Anda di halaman 1dari 8

ORGANEL : Benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma yang bersifat hidup (menjalankan fungsifungsi kehidupan)

>Mitokondria : sebagai tempat penghasil Energi berupa ATP >Kompleks Golgi : memodifikasi, menyeleksi dan mensekresi hormon >Ribosom : Mensintesis protein >Lisosom : Pencernaan intrasel. Menghasilkan enzim hidrolase >Peroksisom : Menetralisir racun H2O2 dengan menghasilkan enzim peroksidase >Nukleus : Sebagai pusat semua kegiatan sel dan mengatur pembelahan sel >Retikulum Endoplasma kasar: menghasilkan ribosom untuk sintesis protein halus: sintesis lemak, fosfolipid dan steroid

STRUKTUR DNA Double Helix

Terdiri dari Basa Nitrogen Backbone (Fosfat dan Deoksiribosa)

Teori Replikasi DNA


Konservatif : pita double helix induk tetap utuh tetapi keseluruhan pita tersebut dapat mencetak double helix baru Semi Konservatif : pita spiral double helix memisahkan diri, kemudian setiap pita akan membentuk pasangan yang baru. Dispersif : kedua pita double helix induk terputus, lalu terbentuk segmen-segmen pita DNA baru, kemudian terjadi penyambungan antara segmen DNA induk dengan DNA segmen pita baru

Replikasi DNA

Tahap : 1. 2. 3. Aktivasi oleh faktor transkripsi Inisiasi : enzim RNA polimerase menyalin gen(DNA), RNA polimerase tepat di depan gen (DNA) di promoter Elongasi : enzim Helikase memutus struktur double helix dan merangkai ribonukleotida ke ujung 3 dari RNA yang sedang tumbuh Terminasi : ditandai terdisosiasinya enzim RNA polimerase dari DNA lalu RNA dilepaskan.

4.

Mekanisme translasi protein


Inisiasi. menempelnya ribosom sub unit kecil ke mRNA. Selanjutnya ribosom bergeser ke arah 3 sampai bertemu dengan kodon AUG. Kodon ini menjadi kodon awal. Asam amino yang dibawa oleh tRNA awal adalah metionin. Metionin adalah asam amino yang disandi oleh AUG. Elongation. penempelan sub unit besar pada sub unit kecil menghasilkan dua tempat yang terpisah . Tempat pertama adalah tempat P (peptidil) yang ditempati oleh tRNA-Nformil metionin. Tempat kedua adalah tempat A (aminoasil) yang terletak pada kodon ke dua dan kosong. Proses elongasi terjadi saat tRNA dengan antikodon dan asam amino yang tepat masuk ke tempat A. Akibatnya kedua tempat di ribosom terisi, lalu terjadi ikatan peptide antara kedua asam amino. Ikatan tRNA dengan Nformil metionin lalu lepas, sehingga kedua asam amino yang berangkai berada pada tempat A. Ribosom kemudian bergeser sehingga asam aminoasam amino-tRNA berada pada tempat P dan tempat A menjadi kosong.

Terminasi. Proses translasi akan berhenti bila tempat A bertemu kodon akhir yaitu UAA, UAG, UGA. Kodon-kodon ini tidak memiliki tRNA yang membawa antikodon yang sesuai. Selanjutnya masuklah release factor (RF) ke tempat A dan melepaska rantai polipeptida yang terbentuk dari tRNA yang terakhir. Kemudian ribosom berubah menjadi sub unit kecil dan besar.

Epitel selapis gepeng Pars pariental kapsula bowman di ginjal, mesotel yaitu pembatas rongga-rongga serosa tubuh Epitel selapis kubis Duktus sekretorius kelenjar liur, epitel folikel kelenjar tiroid, tubulus kontrotus ginjal, epitel germinativum pada permukaan luar ovarium, tela koroidea yang melapisi ruang-ruang dalam otak dan membentuk cairan serebrospinalis Epitel selapis silindris Epitel pada vesika fellea, epitel pada saluran cerna, duktus ekskretorius kelenjar liur

Epitel berlapis gepeng Tanpa lapisan tanduk, contohnya : Pada lumen esofagus, vagina, kornea mata Dengan lapisan tanduk, contohnya : Pada kulit telapak tangan, telapak kaki, kulit jari Epitel berlapis kubis Duktus ekskretorius pada kelenjar liur, duktus pilosebaseous, duktus ekskretorius kelenjar sudorifera Epitel berlapis silindris Saluran keluar kelenjar liur Epitel bertingkat bersilia Epitel bertingkat stereo silia, contohnya : Duktus Epididimidis Epitel bertingkat kino silia dan sel goblet, contohnya : Trakea, bronkus

Anda mungkin juga menyukai