Anda di halaman 1dari 2

Mikrotia

Mikrotia akan terlihat jelas pada saat kelahiran, ketika anak yang dilahirkan memiliki telinga yang kecil atau tidak ada telinga. Tes pendengaran akan digunakan untuk mengetahui apakah ada gangguan pendengaran di telinga yang bermasalah atau tidak. Dan jika ada gangguan pendengaran, maka derajat berapa gangguan pendengarannya.(2,4) Usia pasien menjadipertimbangan operasi, minimal berumur 68tahun. Pada usia ini, kartilago tulang iga sudahcukup memadai untuk dibentuk sebagai rangka telinga dan telinga sisi normal telah mencapaipertumbuhan maksimal, sehingga dapatdigunakan sebagai contoh rangka telinga. Pada usia ini daun telinga mencapai 8090% ukuran dewasa.(1,4) Dengan tidak adanya tulang rawan daun telinga, pembedahan rekonstruksi jarang menghasilkan kosmetik yang memuaskan. Prostesis yang artistik adalah pemecahanyang paling baik untuk kosmetiknya. Pada kelainan unilateral dengan pendengaran normal dari telinga telinga sisi lain, rekonstruksi telinga tengah tidak dianjurkan, tetapi bila terjadi gangguan pendengaran bilateral, dianjurkan rekonstruksi telinga tengah.(5) Terdapat tiga pilihan pembedahan untuk rekonstruksi mikrotia:(5) 1. Rekonstruksi autogenik 2. Gabungan rekonstruksi autogenik dan aloplastik menggunakan sebuah kerangka telinga aloplastik 3. Rekonstruksi prostetik KOMPLIKASI Seperti yang disebutkan sebelumnya, kerangka alloplastik memiliki resiko ekstrusi yang lebih besar dibandingkan denga kerangka kartilago tulang rusuk. Ekstrusi yang membutuhkan pemindahan terjadi pada 5-30% dari kerangka silastik, dibandingkan pada 1-2% dari kartilago tulang rusuk. Komplikasi lainnya termasuk infeksi, hematom, dan kehilangan kulit. Hal ini biasanya jarang terjadi dan kerangka hampir selalu bisa diselamatkan. Komplikasi daerah donor termasuk luka pada dada yang tidak bagus, retrusi ringan sampai berat dan perataan dari kontur tulang rusuk.(3,4)

PROGNOSIS Sekitar 90% anak dengan mikrotia akan mempunyai pendengaran yang normal. Karena adanya atresia pada telinga yang terkena, anak-anak ini akan terbiasa dengan pendengaran yang mono aural (tidak stereo). Sebaiknya orangtua berbicara dengan gurunya untuk menempatkan anak di kelas sesuai dengan sisi telinga yang sehat agar anak bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Pada kasus bilateral (pada kedua telinga) umumnya juga tidak terjadi gangguan pendengaran. Hanya saja anakanak perlu dibantu untuk dipasang dengan alat bantu dengar konduksi tulang (BAHA = Bone Anchor Hearing Aid). Hal ini diperlukan agar tidak terjadi gangguan perkembangan bicara pada anak. Lebih jauh lagi agar proses belajar anak tidak terganggu.(2,5)

Sumbatan disebabkan Serumen

Anda mungkin juga menyukai