Pokok Bahasan :
Pengertian Wawasan Nusantara Gagasan Awal Wawasan Nusantara Hakikat, Unsur Dasar, dan Asas Wawasan Nusantara Kedudukan,yu Fungsi, Tujuan, dan Arah Pandang Implementasi Wawasan Nusantara
WAWASAN NUSANTARA
(WAWASAN NASIONAL = WAWASAN INDONESIA)
Wawasan scr harfiah berarti cara penglihatan atau
Cara pandang bgs. Indonesia ttg diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yg dilandasi Pancasila & UUD 1945 sbg aspirasi yg merdeka, berdaulat, dan bermartabat, serta menjiwai tata hidup dan tindakan kebijaksanaannya dlm mencapai tujuan perjuangan nas.
AWAL GAGASAN Pemikiran ttg. penting & mendesaknya konsep Ketahanan Nasional Sblmnya tlh lahir konsep TANAS parsial berupa Doktrin TNI, yaitu : Tri Ubaya Cakti AD Eka Sasana Jaya AL Swabuana Pakca AU
PANGKAL TOLAK
Archipelago Princip (Prinsip Negara Kepulauan). Prinsip WASNUS lahir : 13 Des. 1957 dengan keluarnyaPengumuman Pemerintah ttg Wilayah Perairan RI (DELARASI JUANDA
Sbg pengembangan paham negara kepulauan yg berisi : Penetapan bahwa batas laut teritorial yg diwarisi dari Pemerintah Belanda sbgmn termakstub dlm TZMK sdh tidak sesuai lagi. Sejak ORBA diintegrasikan menjadi ABRI dg Doktrin CATUR DHARMA EKA KARMA
W A D A H (Contour), yaitu organisasi kenegaraan sbg wadah berbagai kegiatan dlm wujud suprastruktur politik, dan wadah kehidupan bermasyarakat yg berwujud infrastruktur politik. I S I (Content) Adalah aspirasi bgs yg berkembang di masy. & cita serta tujuan nasional yg tertuang dlm Pembukaan UUD 1945. Isi menyangkut 2 hal esensial, yaitu : 1. Realisasi aspirasi bgs sbg kesepakatan bersama, serta pencapaian cita & tuj. Nas. 2. Persatuan & kesatuan dlm kebinekaan. TATA LAKU (Conduct) Merupakan hasil interaksi antara wadah & isi, terdiri atas tata laku batiniyah (jiwa, semangat & mentalitas), dan tata laku lahiriyah (tindakan).
Wawasan nusantara,
adalah keutuhan nusantara, dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional.
HAKIKAT WAWASAN
Konsekuensinya :
Setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berfikir, bersikap, dan NUSANTARA bertindak scr utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa & negara Indonesia. Produk yang dihasilkan lembaga negara juga hrs dlm lingkup & demi kepentingan bangsa & negara Indonesia, tanpa menghilangkan kepentingan lainnya.
Kesetiaan terhadap kesepakatan untuk menjadi bangsa dan mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kepentingan yg sama; yaitu tercapainya kesejahteraan dan rasa aman yang lebih baik.
Keadilan; kesesuaian pembagian hasil dg andil, jerih payah usaha dan kergiatan baik, perorangan, golongan, kelompok, /pun daerah.
Kejujuran; yakni
Kerja sama, yaitu adanya koordinasi, saling pengertian yg didasarkan atas kesetaraan, shg lebih sinergis.
keberanian berfikir, berkata & bertindak sesuai realita, serta ketentuan yg benar, meskipun realita atau ketentuan itu
KE DALAM
Dalam arti bahwa bgs Indonesia hrs peka & berusaha utk mencegah & mengatasi sedini mungkin faktor penyebab timbulnya disintegrasi bgs & hrs mengupayakan tetap terbina & terpeliharanya persatuan dan kesatuan dlm kebhinekaan.
ARAH PANDANG
KE LUAR Artinya, bahwa dalam kehidupan internasional bangsa Indonesia hrs berusaha mengamankan kepentingan nasionalnya dlm semua aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan keamanan demi tercapainya tujuan nasional sesuai Pembukaan UUD 1945.
K E D U D U K A N, Dalam paradigma nasional, stratifikisi wawasan nusantara sbg visi nasional berkedudukan sebagai landasan visional Negara Republik Indonesia. F U N G S I, Sebagai pedoman, motivasi serta rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat dlm kehidupan bermasy., berbangsa & bernegara T U J U A N, Mewujudkan nasionalisme yg tinggi di sgl aspek kehid. rakyat yg lbih mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan individu, kel., gol., suku, bgs,/ daerah.
Pemberdayaan masyarakat; Negara hrs memberikan peranan dlm bentuk aktivitas & partisipasi masy. utk mencapai tujuan nasional dg program berdasarkan Buttom up Planning.
TANTANGAN IMPLEMENTASI
WAWASAN
NUSANTARA
Globalisasi (Dunia Tanpa Batas); Perkembangan IPTEKS & masyarakat global dpt mempengaruhi pola pikir, pola sikap, & pola tindak masyarakat dlm bermasy., berbangsa & berneg. Era Baru Kapitalisme; Strategi baru dlm mengembangkan kapiltasme di era global dilakukan dg menekan neg. berkembang dg isu global, demokrasi, HAM & LH.
Istilah Indonesia digunakan oleh Bangsa Ind. sejak Kebangkitan Nasional (dimulai sejak Perhimpunan Indonesia & Sumpah Pemuda 1928). Resmi menjadi nama bangsa dan negara Ind. sejak Proklamasi Kemerdekaan 17-8-1945.
Secara geografis Negara RI termasuk Archipelagic State Principles (asas Negara Kepulauan); yaitu suatu negara yg seluruhnya terdiri dari satu atau lebih kepulauan dan dapat mencakup pulau- lain. Sesuai Hk. Laut Internasional (Konvensi PBB ttg. Hukum Laut = United Nation Convention on the Law of the Sea UNCLOS), scr grs bsr kepulauan Indonesia terdiri atas :
1) Laut Territorial; wil. Laut dgn lebar max. 12 mil laut, diukur dr grs pangkal, yaitu grs air surut terendah sepanjang pantai. Dasar hukum : -Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonnantie 1939; - Deklarasi Djuanda, 13 Desember 1957; - PP No. 8 Tahun 1962 ttg. Lalin Damai Perairan Pedalaman. 2) Perairan Pedalaman/Laut Nusantara, yaitu wil air sebelah dalam daratan atau sebelah dalam dari garis pangkal.
3) Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE), wilayah laut dgn lebar maks. 200 mil laut dr garis pangkal. Negara berdaulat berhak melakukan eksplorasi, eksploitasi, konservasi & pengelolaan SDA hayati dr perairan ZEE; 4) Landas Kontinen, suatu negara berpantai yang meliputi dasar laut & tanah dibawahnya yang terletak di luar laut territorial sepanjang merup kelanjutan alamiah dr wil daratannya. Jaraknya : 200 350 mil diukur dr luas pangkal & tdkblh melebihi 100 mil dari batas kedlaman dasar laut sedalam 2500 m. Dasar Hukum : UU No. 1/1973 ttg. Landas Kontinen Indonesia, UU No. 5/1983 ttg ZEE, UU No. 17/1083 ttg Tatifikasi UNCLOS, UU No. 6/1999, Tap MPR No. V/1999.
d) Landas Kontinen; suatu negara berpantai yg meliputi dasar laut & tanah dibawahnyayg terletak di luar laut territorialnya sepanjang merup. kelanjutan alamiah dr wilayah daratannya. Jaraknya 200 -350 mil laut diukur dr grs pangkal, & tdk boleh melebihi 100 mil dr batas kedalaman dasar laut sedalam 2500 m.
Dasar Hukum : - UU No. 1 Tahun 1973 Ttg. Landas Kontinen Indonesia; - UNCLOS, 10 Des. 1982; mengakui asas negara kepulauan; - UU No. 5 Tahun 1983 Ttg. ZEE; - UU No. 17 Tahun 1983 Ttg. Ratifikasi UNCLOS - UU No. 6 Tahun 1999;
d. KarakteristiK Wilayah Nusantara Nusantara artinya kepulauan Indonesia yang terletak diantara Benua Asia dan Benua Australia, dan diantara Samudra Pasifik dan Samudra Indonesia yang terdiri atas : 17.506 pulau besar & kecil.
Jarak Utara Selatan : 1.888 Km Jarak Barat Timur : 5.110 Km. Luas Wilayah : 5. 193.250 km, terdiri atas : - Daratan = 2.027.087 km (35 %), - Perairan = 3.166.163 km ( 65 %) WILAYAH DARATAN INDONESIA URUTAN 14 DUNIA
Negara merupakan wadah bangsa dengan batas nasional tertentu yang membedakannya dengan negara lain, shg memungkinkan berlangsunya peri kehidupan nasional yang sangat dipengaruhi oleh lokasi dan posisi geografis negara yang bersangkutan
Menurut lokasinya bentuk negara ada 3, yaitu : 1. Negara yang berada di daratan; 2. Negara yang berada dilautan; dan 3. Negara berada dilingkung. daratan dan lautan.
Pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum Indonesia, yakni sebagai acuan dalam mewujudkan cita-cita hukum dasar negara baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Pancasila juga menjadi sumber semangat penyelenggara negara.
Ketahanan Nasional :
1. Manusia sebagai makhluk yang berbudaya; 2. Tujuan Nasional, Falsafat, dan Ideologi Negara
2. Dinamis, artinya tidak tetap, naik turun, tergantung situasi dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya yang selalu diorientasikan ke masa depan dan diarahkan pd kondisi lebih baik.
3. Wibawa, Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional yang berkesinambungan akan meningkatkan kewibawaan negara dan pemerintah. 4. Konsultasi dan Kerjasama, harus ada saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan