Anda di halaman 1dari 4

Parafimosis

Arimas Bramantyo
07.025
Fimosis

Berlainan dengan fimosis, parafimosis merupakan kasus gawat darurat.
Upaya untuk menarik kulit preputium ke belakang batang penis, terutama
yang berlebihan namun gagal untuk mengembalikannya lagi ke depan
manakala sedang membersihkan glans penis atau saat memasang selang
untuk berkemih (kateter), dapat menyebabkan parafimosis. Kulit preptium
yang tidak bisa kembali ke depan batang penis akan menjepit penis sehingga
menimbulkan bendungan aliran darah dan pembengkakan (edema) glans penis
dan preputium, bahkan kematian jaringan penis dapat terjadi akibat
hambatan aliran darah pembuluh nadi yang menuju glans penis. Oleh karena
itu, setelah memastikan bahwa tidak ada benda asing seperti karet atau
benang yang menyebabkan penis terjepit, dokter akan berupaya
mengembalikan kulit preputium ke posisinya secara manual dengan tangan
atau melalui prosedur invasif dengan bantuan obat bius (anestesi) dan
penenang (sedasi). Jarang diperlukan tindakan sirkumsisi darurat untuk
mengatasi parafimosis. Walaupun demikian, setelah parafimosis diatasi
secara darurat, selanjutnya diperlukan tindakan sirkumsisi secara
berencana oleh karena kondisi parafimosis tersebut dapat berulang atau
kambuh kembali.
Refe..
http://www.permatacibubur.com/en/
see.php?id=Des04-2a&lang=id
Dasar dasar Urologi

Anda mungkin juga menyukai