Jelaskan pengobatan pada pasien dan keluarga 3. Berikan reninforcement positif ketika pasien melakukan perilaku untuk mengurangi takut 4. Berikan perawatan yang berkesinambungan 5. Dukung perilaku dan harapan yang realistik sebagai jalan untuk mengatasi persaan tidak ada yang membantu 6. Evaluasi kemampuan pasien membuat keputusan 7. Kurangi stimulasi lingkungan yang dapat menyebabkan misinterprestasi 8. Dorong mengungkapkan secara verbal perasaan, persepsi dan rasa takutnya 9. Perkenalkan dengan orang yang mengalami penyakit yang sama 10. Dorong klien untuk mempraktekan tehnik relaksasi
NIC : Coping Enhancement ( Peningkatan Koping ). Aktivitas : Hargai penilaian pasien terhadap perubahan dalam gambaran diri sesuai indikasi. Hargai dampak dari situiasi hidup pasien terhadap peran dan hubungan. Dukungan pasien untuk mengidentifikasi deskripsi realistik dalam perubahan. Hargai pemahaman pasien tentangh proses penyakit.
Hargai diri dan diskusikan alternatif respon terhadap situasi. Gunakan pendekatan yang tenang dan memberikan jaminan.
NIC : Coping enhancement (peningkatan koping) Definisi : Bantu pasien untuk berhadaptasi dalam menerima stressor, perubahan atau ancaman yang mengganggu pemenuhan kebutuhan hidup dan peran Aktivitas : 1. Hargai penilaian pasien terhadap perubahan dalam gambaran diri,sesuai indikasi 2. Hargai dampak dari situasi hidup pasien terhadap peran dan hubungan 3. Dukung pasien untuk menghindari deskripsi dalam perubahan peran 4. Hargai pemahaman pasien tentang proses penyakit 5. Hargai dan diskusikan alternatif respon terhadap situasi 6. Gunakan pendekatan yang tenang dan memberikan jaminan 7. Sediakan atmosfir penerimaan 8. Bantu pasien dalam mengenbangkan penghargaan yang obyektif ter5hadap kejadian 9. Bantu pasien mengindentifikasi informasi yang menarik 10. Sediakan informasi faktual tentang diagnosa, penanganan dan prognosis 11. Sediakan pilihan yang realistik tentang aspek perawatan saat ini 12. Dukung perilaku dan harapan yang realistik sebagai jalan untuk mengatasi persaan tidak ada yang membantu 13. Evaluasi kemampuan pasien membuat keputusan 14. Cari pemahaman perspektif pasien terhadap situasi stressfull 15. Turunkan kegiatan pengambilan keputusan saat pasien berada pada saat stres berat 16. Dukung penguasaan situasi secara berangsur 17. Dukung kesabaran dalam mengembangkan hubungan 18. Dukung akitifitas sosial dan komunitas 19. Dukung penerimaan terhadap adanya keterbatasan pada orang lain 20. Bantu pasien dalam mengidentifikasi respon positif dari orang lain
Obat Umum (Dapat dibeli bebas) Nama Produk Farmasi : Mersifarma TM : LODOMER G
Komposisi : Komp: Haloperidol. Indikasi Kontra Indikasi : I: Agitasi psikomotor pd kelainan tingkah laku. : Kl: Depresi endogen tanpa agitasi, ggn neurologis dg gejala piramidal atau ekstrapiramidal, koma, depresi SSP, hipersensitif, anak < 3 thn.
Perhatian : P: Hipertiroidisme, disfungsi hati, peny KV & anak. Efek Samping : ES: Hipertonia otot & gemetar, tdk bisa istirahat, gerakan mata tak terkoordinasi, hipotensi ortostatik, galaktore, ansietas. Pd usia lanjut: gejala ekstrapiramidal, hipotensi ortostatik, perubahan hematologi, ataksia akut berat, distonia akut. Tardive dyskinesia. Interaksi Obat Kemasan : K/H: Tab salut selaput 2 mg x 10 x 10 (Rp73,500). 5 mg x 10 x 10 (Rp155,000). Amp 5 mg/mL x 1 mL x 12 (Rp118,800). Tetes 2 mg/15 mL (Rp18,000). Dosis -Dewasa : D: Tab Gejala ringan 0.5-2 mg 2-3 x/hr. Gejala lebih berat 3-5 mg 2-3 x/hr. Geriatrik atau debit 0.5-2 mg 2-3 x/hr. Kronis atau pas/en yg resisten 3-5 mg 2-3 x/hr. Amp Agitasi & agresif yg berhubungan dg psikosis akut (misalnya mania, hipomania, skizofrenia akut, konfusional toksik termasuk delirium) Awal 2-10 g IM atau IV. Maks 100 mg/hr. :-
Sediaan: Tablet 2 mg
Cara Kerja Obat: Triheksifenidil adalah antikolinergik yang mempunyai efek sentral lebih kuat daripada perifer, sehingga banyak digunakan untuk terapi penyakit parkinson. Senyawa ini bekerja dengan menghambat pelepasan asetil kolin endogen dan eksogen. Efek sentral terhadap susunan saraf pusat akan merangsang pada dosis rendah dan mendepresi pada dosis toksik.
Kontraindikasi : Hipersensitifas terhadap triheksifenidil atau komponen lain dalam sediaan, glaukoma sudut tertutup, obstrusksi duodenal atau pyloric, peptik ulcer, obstruksi saluran urin, achalasia; myastenia gravis.
Dosis: Parkinson idiopatik: Dosis awal 1 mg (hari pertama), kemudian ditingkatkan menjadi 2 mg, 2-3 x sehari selama 3-5 hari atau sampai tercapai dosis terapi; Pasca ensefalitis: 12-15 mg/hari; Parkinson karena obat (gangguan ekstrapiramidal): Dosis harian total 5-15mg/hr, pada awal terapi dianjurkan 1 mg/dosis. Pasien > 65 thn perlu dosis lebih kecil.
Peringatan dan Perhatian : Penyakit jantung, hati & ginjal, hipertensi, glaukoma, pria dewasa dengan kemungkinan hipetrofi prostat.
Efek Samping : Mulut kering, penglihatan kabur, pusing, cemas, konstipasi, retensi urin, takikardi, dilatasi pupil, TIO meningkat, sakit kepala.
Chlorpromazine merupakan obat antipsikotik turunan phenotiazine. Mekanisme kerjanya secara pasti tidak diketahui. Prinsip efek farmakologinya adalah sebagai psikotropik dan ia juga mempunyai efek sedatif dan anti-emetik. Chlorpromazine bekerja pada taraf susunan saraf pusat, terutama pada tingkat subkortikal maupun pada berbagai sistem organ. Chlorpromazine mempunyai efek anti-adrenergik kuat dan antikolinergik perifer lemah, serta efek penghambatan ganglion yang relatif lemah. Ia juga mempunyai efek antihistamin dan antiserotonin lemah.
Indikasi: Psikosis, neurosis, gangguan susunan saraf pusat yang membutuhkan sedasi, anestesi, pre medikasi, mengontrol hipotensi, induksi hipotermia, antiemetik, skizofrenia, gangguan skizoafektif, psikosis akut, sindroma paranoid, & stadium mania akut.
Kontraindikasi : Jaundice, kelainan fungsi hati, koma, pasien dengan pemakaian obat penekan susunan syaraf pusat, juga depresi sumsum tulang.
Dosis: Untuk pengobatan psikotik : 75-800 mg/hari dalam dosis terbagi tiap 6-8 jam. Untuk anti-emetik : 25-50 mg/hari. Anak-anak : sehari 2-4 mg/kg berat badan, dalam dosis terbagi tiap 6-8 jam.
Peringatan dan Perhatian: Obat ini dapat menimbulkan gejala ekstrapiramidal. Hati-hati pada pasien yang hipersensitif.
Dapat melemahkan mental/fisik, abilitas. Penggunaan pada wanita hamil belum diketahui dengan pasti, di-gunakan hanya bila perlu. Pemakaian bersama alkohol, menyebabkan efek aditif. Hati-hati pada penderita dengan kelainan fungsi hati. Hati-hati diberikan pada pasien lanjut usia.
Efek Samping : Gejala idiosinkrasi yang dapat timbul berupa ikterus, dermatitis dan leukopenia. Reaksi ini disertai oleh adanya eosinophilia dalam darah perifer. Klorpromazin HCl dapat menyebabkan gejala ekstrapiramidal serupa dengan yang terlihat pada Parkinsonisme, orthostatic hypotension sering terlihat pada penderita yang mempunyai sistem vasomotor labil. Dapat juga berupa hipotermia, kadang-kadang takikardia atau mulut dan tenggorokan kering,mengantuk, konstipasi dan retensi urin.