Anda di halaman 1dari 4

FIMOSIS

Fimosis adalah penyempitan pada prepusium. Kelainan ini juga menyebabkan bayi/anak sukar berkemih.
Kadang-kadang begitu sukar sehingga kulit prepusium menggelembung seperti balon. Bayi/anak sering
menangis keras sebelum urine keluar.

Fimosis didapat (fimosis patologik, fimosis yang sebenarnya, true phimosis) timbul kemudian setelah
lahir. Hal ini berkaitan dengan kebersihan (higiene) alat kelamin yang buruk, peradangan kronik glans
penis dan kulit preputium (balanoposthitis kronik), atau penarikan berlebihan kulit preputium (forceful
retraction) pada fimosis kongenital yang akan menyebabkan pembentukkan jaringan ikat (fibrosis) dekat
bagian kulit preputium yang membuka.

Etiologi

Didapat --->akibat adanya infeksi di preputium dan glands penis, higiens yang kurang.

Peradangan--->udema--->menggelembung.

Pasca infeksi--->merusak sel-sel radang--->preputium tidak bisa ditarik ke proksimal.

Dalam kebanyakan kasus, fimosis adalah bawaan lahir. Pada kasus yang lebih jarang, fimosis terjadi
karena kulup kehilangan kemampuan peregangan, misalnya karena peradangan atau luka akibat
pembukaan paksa kepala penis. Pembentukan jaringan parut dari bekas luka itu mencegah peregangan
kulup.

Patofisiologi

Fimosis dialami oleh sebagian besar bayi baru lahir karena terdapat adesi alamiah antara preputium
dengan glans penis. Hingga usia 3-4 tahun penis tumbuh dan berkembang dan debris yang dihasilkan
oleh epitel preputium (smegma) mengumpul didalam preputium dan perlahan-lahan memisahkan
preputium dari glans penis. Ereksi penis yang terjadi secara berkala membuat preputium terdilatasi
perlahan-lahan sehingga preputium menjadi retraktil dan dapat ditarik ke proksimal.

Fimosis pada bayi laki-laki yang baru lahir terjadi karena ruang di antara kutup dan penis tidak
berkembang dengan baik. Kondisi ini menyebabkan kulup menjadi melekat pada kepala penis, sehingga
sulit ditarik ke arah pangkal. Penyebabnya bisa dari bawaan dari lahir, atau didapat, misalnya karena
infeksi atau benturan.
Manifestasi Klinis

-Penis membesar dan menggelembung akibat tumpukan urin

-Kadang-kadang keluhan dapat berupa ujung kemaluan menggembung saat mulai buang air kecil yang
kemudian menghilang setelah berkemih. Hal tersebut disebabkan oleh karena urin yang keluar terlebih
dahulu tertahan dalam ruangan yang dibatasi oleh kulit pada ujung penis sebelum keluar melalui
muaranya yang sempit.

- Biasanya bayi menangis dan mengejan saat buang air kecil karena timbul rasa sakit.

-Kulit penis tak bisa ditarik kea rah pangkal ketika akan dibersihkan

- Air seni keluar tidak lancar. Kadang-kadang menetes dan kadang-kadang memancar dengan arah yang
tidak dapat diduga

-Bisa juga disertai demam

-Iritasi pada penis.

Komplikasi

-Ketidaknyamanan/nyeri saat berkemih

-Akumulasi sekret dan smegma di bawah preputium yang kemudian terkena infeksi sekunder dan
akhirnya terbentuk jaringan parut.

-Pada kasus yang berat dapat menimbulkan retensi urin.

-Penarikan preputium secara paksa dapat berakibat kontriksi dengan rasa nyeri dan pembengkakan
glans penis yang disebut parafimosis.

-Pembengkakan/radang pada ujung kemaluan yang disebut ballonitis.

-Timbul infeksi pada saluran air seni (ureter) kiri dan kanan, kemudian menimbulkan kerusakan pada
ginjal.

-Fimosis merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker penis.


Tatalaksana

Penatalaksanaan medis

- Fimosis disertai balanitis xerotica obliterans dapat diberikan salep dexamethasone 0,1% yang dioleskan
3-4 kali sehari dan diharapkan setelah 6 minggu pemberian prepusium dapat diretraksi spontan.

- Dengan tindakan sirkumsisi, apabila fimosis sampai menimbulkan gangguan miksi pada klien. Dengan
bertambahnya usia, fimosis akan hilang dengan sendirinya.

PARAFIMOSIS
Paraphimosis adalah sebuah kondisi serius yang bisa terjadi hanya pada laki-laki dan anak laki-laki
yang belum atau tidak disunat. Paraphimosis berarti kulup terjebak di belakang kepala penis dan tidak
dapat ditarik kembali ke posisi normal.

Kadang-kadang laki-laki yang tak disunat kulup mereka tertarik ke belakang saat berhubungan
seks, ketika mereka kencing atau ketika mereka membersihkan penis mereka. Jika kulup yang tersisa di
belakang kepala penis terlalu panjang, penis kemungkinan mengalami pembengkakan sehingga kulup
yang terperangkap di belakang kepala penis.

Etiologi

1. Akibat pemasangan kateter dengan tidak benar

2. Menarik Prepusium ke proksimal yang biasanya di lakukan pada saat bersenggama/masturbasi atau
sehabis pemasangan kateter tetapi tidak dikembalikan ketempat semula secepatnya.

Patofisiologi

Preputium tidak bisa dikembalikan ->gangguan aliran balik vena dorsalis penis superfisial ->udema
gland penis ->eksttravasasi-> terjadi jeratan ->suplai darah berkurang->bisa terjadi nekrosis

Manifestasi klinis

-Udema gland penis

- Nyeri

- Jeratan pada penis

-Kulup tertarik ke belakang kepala penis

- Sakit pada penis


Tatalaksana

Perawatan yang baik untuk paraphimosis adalah dengan sirkumsisi.

Preputium diusahakan untuk dikembalikan secara manual dengan teknik memijat glans selama 3-5
menit diharapkan edema berkurang dan secara perlahan-lahan prepusium dikembalikan pada
tempatnya. Jika usaha ini tidak berhasil, dilakukan dorsum insisi pada jeratan sehingga prepusium dapat
dikembalikan pada tempatnya. Setelah edema dan proses inflamasi menghilang pasien dianjurkan untuk
menjalani sirkumsisi.

Anda mungkin juga menyukai