Diagnosa
1. Nyeri berhubungan dengan iritasi kulit, gangguan integritas kulit, iskemik jaringan. 2. Ganguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas. 3. Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu anggota tubuh.
3.3 Rencana Keperawatan
1.
Dx. 1 : Nyeri berhubungan dengan iritasi kulit, gangguan integritas kulit, iskemik jaringan. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nyeri akut
teratasi/terkontrol Kriteria Hasil : a. Klien mengungkapkan nyeri berkurang atau hilang. b. Penderita secara verbal mengatakan nyeri berkurang/hilang . c. Penderita dapat melakukan metode atau tindakan untuk mengatasi atau mengurangi nyeri . d. Pergerakan penderita bertambah luas. e. Tidak ada keringat dingin, f. tanda vital dalam batas normal. S: 36-37,5 0C
Intervensi 1. Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri 1. yang dialami pasien. 2. Jelaskan pada pasien tentang sebabsebab timbulnya nyeri.
2.
Pemahaman pasien tentang penyebab nyeri yang terjadi akan mengurangi ketegangan pasien dan memudahkan pasien untuk diajak bekerjasama dalam melakukan tindakan.
3.
nyeri.
4.
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien.
Teknik distraksi dan relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien.
5.
6. Lakukan massage dan perawatan luka dengan teknik aseptic saat rawat luka.
Posisi yang nyaman akan membantu memberikan kesempatan pada otot untuk relaksasi seoptimal mungkin.
6.
7. Kolaborasi dengan dokter untuk
dapat dan
meningkatkan pus
pengeluaran luka
pemberian analgesic
perawatan dapat
dengan
aseptic
mempercepat
2.
Dx. 2 : Ganguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam mulai tercapainya proses penyembuhan luka
Kriteria hasil : a. Berkurangnya oedema sekitar luka. b. pus dan jaringan berkurang c. Adanya jaringan granulasi. d. Bau busuk luka berkurang. Intervensi 1. Kaji luas dan keadaan luka serta 1. proses penyembuhan. Rasional Pengkajian yang tepat terhadap luka dan proses penyembuhan akan membantu dalam
benar : membersihkan luka secara kontaminasi luka dan larutan abseptik menggunakan larutan yang iritatif akan merusak
yang tidak iritatif, angkat sisa jaringan granulasi tyang timbul, balutan yang menempel pada luka sisa balutan jaringan nekrosis dan nekrotomi jaringan yang dapat mati. 3. 3. Kolaborasi pemeriksaan dengan kultur pus granulasi. Pemeriksaan kultur pus untuk menghambat proses
dokter mengetahui jenis kuman dan anti dan biotik yang tepat untuk
3.
Dx. 3 : Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu anggota tubuh. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam Pasien dapat menerima perubahan bentuk salah satu anggota tubuhnya secara positif Kriteria hasil :
a.
Pasien mau berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan. Tanpa rasa malu dan rendah diri.
b.
Intervensi
Rasional
1.
1. Mengetahui adanya rasa negatif pasien Kaji perasaan/persepsi pasien tentang perubahan gambaran diri berhubungan terhadap dirinya. dengan keadaan anggota tubuhnya yang kurang berfungsi secara normal.
2.
pendekatan saling
dan
percaya
4.
Dapat
meningkatkan
kemampuan
dalam mengadakan hubungan dengan orang lain dan menghilangkan perasaan terisolasi.
5.
6.
Beri
dorongan
pasien
6. untuk
DAFTAR PUSTAKA
Doenges (2000). Rencana asuhan keperawatan; pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Jakarta: EGC Novriani, Erni. 2008. Laporan Pendahuluan Selulitis. 1 Juni 2012, 11.30. http://cemolgadis-melayu.blogspot.com/KMB-SELULITIS/LAPORAN-PENDAHULUANSELULITIS.html