saat ini secara
lebih baik., pelatihan dan pengembangan
akan dijalani oleh karyawan non manajerial
maupun karyawan/pegawai manajerial.
Karyawan non manajerial barangkali akan
lebih banyak menerima pengembangan
dalam bentuk keterampilan tekhnis
dibanding dengan manajer yang lebih
banyak menerima pengembangan dalam
bentuk keterampilan konseptual, atau
analitis untuk memperdalam wawasan
guna membawa rekruitmen pada tujuan
yang strategis dan spesifik. Menurut
Murray Ainsworth (2005 ; 78) pelatihan
dapat berfungsi untuk dapat mengetahui
2 (dua) hal menurut setiap karyawan ;
1.Seberapa jauh basis pengetahuan
seseorang?
2. Seperti apakah keterampilan seseorang?
Sejumlah alat dan tekhnik dapat
digunakan untuk mengeksplorasi
pertanyaan ini, tekhnik ini biasanya
mengusung label audit keterampilan
menghasilkan ;
1. Deskriptif tentang standar pekerjaan yang
spesifik demi mencapai hasil
2. Deskriptif keterampilan dan pengetahuan
(kompetensi) yang tersedia, baik pada
level individu atau team, jika tepat.
3. Kesenjangan, dimana beberapa
kompetensi yang dibutuhkan tidak
tersedia, atau kompetensi yang diperlukan
tidak berada pada level yang diharapkan
b.Pemberian Motivasi Untuk
Pengembangan Karir
Ada berbagai macam dorongan dalam
upaya untuk memperluas pegawai yang
mempengaruhi efisiensi dan kualitas dari
operasi pemerintah seringkali menjadi
pusat perbaikan produktivitas. Menurut
Rosidah (2004 ; 189). Analisis yang lebih
mengkonsentrasikan pada kinerja pegawai
akan lebih memberikan penekanan pada
dua faktor utama ;
1. Keinginan atau motivasi dari pegawai
untuk bekerja yang kemudian akan
menghasilkan usaha-usaha pegawai
tersebut.
2. Kemampuan dari pegawai untuk bekerja.
Hal tersebut dapat dirumuskan dalam
bentuk persamaan sebagai berikut ;
P = F(m X a)
Maksud dari persamaan diatas ;
P = Performance (kinerja)
m = motivation
a = ability (kemampuan)
Dengan demikian motivasi yang
diharapakn dari pegawai adalah fungsi dari
motivasi dan kemampuan tersebut dapat
mempengaruhi kinerja pegawai. Apabila
motivasi tinggi dengan didorong oelh
kemampuan yang tinggi maka kinerja
pegawai juga tinggi
Dalam suatu organisasi kemampuan
seseorang pemimpin dalam memotivasi
anggotanya sangat penting karena berkaitan
dengan kemampuan yang dimiliki seseorang
pemimpin untuk memberikan dorongan agar
anggota dapat bekerja lebih giat guna
pencapaian tujuan organisasi.
Selain hal tersebut diatas pimpinan
suatu organisasi juga perlu memotivasi
anggotanya untuk mengembangkan karir
guna meningkatkan kualitas sumber daya
manusia agar SDM yang dimiliki oleh
organisasi dapat mengikuti
perkembangan yang akan terjadi.

c. Pentingnya Sistem Informasi


Manajemen Untuk Menciptakan
Keunggulan Bersaing
Banyak pendapat mengatakan bahwa
tekhnologi informasi merupakan salah
satu senjata persaingan. Hal ini tidak
perlu diragukan lagi karena saat ini
tekhnologi informasi telah menjadi salah
satu alat untuk meningkatkan efisiensi
aktivitas operasional lembaga pendidikan.
Hampir setiap lembaga pendidikan telah
tampak fenomena bahwa yang menjadi
kriteria pilihan masyarakat saat ini adalah
lembaga pendidikan yang telah memiliki
perangkat tekhnologi informasi yang
sangat memadai dalam berbagai aktivitas
operasional lembaga pendidikan tersebut.
Hal ini disebabkan oleh salah satu unsur
penilaian masyarakat tentang kualitas
pendidikan saat ini dapat dilihat dari
kemampuan lembaga pendidikan dalam
menyajikan jasa pendidikan diantaranya
menggunakan tekhnologi informasi
Menurut Indrajit (2005 ; 21) strategi
sistem informasi manajemen merupakan
sub bagian dari sebuah work plan lembaga
pendidikan karena peranan sistem
informasi dinilai sangat kritikal dalam
mendorong kelangsungan hidup sebuah
lembaga pendidikan. Tiga pilar utama yang
harus diperhatikan dalam menyusun
strategi tersebut adalah sebagai berikut;
Pertama, strategi sistem informasi
(information system strategi/IS strategy).
Hal pokok yang harus dipertimbangkan
secara matang, yaitu bagaimana
mendefenisikan kebutuhan akan sistem
informasi manajemen pendidikan secara
umum karena setiap lembaga pendidikan
memiliki kebutuhan informasi yang unik,
yang tidak hanya terbatas pada jenis
maupun karakteristik informasi, namun
lebih jauh menyangkut relevansi informasi
yang dihasilkan, kecepatan aliran informasi
dari suatu bagian kebagian lainnya dalam
sebuah lembaga pendidikan, kualitas
keakuratan informasi, target nilai ekonomis
informasi pendidikan yang diperoleh,
batasan biaya yang harus dikeluarkan
dalam pengolahan informasi jasa
pendidikan, dan struktur lembaga
pendidikan sebagai pengguna informasi.
Untuk menjamin agar informasi dapat
mengalir dengan baik, dalam sebuah
lembaga pendidikan perlu dikembangkan
sebuah sistem informasi manajemen
pendidikan yang melibatkan komponen
internal dan eksternal lembaga pendidikan
untuk menjamin alur informasi yang efektif
dan berkualitas. Komponen utama yang
dibutuhkan untuk menghasilkan sistem
informasi manajemen pendidikan yang
efektif dan berkualitas, yaitu tersedianya
tekhnologi informasi yang didukung oleh
sumber daya manusia yang mampu
mengoperasikannya.
Kedua, kebutuhan akan strategi
tekhnologi informasi (information
technology strategy/IT strategy) dalam
lembaga pendidikan adalah resiko tertentu
yang akan menjadi tanggungan
sehubungan dengan pemilihan salah satu
tekhnologi informasi tertentu. Resiko yang
akan dihadapi meliputi hal-hal berikut.
1. Perkembangan tekhnologi informasi yang
tumbuh dan berkembang secara
eksponensial sehingga usia tekhnologi
yang digunakan sangat pendek.
2. Banyaknya pilihan penjual tekhnologi
informasi dengan berbagai kelebihan dan
kekurangan kualitas dan pelayanan yang
dimiliki.
3. Sistem tekhnologi ini terdiri dari banyak
komponen yang independen dan
sekaligus memiliki ketergantungan
dengan komponen lainnya.
4.Infrastruktur tekhnologi informasi dari
berbagai sudut pendekatan misalnya
sebagai cost center, profit center, atau
service center yang memiliki cara
penanganan yang berbeda.
5.Tekhnologi informasi yang dibangun harus
signifikan dapat menjawab kebutuhan
informasi yang didefenisikan pada strategi
sistem informasi dengan tetap
mempertimbangkan keterbatasan lembaga
pendidikan (misalnya biaya investasi untuk
pengadaan sarana dan prasarana lembaga
pendidikan dan sumber daya manusia)
Ketiga, strategi sistem informasi
(information system strategy/IS strategy)
dan strategi tekhnologi informasi(IT
strategy) pada lembaga pendidikan sudah
dapat disusun dengan baik, tetapi akan
timbul pertanyaan siapa yang akan
melaksanakannya. Dalam hal ini akan
membutuhkan strategi manajemen
informasi (IM strategy) untuk menjabarkan
target pembentukan sistem informasi
manajemen pendidikan yang andal dengan
mendayagunakan tekhnologi informasi
yang dapat dioperasionalkan dalam
lembaga pendidikan, baik jangka panjang
maupun jangka pendek, sejalan dengan
pertumbuhan lembaga pendidikan dimasa
mendatang
Strategi sistem informasi (IS strategy)
lebih menekankan kepada sisi permintaan
dari lembaga pendidikan yang memerlukan
sistem informasi manajemen pendidikan
untuk dapat menjamin terciptanya aliran
informasi yang efektif dan berkualitas.
Disamping itu, harus menekankan pada
hubungan antara informasi dengan
kebutuhan operasional lembaga pendidikan
secara menyeluruh. Strategi tekhnologi
informasi (IT strategy) dalam hal ini
berada pada sisi penawaran yang akan
menyediakan tekhnologi informasi yang
sesuai dengan kebutuhan lembaga
pendidikan serta menekankan tekhnologi
yang mampu dimiliki dan dikembangkan
oleh setiap lembaga pendidikan.
Sedangkan strategi manajemen informasi
(IM strategy) memberikan gambaran
mengenai cara yang harus ditempuh agar
target pengembangan dan implementasi
sistem informasi manajemen pendidikan
tidak sebatas wacana setapi menjadi
kenyataan dan berorientasi kepada tekhnik
manajemen yang akan dipergunakan oleh
setiap lembaga pendidikan yang
bersangkutan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. LOKASI PENELITIAN
Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu ‘
Globalisasi tantangan masa depan bagi
Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi
Sumatera Utara, maka lokasi penelitian ini
dilakukan pada Dinas Pertambangan dan
Energi Propinsi Sumatera Utara
B. METODE PENELITIAN DAN TEKHNIK
PENGUMPULAN DATA
Untuk memperoleh data dan keterangan
didalam penyusunan skripsi ini, maka
diadakan penelitian dengan
menggunakan metode penelitian yaitu ;
1. Penelitian Kepustakaan (Library
Research)
Yaitu metode penelitian yang dilakukan
dengan cara pengumpulan data dari
sumber perpustakaan, majalah-majalah,
tulisan ataupun karya ilmiah yang ada
hubungannya dengan judul skripsi ini.
2.Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu metode penelitian yang dilakukan
dengan cara langsung terjun ke objek
penelitian yang diteliti, dalam hal ini
Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi
Sumatera Utara.
Adapun tekhnik pengumpulan data
yang dilakukan adalah;
1. Pengamatan (Observasi), yakni
melakukan pengamatan secara langsung
pada objek yang diteliti.
2. Wawancara (Interview), yakni melakukan
Tanya jawab dengan pihak-pihak yang
berwenang dalam perusahaan tersebut
untuk memperoleh keterangan yang
berkaitan dengan penulisan skripsi ini.
2.Daftar pertanyaan (questioner), yakni
membuat daftar pertanyaan yang
ditujukan pada beberapa karyawan untuk
dapat menjadi daftar pertanyaan yang
telah dipersiapkan sebelumnya dan
mengembalikannya pada penulis setelah
diisi karyawan.

C. METODE ANALISIS
Sesuai dengan permasalahan dan
hipotesa yang telah diuraikan, maka
tekhnik analisa data yang digunakan
adalah sebagai berikut;
1.Metode analisa deskriptif
Melalui metode ini data dikumpulkan,
disusun, dikelompokkan, dianalisis,
kemudian diintegrasikan sehingga menjadi
gambaran yang jelas dan terarah
mengenai masalah yang diteliti.
2.Metode analisa kumulatif
Metode ini adalah menggambarkan
statistik guna mengetahui hubungan
koordinasi dalam meningkatkan
produktivitas kerja. Analisa data dilakukan
dengan cara menginterprestasikan data
penyebaran angket, yang menggunakan
koefisien korelasi.
Menurut Arikunto (2004 ; 243), metode
koefisien korelasi produk moment berguna
untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
antara variabel bebas dengan variabel
terikat. Jadi tidak mempersoalkan apakah
suatu variabel tertentu tergantung kepada
variabel lainnya.
 rxy =
n.∑ xy − ( ∑ x )( ∑ y )
{ n.( ∑ x ) − ( ∑ x ) } { n.( ∑ y ) − ( ∑ y ) }
2
2
2
2

keterangan ;
r ; koefisien korelasi antara x dan y
x ; skor/nilai variabel bebas
y ; skor/nilai variabel terikat
n ; jumlah sample
D. JANGKA WAKTU PENELITIAN
Untuk memperoleh data yang
diperlukan maka penulis merencanakan
melakukan penelitian di Dinas
Pertambangan dan Energi Propinsi
Sumatera Utara. Selama 3 minggu
DAFTAR PUSTAKA
Ikeda, Daisaku (2008). Demi Perdamaian 7
Jalur menuju Keharmonisan Global.
Penerbit PT. BIP kelompok Gramedia,
Jakarta.
Habsari, Ari Retno (2008). Terobosan
Kepemimpinan. Penerbit Medpress,
Jogyakarta.
Tambunan, Tulus (2008). Pengusaha Kadin
Brebes Didalam Era Globalisasi. Penerbit
Graha Ilmu. Jogyakarta
Sulistiyani, A. Teguh Rosidah (2004).
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Cetakan Kedua, Penerbit Graha Ilmu,
Jogyakarta
Rachmawati, Ike K (2007), Manajemen
Sumber Daya Manusia. Penerbit CV. Andi
Offset, Jogyakarta
Ainsworth, Murray DKK (2007). Managing
Performance Managing People. Penerbit PT
Buana Ilmu Popular Kelompok Gramedia,
Jakarta
Wirartha, I Made (2005). Pedoman Penulisan
Usulan Penelitian, Skripsi dan Tesis. Penerbit
PT. Andi Offset, Jogyakarta.
Rochaety, Eti DKK (2005). Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan. Penerbit PT. Bumi
Aksara, Jakarta
Nur Indriantoro & Bambang Supomo (2004).
Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Kedua,
Penerbit BPFE, Jogyakarta
WWW. MSN. Com
Selesai

Anda mungkin juga menyukai