Identitas
Nama : IMD Umur : 3 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Jalan Kecubung Gang Cempaka No. 12 Denpasar MRS : 30 Oktober 2013
HETEROANAMNESIS
Keluhan Utama: Panas Penderita dikeluhkan panas sejak 6 hari yang lalu sebelum masuk RS, awalnya sumer-sumer, kemudian meningkat. Hilang timbul dengan obat penurun panas. Kejang ( - ) , menggigil ( - ) , berkeringat ( - ) . Seminggu sebelum MRS pasien juga dikeluhkan berak cair 1x. Warna kuning, volume gelas, ampas ( - ) , darah ( - ). Tapi sejak 3 hari SMRS pasien tidak berak. Mual (+), muntah 3 kali sebelum masuk rumah sakit. Nyeri perut (-) Nafsu makan menurun sejak sakit. Tanda-tanda perdarahan tidak ada.
HETEROANAMNESIS
Riwayat penyakit sebelumnya : Belum pernah menderita sakit seperti sekarang. Riwayat nutrisi : ASI : 0 1 tahun. SF : ( - ) . Bubur Susu : ( - ) . Makanan Dewasa : 1 tahun sekarang.
Riwayat penyakit di keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien.
Riwayat pengobatan : Praxion, Intermoxyl, dan Imunos
Riwayat persalinan : Penderita lahir cukup bulan, secara normal, di Bidan, langsung menangis. BBL : lupa, PB : lupa. Tidak ada kelainan. Riwayat Imunisasi : Ibu penderita lupa dengan riwayat imunisasi anaknya.
PEMERIKSAAN FISIK
Vital Sign Kesan Umum Kesadaran Nadi Respirasi T ax BB : Tampak lemah. : CM. : 96x/menit. : 22x/menit. : 37,4 C. : 14 kg Mulut : Lidah kotor ( + ) Thorak : Cor : S1 S2 N regular murmur (-). Po : Vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing -/-. Abdomen : Distensi (+), Bising Usus (+) N, Hepar tidak teraba, Lien tidak teraba, Turgor Normal. Extremitas : Akral hangat (+), cyanosis (-).
Status General : Kepala : Normocephali, UUB menutup. Mata : anemia (-), ikterus (-), Refleks Pupil +/+ isokor, cowong -/-. THT : Nafas Cuping Hidung (-), cyanosis (-). Leher : Pembesaran kelenjar (-), Kaku Kuduk (-).
DARAH LENGKAP
WBC RBC HGB HCT MCV : 6,39 k/ul : 4,08 M/dl : 10,3 g/dl : 31,3 % : 76,6 fl MCH MCHC RDW-CV PLT MPV : 25,2 pg : 33,0 g/dl : 11,5% : 180 k/ul : 7,8 fl
WIDAL
Px Salmonella thypi O Salmonella thypi H Salmonella parathypi A-O Salmonella parathypi A-H Salmonella parathypi B-O Salmonella parathypi B-H Hasil (+) (+) (+) (-) (+) (+) Titer 1/320 1/320 1/320 (-) 1/160 1/160
(+) (+)
1/320 1/320
Ext
A : Demam Tifoid
P:
Status general : Kepala : N-cephali, UUB menutup Mata : an -/-, ikt -/-, RP +/+ isokor THT : NCH (-), cyan (-) Leher : PK (-), KK (-) Mulut : Lidah Kotor (+) Thorax : Cor : S1 S2 N reg mur (-) Po : ves (+), rh -/-, wh -/-
Bed rest IVFD D5 NS 16 tetes makro/menit Clatax 3x350 mg IV Praxion syrup 3 x cth 1 Diet bubur untuk demam tifoid
Ext
A : Demam Tifoid
P:
Status general : Kepala : N-cephali, UUB menutup Mata : an -/-, ikt -/-, RP +/+ isokor THT : NCH (-), cyan (-) Leher : PK (-), KK (-) Mulut : Lidah Kotor (+) Thorax : Cor : S1 S2 N reg mur (-) Po : ves (+), rh -/-, wh -/-
Bed rest IVFD D5 NS 16 tetes makro/menit Clatax 3x350 mg IV Praxion syrup 3 x cth 1 Diet bubur untuk demam tifoid
Ext
A : Demam Tifoid
P:
Status general : Kepala : N-cephali, UUB menutup Mata : an -/-, ikt -/-, RP +/+ isokor THT : NCH (-), cyan (-) Leher : PK (-), KK (-) Mulut : Lidah Kotor (+) Thorax : Cor : S1 S2 N reg mur (-) Po : ves (+), rh -/-, wh -/-
Bed rest IVFD D5 NS 16 tetes makro/menit Clatax 3x350 mg IV Praxion syrup 3 x cth 1 Diet bubur untuk demam tifoid
Ext
A : Demam Tifoid
P:
Status general : Kepala : N-cephali, UUB menutup Mata : an -/-, ikt -/-, RP +/+ isokor THT : NCH (-), cyan (-) Leher : PK (-), KK (-) Mulut : Lidah Kotor (+) Thorax : Cor : S1 S2 N reg mur (-) Po : ves (+), rh -/-, wh -/-
Bed rest IVFD D5 NS 16 tetes makro/menit Clatax 3x350 mg IV Cortidex 3x ampul Praxion syrup 3 x cth 1 Diet bubur untuk demam tifoid
Ext
A : Demam Tifoid
P:
Bed rest IVFD D5 NS 16 tetes makro/menit Clatax 3x350 mg IV Cortidex 3x ampul Praxion syrup 3 x cth 1 Diet bubur untuk demam tifoid
Ext
A : Demam Tifoid
P:
Aff infus Sporetic syrup 2 x cth 1 Praxion syrup 3 x cth 1 Diet bubur untuk demam tifoid Jika sudah tidak ada keluhan pasien BPL KIE istirahat cukup, diet lunak, kontrol ke poliklinik Sp. A 3 hari lagi
PEMBAHASAN
TEORI Gejala klinis demam tifoid yaitu demam, secara klasik minggu I tipe demam ireguler dan remitens, minggu II febris kontinyu, minggu III mulai turun, distress abdominal, dan gejala neurologis (cloudy sensorium) KASUS Penderita mengalami tipe demam yang sesuai dengan gejala klasik demam pada minggu I serta distress abdominal yaitu mual muntah, mencret, dan susah BAB Belum ada gejala neurologis, penderita hanya tampak lemas.
PEMBAHASAN
TEORI Berdasarkan teori, dari pemeriksaan klinis anak tampak sakit, pucat dapat gelisah, iritabel, hingga apatis. Lidah kotor, facies tifoidea dengan bau khas, distensi abdomen, pembesaran hepar dan lien Tergantung keganasan bakteri dan daya tahan tubuh KASUS Pada penderita, klinis anak tampak lemas, dikatakan ada penurunan berat badan sekitar 1-2 kg, dan lidah kotor. Belum ada tanda kelainan neurologis, distensi abdomen, maupun pembesaran organ.
PEMBAHASAN
TEORI Pada pemeriksaan darah biasanya ditemukan leukopenia atau leukositosis (< 2 tahun), aneosinofilia, anemia Kultur empedu yang (+) pada darah (minggu I) atau pada tinja (minggu III) Widal: titer meningkat 4x atau lebih atau titer o > 1/160 KASUS Saat MRS, belum ditemukan kelainan pada DL Widal menunjukkan titer yang meningkat dengan titer o >1/160 Belum dilakukan pemeriksaan kultur empedu
PEMBAHASAN
TEORI Tata laksananya adalah terapi suportif (bed rest, cairan, nutrisi) Simtomatis: antipiretika, antikonvulsan Antibiotika Kortikosteroid (dexamethasone 3mg/kgBB 1mg/kgBB @ 6 jam) bila kasus berat Operatif bila terjadi perforasi. KASUS
Masuk Rumah Sakit konsultasi dengan Sp.A Keb cairan: 1200cc/hari ~ IVFD D5 NS 16 tetes makro/menit Bed rest Diet bubur thyphoid (diet lunak, rendah serat) Clatax 3x350 mg IV ~ 75 mg/kgBB/hari) Praxion syrup lanjut 3x cth 1 (bisa diberikan @ 4 jam) Cortidex 3 x amp Sporetic 2x cth I
TERIMA KASIH