Anda di halaman 1dari 4

Nata de Apple (sari Apel) merupakan hasil fermentasi air Apel dengan bantuan mikroba Acetobacter xylinum, yang

berbentuk padat, berwarna putih, transparan, berasa manis dan bertekstur kenyal. Selain banyak diminati karena rasanya yang enak dan kaya serat, pembuatan nata de Apple pun tidak sulit. Nah berikut langkah-langkah singkat dan praktis dalam membuat nata de Apple, selamat mencoba.. n_n Sebelumnya kita siapkan dahulu bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan nata de Apple, yaitu: 1. 100 liter air Apel 2. 100 gram(gr) gula pasir 3. 500 gram (gr) ZA 4. 50 mili liter (ml) asam cuka/ asam asetat 5. 1 sendok makan asam sitrat Cara membuatnya adalah: A. Menyaring 100 liter air Apel, kemudian ditambahkan dengan: 1. 100 gr gula pasir 2. 500 gram (gr) ZA 3. Mendidihkan campuran bahan-bahan nomor 1 di atas, kemudian mematikan api kompor, dan menambah campuran tersebut dengan 50 mili liter (ml) asam cuka/ asam asetat. B. Pembuatan starter 1. Mensterilisasi botol, dengan cara memasukkan air campuran air Apel yang telah mendidih ke dalam botol hingga setinggi leher botol dan membiarkannya selama kurang lebih 5 menit, kemudian menuangkan isi air Apel dan mendidihkannya kembali sedangkan botolnya ditutup dengan koran yang telah disterilkan. 2. Memasukan air Apel yang sudah didihkan pada nomor 2 sebanyak 600 ml, kemudian menutupnya dengan kertas koran dan membiarkannya hingga dingin (memeramnya selama 1 hari). 3. Setelah dingin ( 1 hari), menambahkan starter yang berumur 6 hari ke dalam botol berisi campuran air Apel yang telah didinginkan tadi (1 botol stater digunakan untuk 5 6 botol), dan memeramnya kembali selama kurang lebih 6 sampai 7 hari. C. Pembuatan Nata de Apple 1. Menyiapkan nampan yang telah disterilisasikan (melalui pemanasan oleh sinar matahari/pencelupan nampan bersih ke dalam air panas). 2. Memasang karet gelang pada bagian tengah nampan hasil sterilisasi. 3. Memasukkan air Apel hasil pendidihan (seperti poin 2) ke dalam loyang 1 1,5 liter di setiap loyang, kemudian menutupnya dengan koran dan mengikatnya dengan karet ban. Setelah itu dibiarkan hingga dingin (memeramnya selama 1 hari). 4. Setelah dingin ( 1 hari) dilakukan inokulasi yaitu menambahkan starter yang berumur 6 hari ke dalam loyang berisi campuran air Apel yang telah didinginkan tadi (diperam), dan memeramnya kembali selama 7 hari. Tips: Agar bakteri Acetobacter xilynum dapat bekerja dengan baik, yaitu mengubah glukosa menjadi selulose atau dalam pembentukan lapisan nata maka yang perlu diperhatikan dalam pembuatan nata de Apple yaitu kondisi peralatan serta ruangan yang cukup steril. Apabila kondisi ruangan kurang steril sehingga memungkinkan sirkulasi udara berjalan seperti biasa maka peluang untuk terjadinya kontaminasi pada nata yang diproduksi cukup besar, begitu pula jika peralatan yang digunakan kurang steril maka juga dapat menimbulkan kontaminasi (kerusakan pada lapisan nata yang diproduksi). Jika nata telah terbentuk, maka kita sudah bisa memanennya hehehe kaya padi aja dipanen n_n Berikut cara-cara memanennya: Pemanenan Nata 1. Nata yang terbentuk diambil dan dibuang bagian yang rusak (jika ada), lalu dibersihkan dengan air (dibilas). Kemudian direndam dengan air bersih selama 1 hari. 2. Pada hari kedua rendaman diganti dengan air bersih dan direndam lagi selama 1 hari. 3. Pada hari ketiga nata dicuci bersih dan dipotong bentuk kubus (ukuran sesuai selera) kemudian direbus hingga mendidih dan air rebusan yang pertama dibuang.

4. Nata yang telah dibuang airnya tadi, kemudian direbus lagi dan ditambahkan dengan satu sendok makan asam sitrat. Pengolahan 1. Jika ingin dimasak sebagai campuran es buah, nata hasil point 5, ditambah dengan gula dan sirup sesuai selera. 2. Jika ingin digunakan dilain hari dapat disimpan di dalam lemari es.

Dalam membuat nata de coco, proses fermentasi dibantu Bakteri Acetobacter Xylinum.Peranan Bakteri Nata de Coco-Acetobacter Xylinum sangat penting dalam pembuatan nata de coco.Bakteri Nata de coco menghasilkan enzim yang bermanfaat mengubah gula yang terkandung dalam air kelapa menjadi lembaran-lembaran serat selulosa. Lembaran-lembaran selulosa itu kemudian menjadi padat dan berwarna putih bening yang dinamakan nata. Pasti banyak pertanyaan, Lho itukan bakteri bukannya bahaya bagi tubuh, jangan salah ada beberapa bakteri memiliki manfaat dan menguntungkan manusia.Dan salah satunya adalah Bakteri Nata de Coco-Acetobacter Xylinum.Bakteri nata de coco dapat hidup pada larutan dengan derajat keasaman atau kebasaan 3,5-7,5 pH. Namun Acetobacter xylinum akan lebih tumbuh dengan optimal pada derajat keasaman 4,3 pH. Idealnya bakteri Acetobacter xylinum hidup pada suhu 28 31 C. selain itu, bakteri ini sangat membutuhkan pasokan oksigen. Air kelapa yang digunakan dalam proses fermentasi harus memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan untuk menghasilkan nata yang baik. Air kelapa harus berasal dari kelapa yang telah matang, tidak terlalu muda atau tua. Sebelum dimasukkan biakan bakteri nata de coco, ditambahkan karbohidrat, nitrogen dan asam cuka untuk menunjang kehidupan bakteri ini. Senyawa hidrat arang yang digunakan adalah senyawa sederhana yang terdiri dari sukrosa, fruktosa, maltosa dan manosa. Sukrosa merupakan senyawa yang paling baik bagi pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum. Nitrogen yang ditambahkan ke dalam air kelapa berasal dari nitrogen organik seperti protein dan ragi. Namun, dapat juga menggunakan nitrogen non organik seperti urea, amonium sulfat [(NH4)2SO4] dan ammonium fosfat (NH4)3PO4. Jika dibandingkan dengan nitrogen organik, biaya penggunaan nitrogen non organik lebih murah dan kualitasnya pun cukup baik. Bahkan amonium sulfat sangat baik dijadikan bahan tambahan pembuat nata de coco karena harganya sangat ekonomis, mudah larut dalam larutan lain dan sangat selektif terhadap pertumbuhan mikroba lain. Asam cuka atau asam asetat yang ditambahkan dalam air kelapa berfungsi untuk mengurangi atau meningkatkan derajat keasaman. Jenis asam cuka yang paling baik untuk menghasilkan nata yang berkualitas adalah asam asetat glacial dengan konsentrasi keasaman sebesar 99,8%.

PENDAHULUAN Nata adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari selulosa, berbentuk agar dan berwarna putih. Massa ini berasal pertumbuhan Acetobacter xylinum pada permukaan media cair yang asam dan mengandung gula. Nata dapat dibuat dari bahan baku air kelapa, dan limbah cair pengolahan tahu (whey tahu). Nata yang dibuat dari air kelapa disebut dengan nata de coco, dan yang dari whey tahu disebut dengan nata de soya. Bentuk, warna, tekstur dan rasa kedua jenis nata tersebut tidak berbeda. Pembuatan nata tidak sulit, dan biaya yang dibutuhkan juga tidak banyak. Usaha pembuatan nata ini merupakan alternatif usaha yang cukup menjanjikan (prospektif). Fermentasi Nata dilakukan melalui tahap-tahap berikut:

a.

b.

c.

Pemeliharaan Biakan Murni Acetobacter xylinum. Fermentasi nata memerlukan biakan murni Acetobacter xylinum. Biakan murni ini harus dipelihara sehingga dapat digunakan setiap saat diperlukan. Pemeliharan tersebut meliputi: o Proses penyimpanan sehingga dalam jangka waktu yang cukup lama viabilitas (kemampuan hidup) mikroba tetap dapat dipertahankan, dan o Penyegaran kembali mikroba yang telah disimpan sehingga terjadi pemulihan viabilitas dan mikroba dapat disiapkan sebagai inokulum fermentasi. Penyimpanan. A.xylinum biasanya disimpan pada agar miring yang terbuat dari media Hassid dan Barker yang dimodifikasi dengan komposisi sebagai berikut : Glukosa (100 gram), ekstrak khamir (2,5 gram), K2HPO4 (5 gram), (NH4)2SO4 (0,6 gram), MgSO4 (0,2 gram), agar (18 gram) dan air kelapa (1 liter). Pada agar miring dengan suhu penyimpanan 4-7C, mikroba ini dapat disimpan selama 3-4 minggu. Penyegaran. Setiap 3 atau 4 minggu, biakan A. xylinum harus dipindahkan kembali pada agar miring baru. Setelah 3 kali penyegaran, kemurnian biakan harus diuji dengan melakukan isolasi biakan pada agar cawan. Adanya koloni asing pada permukaan cawan menunjukkan bahwa kontaminasi telah terjadi. Biakan pada agar miring yang telah terkontaminasi, harus diisolasi dan dimurnikan kembali sebelum disegarkan. Pembuatan Starter. Starter adalah populasi mikroba dalam jumlah dan kondisi fisiologis yang siap diinokulasikan pada media fermentasi. Mikroba pada starter tumbuh dengan cepat dan fermentasi segera terjadi. Media starter biasanya identik dengan media fermentasi. Media ini diinokulasi dengan biakan murni dari agar miring yang masih segar (umur 6 hari). Starter baru dapat digunakan 6 hari setelah diinokulasi dengan biakan murni. Pada permukaan starter akan tumbuh mikroba membentuk lapisan tipis berwarna putih. Lapisan ini disebut dengan nata. Semakin lama lapisan ini akan semakin tebal sehingga ketebalannya mencapai 1,5 cm. Starter yang telah berumur 9 hari (dihitung setelah diinokulasi dengan biakan murni) tidak dianjurkan digunakan lagikarenakondisifisiologis mikroba tidak optimum bagi fermentasi, dan tingkat kontaminasi mungkin sudah cukup tinggi. Volume starter disesuaikan dengan volume media fermentasi yang akan disiapkan. Dianjurkan volume starter tidak kurang dari 5% volume media yang akan difermentasi menjadi nata. Pemakaian starter yang terlalu banyak tidak dianjurkan karenatidak ekonomis. Fermentasi. Fermentasi dilakukan pada media cair yang telah diinokulasi dengan starter. Fermentasi berlangsung pada kondisi aerob (membutuhkan oksigen). Mikroba tumbuh terutama pada permukaan media. Fermentasi dilangsungkan sampai nata yang terbentuk cukup tebal (1,0 1,5 cm). Biasanya ukuran tersebut tercapai setelah 10 hari (semenjak diinokulasi dengan starter), dan fermentasi diakhiri pada hari ke 15. Jika fermentasi tetap diteruskan , kemungkinan permukaan nata mengalami kerusakan oleh mikroba pencemar. Nata berupa lapisan putih seperti agar. Lapisan ini adalah massa mikroba berkapsul dari selulosa. Lapisan nata mengandung sisa media yang sangat masam. Rasa dan bau masam tersebut dapat dihilangkan dengan perendaman dan perebusan dengan air bersih.

Read more: http://aneka-wacana.blogspot.com/2012/06/cara-membuat-nata-de-soya.html#ixzz2S5hHRELG

BAHAN

1.

Penyiapan biakan murni. o Biakan murni A.xylinum o Glukosa (100 gram) o Ekstrak khamir (5 gram) o K2HPO4 (5gram) o (NH4)2SO4 (0,6 gram)

2.

3.

MgSO4 (0,2 gram) Agar (18 gram) Air kelapa (1 liter) Asam Asetat 25 % untuk mengatur pH menjadi 3-4 Pembuatan Starter o Biakan murni A.xylinum o Gulkosa 100 gram o Urea 5 gram o Air kelapa 1 liter o Asam Asetat 25 % untuk 25% untuk mengatur pH menjadi 3-4 Fermentasi Nata. o Starter o Glukosa o Urea o Limbah cair tahu (whey tahu) o Asam Asetat 25 % untuk 25% untuk mengatur pH menjadi 3-4

o o o o

Read more: http://aneka-wacana.blogspot.com/2012/06/cara-membuat-nata-de-soya.html#ixzz2S5hS0BdM

PERALATAN

1.

2.

3.

4.

Alat untuk Penyiapan Biakan Murni - Alat pensteril o Tabung reaksi dan kapas. o Jarum ose o Kotak inokulasi o Lampu spritus o Gelas piala o Kompor o Kotak inkubasi o Lemari pendingin (kulkas) o Timbangan o pH meter Pembuatan Starter. o Botol bermulut lebar o Kertas. o Ruang inkubasi o Wadah perebus media o Timbangan o pH meter. Fermentasi o Wadah fermentasi o Wadah perebus media o Ruang fermentasi o Timbangan o Kompor o pH meter. Pemanenan Hasil o Wadah perendam dan perebus o Pemotong nata.

Read more: http://aneka-wacana.blogspot.com/2012/06/cara-membuat-nata-de-soya.html#ixzz2S5hZL6Ks

Anda mungkin juga menyukai