Anda di halaman 1dari 1

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Konjungtivitis yaitu adanya inflamasi pada konjungtiva, selaput bening yang menutupi bagian berwarna putih pada mata dan permukaan bagian dalam kelopak mata. Konjungtivitis yang sering ditemui adalah konjungtivitis bakteri, penyebab konjungtivitis bakteri paling sering adalah Staphylococcus, Pneumococcus, dan Haemophilus. Sel-sel inflamasi akan bermigrasi dari stroma konjungtiva melalui epitel ke permukaan, mereka kemudian bergabung dengan fibrin dan lendir dari sel goblet untuk membentuk eksudat konjungtiva sehingga timbul gejala konjungtivitis. Tanda-tanda yang penting pada konjungtivits bakteri adalah hyperemia, mata berair (epifora), eksudasi. Diagnosis pada bacteria konjungtivitis dilakukan dengan cara anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang Beberapa diagnosis banding dari konjunctivitis bakteri Konjungtivitis alergi, Konjungtivitis viral, Keratokonjungtivitis, Pharyngoconjunctival fever, Glaukoma akut. Terapi spesifik konjungtivitis bakteri tergantung pada temuan agen mikrobiologinya. Prognosis Konjungtivitis Bakteri biasanya baik. Konjungtivitis mudah menular, karena itu KIE untuk

mencegah penularannya perlu diperhatikan seperti tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani mata yang sakit, sebelum dan sesudah membersihkan atau mengoleskan obat, penderita harus mencuci tangannya dengan bersih dll.
3.2 Saran Konjungtivitis bakteri adalah salah satu penyakit mata yang dapat menular dengan mudah, maka dari itu untuk mengurangi angka penderita konjungtivitis dapat diberikan KIE mengenai cara-cara pencegahan konjungtivitis seperti selalu pada saat sebelum dan sesudah membersihkan atau

mengoleskan obat, penderita harus mencuci tangannya dengan bersih, usahakan penderita untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani mata yang sakit, tidak menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan penghuni rumah lainnya.

Anda mungkin juga menyukai