Anda di halaman 1dari 26

APLIKASI

5 S
(seiri,seiton,seiso,seiketsu,shitsuke)
Presented by :
Mahmudin (2011220015)
M.Yunus (2011220018)
Heri.S (2011220002)
Universitas Darama Persada
MAKSUD PENERAPAN 5S
PERUBAHAN PERILAKU MELALUI PERUBAHAN TEMPAT KERJA

PELATIHAN 5S
Sikap Perilaku Tempat Kerja

PENERAPAN 5S
Budaya Sikap Kebiasaan Perilaku Tempat Kerja

Universitas Darama Persada
SASARAN PENERAPAN 5S
Mewujudkan tempat kerja yang nyaman
dan pekerjaan yang menyenangkan.
Melatih manusia pekerja yang mampu
mandiri mengelola pekerjaannya.
Mewujudkan perusahaan bercitra positif di
mata pelanggan tercermin dari kondisi
tempat kerja.
Universitas Darama Persada
DAMPAK PENERAPAN 5S
Zero (meminimumkan potensi terjadinya) :
~ Accident (kecelakaan kerja)
~ Breakdown (gangguan kerusakan)
~ Crisis (krisis)
~ Defect (cacat atau salah kerja)
Manusia yang bersemangat kerja
Organisasi yang siap mengikuti perubahan sesuai
arahan strategi pimpinan





Universitas Darama Persada
PENYAMAAN POLA PIKIR
Sebelum memulai program penerapan 5S, perlu
dilakukan penyamaan pola pikir setiap karyawan
akan arti pemborosan ditempat kerja.
Dengan pola pikir yang sama diharapkan akan
mempercepat penerapan program 5S di tempat
kerja. Cara efektif yang biasa dilakukan adalah
bersama-sama keliling area kerja untuk melihat,
mencatat dan memberikan saran pemecahan
adanya pemborosan
Universitas Darama Persada
Pemborosan adalah
Segala sesuatu yang :
Tidak memberikan nilai tambah
Berlebihan dari kebutuhan minimum
Tidak membantu suatu proses
Tidak menguntungkan secara materi
Universitas Darama Persada
SEIRI = PEMILAHAN
MEMBUANG BARANG YANG TIDAK DIPERLUKAN
Menentukan barang yang diperlukan atau yang
tidak diperlukan, menyingkirkan barang yang
tidak diperlukan, sekaligus memastikan bahwa
barang yang diperlukan disimpan dalam
jangkauan supaya lebih efisien dengan
memperhatikan frekuensi pemakaian.
Barang yang tidak dipakai di tempat kerja akan
berdampak terhadap inventory, menurunkan
produktifitas dan menimbulkan bahaya.
Universitas Darama Persada
SEIRI = PEMILAHAN
MEMBUANG BARANG YANG TIDAK DIPERLUKAN
Sebelum memulai dilakukan gerakan 5S, sebaiknya dilakukan
pengambilan gambar (difoto) terlebih dahulu

1. Dapatkah kita menemukan barang yang tidak
diperlukan?
Sesungguhnya, terdapat barang yang tidak diperlukan di dalam
setiap pabrik.
Barang yang tidak diperlukan artinya barang tersebut tidak
dibutuhkan untuk produksi saat ini.
Perhatikan dengan baik sekeliling tempat kerja kita.

Universitas Darama Persada
SEIRI = PEMILAHAN
MEMBUANG BARANG YANG TIDAK DIPERLUKAN
2. Strategi Label Merah : Ringkas Visual
2.1. Apa yang dimaksud Strategi Label Merah
Ini adalah teknik ringkas yang sangat penting
Segera setelah barang yang diperlukan ditemukan, barang ini ditandai
dengan label merah, sehingga setiap orang dapat secara jelas melihat
apa yang perlu dibuang atau dipindahkan.
Penggunaan label merah dapat merupakan satu rahasia kelangsungan
hidup perusahaan.
2.2. Apa yang ditempeli label merah ?
Beri label merah pada setiap barang yang tidak diperlukan.
Pada bagian produksi, berarti memeriksa persediaan bahan baku,
peralatan/mesin, dsb.
Pada bagian administrasi termasuk dokumen, alat tulis dan mesin
Namun jangan sekali-kali memberi label merah kepada orang
meskipun seringkali diinginkan.

Universitas Darama Persada
SEIRI = PEMILAHAN
MEMBUANG BARANG YANG TIDAK DIPERLUKAN
3. Menentukan standart untuk label merah
Membuang barang itu pemborosan !
Merepotkan bagi saya untuk membuat semua ini
Kita mungkin masih akan menggunakannya lagi dikemudian hari
Ungkapan diatas sangat umum dan reaksi yang spontan terhadap gagasan
untuk membuang barang yang tidak diperlukan, baik itu di rumah atau di
pabrik.
Sangat penting untuk menentukan standart yang jelas tentang apa yang
benar-benar diperlukan dan apa yang tidak diperlukan untuk mengatasi
perdebatan ini.

4. Membuat Label Merah
Label berwarna merah agar langsung terlihat dan menarik perhatian apabila
ada kotoran di pabrik.
Label merah ini juga untuk memperingatkan orang agar memperhatikan
keselamatan orang lain.
Bahan apapun bisa digunakan asalkan menyolok. Universitas Darama Persada
SEIRI = PEMILAHAN
MEMBUANG BARANG YANG TIDAK DIPERLUKAN
5. Menempelkan label merah
Bukankah sebaiknya para pekerja yang menempelkan label di tempat
kerjanya ?
Tidak, menempelkan label-label memerlukan pandangan dari orang kedua.
Itu artinya bahwa orang lain selain yang menempati ruang/tempat tersebut
yang berhak menempelkan label merah.
Tempelkan label merah pada setiap barang yang meragukan !.

6. Tindak lanjut dan evaluasi
Langkah berikutnya adalah untuk memperjelas MENGAPA label merah
ditempelkan dan menentukan tindakan apa yang paling tepat untuk diambil.
Universitas Darama Persada
SEITON = PENATAAN
MEMBENAHI TEMPAT PENYIMPANAN


Prinsip dasar Seiton adalah melakukan pengaturan
lingkungan kerja dan peralatan secara rapi
dengan sasaran tata letak dan penempatan yang
efisien sehingga pemborosan waktu untuk
mencari barang bisa dihilangkan, untuk
memperlancar pekerjaan
Universitas Darama Persada
SEITON = PENATAAN
MEMBENAHI TEMPAT PENYIMPANAN
1. Membersihkan sebelum Penataan
Hal pertama yang dibutuhkan adalah beberapa pekerjaan dengan memakai
sapu dan lap untuk menghilangkan kotoran.
Penataan berarti menstandartkan tempat penyimpanan, namun
penstandartan tidak dapat dimulai sampai semuanya menjadi bersih.

2. Membuat Denah Tempat Penyimpanan
Apakah pabrik kita mempunyai denah tempat penyimpanan yang tepat ?
Setiap mesin dan setiap tempat penyimpanan memerlukan tempatnya
sendiri.

3. Menambah Warna pada Tempat Kerja : Strategi Pengecatan
A. Lantai :
Semua lingkungan kerja dicat dengan warna yang tidak menimbulkan
stress.
Tempat istirahat sebaiknya memakai warna yang berkesan rileks.
Lantai dapat dicat setelah layout telah benar-benar ditentukan dan semua
barang mempunyai tempat yang pasti.
Universitas Darama Persada
SEITON = PENATAAN
MEMBENAHI TEMPAT PENYIMPANAN
B. Menggambar garis di lantai
Sekali warna lantai telah ditentukan, maka lantai dapat dibagi menjadi
bagian-bagian dengan menggunakan garis.

1. Mulai dengan garis pemisah
a. Garis pemisah
Garis pemisah adalah garis yang membedakan lorong dan tempat kerja.
Meskipun biasanya garis-garis tersebut berwarna kuning, tetapi dapat
juga digunakan warna putih.
b. Garis jalan keluar / masuk
Kita tidak diperkenankan jalan pada garis atau melangkah diatasnya.
Jalan keluar / masuk harus dibuat dan diberi tanda.
Ini yang dikenal sebagai garis keluar / masuk
Universitas Darama Persada
SEITON = PENATAAN
MEMBENAHI TEMPAT PENYIMPANAN
c. Garis pintu masuk
Kebanyakan kita telah mengalami bahwa pintu tiba-tiba terbuka langsung di
depan.
Penting mengetahui dari arah mana pintu terbuka.

d. Garis arus lalu lintas
Kanan atau kiri ?
Hal yang penting adalah menetapkan kebijakan arus lalu lintas untuk tempat
berjalan dan berkendara di dalam pabrik.
Ini adalah cara utama untuk menghindari tabrakan dan kecelakaan.

e. Pola selang seling
Pola selang-seling terdiri atas garis miring kuning dan hitam, yang
berfungsi sebagai tanda bahaya.

f. Garis ruang penyimpanan
Ruangan untuk tempat penyimpanan harus jelas dipisahkan dengan garis.
Contoh utama adalah meja & tempat kerja yang digunakan untuk menyimpan
pekerjaan yang sedang berlangsung.

Universitas Darama Persada
SEISO = KEBERSIHAN
MENGATUR PROSEDUR KEBERSIHAN HARIAN
1. Urutan dalam Seiso
o Tujuan dari kebersihan adalah untuk menghilangkan semua debu dan kotoran dan
menjaga tempat kerja selalu bersih.
o Apakah kita membersihkan tempat kerja setiap hari ?

2. Sasaran Seiso
Terdapat tiga kategori luas untuk mentargetkan Seiso, yaitu : area penyimpanan,
peralatan dan lingkungan.
a. Area Penyimpanan
- Kategori ini termasuk bermacam-macam barang dan tempat.
- Sehingga apa yang sebenarnya harus dibersihkan.
b. Peralatan
- Kita harus selalu merawat mesin kita sendiri dan menjaga kebersihan serta
kerapiannya.
- Ini adalah pandangan dari kita bersama

Universitas Darama Persada
SEISO = KEBERSIHAN
MENGATUR PROSEDUR KEBERSIHAN HARIAN
c. Lingkungan
Bila tempat dimana kita bekerja setiap hari tertutup dengan debu yang
melekat, kita akan dengan mudah mengalami depresi.
Buatlah bersih dan nyaman serta pertahankan selalu.

3. Tanggungjawab Seiso (Kebersihan)
o Siapa bertanggungjawab untuk membersihkan tempat istirahat.
o Apakah kebersihan dilakukan setiap hari atau dua hari sekali ?
o Siapa bertanggung jawab untuk apa ?
a. Peta tanggung jawab Seiso (kebersihan)
- Tanggungjawab Seiso atas tempat kerja sebaiknya dibagi kedalam wilayah
kecil.
- Setiap orang harus membersihkan tempat kerjanya secara bersama.
Universitas Darama Persada
SEISO = KEBERSIHAN
MENGATUR PROSEDUR KEBERSIHAN HARIAN
b. J adwal Kebersihan
Sebelum membuat jadwal Seiso, buatlah daftar dari semua kegiatan Seiso.
Lebih baik ada sistem shift terutama untuk membersihkan area yang
dipakai bersama.

1. Menentukan Metode Seiso (kebersihan)
Sekali kita telah menentukan SIAPA yang bertugas SEISO dan KAPAN,
kita dapat juga menentukan BAGAIMANA SEISO dapat dilakukan.
a. Lima menit bersih
- Kedengarannya 5 menit tidak merupakan waktu yang cukup untuk
mengerjakan sesuatu yang berarti.
- Tetapi bila kebersihan dilaksanakan secara efisien, kita akan terkejut
berapa banyak dapat dihasilkan !.
Universitas Darama Persada
SEISO = KEBERSIHAN
MENGATUR PROSEDUR KEBERSIHAN HARIAN
b. Urutan Kebersihan
- Bila kita baru mendengar kata bersih, siapapun tidak ada yang tahu apa yang harus
dilakukan atau bagaimana memulainya.
- Lima menit dapat berlalu dengan bila kita hanya berpikir apa yang dikerjakan!.
c. Tugas dan alat kebersihan
Sekali kita telah menetapkan tugas Seiso dengan memastikan barang apa yang perlu
dibersihkan, selanjutnya adalah membuat daftar dari semua alat untuk pekerjaan
tersebut.

5. Persiapan untuk Membersihkan Alat
Alat kebersihan harus selalu disimpan di tempat yang mudah dijangkau
6. Penerapan Seiso
O Sekarang adalah saatnya untuk mulai bersih
O Lihatlah betapa bersihnya hasil yang didapatkan dalam waktu hanya 5 menit
Universitas Darama Persada
SEIKETSU = STANDARTISASI
MEMPERTAHANKAN TEMPAT KERJA YG BERSIH
Apabila kegiatan Seiri, Seiton dan Seiso telah selesai, selanjutnya
kondisi ini harus dipertahankan sebagai suatu kebiasaan.
Diperlukan adanya standart berikut sarana untuk pengecekan,
disosialisasikan dan dilakukan review secara berkala.
Peringatan peringatan visual yang menarik dan diatur secara kreatif
sangat diperlukan untuk membantu setiap orang memahami tentang
perlunya standartisasi untuk kebersihan dan bagaimana
melaksanakannya.
Alat bantu visual (gambar) ini juga sangat diperlukan untuk
mempermudah menunjukkan penyebab penyimpangan itu bisa terjadi
dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi hal tersebut.
Universitas Darama Persada
SEIKETSU = STANDARTISASI
MEMPERTAHANKAN TEMPAT KERJA YG BERSIH
1. Tempat Kerja yang Selalu Rapi
+ Tempat kerja dapat selalu dijaga bersih dan tertata apabila setiap orang
mau berpartisipasi.
+ Rahasianya adalah dengan mengingat 3 prinsip TIDAK
# TIDAK ada barang yang tidak diperlukan.
# TIDAK ada barang yang berserakan
# TIDAK ada barang / tempat yang kotor

2. Periksa Dulu Barang yang Tidak Diperlukan
a. Daftar periksa untuk barang yang diperlukan
N Untuk memeriksa apabila terdapat barang yang tidak diperlukan
yang masih tertinggal setelah pelaksanaan Strategi Label Merah
Universitas Darama Persada
SEIKETSU = STANDARTISASI
MEMPERTAHANKAN TEMPAT KERJA YG BERSIH
b. Daftar barang tersisa
NSungguh menakjubkan berapa banyak barang-barang yang tidak
diperlukan muncul.
NMelalui penerapan Strategi Label Merah, sedikitnya pabrik menghasilkan
truk berisi sisa sisa barang.
3. Memeriksa Tempat Penyimpanan
a. Daftar periksa tempat penyimpanan
Apakah semua persediaan barang dan peralatan tertata dengan rapi
Marilah melihat daftar periksa beberapa tempat penyimpangan.

b. Daftar Penilaian
Dari semua langkah 5S, Seiketsu (Penataan) adalah yang paling luas
jangkauannya.
Pemeriksaan kembali adalah penting dan daftar penilaian sangat berguna
untuk ini.
Bila terdapat lebih dari 45% jawaban TIDAK pada daftar, maka penting
untuk kembali pada langkah I, Seiketsu (penataan)


Universitas Darama Persada
SEIKETSU = STANDARTISASI
MEMPERTAHANKAN TEMPAT KERJA YG BERSIH
4. Pemeriksaan Debu dan Kotoran
Dengan meraba sepanjang kusen, segera tahu kebersihan ditempat kerja.
Marilah memikirkan tindakan perbaikan.


Universitas Darama Persada
SHITSUKE = KEDISIPLINAN
PENGENDALIAN DITEMPAT KERJA
Shitsuke adalah terciptanya suatu kebiasaan yang baik dari setiap
orang yang terlibat untuk melakukan setiap hal dengan benar
sesuai standart yang telah ditetapkan. Perilaku disiplin diharapkan
tercipta bagi seluruh orang terutama anggota dalam segmennya


1. Pengendalian Visual : Langkah Pertama dalam Kedisiplinan
= Tempat kerja yang sehat merupakan tempat yang selalu terbuka bagi
kritik yang membangun.
= Memberi dan menerima kritik yang membangun adalah suatu dasar dari
langkah 5S Shitsuke,
= Idealnya adalah menciptakan tempat kerja dimana masalah dapat
langsung dikenali, sehingga tindakan perbaikan dapat diambil.
Universitas Darama Persada
SHITSUKE = KEDISIPLINAN
PENGENDALIAN DITEMPAT KERJA
2. Pameran Foto 5 S
= Pabrik harus sudah banyak perubahan sejak pengambilan foto pada permulaan langkah
I.
= Sudah waktunya untuk mengadakan pameran sebelum dan sesudah pengambilan foto
5S.

3. Slogan 5S
= Seluruh jajaran perusahaan harus terlibat dalam 5S.
= Cara untuk membuat setiap orang tertarik adalah dengan meminta sedikitnya satu
gagasan untuk slogan 5S di setiap tempat strategis.

4. Evaluasi
= Sudah waktunya untuk mengevaluasi secara menyeluruh mengenai efektifitas
pemeriksaan 5S menurut jenis tempat kerja.
= Hasil harus diumumkan dan hadiah dapat diberikan sebagai insentif untuk perbaikan
selanjutnya.
Universitas Darama Persada
SUDAHKAH ADA PERBAIKAN
Tempat kerja yang sudah lebih bersih
w Bagaimana pendapat anda mengenai foto sebelum dan sesudah 5S ?
w Apakah mungkin untuk mempertahankan ?
w Hanya bila kita menjadikannya sebagai suatu kebiasaan.
Universitas Darama Persada

Anda mungkin juga menyukai