ABSTRAK
Latar belakang: Hasil penelitian tahun 1995 terhadap 940 remaja di Jambi, yang memiliki
pengetahuan reproduksi sekitar 25% dan dari 135 remaja di Kalimantan, memiliki pengetahuan
reproduksi relatif kurang (45%). Sedangkan penelitian di Bali (1991) terhadap 108 remaja
didapatkan 4,8% mempunyai pengetahuan yang benar tentang usia subur, 3,8% tahu tentang
menstruasi, 3,7% tahu tentang masa subur dan 16% tahu tentang proses kehamilan. Hali ini
disebabkan kurangnya informasi mengenai kesehatan khususnya kesehatan reproduksi karena
beranggapan bahwa hal tersebut tabu untuk dibicarakan.
Tujuan: Untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan murid tentang menstruasi serta
peningkatan pengetahuan melalui pendidikan kesehatan dengan metode ceramah, diharapkan
hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan murid tentang menstruasi yang akhirnya
dapat mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan seperti kehamilan pada remaja.
Metode: Penelitian ini dengan menggunakan model rancangan Nonequivalent Control Group
Design. Subyek penelitian terdiri dari 46 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok (perlakuan dan
kontrol) dan dilakukan pengukuran yaitu pretest dan postest.
Kesimpulan: Untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan terhadap murid SD yang akan
memasuki masa remaja perlu dilakukan pendidikan kesehatan tentang menstruasi secara
berkala dan berkesinambungan oleh berbagai pihak yang terkait.
Kata kunci: Pendidikan Kesehatan – Tingkat Pengetahuan.