Pendahuluan Sindrom Nefrotik merupakan salah satu manifestasi klinik glomerulonephritis yang khas ditandai dengan adanya edema,

proteinuria massif 3.5 g/hari, dan hipoalbuminemia < 3.5 g/dl.1 Ketiga manifestasi klinik ini dikenal dengan trias sindrom nefrotik.2 Sindrom nefrotik dapat menyerang anak-anak dan dewasa. Penyebab umum penyakit Sindrom Nefrotik pada anak adalah infeksi pada glomerulus.3 Angka kejadian bervariasi antara 2-7 per 100.000 anak, dan perbandingan anak laki-laki berbanding perempuan adalah 2:1.4 Insiden tertinggi pada anak terjadi pada usia 3-4 tahun.5 Terapi medikamentosa utama pada

sindrom nefrotik adalah pemberian prednisone. Pada umumnya sebagian besar sindrom nefrotik pada anak responsive dengan pemberian prednisone. Hanya 50% yang relaps dan sekitar 10% tidak responsif lagi dengan pemberian prednisone.1-5 Walaupun termasuk kasus yang jarang, akan tetapi kasus Sindrom Nefrotik cukup menarik untuk dibahas. Pada kesempatan ini penulis akan membahas mengenai sindrom nefrotik pada anak yang lebih ditekankan pada etiologi, manifestasi klinis, diagnosis, penatalaksanaan, dan pemantauan. Etiologi Penyebab sindrom nefrotik pada anak sebagian besar disebabkan oleh glomerulonephritis primer terutama glomerulonephritis kelainan minimal. Adapun jenis glomerulonephritis primer lain adalah: glomerulosklerosis fokal dan segmental, glomerulonephritis membranoproliferatif, dan glomerulonephritis pasca streptokokus. Dapat juga disebabkan oleh glomerulonephritis sekunder akibat infeksi virus hepatitis dan faktor kongenital sebagai akibat penurunan gen resesif atau karena reaksi fetomaternal. 1-5 Manifestasi Klinis Adapun manifestasi klinis yang sering dijumpai adalah:2-5 Proteinuria >3.5 g/hari pada dewasa atau 0,005g/kg BB/hari pada anakanak. Hipoalbuminemia < 3.5 g/dl

Edem umumnya terjadi di daerah periorbital, ektremitas bagian perifer, dan daerah genitalia. Dan dapat berkembang menjadi edema anasarka, asites, dan efusi pleura.

Oligouri Hematuria Hipertensi