Anda di halaman 1dari 4

1

1. Pendahuluan Karakter merupakan hal penting yang harus kita punya karena dengan karakter, kita bisa mengenal diri kita sendiri dengan lebih jauh. Ini penting karena dengan karakter kita juga bisa mengetahui jati diri dan passion kita sehingga kita lebih siap untuk lebih hidup di masyarakat. Pada akhirnya yang perlu kita miliki adalah keutamaan-keutamaan baik, karakter diri yang baik. Sebab, dengan karakter itulah kita mewariskan diri kita kepada dunia, kepada generasi selanjutnya. Kekayaan dan kekuasaan pasti dengan mudah akan hilang, namun yang namanya warisan watak atau karakter tidak pernah akan hilang. Selalu akan ada orang-orang yang menjadi follower karakter kita, mungkin hanya sebagian, mungkin beberapa bagian dan mungkin juga seluruh karakter kita diteladani atau menjadi inspirasi bagi orang lain (Theo Riyanto,2010:90). Untuk itulah kita harus membangun karakter yang positif yang insyaallah akan ikut membangun Negara kita dengan pendidikan karakter yang baik. Apalagi saya, sebagai mahasiswa baru harus selalu memberikan contoh yang baik. Setidaknya saya mau berusaha untuk membangun karakter yang baik walaupun memang tak sesempurna orang lain.

2. Isi Saya adalah mahasiswa baru di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan farmasi. Saya berasal dari Kota Raha, sebuah kota kecil yang berada di Sulawesi Tenggara. Sebagai pendatang, saya masih harus banyak beradaptasi dengan lingkungan di sini. Namun. saya tidak boleh melupakan budaya daerah saya walaupun memang saya tak bisa berbahasa daerah. Alhamdulillah saya terlahir di keluarga yang begitu hangat dan sangat menjunjung tinggi pendidikan. Alhasil, karakter saya juga terbentuk untuk selalu mengutamakan pendidikan. Hal itu terbukti dengan saya smenjadi juara kelas dan juga juara 1 olimpiade ekonomi tingkat kabupaten.

Selain itu, saya suka ikut organisasi, seminar, dan pelatihan-pelatihan manajemen dan kepemimpinan. Pada tingkat SMP, saya diamanahkan untuk menjadi Ketua Dewan Gudep Yossudarso selama dua periode. Saya juga suka mengajar anak siaga latihan pramuka

dengan sukarela. Pada tingkat SMA, saya juga terpilih menjadi Ketua Dewan Gudep Shinta. Selain itu, saya juga terpilih menjadi Ketua Dewan Ranting Katobu. Tugasnya adalah mengkoordinir semua kegiatan pramuka sekolah-sekolah yang ada di kecamatan Katobu. Saya juga ikut Satuan Karya Kencana dan menjabat sebagai sekretaris. Saya juga terpilih menjadi kandidat Ketua-Sekretaris di OSIS SMA dan saya menjadi kandidat sekretarisnya. Di sekolah saya, bukan Ketua dan Wakil yang menjadi kandidat untuk dipilih oleh warga sekolah, tetapi Ketua dan Sekretaris. Ini karena menurut sekolah saya, secara struktur memang wakil ketua lebih tinggi daipada sekretaris, Namun secara fungsional, kedudukan sekretaris lebih tinggi dari wakil ketua. Alhamdulillah, kami menang dan warga sekolah mempercayai saya dan ketua untuk menjabat. Dengan selalu dipercaya menjadi pemimpin, terbukti bahwa saya tak main-main dengan tujuan saya dan tak menyia-nyiakan ilmu yang saya dapat di pelatihan-pelatihan kepemimpinan. Namun, walaupun saya selalu dipercaya untuk memimpin, saya sebenarnya adalah orang yang pemalu apalagi jika disuruh bernyanyi padahal saya tau saya tak memalukan. Hey, saya pikir sebagian besar orang juga seperti itu. Malu tapi tahu bahwa ia tak memalukan. Dan saya sangat sulit untuk memperbaiki sifat pemalu ini. Belum ada rencana gebrakan untuk menghilangkannya. Saya juga sangat tertarik dengan dunia kesehatan. Manusia, obat, penyakit, itu pembahasan yang sangat menarik menurut saya. Ahamdulillah saya lulus jurusan farmasi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sehingga saya bisa tetap berada di dunia yang membuat saya tertarik dan tentu saja ini akan sangat menyenangkan karena sesuai dengan apa yang saya harapkan. Saya akan mencurahkan dan memberikan tenaga dan waktu saya untuk menekuni bidang ini dengan sebaik-baiknya. Dengan semampu-mampunya. Bukan. Saya di farmasi bukan mau menjadi apoteker. Bukan juga untuk mengincar uang. Saya di farmasi karena panggilan jiwa. Panggilan untuk lebih mengabdikan diri kepada masyarakat. Panggilan untuk lebih memperbaiki generasi muda yang miskin akan pengetahuan kesehatan. Panggilan untuk lebih berguna bagi bangsa, negaram dan agama. Terserahlah akan jadi apa saya nanti, yang jelas saya akan tetap berada di dunia ini. dunia farmasi. Dunia kesehatan. Tampaknya, menurut kalian ini mungkin terlalu berlebihan, tetapi ini sesuai dengan apa yang saya rasakan. Untuk mencapai tujuan saya, saya akan serius dengan apa yang akan saya hadapi. Belajar dengan sebaik-baiknya. Pepatah mengatakan tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina. Ya, ilmu memang harus dikejar. Dia tak akan datang dengan sendirinya melainkan kita yang pintar untuk mengambil dan mencoba semua peluang dan kesempatan yang ada.

3. Kesimpulan Lihatlah, betapa pentingnya mengenali jati diri dan passion dalam hidup. Bahkan, pahlawan kita sejak ratusan tahun yang lalu pun sudah membahas hal ini. Yang terpenting adalah bagaimana kita mau dan berusaha untuk menggapai semua mimpi yang kita mau. Tak peduli itu menurut sebagian orang tak akan berhasil. Yakinlah, yang menentukan itu bukan mereka yang hanya bisa berbicara. Adakah yang salah jika seorang manusia berusaha mengenali dirinya sendiri? Tentu saja tidak.

DAFTAR PUSTAKA

Riyanto, Thio. 2010. Memotivasi Diri Langkah Menuju Sukses. Yogyakarta : Kasinius.

Anda mungkin juga menyukai