Anda di halaman 1dari 37

Asuhan Keperawatan

Spiritual Berdasakan
SDKI, SLKI dan SIKI
Ns. Hendra Firmansayah, S.Kep.
Outline
Pendahuluan
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Spiritual
Pengkajian Keperawatan Spiritual
Diagnosis Keperawatan Spiritual
Perencanaan Keperawatan Spiritual
Evaluasi Keperawatan Spiritual
Pendahuluan
• Kesehatan didefinisikan sebagai keselarasan antara tubuh,
pikiran dan jiwa/spirit (O'Brien, 2011)
• Secara holistic, seorang perawat harus mempertimbangkan
berbagai aspek, tidak hanya aspek fisik, namun juga aspek
sosial, emosional, kultural dan spiritual dalam memenuhi
kebutuhan klien.
• Spiritualitas merupakan salah satu aspek penting dalam
asuhan keperawatan, khususnya sebagai sumber koping
utama pada kondisi depresi, kecemasan, isolasi dan
kesepian
Konsep Dasar
Asuhan keperawatan spiritual merupakan perawatan jiwa manusia
melalui pengembangan sikap caring dan ikatan antara perawat dan
pasien untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan spiritual
(Burkhardt & Nagai-Jacobson, 2016; Carr, 2008; Watson & Woodward, 2010)

Asuhan Keperawatan spiritual menggambarkan bagaimana perawat


dapat mencari, menghubungkan, dan merangkul semangat atau
jiwa pasien melalui proses caring dan healing dengan berada dalam
hubungan otentik pada saat perawatan.
(Watson, 2012)
Askep Spiritual menurut Ahli
Askep Spiritual menurut Ahli
Askep Spiritual menurut Ahli
Tujuan Askep Spiritual
Mengatasi ketakutan/kekhawatiran dan
penderitaan pasien dengan cara:
• Mengurangi kecemasan,
• Menanamkan harapan, dan
• Memberdayakan pasien untuk mencapai
kedamaian batin
(Weathers, McCarthy, & Coffey,2016)
QUIZ
Tujuan Asuhan Keperawatan Spiritual
a. Menghilangkan kecemasan pasien
b. Memberikan harapan bahwa semua penyakit pasti
akan sembuh
c. Mengatasi ketakutan/kekhawatiran dan penderitaan
pasien
d. Meningkatkan peran keluarga mendampingi pasien
secara spiritual
Asuhan Keperawatan
Spiritual Berdasakan
SDKI, SLKI dan SIKI:
Pengkajian
Pengkajian Keperawatan Spiritual
JCI mewajibkan organisasi untuk memasukkan penilaian
spiritual saat melakukan pengkajian awal pasien untuk
menentukan efek pandangan spiritual terhadap
kesehatan fisik dan emosional individu.
JCI merekomendasikan pertanyaan terbuka ketika
mengkaji kebutuhan spiritual pasien.
“Siapa/apa yang memberikan kekuatan dan harapan kepada
pasien?",
“Apakah pasien biasa berdoa atau menjalankan sholat?”
“Bagaimana penyakit mempengaruhi pasien dan keluarganya?”
“Apakah kondisi sakit pasien mempengaruhi kegiatan
ibadahnya?”
Pengkajian Keperawatan Spiritual
Pengkajian Keperawatan Spiritual
HOPE (Anandrajah & Hight’s, 2001)
H: Harapan, kenyamanan dan kekuatan yang menjadi support
system pasien
O: Organisasi/komunitas keagamaan pasien
P: Praktik ibadah pasien
E: Efek kondisi kesehatan, kompleksitas penyakit dan pengobatan
Pengkajian Keperawatan Spiritual
FICA (Pucalski & Romer, 2000):
F: Faith or Belief: Keimanan dan Keyakinan Pasien
I: Importance/Influence: Persepsi pasien terhadap pentingnya
spiritual terhadap kesehatan
C: Community: Komunitas keagamaan yang mendukung spiritual
pasien
A: Address: Menetapkan kebutuhan spiritual pasien yang
mendukung program perawatan
QUIZ
Teknik Pengkajian Spiritual, kecuali
A. FICA
B. HOPE
C. OPEN QUESTION
D. VUCA
Asuhan Keperawatan Spiritual
Berdasakan SDKI, SLKI dan SIKI:
Diagnosis, Tujuan dan
Intervensi
Diagnosis Keperawatan Spiritual
1. Ansietas (D.0080)
2. Berduka (D.0081)
3. Distres Spiritual (D.0082)
4. Keputusasaan (D.0100)
5. Risiko Distres Spiritual (D.0088)
Risiko Distress Spiritual
Definisi Faktor Risiko

Berisiko • Perubahan dalam • Penyalahgunaan zat


mengalami ritual agama/ praktik • Kecemasan
gangguan spiritual • Konflik spiritual
keyakinan atau • Perubahan hidup • Depresi
sistem nilai • Perubahan lingkungan • Ketidakmampuan memaafkan
pada individu • Bencana alam • Kehilangan
atau kelompok • Sakit kronis • Harga diri rendah
berupa • Sakit fisik • Hubungan buruk
kekuatan, • Berpisah dengan • Konflik rasial
harapan, dan sistem pendukung • Stres
makna hidup
Risiko Distress Spiritual
Tujuan dan Kriteria Hasil
Status Spiritual membaik Psikospiritual membaik
Kriteria Hasil : Kriteria Hasil :
• Verbalisasi perasaan keberdayaan meningkat • Keyakinan meningkat
• Verbalisasi perasaan tenang meningkat • Harapan meningkat
• Verbalisasi penerimaan meningkat • Konsep diri meningkat
• Verbalisasi percaya pada orang lain meningkat • Citra diri meningkat
• Perilaku marah pada Tuhan menurun • Perasaan tenang meningkat
• Verbalisasi menyalahkan diri sendiri menurun • Verbalisasi optimisme meningkat
• Perasaan takut menurun • Penetapan tujuan meningkat
• Penghindaran aktivitas, tempat, orang terkait • Kemampuan memaknai hidup meningkat
trauma menurun • Gelisah menurun
• Kemampuan beribadah membaik • Depresi menurun
• Interaksi dengan orang terdekat/tokoh agama • Perasaan takut menurun
membaik • Perasaan pengabaian spiritual menurun
• Koping membaik • Pikiran bunuh diri menurun
Risiko Distress Spiritual
Intervensi: Dukungan Spiritual
Observasi : Terapeutik : Edukasi :
• Identifikasi perasaan • Berikan kesempatan • Anjurkan berinteraksi dengan
khawatir, kesepian mengekspresikan perasaan tentang keluarga, teman, dan atau
dan ketidakberdayaan penyakit dan kematian orang lain
• Identifikasi • Berikan kesempatan • Anjurkan berpartisipasi dalam
pandangan tentang mengekspresikan dan meredakan kelompok pendukung
hubungan antara marah secara tepat • Ajarkan metode relaksasi,
spiritual dan • Yakinkan bahwa perawat bersedia meditasi, dan imajinasi
kesehatan mendukung selama masa terbimbing
• Identifikasi harapan ketidakberdayaan Kolaborasi
dan kekuatan pasien • Sediakan privasi dan waktu tenang • Atur kunjungan dengan
• Identifikasi ketaatan untuk aktivitas spiritual/ibadah rohaniawan
dalam beragama • Diskusikan keyakinan tentang makna
dan tujuan hidup, jika perlu
• Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah
Distress Spiritual
Definisi Kondisi Klinis Terkait Penyebab
Gangguan pada • Penyakit kronis • Menjelang ajal
keyakinan atau • Penyakit terminal • Kondisi penyakit kronis
sistem nilai • Retardasi mental • Kematian orang terdekat
berupa kesulitan • Kehilangan bagian tubuh • Perubahan pola hidup
merasakan • Sudden Infant Death • Kesepian
makna dan Syndrome (SIDS) • Pengasingan diri
tujuan hidup • Kelahiran mati, kematian • Pengasingan sosial
melalui hubungan janin, keguguran • Gangguan sosio-kultural
dengan diri, • Kemandulan • Peningkatan ketergantungan
orang lain, • Gangguan psikiatri pada orang lain
lingkungan atau • Kejadian hidup yang tidak
Tuhan diharapkan
Distress Spiritual
Tanda dan Gejala: Subjektif Tanda dan Gejala: Objektif
• Mempertanyakan makna/tujuan • Tidak mampu beribadah
hidupnya • Marah pada Tuhan
• Menyatakan hidupnya terasa • Menolak berinteraksi dengan orang
tidak/kurang bermakna terdekat/pemimpin spiritual
• Merasa menderita/tidak berdaya • Tidak mampu berkreativitas (mis.
• Menyatakan hidupnya terasa menyanyi, mendengarkan musik,
tidak/kurang tenang menulis)
• Mengeluh tidak dapat menerima • Koping tidak efektif
(kurang pasrah) • Tidak berminat pada alam/literatur
• Merasa bersalah spiritual
• Merasa terasing
• Menyatakan telah diabaikan
Distress Spiritual
Tujuan dan Kriteria Hasil
Status Spiritual membaik Psikospiritual membaik
Kriteria Hasil : Kriteria Hasil :
• Verbalisasi perasaan keberdayaan meningkat • Keyakinan meningkat
• Verbalisasi perasaan tenang meningkat • Harapan meningkat
• Verbalisasi penerimaan meningkat • Konsep diri meningkat
• Verbalisasi percaya pada orang lain meningkat • Citra diri meningkat
• Perilaku marah pada Tuhan menurun • Perasaan tenang meningkat
• Verbalisasi menyalahkan diri sendiri menurun • Verbalisasi optimisme meningkat
• Perasaan takut menurun • Penetapan tujuan meningkat
• Penghindaran aktivitas, tempat, orang terkait • Kemampuan memaknai hidup meningkat
trauma menurun • Gelisah menurun
• Kemampuan beribadah membaik • Depresi menurun
• Interaksi dengan orang terdekat/tokoh agama • Perasaan takut menurun
membaik • Perasaan pengabaian spiritual menurun
• Koping membaik • Pikiran bunuh diri menurun
Distress Spiritual
Intervensi: Dukungan Spiritual
Observasi : Terapeutik : Edukasi :
• Identifikasi perasaan • Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah • Anjurkan berinteraksi dengan
khawatir, kesepian • Berikan kesempatan keluarga, teman, dan atau
dan ketidakberdayaan mengekspresikan perasaan tentang orang lain
• Identifikasi penyakit dan kematian • Anjurkan berpartisipasi dalam
pandangan tentang • Berikan kesempatan kelompok pendukung
hubungan antara mengekspresikan dan meredakan • Ajarkan metode relaksasi,
spiritual dan marah secara tepat meditasi, dan imajinasi
kesehatan • Yakinkan bahwa perawat bersedia terbimbing
• Identifikasi harapan mendukung selama masa Kolaborasi
dan kekuatan pasien ketidakberdayaan • Atur kunjungan dengan
• Identifikasi ketaatan • Sediakan privasi dan waktu tenang rohaniawan
dalam beragama untuk aktivitas spiritual/ibadah
• Diskusikan keyakinan tentang
makna dan tujuan hidup, jika perlu
Diagnosis Keperawatan Lainnya
Diagnosis Luaran Intervensi
Ansietas Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas
Dukungan Sosial Terapi Relaksasi
Harga Diri Dukungan Pelaksanaan Ibadah
Kesadaran Diri
Kontrol Diri
Proses Informasi
Status Kognitif
Tingkat Agitasi
Tingkat Pengetahuan
Diagnosis Keperawatan Lainnya
Diagnosis Luaran Intervensi
Berduka Tingkat Berduka Dukungan Proses Berduka
Dukungan Sosial Dukungan Emosional
Harapan Dukungan Pelaksanaan Ibadah
Ketahanan Personal
Resolusi Berduka
Status Koping
Status Spiritual
Tingkat Depresi
Diagnosis Keperawatan Lainnya
Diagnosis Luaran Intervensi
Keputusasaan Harapan Dukungan Emosional
Ketahanan Personal Promosi Harapan
Motivasi Promosi Koping
Penerimaan Promosi Dukungan Spiritual
Status Kenyamanan
Tingkat Depresi
Diagnosis Keperawatan Lainnya
Diagnosis Luaran Intervensi
Ketidakberdayaan Keberdayaan • Promosi Harapan
Dukungan Keluarga • Promosi Koping
Dukungan sosial • Promosi Dukungan Spiritual
Harapan
Harga Diri
Kesadaran Diri
Ketahanan Personal
Keterlibatan sosial
Penerimaan
Tingkat Ansietas
Tingkat depresi
Tingkat keletihan
QUIZ
SIKI Utama pada Diagnosis Risiko Distres Spiritual
a. Dukungan Spiritual
b. Keberdayaan
c. Promosi Harapan
d. Reduksi Ansietas
Asuhan Keperawatan Spiritual
Berdasakan SDKI, SLKI dan
SIKI:
Implementasi dan Evaluasi
Implementasi Keperawatan
CWIPAT: Check, Wash, Identify, Privacy and Safety , Assess, Tell or Teach
Check Cek rencana dan instruksi perawatan dan peralatan
Wash your Hand Cuci Tangan sesuai 5 momen
Identify the Client Yakinkan identitas pasien benar
Provide for Safety and Ciptakan lingkungan yang aman dan menjaga
Privacy privasi
Asses the problem Kaji masalah pasien untuk memastikan bahwa
tindakan masih relevan dengan kondisi pasien

Tell or teach the patient Jelaskan kepada pasien dan keluarga tentang
about the procedure tindakan yang akan dilakukan
Implementasi Keperawatan
Dukungan Spiritual:
Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah dengan:
• Mengingatkan waktu sholat 5 waktu
• Awali shift dengan berdoa bersama pasien
‫ ال ِشفَا َء إاَّل‬،‫ت ال َّشافِي‬ ْ ‫َأ‬ ْ
َ ‫ َو اشفِ ِه ن‬،‫س‬ ‫ْأ‬ ‫ب‬ ‫ال‬
َ َ ِ ِ ِ ‫ب‬‫ه‬ ْ
‫أذ‬ ‫اس‬َّ ‫ن‬ ‫ال‬ َّ‫ب‬‫ر‬ َّ
َ َّ ‫الل‬
‫م‬ ُ ‫ه‬
‫ ِشفَا ًء ال يُ َغا ِد ُر َسقَ ًما‬،‫ك‬
َ ‫ِشفَاُؤ‬
(Ya Allah, Rabb manusia, hilangkanlah sakit ini, karena sesungguhnya
Engkaulah Zat Yang Maha menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan, kecuali
kesembuhan dari-Mu. Kesembuhan yang tidak akan meninggalkan penyakit
setelahnya.)” (HR. Bukhari no. 5743 dan Muslim no. 2191)
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi capaian kriteria hasil:
- Perasaan pasien (keberdayaam, ketenangan, penerimaan
terhadap kondisi, kepercayaan kepada orang lain,
menyalahkan diri sendiri, rasa takut)
- Perilaku marah kepada takdir/ketetapan Tuhan
- Kemampuan beribadah
- Interaksi dengan keluarga/orang terdekat/tokoh agama
- Koping
Sesuaikan rencana asuhan dengan respon pasien dan sumber
daya yang tersedia
QUIZ
Evaluasi Keperawatan berfokus kepada
a. Capaian Kriteria Hasil
b. Implementasi Tindakan Keperawatan
c. Pelaksanaan Kolaborasi dengan Tokoh Agama
d. Pelaksanaan Care Plan
Tips untuk Tenaga Keperawatan
Memelihara spiritual sendiri untuk merawat spiritual orang lain
melalui:
• Renungkan secara mendalam keyakinan pribadi dan pandangan
spiritual Anda dan pertimbangkan bagaimana hal itu
mempengaruhi asuhan keperawatan yang Anda berikan setiap
hari.
• Latih aktivitas refleksi harian yang beresonansi dengan Anda
secara pribadi (berdoa, muhasabah, tilawah)
• Buat dan/atau berpartisipasi dalam kelompok pengajian dengan
rekan kerja.
• Menghadiri program pendidikan berkelanjutan terkit praktik
keperawatan spiritual.
• Dukung budaya kepedulian spiritual di organisasi Anda
Kesimpulan
• Mengkaji dan menindaklanjuti kebutuhan
spiritual pasien merupakan tujuan dari
keperawatan holistik
• Perlunya penerapan asuhan keperawatan
spiritual direkomendasikan juga oleh organisasi
profesional seperti NANDA dan JCI
• Perawat perlu untuk meningkatkan kemampuan
asuhan spiritualnya dengan meningkatkan level
spiritualnya melalui refleksi, muhasabah dan
mengikuti kegiatan kegiatan keagamaan.
Terima Kasih
“…barang siapa yang memelihara kehidupan seorang
manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara
kehidupan manusia semuanya…” (QS. Almaidah:32)

Anda mungkin juga menyukai