Anda di halaman 1dari 16

NEONATOLOGI Peralihan dari kehidupan intrautrin ke extrautrin memerlukan perub biokimia dan faali.

. Dengan terpisahnya bayi dari ibu awal proses fisiologik sbb : a. peredaran darah melalui plasenta digantikan oleh aktifnya fs paru untuk bernapas b. saluran cerna berfungsi menyerap makanan c. ginjal berfungsi homeosostasis kimia darah d. hati berfungsi menetralisasi dan mengekresi bahan racun e. syst imonologik mencegah infeksi f. syst kardiovaskuler serta endrokrin menyesuaikan diri dgn perub organ diatas DEFINISI Masa Perinatal : Kehamilan 28 mgg s/d 7 hr setelah lahir Masa Gestasi : HPHT hari kelahiran bayi Cukup bulan (CB) masa gestasi 37 42 mgg Kurang bulan (KB) masa gestasi kurang 37 mgg Lebih bulan (LB) masa gestasi lebih 42 mgg Berat lahir (BL) Bb bayi yg diukur dlm 1jam pertama sesudah lahir

Berat lahir Berat lahir gr Berat lahir 1.499 gr Berat lahir kurang 1.000 gr

normal : 2.500 3.999 gr rendah (BLR) berat lahir 1.500 2.999 sangat rendah (BLSR)berat lahir 1.000 amat sangat rendah (BLASR) berat lahir

FAKTOR FAKTOR YANG PENGARUI JANIN 1. FAKTOR JANIN a. jenis kelamin b. etnik dan ras c. kelainan congenital 2. FAKTOR PLASENTA a. besar & berat plasenta

Pemeriksaan fisik neonatus a. KU b. status gizi c. kulit d. kepala, leher, muka, telinga & tenggorokan e. paru-paru, jantung, abdomen f. ekstrenitas BAYI RESIKO TINGGI : 1. Bayi lahir dgn masa gestasi < 37 mgg atau > 42 mgg 2. Bayi dgn Bb < 2500gr atau > 4000gr 3. Bayi penyimpangan besar atau perkembangannya mis : kecil atau besar untuk umur kehamilan (dihit masa gestasi dr HPHT / pemeriksaan fisik 4. Bayi dgn rwy kematian saudara atau kematian dua janin 5. Bayi dgn nilai APGAR 1mnt 0-3 6. Bayi lahir dgn ibu infeksi, KPD, rwy masalah sosial yg berat tdk ada Bb selama hamil, lama tdk mempunyai bayi, ibu yg mempunyai anak pertama umur > 35th

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH ( BBLR)

BBLR BERAT LAHIR BBLSR BBLASR rendah

: Bayi baru lahir dg BB lahir < 2500 gr : Berat bayi baru lahir yg ditimbang sejak 0 24 jam setlh lahir : Bayi berat lahir sgt rendah ( 1000 gr 1500 gr) : Bayi berat lahir amat sangat

(<1000 gr ) BKB : Bayi kurang bulan BBL dengan usia kehamilan < 37 minggu Bayi Imatur : BBL usia kehamilan < 28 minggu Bayi Cukup Bulan : BBL dengan usia kehamilan 37 - < 42 minggu Bayi Lebih Bulan : BBL usia kehamilan > 42 minggu ETIOLOGI - Status sosial ekonomi - RAS (kulit hitam) 2 x dp ibu kulit putih - Usia Ibu < 16 tahun > 35 tahun - Aktifitas Ibu - Penyakit Ibu (DM, Jantung. PEB dll) - Kehamilan Multipel

- Faktor kebidanan

: - Trauma uterus

- Plasenta previa - Faktor janin : gawat janin, infeksi - Kesalahan menentukan usia kehamilan dari BBLR Bayi kurang bulan 1/3 Merupakan bayi KMK KOMPLIKASI - Asfiksia perinatal - Susunan saraf pusat : - Reflek batuk - Reflek Isap - Saluran Nafas : HMD, Apneu - Gangguan pada Termoregulasi - Gangguan pada Kardiovaskuler - Gangguan pada saluran cerna NEC - Gangguan metabolisme hipoglikemia - Gangguan Hematologi, Anemia - Gangguan Imunologis Infeksi - Gangguan pada ginjal (asidosis) - Gangguan Ophtalmologis ROP (Resinopathy Of Prematurity )

DIAGNOSA BBLR Usia Kehamilan 1. Perhitungan HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) Misalnya : tanggal 01 01 2000 +7 +3 +1 2. Maturitas fisik dan Neurologis bayi berdasarkan scor Dubowitz Ballard PENANGANAN BBLR : A. Pengelolaan Ante/Intra Partum Kehamilan pertahankan > 35 minggu - Tokolitik - Pematangan paru __> Kortikosteroid Di Kamar bersalin - Persiapan resusitasi - Resusitasi - Pasca Resusitasi Pertahanan suhu tubuh optimal secara umum Oksigenisasi Kebutuhan Nutrisi Cegah dan atasi Infeksi Atasi hiperbilirubinemia Program Imunisasi

B.

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Ad. 1. Suhu tubuh optimal

- 37 0 C ( 36,5 37,5 ) - BBLR Inkubator Ad. 2. O2 - Inkubator - Head box - Sungkup Ad.3. Nutrisi - Hati2 : Hipoksemia, hipotermia, hipoglikemia, hipovolemia, hipokalsemia. - Infus : Dekstrosa 5 % atau 10 % - Renjatan : NaCL 0,9 % 10 cc/kg BB dlm 10 menit 3a. Kebutuhan cairan IV - Hari pertama : 60 cc/kg/hari bertahap dinaikkan setiap hari 3b. Kebutuhan elektrolit (K,Na) 3c. Pemberian vitamin 3d. Kebutuhan Energi/kalori : - Glukosa/KH, Protein, lemak - Nutrisi enteral : Secepat mungkin bila peristaltik usus (+), mekonium (+), retensi lambung

(-), ASI/PASI secara bertahap mulai 8 kali 1 2 cc

Ad.4. Mencegah dan mengatasi Infeksi: - Pemberian antibiotik yang tepat Ad.5. Mengatasi hiperbilirubinemia Ad.6. Program Imunisasi

ASFIKSIA NEONATORUM Adalah keadaan hipoksia yang progresif akumulasi CO2 dan Asidosis. KLASIFIKASI - Tanpa asfiksia ( APGAR 8 10 ) - Asfiksia ringan sedang ( APGAR 4 7 ) - Asfiksia Berat ( APGAR 0 3 ) TABEL SKOR APGAR
TANDA 0 Denyut jantung Tidak ada Respirasi Tidak ada Tonus otot Lemah Refleks (respon Tidak ada terhadap katete respon dalam hidung, stimulasi taktil) warna Biru, pucat SKOR 1 < 100 x/menit lambat,tidak teratur Sedikit fleksi Menyeringai 2 > 100 x/menit Baik, menangis Pergerakan aktif Batuk,bersin, menangis Seluruh tubuh merah muda

Tubuh merah muda, ekstremitas biru

Penilaian APGAR dilakukan pada 1 dan 5 menit setelah lahir dan diulang setiap 5 menit sampai tanda vital stabil.

PATOFISIOLOGIS : Tahap Awal Asfiksia : - Nafas cepat apnu - Bunyi jantung dan tekanan darah meningkat primer Asfiksia Redistribusi darah ke jtg, otak, adrenal. Redistribusi terjadi karena : Hipoksia CO2meningkat Aktifitas simpatik & kemoreseptor meningkat, pelepasan vasopressin Hipoksia Merangsang kemoreseptor Bradikardi Bila berlanjut PH menurun Asidosis metabolik Gangguan autoregulasi ke otak & jantung TD, Curah jantung menurun. Redistribusi drh ke otak & jantung Ginjal mengalami Ischemic Injury nekrosis epitel tubulus

Asfiksia sgt berat

ETIOLOGI

- Ante partum/ Intra partum Insufisiensi plasenta - Post partum : Insufisiensi paru, jantung dan p.d neurologis

FAKTOR PREDISPOSISI - Ante partum : Umur > 35 tahun DM, hipertensi Anemia, infeksi Ketuban pecah dini

- Intra partum

SC Sungsang/ kelainan letak NKB Persalinan lama Plasenta previa dll

DIAGNOSIS : sesuai dgn klasifikasi PEMERIKSAAN PENUNJANG : - laboratorium : AGD , elektrolit, glukosa - Thorax foto KOMPLIKASI : - Hipoksia, edema, nekrosis serebral - Perdarahan peri/intra ventrikuler

- Gagal ginjal, gagal jantung

TERAPI : - Resusitasi Efektif : 1. Menjaga suhu tubuh 2. Pembebasan jalan nafas 3. Rangsang taktil 4. Pemberian oksigen 5. Ventilasi 6. Pemijatan dada 7. Obat2an : adrenalin, volume ekspander, bikarbonat PROGNOSIS - AS 5 menit 5 30 % menderita ensefalopati - Prognosis buruk bila terj kegagalannafas spontan dlm 1 jam setlh lahir, kejang menetap, gguan metabolic berat, perdrhan serebral.

SINDROM GAWAT NAFAS


Gawat nafas neonatus adalah : - Meningkatnya frekuensi nafas ( > 60 x/mnt) - Dapat disertai dispnu + sianosis KLASIFIKASI : 1. Obstruksi sal. Nafas atas : - atresia koane, laringomalasia, trakeomalasia 2. Penyakit parenkim paru : - Aspirasi mekonium - penyakit membran hialin - takipneu sementara pada neonatus - pneumotoraks 3. Malformasi toraks : - hernia diagfragmatika - hipoplasia/ agenesis paru 4. Kelainan diluar paru : - gagal jantung - kelainan metabolik KRITERIA DIAGNOSIS : - Frekuensi nafas > 60 x/mnt - Disertai : dispnue, sianosis, retraksi otot-otot nafas inspirasi (suprasternal, interkostal, epigastrium)

- Suara merintih

TATALAKSANA : - Suhu tubuh : 36,5 37,5 O c - Oksigenisasi - Dektrosa 10 % (infus) - Minimal handling - Foto toraks - Antibiotik - Monitor tanda vital, AGD, darah lengkap, gula darah, kultur darah.

ASPIRASI MEKONIUM
- Adalah terisapnya cairan amnion yang tercemar mekonium kedalam paru-paru bayi karena stress intrauterin. - Dapat terjadi pada saat intrauterin, persalinan dan kelahiran. FAKTOR RISIKO - Hamil lebih bulan - Ibu preeklamsi/ eklamsi - Ibu DM, perokok berat - Bunyi jantung janin abnormal - Bayi kecil masa kehamilan DIAGNOSTIK - Anamnesis : factor risiko - Gejala klinis : tanda-tanda postmatur, kulit berwarna kuning/hijau - Obstruksi jalan nafas - Gawat nafas - Ronkhi (+), wheezing (+) - Laboratorium : AGD Hipoksemia, asidosis metabolic - Foto toraks : - hiperinflasi, atelektasis, pneumonia.

DD/ : - Takipneu sementara pada neonatus - Pneumonia - Penyakit membran hialin KOMPLIKASI : - Pneumotoraks - Hipertensi pulmonal - Sepsis TERAPI : - Resusitasi - Monitor suhu tubuh, kelainan metabolic, hipoglikemi - Monitor fungsi ginjal dan kardio pulmonal - Terapi cairan - Antibiotik - Oksigen PROGNOSIS : Bervariasi

Anda mungkin juga menyukai