Pendahuluan
Jantung
memiliki fungsi untuk memompakan darah (nutrisi dan oksigen) ke seluruh tubuh segala sesuatu yang menyebabkan gangguan aliran darah mengakibatkan jantung merespon dengan mekanisme kompensasi agar fungsinya dapat dipertahankan jantung terjadi ketika mekanisme kompensasi tidak dapat mempertahankan kerja jantung dan menyebabkan jaringan dan organ tubuh mengalami gangguan suplai oksigen dan nutrisi
Normalnya,
Gagal
Definisi
Gagal
jantung adalah kondisi kegagalan jantung mensuplai (memompa) darah yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tubuh. suplai darah ini disebabakan karena berbagai penyebab, tetapi umumnya disebabkan karena kegagalan ventrikel kiri berkontraksi dengan baik. ketidakseimbangan (missmatch) antara suplai (supply) dengan kebutuhan (demand) dapat terjadi ketika
Kegagalan
Kondisi
Demand meningkatkeluhan terjadi ketika aktivitas Supply yang sangat kurangkeluhan terjadi ketika istirahat
(Nicholson, 2007)
dysfunction limits a patient's ability to perform the routine activities of daily living
EF: Persentase darah yang dipompakan ventrikel kiri ke seluruh tubuh (sirkulasi) Stroke Volume: Left Ventricle End Diastolic Volume
Disfungsi Sistolik Normal Ringan Moderate (sedang) Severe (berat) Extremely severe (sangat berat)
Class I: Asymptomatic Class II: Symptoms on maximal exertion Class III: Symptoms on minimal exertion Class IV: Symptoms at rest
Penyebab
Common
Ischaemic
Disease (AS, MR) Arrhythmia (AF) Alcohol toxic terhadap otot jantung Diabetes perubahan struktur dan fungsi Infection (myocarditis) Penyebab lainnya (genetic)
Pemeriksaan Penunjang
B-type
natriuretic peptide (BNP): Meningkat, >100pg/mL (anak dan dewasa); diproduksi ketika ventrikel meregang. EKG: dapat menunjukkan tanda iskemia (Gelombang T terbalik/ Inverted), tachycardia, atau extrasystole (VES), complete AV block atau arrhythmia. Darah lengkap: anemia, Hb <12 gr/dL (wanita), <14 gr/dL (pria), Hematokrit: <3 kali nilai Hb. Leukositosis (pada kasus sepsis) Kimia darah: masalah renal (peningkatan ureum kreatinin), masalah hepar (peningkatan SGOT/SGPT) Elektrolit: Hyponatremia, Hyperkalemia Ekokardiografi: Kelainan antomi jantung, penurunan kontraktilitas (EF) Oxymetri: normal atau adanya penurunan saturasi oksigen perifer, terutama pada penyakit jantung bawaan sianosis AGD: Penurunan PO2 dan PH serta peningkatan PCO2 akibat gangguan pulmonal Foto thorax: CTR >0.5 (kardiomegali), peningkatan corakan paru (edema paru), effusi pleura
CT Ratio
Penatalaksanaan Medis
Diuretik Digitalis Ace
(lasik): menurunkan volume awal (pre load) (digoxin): memaksa peningkatan kontraktilitas
inhibitor (captopril): menurunkan vasokontriksi (after load) dan sekresi aldosteron Resynchronization Therapy (CRT)
Cardiac
Intervensi
Digitalis
Like
-Blockers
Limit
Pengkajian
Anamnesis
Keluhan Riwayat
Fisik
to Toe TTV: Tekanan Darah, Frekuensi nadi dan Nafas, Suhu, Saturasi Oksigen Auskultasi bunyi jantung: murmur, S3 dan S4 Auskultasi suara nafas: Rales, Wheezing Edema, Ascites
Anamnesis
Riwayat
Sesak Nafas (ketika istirahat, ketika aktivitas, PND, Orthopnea), batuk, wheezing Fatigue
Riwayat
Kesehatan Dahulu:
Anamnesis
Hidup: Faktor Risiko
Gaya
Merokok hipertensi Diabetes mellitus Kolesterol tinggi Diet tinggi lemak Obesitas/ inactivity Riwayat keluarga dengan penyakit jantung Pekerjaan/ karir Mobilitas
Pemeriksaan Fisik
Perubahan
Nadi (frekuensi, irama, karakter, volume) bradikardi, takikardia, nadi lemah, AF Perubahan Tekanan Darah (hipotensi/ hipertensi) Peningkatan JVP Displaced apex beat, heaves Auskultasi Jantung: S3 dan S4 Pitting edema Ascites Edema scrotalis Wheezing Krepitasi paru Gangguan sistemik: penurunan urine output, akral dingin, syncope, hepatomegaly dll
Masalah Keperawatan
UTAMA
Penurunan
Curah Jantung Pola Nafas Tidak Efektif Kelebihan Volume Cairan Gangguan Perfusi Jaringan: Cardiopulmonal, Perifer
TAMBAHAN
Intoleran
Aktivitas Gangguan Nutrisi: Kurang/Lebih dari kebutuhan tubuh Risiko kekurangan volume cairan: terapi diuretik Ansietas Kurang pengetahuan
dan Irama Jantung pasang monitor sesuai indikasi batasi aktivitas sesuai kemampuan pasien
Bantu/
Atur
posisi yang nyaman: Semi Fowler urine output pemberian obat obatan: digitalis,
Pantau
Kolaborasi
Pantau
nafas dalam dan latihan otot tubuh bagian atas sesuai kemampuan pemberian analgetik sesuai indikasi
Kolaborasi Bantu
Evaluasi Evaluasi
status pernapasan (takipnea, wheezing, retraksi) terkait adanya efusi pleura atau edema paru atau ascites intake output, hitung balance cairan pemberian diuretik
Pantau
rendah garam
Mika
Evaluasi
Kolaborasi Hindari
penggunaan pakaian yang ketat dan restriktif; pengguanaan ikat pinggang, tali/ karet pada piyama, diapers posisi yang nyaman: Semi Fowler
Atur
Evaluasi
Keluhan Tanda Vital Efek
terhadap terapi
Edema
Kesimpulan
Congestive
heart failure (CHF) terjadi ketika jantung tidak dapat memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh obatan dapat membantu jantung memompa darah dengan lebih efektif tanda vital, intake natrium dan cairan, membatasi aktivitas dan latihan yang teratur dapat membantu mengontrol gejala. penyebab merupakan terapi yang utama untuk mengatasi gagal jantung
Obat
Pemantauan
Mengatasi
Referensi
http://www.med.umich.edu/lrc/coursepages/m1/ anatomy2010/html/clinicalcases/cardiomegaly/ cardiomegaly.html Luxner, Karla. 2005. Delmar's Pediatric Nursing Care Plans. 3rd Edition. Thomson Delmar Learning. New York:USA
Nicholson, Christopher. 2007. Heart Failure: Clinical Nursing Handbook. Wiley. Chicester:England
Satou, Gary M.2009. Pediatric Congestive Heart Failure. http:// emedicine.medscape.com/article/901307-overview Jackson et al. 2007. Medical-Surgical Nursing Demystified. Mc Graw and Hill Inc. New York:USA