Anda di halaman 1dari 32

+

Asuhan Keperawatan Klien dengan Gagal Jantung


Hendra Firmansyah

Pendahuluan
Jantung

memiliki fungsi untuk memompakan darah (nutrisi dan oksigen) ke seluruh tubuh segala sesuatu yang menyebabkan gangguan aliran darah mengakibatkan jantung merespon dengan mekanisme kompensasi agar fungsinya dapat dipertahankan jantung terjadi ketika mekanisme kompensasi tidak dapat mempertahankan kerja jantung dan menyebabkan jaringan dan organ tubuh mengalami gangguan suplai oksigen dan nutrisi

Normalnya,

Gagal

The Donkey Analogy


AHealthyheartislikeanenergeticdonkey,whichwithout fatigue,pullsthewagonfullofweight

Definisi
Gagal

jantung adalah kondisi kegagalan jantung mensuplai (memompa) darah yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tubuh. suplai darah ini disebabakan karena berbagai penyebab, tetapi umumnya disebabkan karena kegagalan ventrikel kiri berkontraksi dengan baik. ketidakseimbangan (missmatch) antara suplai (supply) dengan kebutuhan (demand) dapat terjadi ketika

Kegagalan

Kondisi

Demand meningkatkeluhan terjadi ketika aktivitas Supply yang sangat kurangkeluhan terjadi ketika istirahat

(Nicholson, 2007)

The Donkey Analogy


Ventricular

dysfunction limits a patient's ability to perform the routine activities of daily living

Grading of Heart Failure: EF


Berdasarkan

Fraksi Ejeksi (Ejection Fraction: EF)

EF: Persentase darah yang dipompakan ventrikel kiri ke seluruh tubuh (sirkulasi) Stroke Volume: Left Ventricle End Diastolic Volume

LVEF% 60% 45-60% 35-45% 25-35% <25%

Disfungsi Sistolik Normal Ringan Moderate (sedang) Severe (berat) Extremely severe (sangat berat)

Grading of Heart Failure: NYHA


NYHA: New York

Heart Association subjektif

Kelemahan: bersifat Klasifikasi


berdasarkan gejala yang dikeluhkan pasien

Class I: Asymptomatic Class II: Symptoms on maximal exertion Class III: Symptoms on minimal exertion Class IV: Symptoms at rest

Penyebab
Common

Causes of Heart Failure

Ischaemic

Heart Disease Hypertension


Less

Common Causes of Heart Failure


Valve

Disease (AS, MR) Arrhythmia (AF) Alcohol toxic terhadap otot jantung Diabetes perubahan struktur dan fungsi Infection (myocarditis) Penyebab lainnya (genetic)

Pemeriksaan Penunjang

B-type

natriuretic peptide (BNP): Meningkat, >100pg/mL (anak dan dewasa); diproduksi ketika ventrikel meregang. EKG: dapat menunjukkan tanda iskemia (Gelombang T terbalik/ Inverted), tachycardia, atau extrasystole (VES), complete AV block atau arrhythmia. Darah lengkap: anemia, Hb <12 gr/dL (wanita), <14 gr/dL (pria), Hematokrit: <3 kali nilai Hb. Leukositosis (pada kasus sepsis) Kimia darah: masalah renal (peningkatan ureum kreatinin), masalah hepar (peningkatan SGOT/SGPT) Elektrolit: Hyponatremia, Hyperkalemia Ekokardiografi: Kelainan antomi jantung, penurunan kontraktilitas (EF) Oxymetri: normal atau adanya penurunan saturasi oksigen perifer, terutama pada penyakit jantung bawaan sianosis AGD: Penurunan PO2 dan PH serta peningkatan PCO2 akibat gangguan pulmonal Foto thorax: CTR >0.5 (kardiomegali), peningkatan corakan paru (edema paru), effusi pleura

CT Ratio

Penatalaksanaan Medis
Diuretik Digitalis Ace

(lasik): menurunkan volume awal (pre load) (digoxin): memaksa peningkatan kontraktilitas

inhibitor (captopril): menurunkan vasokontriksi (after load) dan sekresi aldosteron Resynchronization Therapy (CRT)

Cardiac

Intervensi

untuk mengatasi penyebab: operasi jantung atau intervensi kardiologi

ACE Inhibitor dan Diuretik


Reduces the number of sacks in the wagon

Digitalis
Like

the carrot placed in front of the donkey

-Blockers
Limit

the donkeys speed, thus saving energy

Cardiac Resynchronization Therapy


Increase

the donkeys (heart) efficiency

+ Asuhan Keperawatan Gagal


Jantung

Pengkajian
Anamnesis
Keluhan Riwayat

Penyakit Riwayat Kehamilan dan Persalinan Riwayat Keluarga


Pemeriksaan
Head

Fisik

to Toe TTV: Tekanan Darah, Frekuensi nadi dan Nafas, Suhu, Saturasi Oksigen Auskultasi bunyi jantung: murmur, S3 dan S4 Auskultasi suara nafas: Rales, Wheezing Edema, Ascites

Anamnesis
Riwayat

Kesehatan sekarang: Keluhan Utama:

Sesak Nafas (ketika istirahat, ketika aktivitas, PND, Orthopnea), batuk, wheezing Fatigue

Susah tidur Bengkak di kaki Intoleran terhadap aktivitas

Riwayat

Kesehatan Dahulu:

Ischaemic heart disease


Myocardial infarctions Angina Revascularisation

Hypertension Arrhythmias Valve disease Rheumatic fever

Anamnesis
Hidup: Faktor Risiko

Gaya

Merokok hipertensi Diabetes mellitus Kolesterol tinggi Diet tinggi lemak Obesitas/ inactivity Riwayat keluarga dengan penyakit jantung Pekerjaan/ karir Mobilitas

Pemeriksaan Fisik

Perubahan

Nadi (frekuensi, irama, karakter, volume) bradikardi, takikardia, nadi lemah, AF Perubahan Tekanan Darah (hipotensi/ hipertensi) Peningkatan JVP Displaced apex beat, heaves Auskultasi Jantung: S3 dan S4 Pitting edema Ascites Edema scrotalis Wheezing Krepitasi paru Gangguan sistemik: penurunan urine output, akral dingin, syncope, hepatomegaly dll

Masalah Keperawatan
UTAMA
Penurunan

Curah Jantung Pola Nafas Tidak Efektif Kelebihan Volume Cairan Gangguan Perfusi Jaringan: Cardiopulmonal, Perifer
TAMBAHAN
Intoleran

Aktivitas Gangguan Nutrisi: Kurang/Lebih dari kebutuhan tubuh Risiko kekurangan volume cairan: terapi diuretik Ansietas Kurang pengetahuan

Intervensi: Penurunan Curah Jantung


Monitor Tanda Tanda Vital

dan Irama Jantung pasang monitor sesuai indikasi batasi aktivitas sesuai kemampuan pasien

Bantu/

Atur

posisi yang nyaman: Semi Fowler urine output pemberian obat obatan: digitalis,

Pantau

Kolaborasi

Intervensi: Pola Nafas Tidak Efektif


kemampuan ventilasi pasien: frekuensi nafas, kedalaman, pola nafas, retraksi dada, cuping hidung, suara nafas adanya tanda tanda hipoksia: sianosis, pucat, penurunan saturasi oksigen posisi semi fowler atau fowler

Pantau

Pantau Atur Latih

nafas dalam dan latihan otot tubuh bagian atas sesuai kemampuan pemberian analgetik sesuai indikasi

Kolaborasi Bantu

aktivitas dan olahraga, berikan waktu istirahat yang cukup

Intervensi: Kelebihan Volume Cairan


Pantau

berat badan pasien setiap hari derajat Edema (jika ada)

Evaluasi Evaluasi

status pernapasan (takipnea, wheezing, retraksi) terkait adanya efusi pleura atau edema paru atau ascites intake output, hitung balance cairan pemberian diuretik

Pantau

Kolaborasi Batasi Diet

intake cairan sesuai instruksi

rendah garam

Mika

Miki setiap 2 jamrisiko cedera akibat edema

Intervensi: Gangguan perfusi jaringan


Monitor TTV, Saturasi, akral Berikan

terapi oksigen sesuai indikasi kesadaran, fungsi ginjal pemberian vasodilator

Evaluasi

Kolaborasi Hindari

penggunaan pakaian yang ketat dan restriktif; pengguanaan ikat pinggang, tali/ karet pada piyama, diapers posisi yang nyaman: Semi Fowler

Atur

Evaluasi
Keluhan Tanda Vital Efek

terhadap terapi

Nyeri Sesak Kesadaran Derajat Intake

Edema

Output: Balance cairan

Kesimpulan
Congestive

heart failure (CHF) terjadi ketika jantung tidak dapat memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh obatan dapat membantu jantung memompa darah dengan lebih efektif tanda vital, intake natrium dan cairan, membatasi aktivitas dan latihan yang teratur dapat membantu mengontrol gejala. penyebab merupakan terapi yang utama untuk mengatasi gagal jantung

Obat

Pemantauan

Mengatasi

Referensi
http://www.med.umich.edu/lrc/coursepages/m1/ anatomy2010/html/clinicalcases/cardiomegaly/ cardiomegaly.html Luxner, Karla. 2005. Delmar's Pediatric Nursing Care Plans. 3rd Edition. Thomson Delmar Learning. New York:USA

Nicholson, Christopher. 2007. Heart Failure: Clinical Nursing Handbook. Wiley. Chicester:England
Satou, Gary M.2009. Pediatric Congestive Heart Failure. http:// emedicine.medscape.com/article/901307-overview Jackson et al. 2007. Medical-Surgical Nursing Demystified. Mc Graw and Hill Inc. New York:USA

Anda mungkin juga menyukai