ABSTRAK
Menyajikan kasus klinis insisor sentral kiri yang ditimpa yang disebabkan oleh odontoma. Retensi gigi terjadi apabila erupsi gigi tidak terjadi pada waktu yang normal.
Seorang anak laki-laki 10 tahun datang dengan keluhan insisor sentral maksila kiri yang tertimpa karena adanya odontoma. Pengobatan termasuk pembedahan dan follow up pemasangan alat parsial. Erupsi spontan gagal, pembedahan dilakukan serta pengikatan alat ortodontik.
Tujuan
Latar belakang
Laporan
PENDAHULUAN
Keterlambatan erupsi gigi = retensi gigi. Erupsi gigi yang terlambat dari waktu normal. - Gigi tidak ada dalam lengkungan gigian dan tidak menunjukkan potensi erupsi - Akar gigi pada gigi yang tidak tererupsi terbentuk secara sempurna. - Gigi yang homolog telah terjadi erupsi selama paling tidak enam bulan dengan pembentukan akar yang sempurna. Hamartoma termasuk odontoma Indikasi terapi odontoma = pengangkatan tumor , prognosis sangat baik.
Odontoma normal = mrirp morfologi gigi Odontoma kompleks = irreguler
LAPORAN KASUS
DIAGNOSA
Anak laki-laki usia 10 tahun dengan keluhan kurangnya
Pemeriksaan klinis ditemukan maloklusi sudut kelas satu, kurangnya gigi insisor sentralis di maksilla kiri dan hilangnya ruang. Ditemukan sebuah massa radioopak, di posisi anterior relatif terhadap gigi insisor maksilla kiri yang mencegah terjadi erupsi. Diagnosis kasus ini adalah odontoma kompleks dengan
PENGOBATAN
Erupsi spontan gigi insisor sentralis maksila kiri diperkirakan selama 4 bulan
Tidak terjadi
Pemasangan alat parsial, coil spring push diikatkan menggunakan kawat gigi
Setelah 8 bulan erupsi spontan insisivus sentralis maksila kiri gagal terjadi
Pengobatan diubah mencakup traksi ortodontik dan pembedahan mahkota gigi yang ditimpa
Vitalitas pulpa dan kesehatan periodontal dipertahankan sewaktu gigi diposisikan dalam lingkungan dan jika oklusi stabil.
Penggunaan alat ortodontik dihentikan dan pasien dijadwalkan kunjungan ulangan periodik dan kontrol kebersihan gigi
Gambar 4. Gambar 6. Gambar 5. Ruangan kosong Insisor yang Kasus yang yang dipulihkan ditraksi oleh telah komplit dengan terapinya. pemasangan memposisikan alat ortodontik. insisor sentral.
DISKUSI
Gigi yang tertimpa terapi ortodontik obati kondisi maloklusi umum. Insisor sentral maksilla adalah pengecualian dari terapi ini. Faktor etiologi retensi gigi adalah disebabkan odontoma . Lokasi odontoma kompleks pada daerah anterior maksilla JARANG. Lebih sering di daerah posterior mandibula. Gigi tertimpa diagnosis dan pengobatan yang harus dilakukan untuk mengurangi impak negatif.
DIAKUSI
Pengangkatan tumor erupsi spontan gigi retensi tidak erupsi spontan. Tidak erupsi spontan traksi ordontik memposisikan gigi tersebut. Kehilangan spasi di lengkungan gigi pembedahan keluarkan penyebab retensi gigi. Tidak dapat terjadi erupsi spontan penggunaan alat orthodontik parsial digunakan untuk melaraskan dan meratakan gigi. Spring push coil untuk mendapatkan spasi pada lengkungan gigi. Tombol orthodontik dan kabel yang berbelit digunakan sebagai alat traksi memfasilitasi erupsi.
DISKUSI
Pembedahan untuk mendedahkan mahkota gigi walaupun telah diangkat odontoma pemasangan alat traksi ortodontik . Kelebihan teknik ini menvisualisasi pergerakan gigi yang retensi serta mefasilitasi erupsi gigi secara cepat. Dianggap sukses pada periodontal gigi adalah stabil dengan tulang walaupun terjadi resorpsi apikal sedikit. Pada kasus ini, hasil dari terapi pada anak ini menunjukkan kedalaman yang sesuai, stabil dengan tulang, serta tidak gambaran radiologi yang menunjukkan resorpsi akar gigi. Destruksi periodontal oleh gigi yang ditraksi boleh disebabkan oleh kontrol plak yang tidak sesuai. Kasus ini tidak terjadi destruksi periodontal.
KESIMPULAN
Gigi insisor yang diintregrasi dengan lengkungan gigi tanpa akar atau sekuele periodontal. Pengobatan dianggap sukses apabila senyuman yang sehat dan estetika telah dipulihkan. Kepentingan diagnosis radiografi dan klinis gigi permanen yang retensi diasosiasi dengan entitas patologis.
TERIMA KASIH
PERTANYAAN