Anda di halaman 1dari 5

KESEHATAN IBU DAN ANAK PROGRAM KESEHATAN IBU Program kesehatan ibu diantaranya adalah: kunjungan antenatal pertama

(K1), kunjungan antenatal 4 kali (K4), persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (PN), kunjungan nifas (KF), penanganan komplikasi obstetrik (PK), dan cakupan peserta KB aktif. 1. K1 (Kunjungan Antenatal Pertama) K1 adalah jumlah ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal sesuai standar oleh tenaga kesehatan. Pelayanan Antenatal sesuai standar yang diberikan, sekurang-kurangnya meliputi: a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan; b. Ukur tekanan darah; c. Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas); d. Ukur tinggi fundus uteri; e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ); f. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan; Pemberian Imunisasi TT TT1 Selang Waktu Minimal Pemberian Imunisasi Lama Perlindungan Langkah awal pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit Tetanus. 4 minggu setelah TT1 6 bulan setelah TT2 1 tahun setelah TT3 1 tahun setelah TT4 3 tahun 5 tahun 10 tahun >25 tahun

TT2 TT3 TT4 TT5

g. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan; h. Test laboratorium sederhana (Hb, Protein urin) dan atau berdasarkan indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC); i. Tatalaksana kasus; j. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan. 2. K4 (Kunjungan Antenatal 4 kali) K4 adalah kunjungan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi waktu satu kali pada trimester kesatu, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga. 3. PN (Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan) PN adalah ibu bersalin yang mendapatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. Masalah-masalah pada persalinan:

a. b. c. d. e. f. g.

Perdarahan lewat jalan lahir Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir Ibu tidak kuat mengedan Ibu kejang/step Air ketuban kabur dan berbau Ibu gelisah Ibu merasakan sakit yang hebat

4. KF (Pelayanan Nifas) KF adalah pelayanan pada ibu yang mendapatkan pelayanan kesehatan ibu nifas (ibu masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin) sesuai standar paling sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 6 jam 3 hari, 4 28 hari dan 29 42 hari setelah bersalin. Pelayanan kesehatan ibu nifas sesuai standar yang diberikan, sekurang kurangnya meliputi: a. Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu. b. Pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uterus). c. Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya. d. Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan. e. Pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali, pertama segera setelah melahirkan, kedua diberikan setelah 24 jam pemberian kapsul Vitamin A pertama. f. Pemberian tablet besi 1 tablet per hari selama 40 hari bagi ibu yang memerlukan. g. Pelayanan KB pasca salin 5. PK (Komplikasi Kebidanan yang ditangani) PK adalah komplikasi/kegawatdaruratan obstetri (kebidanan) yang mendapatkan penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK). Yang dimaksud penanganan definitif adalah penanganan/pemberian tindakan terakhir untuk menyelesaikan permasalahan setiap kasus komplikasi kebidanan. 6. Keluarga Berencana (KB) Pasangan suami-istri perlu mengikuti KB agar Ibu tidak cepat hamil lagi (minimal 2 tahun) dan agar suami-istri punya waktu merawat kesehatan diri sendiri, anak, dan keluarga. Jenis KB: a. Operasi Sterilisasi yaitu pengikatan atau pemotongan saluran sperma suami dan saluran telur istri. b. Pil KB bagi istri tiap hari secara teratur. Selama menyusui, minum pil KB khusus. c. Istri suntik KB. d. Pemasangan susuk KB di lengan. e. Pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim/spiral. KESEHATAN ANAK Program kesehatan anak yang diantaranya adalah kunjungan neonatal pertama (KN1), kunjungan neonatal lengkap (KN Lengkap), penanganan neonatus komplikasi, pelayanan kesehatan bayi,

pelayanan kesehatan anak balita. Data indikator program kesehatan anak dipantau perkembangan pencapaiannya setiap bulan. 1. KN1 (Kunjungan Neonatal Pertama) KN1 adalah bayi baru lahir/neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6 48 jam setelah lahir. Pelayanan Kesehatan Neonatal dasar sesuai standar dilakukan secara komprehensif dengan melakukan pemeriksaan dan perawatan Bayi baru Lahir serta pemeriksaan menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) untuk memastikan bayi dalam keadaan sehat, yang meliputi: a. Pemeriksaan dan Perawatan Bayi Baru Lahir b. Perawatan Tali pusat c. Melaksanakan ASI Eksklusif d. Memastikan bayi telah diberi Injeksi Vitamin K1 e. Memastikan bayi telah diberi Salep Mata Antibiotik f. Pemberian Imunisasi Hepatitis B-0 Pemeriksaan menggunakan pendekatan MTBM: a. Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare, berat badan rendah dan Masalah pemberian ASI. b. Pemberian Imunisasi Hepatitis B0 bila belum diberikan pada waktu perawatan bayi baru lahir c. Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI eksklusif, pencegahan hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir di rumah dengan menggunakan Buku KIA. d. Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan. 2. KN Lengkap (Kunjungan Neonatal Lengkap) KN adalah bayi baru lahir/neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar paling sedikit tiga kali dengan distribusi waktu 1 kali pada 6 48 jam, 1 kali pada hari ke 3 hari ke 7 dan 1 kali pada hari ke 8 hari ke 28. 3. Penanganan Neonatus Komplikasi Penanganan Neonatus Komplikasi adalah penanganan neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian oleh dokter/bidan/perawat terlatih di Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah Bersalin dan Rumah Sakit Pemerintah/Swasta. 4. Pelayanan Kesehatan Bayi Pelayanan Kesehatan Bayi adalah bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari 2 bulan, 1 kali pada umur 3 5 bulan, satu kali pada umur 6 8 bulan dan 1 kali pada umur 9 11 bulan sesuai standar. Pelayanan kesehatan bayi yang paripurna meliputi : a. Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, Polio 1, Polio 2, Polio 3, Polio 4,DPT/HB 1, DPT/HB 2, DPT/HB 3, Campak) sebelum bayi berusia 1 tahun.

Umur 0-7 hari 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 9 bulan

Jenis Imunisasi HB 0 BCG, Polio 1 DPT/HB 1, Polio 2 DPT/HB 2, Polio 3 DPT/HB 3, Polio 4 Campak

b. Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK). c. Pemberian vitamin A 100.000 IU (6 11 bulan). d. Konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan Buku KIA. e. Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan. 5. Pelayanan Kesehatan Anak Balita Pelayanan Kesehatan Anak Balita adalah anak balita (12 59 bulan) yang memperoleh pelayanan sesuai standar, meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun, pemantauan perkembangan minimal 2 kali setahun, pemberian vitamin A 2 kali setahun. Pelayanan kesehatan anak balita yang diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai standar meliputi : a. Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun yang tercatat dalam Buku KIA/KMS. Pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan anak balita setiap bulan yang tercatat pada Buku KIA/KMS. Bila berat badan tidak naik dalam 2 bulan berturut-turut atau berat badan anak balita di bawah garis merah harus dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan. b. Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) minimal 2 kali dalam setahun. Pelayanan SDIDTK meliputi pemantauan perkembangan motorik kasar, motorik halus, bahasa, sosialisasi dan kemandirian minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan). Pelayanan SDIDTK diberikan di dalam gedung (sarana pelayanan kesehatan) maupun di luar gedung. c. Pemberian Vitamin A dosis tinggi (200.000 IU), 2 kali dalam setahun. d. Kepemilikan dan pemanfaatan buku KIA oleh setiap anak balita e. Pelayanan anak balita sakit sesuai standar dengan menggunakan pendekatan MTBS.

Kesimpulan. Untuk menjamin keehatan ibu dan anak maka diperlukan suatu program bagi kesehatan ibu dan anak yang dimulai dari kunjungan antenatal pertama sampai dengan KB pada ibu serta mulai dari kunjungan neonatal pertama sampai dengan kunjungan balita pada anak.

Anda mungkin juga menyukai