Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang
menjadi pusat pertumbuhan serta daerah hinterland di Kabupaten
Ogan Komering Ulu Propinsi Sumatera Selatan. Data yang
digunakan merupakan data sekunder yang diterbitkan oleh BPS
Sumatera Selatan, BPS Kabupaten Ogan Komering Ulu serta dinasdinas di lingkungan Kabupaten Ogan Komering Ulu. Analisis yang
digunakan adalah analisis Scalogram untuk mengidentifikasi pusatpusat pertumbuhan dan analisis gravitasi untuk mengidentifikasi
daerah-daerah hinterland. Hasil analisis scalogram menunjukkan
bahwa terdapat 3 kecamatan yang menjadi pusat pertumbuhan di
Kabupaten Ogan Komering Ulu, yaitu Kecamatan Baturaja Barat,
Baturaja Timur dan Lubuk Raja. Setiap pusat pertumbuhan memiliki
beberapa daerah hinterland.
Kata Kunci: Pusat-pusat pertumbuhan, daerah hinterland, analisis
Scalogram, analisis gravitasi
Absract
This research is conducted to identify the growth center and
hinterland on Ogan Komering Ulu Regency at South Sumatra
Province. Object of this research are sub-districts on Ogan Komering
1 Mahasiswa Program Doktor Pascasarjana Universitas Padjajaran (UNPAD)
Bandung.
91
PENDAHULUAN
Pembangunan ekonomi suatu daerah adalah satu proses dimana
pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber
daya yang ada, dan membentuk pola kemitraan antara pemerintah
daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja
baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah
tersebut (Arsyad,1999:108).
Dalam kerangka itu, pembangunan ekonomi juga ditujukan
untuk memacu pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara adil dan
merata. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur
pembangunan ekonomi yang terjadi di suatu daerah adalah
pertumbuhan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) yang
diperoleh daerah tersebut.
Pertumbuhan yang tinggi juga diperlukan guna mempercepat
perubahan struktur perekonomian daerah menuju perekonomian yang
terus meningkat dan dinamis. Adapun ciri daerah yang
perekonomiannya terus meningkat adalah industri yang kuat dan
maju, pertanian yang tangguh serta memiliki basis pertumbuhan
sektoral yang berpotensi besar. Selain itu, pertumbuhan juga
diperlukan untuk menggerakkan dan memacu pembangunan dibidang
lainnya yang akan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Ogan Komering Ulu adalah salah satu kabupaten di Sumatera
Selatan yang saat ini sedang berupaya untuk meningkatkan
pembangunan daerah. Pemerintah daerah Kabupaten Ogan Komering
Ulu selalu berupaya agar pertumbuhan Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) kabupaten ini selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Untuk mengetahui pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat dilihat pada Tabel 1.
92
Lapangan Usaha
2006 2007
2010
Pertanian
8,12
6,38
8,02
Pertambangan dan
0,16
0,19
-0,73 1,84
0,26
penggalian
Industri
3,17
2,92
2,34
2,92
3,34
Listrik, Gas dan Air
1,84
2,88
3,93
5,32
5,51
Minum
Bangunan/ konstruksi
2,43
3,54
5,24
5,24
7,08
Perdagangan,Hotel&
3,24
3,62
5,24
6,69
8,13
Restauran
Angkutan dan
5,45
5,81
4,99
6,74
8,09
Komunikasi
Keuangan dan Jasa
2,28
2,76
4,45
4,77
4,99
Persewaan
Jasa-jasa
4,49
3,42
5,32
5,46
5,71
PDRB
4,49
3,42
5,32
5,46
5,13
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Komering Ulu, 2011
Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa pada tahun 2007 pertumbuhan
ekonomi mengalami penurunan sebesar 1,07 persen dibandingkan
dengan tahun 2006.
Demikian pula yang terjadi pada pertumbuhan ekonomi
kabupaten
pada tahun 2010 yaitu sebesar 5,13 persen. Jika
dibandingkan dengan angka pertumbuhan pada tahun 2009, maka
pertumbuhan PDRB tahun 2010 ini cenderung mengalami kenaikan
yang tidak signifikan, yaitu 5,46 persen tahun 2009 menjadi 5,13
persen pada tahun 2010. Hal ini terjadi kecenderungan peningkatan
pertumbuhan ekonomi yang berfluktuatif pada Kabupaten Ogan
Komering Ulu Propinsi Sumatera Selatan.
Adanya peran pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas
perekonomian,
serta
mengembangkan
dan
mempercepat
perekonomian daerah yang ada, membuat pemerintah daerah harus
menentukan wilayah-wilayah mana yang secara ekonomi, sosial, dan
kultural memiliki potensi untuk dikembangkan. Potensi yang
93
94
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Pusat Pertumbuhan
Perkembangan modern konsep pusat pertumbuhan (growth point
concept) terutama berasal dari teori kutub pertumbuhan pertamakali
diperkenalkan oleh ekonom Perancis yaitu Francis Perroux dengan
teorinya pole croisanse atau pole de development. Pemikiran dasar
teori ini adalah kegiatan ekonomi di dalam suatu daerah cenderung
terpusat pada satu titik lokal (pusat). Kegiatan ekonomi tersebut akan
semakin berkurang pengaruhnya jika semakin menjauh dari pusat
pertumbuhan tersebut. Akhirnya, pusat tersebut dapat dikatakan
sebagai titik pertumbuhan sedangkan daerah sekitarnya yang masih
terpengaruh adalah daerah pengaruhnya.
Menurut Sihotang (2001:97), semakin kuat ciri-ciri nodal dari
daerah yang bersangkutan, akan semakin tinggi tingkat
pertumbuhannya dan perkembangan ekonomi sosialnya. Dengan
demikian, kebijakan regional yang diterapkan akan berhasil jika
kebijakan tersebut mendukung ciri-ciri nodal alami yang sudah
terbentuk pada daerah tersebut.
Selain itu, pusat-pusat penduduk yang besar mempunyai potensi
pasar yang tinggi dan secara kultural dan sosial lebih menarik untuk
dikembangkan. Dengan demikian, titik pertumbuhan biasanya terjadi
secara alami dan kemudian dikembangkan sehingga peningkatan
ekonomi pada pusat pertumbuhan tersebut amat tergantung dari
penggunaan sumber daya yang digunakan pada titik dan daerah
pengaruhnya.
Teori Kutub Pertumbuhan
Teori kutub pertumbuhan yang diperkenalkan oleh ekonom
Perancis Francis Perroux dalam Arsyad (1999:147) dengan teorinya
pole croisanse atau pole de development dimana telah mendefinisikan
kutub pertumbuhan regional sebagai seperangkat industri-industri
sedang mengalami perkembangan, dan berlokasi di suatu daerah
perkotaan dan mendorong perkembangan lanjut dari kegiatan eknomi
95
point dari suatu kota, (2) sarana dan prasarana transportasi, (3) tempat
rekreasi dan oleh raga, dan (4) sarana pendidikan, kesehatan dan
obyek wisata. Dengan demikian kota menyediakan segala fasilitas
bagi kehidupan baik sosial maupun ekonomi, sehingga baik tempat
tinggal maupun bekerja dan berkreasi dapat dilakukan dalam kota
(Jayadinata,1992:104).
Fasilitas-fasilitas tersebut merupakan sarana untuk memenuhi
kebutuhan kebutuhan penduduk. Semakin lengkap penyediaan
fasilitas-fasilitas di suatu tempat berarti semakin kuat daya tarik
mengundang penduduk dan kegiatan-kegiatan produktif untuk datang
ke tempat tersebut. Dalam meningkatkan pembangunan wilayah harus
diupayakan untuk memanfaatkan peran kota-kota sebagai pusat
pertumbuhan dan pusat pelayanan. Ada dua faktor penting yang perlu
diperhatikan sehubungan dengan peran pusat-pusat dan hirarki dari
masing-masing pusat. Pusat-pusat pelayanan yang lebih kecil adalah
penghubung antara pusat-pusat pelayanan yang lebih besar dengan
daerah pedesaan.
METODE PENELITIAN
Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembahasan penelitian ini adalah identifikasi
kecamatan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi serta interaksi
kecamatan-kecamatan sebagai pusat pertumbuhan dengan kecamatan
lainnya sebagai pendukungnya (hinterland).
Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,
dimana data yang dikumpulkan merupakan data yang telah diolah dan
diterbitkan oleh lembaga atau dinas di lingkungan pemerintah
Kabupaten Ogan Komering Ulu. Dalam penelitian ini data sekunder
diperoleh antara lain dari : Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera
Selatan, Balai Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ogan Komering Ulu
serta kantor-kantor dinas di lingkungan pemerintah Kabupaten Ogan
Komering Ulu.
Tekhnik Analisis
98
P1.P 2
J2
dimana :
99
I =
P1 =
P2 =
J2 =
100
Kecamatan
Baturaja
Timur
3190779.41
5838823.76
817171.47
1575977.05
345694.29
930653.63
8517737.92
470791.24
Lubuk Raja
Baturaja Barat
Lengkiti
653688.52
987851.20
Sosoh Buay Rayap
945136.20
4067266.56
Pengandonan
176107.57
526288.38
Semidang Aji
374449.57
6576444.69
Ulu Ogan
69273.72
320601.31
Peninjauan
213295.08
1856624.18
Lubuk Batang
758609.13
31597836.48
Sinar Peninjauan
288575.16
719777.22
Baturaja Timur
13335733.11 159412596.00
Lubuk Raja
13335733.11
1635402.25
Baturaja Barat
159412596.00 1635402.25
Sumber: Data diolah dari BPS Kabupaten OKU, 2011
103
Saran
1.
2.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin. 1999. Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta,STE
YKPN.
BPS, 2011. Ogan Komering Ulu Dalam Angka.
BPS, Sumatera Selatan Dalam Angka, beberapa terbitan.
Blakeley, Edward J. 1994. Planning Local Economic Development,
Theory and Practice, USA, Second edition, : SAGE Publication
Inc.
Haggett, 2001. Geography. A Global Synthesis, New York, Pearson
Education Ltd, Prentice Hall.
Jayadinata, J.T, 1992. Tata guna tanah dalam Perencanaan Pedesan
Perkotaan dan Wilayah Bandung. Bandung, Penerbit ITB.
Sitohang, Paul. 2001. Dasar-dasar Ilmu Ekonomi Regional, Edisi
Revisi, Jakarta, Penerbit FE-UI.
105