Anda di halaman 1dari 25

PEMBAHASAN

1. Pendahuluan Ilmu Keuangan Pribadi (Personal Finance) merupakan cabang dari ilmu keuangan yang secara khusus membahas mengenai cara-cara mengelola keuangan individu ataupun keluarga. Walaupun ilmu ini masih tergolong baru, namun dengan cepat dapat menjadi popular di negara-negara maju karena dirasakan sangat bermanfaat. Dengan menerapkan cara pengelolaan keuangan yang benar, maka seseorang diharapkan bisa mendapatkan manfaat yang maksimal dari uang yang dimilikinya pada saat ini. Dengan cara yang kreatif dan gaya penceritaan yang menarik, David membahas halhal yang perlu diketahui dalam pengelolaan keuangan pribadi dalam ebook-nya, mulai dari konsep pengelolaan keuangan, cara memotivasi diri, cara melakukan perhitungan keuangan hingga ke cara penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Ebook ini sangat disarankan, terutama bagi Anda yang peduli dengan kesejahteraan Anda. (Prof. Ir. Dr. Roy Sembel, MBA direktur Program MM Keuangan Universitas Bina Nusantara). Salah satu kecerdasan yang harus dimiliki oleh manusia modern adalah kecerdasan finansial, yaitu kecerdasan dalam mengelola aset pribadi, khususnya dalam hal ini adalah pengelolaan aset keuangan pribadi. Dengan pendekatan "story telling" yang menarik dan kreatif, David dapat menjelaskan dengan sederhana dan jelas mengenai konsep-konsep ilmu keuangan dengan penerapannya pada kehidupan pribadi seseorang. Ebook ini menjadi semakin menarik, karena didistribusikan melalui internet yang juga merupakan salah satu contoh kecerdasan finansial penulisnya. Sebagai praktisi bisnis dan entrepreneurship, penulis buku dan pembicara publik dalam bidang manajemen diri, saya sangat menganjurkan bagi Anda yang ingin mencapai sukses secara finansial untuk membaca ebook ini. (Aribowo Prijosaksono Managing Director, Bimasena Group Penulis buku best seller Self Management Series).

Manajemen keuangan pribadi adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya (money) dari unit individual / rumah tangga (Gitman 2002). Dalam proses pengelolaan tersebut, maka tidak mudah untuk mengaplikasikannya karena terdapat beberapa langkah sistematis yang harus diikuti. Namun dengan mengetahui manajemen keuangan pribadi, merupakan langkah awal untuk aplikasi yang tepat ketika mengelola uang pribadi. Hal ini didasari alasan bahwa segala sesuatu diawali dari kepala. Maksudnya adalah berpikir dahulu baru bertindak. Berpijak pada ulasan di atas maka pengelolaan keuangan pribadi juga menunut adanya pola hidup yang memiliki prioritas. Nalarnya adalah kekuatan dari prioritas (the power of priority) berpengaruh juga pada tingkat kedisiplinan seseorang ketika mengelola uangnnya (Benson 2004). Membahas tentang kedisiplinan yang merupakan kesadaran diri untuk mematuhi aturan serta kemampuan diri untuk menyesuaikan dirinya dengan perubahan, maka secara eksplisit telah menyentuh kontrol diri (self control). Hal ini berpijak pada alasan bahwa sukses atau tidaknya seseorang juga salah satunya turut dipengaruhi oleh Kontrol diri (Tangney, Baumeister & Boone 2004).

2. Manajemen Keuangan Pribadi Senduk (2004), bahwa manajemen keuangan pribadi meliputi keputusan tentang: 1. Membeli dan memiliki sebanyak mungkin harta produktif. Caranya dengan tentukan harta produktif yang ingin dimiliki, tulis pos-pos harta produktif yang anda inginkan tersebut di kolom harta produktif, segera setelah mendapatkan gaji, prioritaskan untuk memiliki pos-pos harta produktif sebelum membayar pengeluaran yang lain. kalau perlu, pelajari seluk-beluk masing-masing Harta produktif tersebut. 2. Atur pengeluaran anda. Caranya usahakan kalau perlu sedikit lebih keras pada diri untuk tidak mengalami defisit karena defisit adalah sumber semua masalah besar yang mungkin muncul di masa mendatang. Prioritaskan pembayaran cicilan utang, lalu premi asuransi, kemudian biaya hidup. Pelajari cara mengeluarkan uang secara bijak untuk setiap pos pengeluaran. 3. Hati-hati dengan utang. Caranya ketahui kapan sebaiknya berutang dan kapan tidak berutang. Kuasai tip yang diperlukan jika ingin mengambil utang atau membeli barang secara kredit. Kuasai tip yang diperlukan bila pada saat ini terlanjur memiliki utang. 4. Sisihkan untuk masa depan. Caranya ambil kertas dan tulis pos pengeluaran yang perlu dipersiapkan untuk masa yang akan datang. Untuk masing-masing pos pengeluaran, tulis alternatif yang akan ditempuh untuk dapat mempersiapkan dananya. Sisihkan gaji dan bonus-bonus mulai dari sekarang untuk

mempersiapkannya. 5. Miliki proteksi. Caranya miliki asuransi, entah asuransi jiwa, asuransi kesehatan, atau asuransi kerugian. Miliki dana cadangan sebagai proteksi jangka pendek kalau kehilangan penghasilan dan tidak mendapatkan uang pesangon, atau kalau uang pesangon sangat kecil. Miliki sumber penghasilan lain di luar gaji secara terusmenerus, sebagai proteksi jangka panjang dari gaji yang sewaktu-waktu dapat saja terancam berhenti.

Atas dasar uraian tersebut, maka seorang wirausaha harus memahami apa yang dibutuhkan dan bagaimana mengelola keuangannya.

2.1. pengaruh self control dalam manajemen keuangan pribadi Self control berarti keseluruhan kemampuan diri untuk mengendalikan dirinya. Sebelum masuk pada pembahasan teknis maka penulis akan memberikan deskripsi singkat tentang pengaruh self control dalam manajemen keuangan pribadi. Self control berarti keseluruhan kemampuan diri untuk mengendalikan dirinya. Terdapat empat (4) bidang dalam self control yang menajadi kajiannya. Kognitif Dalam aspek ini, maka seseorang ketika membuat keputusan keuangannya telah memikirkan berbagai manfaat yang akan diperoleh. Disini nampak dengan jelas bahwa terdapat korelasi dengan teori utility. Tepatnya adalah seseorang akan berperilaku untuk memaksimumkan kepuasannya (utility) berdasarkan penyesuaian ketika menerima informasi. Oleh karena itu, dalam kajian kognitif senantiasa berkaitan dengan berbagai bias ketika membuat keputusan keuangan, namun terkait berbagai bias bukan pada telaah ini melainkan pada artikel lainnya. Impulse Maksudnya adalah seseorang mampu mengontrol berbagai impuls yang datang dari luar diri maupun dalam diri yang bertendensi menyebabkan penyimpangan ketika membuat keputusan keuangan. berpijak pada pengertian tersebut, tampak bahwa faktor kesadaran diri akibat refleksi diri menjadi jangkar dalam mengontrol impuls. Logikanya adalah seseorang dituntut untuk sadar bahwa keputusan keuangan yang diambil berpeluang mengalami penyimpangan. Emosi Nalarnya adalah seseorang diharuskan meningkatkan kecerdasan emosinya untuk membantu ketika membuat keputusan keuangan. lebih spesifiknya yaitu tidak dapat dipungkiri bahwa kelemahan emosi seperti tamak, ketakutan, mood, dan lainlainnya akan menyebabkan seseorang tidak terarah dalam membuat keputusan keuangan setiap harinya. Sebagai contoh adalah ketika ke pusat berbelanja, maka seseorang seringkali membeli produk-produk yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Kinerja Nalarnya adalah seseorang mampu mereview atau mengkaji ulang catatan belanjanya sehingga diketahui apakah telah sesuai dengan rencana anggaran yang telah dibuat. Selain itu juga adalah bagaimana seseorang tidak gampang terkecoh
4

melihat pencapaian dalam mengelola keuangannya. Spesifiknya yaitu tidak mudah berbangga hati karena telah beberapa kali berhasil mengelola budgetnya, melainkan secara berkesinambungan berusaha mengelola uangnya secara tepat.

3. Teknis Pengelolaan Keuangan Sendiri Pada bagian selanjutnya maka akan dibahas segi teknis dari pengelolaan keuangan pribadi. Dalam mengelola keuangan pribadi, terdapat empat (4) ranah yang menjadi kajian pokok yaitu penggunaan dana, penentuan sumber dana, manajemen risiko, jiwa dan aset, perencanaan pensiun (Warsono 2010). Selengkapnya akan dijelaskan satu per satu. 3.1. Segi Teknis Dari Pengelolaan Keuangan Pribadi Dalam mengelola keuangan pribadi, terdapat empat (4) ranah yang menjadi kajian pokok yaitu penggunaan dana, penentuan sumber dana, manajemen riisko, jiwa dan aset, perencanaan pensiun (Warsono 2010). 1. Penggunaan Dana Pada umumnya setelah bekerja selama satu bulan maka seseorang akan mendapatkan gaji atau upah. Persoalannya adalah bagaimana alokasi dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan secara layak. Dalam beberapa literature, disebutkan bahwa harus ada prioritas dalam alokasi dana, seperti untuk konsumsi sebesar 60%, tabungan sebesar 10%, dan investasi sebesar 30%. Namun untuk lebih fklesibelnya maka penulis menyarankan untuk jangan sampai persentase untuk konsumsi melebihi dari 65% sehingga sisanya dapat ditabung dan diinvestasikan. Tambahan, bahwa jika hendak berinvestasi maka perlu memiliki rencana yang sistematis dan jangan menggunakan uang yang kira-kira menurut anda masih diperlukan untuk biaya lain-lainnya. Ingat adagium dalam dunia keuangan bahwa high risk high return.

2. Penetuan Sumber Dana Dengan semakin tingginya kebutuhan dan tuntutan hidup, dalam kenyataannya tidak semua pengeluaran sekarang, seperti pembelian rumah dan kendaraan, dapat dibelanjai dengan pendapatan yang diperolehnya sekarang. Untuk pengatasi pengeluaran yang besar ini, sumber pembelanjaan utang dapat dipertimbangkan. Berdasarkan harga dananya, utang atau pinjaman dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu: a. Kredit-kredit tidak mahal (dapat diperoleh dari orang tua atau anggota keluarga).

b. Kredit-kredit berharga menengah (dapat diperoleh dari bank-bank komersial dan koperasi simpan pinjam). c. Kredit-kredit mahal (diperoleh dari perusahaan-perusahaan pembiayaan, para pengecer, dan bank-bank melalui kartu kredit. Lebih lanjut, dengan sumber pembelanjaan utang yang bijaksana memungkinkan orang untuk menikmati hidup dengan mengonsumsi barang dan jasa sekarang, dan baru membayarnya dengan pendapatan di masa mendatang. Dalam kondisi tertentu, sumber pembelanjaan utang justru cukup menguntungkan. Misalkan, utang bank yang digunakan untuk membangun rumah, berdasarkan pengalaman selama ini, cukup menguntungkan karena inflasi pada sektor property and real estate di Indonesia tergolongtinggi, bahkan terkadangmelampaui tingkat bunga pinjaman bank. 3. Manajemen risko, jiwa dan aset Seseorang hendaknya memiliki proteksi yang baik untuk tindakan preventif ketika kejadian-kejadian yang tidak terduga terjadi. Hal ini perlu diperhatikan karena probabilitas peristiwa baik dan buruk sama besarnya. Bentuk teknisnya maka seseorang diharapkan mengikuti asuransi seperti asuransi prudential, AIG, dan lain-lainnya. Lebih lanjut, dalam memilih program asuransi maka perlu secara kritis mengkaji secara keseluruhan plus serta minus dari asuransi tersebut. Hal ini perlu dilakukan karena menurut pengalamanpengalaman sebelumnya banyak juga perusahaan-perushaaan ternama mangalami kesulitan keuangan dan ada juga yang berakhir dengan kebangkrutan.

4. Perencanaan pensiun Pensiun adalah masa seseorang sudah tidak bekerja lagi secara formal. Pengertian formal dalam konteks ini adalah mereka sudah melepas pekerjaanpekerjaan pokok yang selama ini digelutinya. Teknisnya dalam perencanaan pensiun, ada empat langkah yang perlu diputuskan, yaitu: a. Menganalisis aset-aset dan kewajiban- kewajiban yang dimiliki (untuk nilai bersih aset) b. Mengestimasi pengeluaranpengeluaran kebutuhan dan menyesuaikannya dengan inflasi (untuk diselaraskan dengan ketersediaan sumberdaya keuangan) c. Mengevaluasi pendapatan pensiun yang direncanakan (terutama yang berasal dari manfaat pensiun)
6

d. Meningkatkan pendapatan dengan bekerja paruh waktu (untuk menambah pendapatan yang digunakan sebagai sumber pembelanjaan atas pengeluaran dan sekaligus tetap berinteraksi dengan orang lain). Dengan perencanaan pensiun yang baik, diharapkan orang atau masyarakat tetap dapat menikmati hidup dalam jangka waktu yang lebih lama. Hal ini seperti yang diimpikan oleh semua orang sesuai dengan anekdot: kerja keras sewaktu muda, bersenang-senang di hari tua, lalu mati masuk surga. Sehubungan dengan hal diatas, maka Karvof (2010) menyatakan bahwa keputusan keuangan pribadi meliputi: a. Amal, sebesar 10% dari total pendapatan. b. Pendidikan dan proteksi, sebesar 20% dari total pendapatan. c. Investasi, sebesar 30% dari total pendapatan. d. Biaya hidup. sebesar 40% dari total pendapatan. Nalarnya yaitu amal sebesar 10% merupakan bentuk dari tanggung jawab sosial individu (personal social responsibility) kepada sesama manusia, sehingga dengan literasi keuangan yang baik maka seseorang juga diwajibkan untuk memberdayakan orang lain (philanthropy) untuk mencapai kebebasan keuangan (financial freedom). Adapun definisi kebebasan keuangan menurut Karvof (2010) adalah kondisi dimana pendapatan pasif melebihi pendapatan aktif atau melebihi pengeluaran pada suatu periode waktu tertentu, sedangkan pendapatan pasif diartikan sebagai pendapatan yang diterima walaupun orang tersebut tidak bekerja atau beraktifitas. Pendidikan dan proteksi dimaksud untuk bagaimana seseorang secara berkelanjutan meningkatkan pengetahuan keuangan sehingga secara kontinyu akan memahami perubahan dalam keuangan dan mampu menentukan keputusan keuangan yang tepat sepanjang siklus hidup, sedangkan proteksi ditujukan untuk melindungi jika terjadi peristiwa yang tidak diduga. Untuk investasi sebesar 30% dari pendapatan ditujukan untuk lebih cepat melipatgandakan arus kas masuk (cash inflow), dan yang terakhir yaitu biaya hidup ditujukan untuk bagaimana hidup hemat namun bukan didasari sifat pelit atau kikir. Adapun maksud dari sifat pelit yaitu tidak mengeluarkan uang walaupun mampu dan perlu, sedangkan hemat adalah hanya mengeluarkan uang jika memang perlu.

Sumber lainnya yang dikutip penulis adalah Senduk (2004), bahwa manajemen keuangan pribadi meliputi keputusan tentang: 1. Membeli dan memiliki sebanyak mungkin harta produktif. Caranya dengan tentukan harta produktif yang ingin dimiliki, tulis pos-pos harta produktif yang anda inginkan tersebut di kolom harta produktif, segera setelah mendapatkan gaji, prioritaskan untuk memiliki pos-pos harta produktif sebelum membayar pengeluaran yang lain. kalau perlu, pelajari seluk-beluk masing-masing Harta produktif tersebut. 2. Atur pengeluaran anda. Caranya usahakan kalau perlu sedikit lebih keras pada diri untuk tidak mengalami defisit karena defisit adalah sumber semua masalah besar yang mungkin muncul di masa mendatang. Prioritaskan pembayaran cicilan utang, lalu premi asuransi, kemudian biaya hidup. Pelajari cara mengeluarkan uang secara bijak untuk setiap pos pengeluaran. 3. Hati-hati dengan utang. Caranya ketahui kapan sebaiknya berutang dan kapan tidak berutang. Kuasai tip yang diperlukan jika ingin mengambil utang atau membeli barang secara kredit. Kuasai tip yang diperlukan bila pada saat ini terlanjur memiliki utang. 4. Sisihkan untuk masa depan. Caranya ambil kertas dan tulis pos pengeluaran yang perlu dipersiapkan untuk masa yang akan datang. Untuk masing-masing pos pengeluaran, tulis alternatif yang akan ditempuh untuk dapat mempersiapkan dananya. Sisihkan gaji dan bonus-bonus mulai dari sekarang untuk mempersiapkannya. 5. Miliki proteksi Caranya miliki asuransi, entah asuransi jiwa, asuransi kesehatan, atau asuransi kerugian. Miliki dana cadangan sebagai proteksi jangka pendek kalau kehilangan penghasilan dan tidak mendapatkan uang pesangon, atau kalau uang pesangon sangat kecil. Miliki sumber penghasilan lain di luar gaji secara terus-menerus, sebagai proteksi jangka panjang dari gaji yang sewaktu-waktu dapat saja terancam berhenti.

3.2. sepuluh (10) Cara Cerdas Mengatur Keuangan Pribadi Penghasilan sebagai pekerja sebesar apapun yang didapat tidak akan pernah cukup memenuhi kebutuhan, jika tak dihentikan kata puas. Di sisi lain peningkatan

biaya hidup kian tak terbendung. Bila tak pintar-pintar mengatur keuangan maka bukan untung yang diraih tapi bisa utang yang menumpuk. Tak ingin terus terperosok dalam mengatur keuangan, berikut 10 cara cerdas yang bisa ditiru tentang pengelolaan keuangan pribadi, melansir laman US News tentang personal finance, Selasa (11/6/2013): 1. Tetapkan Tujuan Keuangan Bagi beberapa orang, tidak ada yang lebih menarik dibandingkan menyisihkan sebagian uang untuk membeli rumah dengan tiga kamar tidur berpagar putih. Mimpi lain melanglang buana ke seluruh dunia. Memang benar jika memiliki tujuan yang pasti akan membuat lebih mudah mengatur keuangan pribadi. Hal itu juga akan menjadi motivasi untuk mengumpulkan pendapatan. 2. Buat Rencana Pengeluaran Kebanyakan orang menghabiskan sekitar 2/3 dari pendapatan mereka pada tiga hal penting, yakni: makanan, perumahan, dan transportasi. Adapula pembayaran utang, tabungan, biaya rumah tangga, dan barang-barang opsional seperti hiburan. Anda sebaiknya membuat anggaran tahunan dengan mengalokasikan tujuan belanja berdasarkan pembagian pos masing-masing.

3. Tahan Diri Terhadap Godaan Tawaran Penjualan Toko memang diciptakan untuk menguras habis kantong pembeli. Tawaran promosi seperti diskon, hadiah hiburan adalah beberapa teknik yang digunakan penjual untuk menarik konsumen. Tapi jika kita mengetahui trik mereka, akan membuat kita bisa menahan godaan dari tawaran-tawaran tersebut. Hal lebih mudah adalah segera mengatakan tidak atas semua tawaran tersebut.

4. Lacak Pengeluaran Pribadi Melacak setiap pengeluaran selama dua minggu dapat menyaring pengeluaran yang tidak perlu, seperti makanan restoran dan biaya taksi.

5. Mencari Produk Serupa yang Menawarkan Harga Lebih Murah Penetapan harga produk di sebuah toko ternyata bisa jauh lebih mahal dari harga awal produk tersebut. Jika ketika ingin membeli satu produk dan melihat harga yang lebih rendah tercantum di tempat lain, jangan ragu untuk pindah ke toko tersebut. 6. Lakukan Riset Online Sebelum Mengunjungi Toko Situs review produk, dan gudang diskon online sering memberikan informasi tentang bagaimana dan di mana untuk menemukan penawaran terbaik. Apalagi jika ada tawaran pengiriman gratis, bisa membuat pembelian online sebagai pilihan. 7. Cari Pendapatan Lebih dari Satu Sumber Pada zaman sekarang apapun bisa terjadi. Kurangnya keamanan kerja di pasar saat ini membuat siapa pun bisa kehilangan pekerjaan atau menghadapi pemotongan gaji. Namun hal ini diperbaiki jika ada sumber penghasilan kedua. Carilah ideide tentang cara untuk mendapatkan lebih banyak uang. 8. Mulai Bisnis Sendiri Seperti di Amerika, resesi mengilhami banyak orang untuk

mengeksplorasi kewirausahaan, sebagai cara untuk mengambil kembali kendali kehidupan finansial mereka. Bahkan usaha relatif kecil, seperti blog yang menghasilkan uang melalui iklan atau kebun yang menghasilkan bunga, bisa berubah menjadi sumber keamanan finansial. 9. Negosiasikan Gaji Kembali Banyak pekerja merasa beruntung memiliki pekerjaan dalam kondisi saat ini. Namun kadang meminta kenaikan gaji dapat menjadi langkah yang lebih cerdas. Jika Anda baru saja berganti pekerjaan, menerima promosi, atau menyadari dibayar rendah dibandingkan dengan rekan-rekan yang lain, mungkin sudah saatnya untuk duduk dengan atasan dan meminta kenaikan gaji. 10. Jangan Menghindar dari Utang Utang memiliki reputasi buruk karena dinilai menyebabkan

kebangkrutan. Namun mengambil kredit dengan pengelolaan yang tepat ternyata dapat berguna.
10

Kredit memungkinkan orang untuk membeli rumah maupun membiayai keperluan mendesak lainnya. Tapi tetap evaluasi keputusan tentang utang ini dengan mempertimbangkan dampaknya secara hati-hati.

3.3. lima (5) Cara Mengelola Keuangan Pribadi Bagi Anda yang memiliki pendapatan yang terbatas, mengelola keuangan pribadi merupakan salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan. Hal ini bertujuan untuk menekan besarnya biaya yang dikeluarkan setiap harinya. Bagi Anda yang tidak mampu mengelola uang dengan baik, maka kemungkinan besar Anda akan berutang untuk memenuhi kebutuhan Anda setiap harinya. Berikut beberapa cara mengelola keuangan pribadi Anda : 1. Menabung sejak dini Salah cara mengelola keuangan yang Anda miliki yakni dengan membiasakan menabung sejak dini. Hal ini akan berguna saat Anda mengalami masalah keuangan. Untuk menabung, Anda bisa memanfaatkan layanan yang ada di Bank untuk menyimpan sebagian gaji yang Anda dapatkan setiap bulannya. 2. Hindari membeli kebutuhan sampingan Apabila Anda menginginkan suatu barang yang hanya dipergunakan 1 atau dua kali saja, upayakan untuk tidak membelinya. Anda bisa hanya menyewanya dengan harga yang teolah ditentukan. Dengan menyewa, maka biaya yang akan Anda keluarkan akan lebih minim jika dibandingkan dengan harus membeli. 3. Mencari asuransi Umumnya, setiap orang tidak akan mengetahui kapan mereka membutuhkan uang dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk mencari asuransi yang bertujuan untuk menjaga keuangan Anda saat sedang mengalami masa krisis. 4. Menggunakan kredit card Salah satu cara mengelola keuangan pribadi Anda adalah dengan menggunakan kartu kredit. Pada dasarnya, kartu ini tidak akan membuat seseorang menjadi boros. Hal ini tergantung pada masing-masing penggunanya. Untuk itu, biasakan diri Anda untuk menerapkan pola hidup yang hemat agar keuangan Anda bisa terkontrol dengan baik. 5. Membuat pembukuan keuangan Bagi Anda seorang pekerja, ada baiknya Anda membuat pembukuan mengenai besar jumlah pemasukan dan pengeluaran Anda setiap bulannya. Dengan menerapkan hal
11

ini, maka Anda akan benar-benar memahami dan mengetahui apa saja kebutuhan yang harus diutamakan dan dikesampingkan. Sehingga besar pengeluaran Anda akan terkontrol dengan baik.

4. Tips Mengatur Keuangan Pribadi Anda boleh menyangkal. Namun masalah klasik yang seringkali anda hadapi sehari-hari adalah bagaimana mengatur keuangan anda. Jangan khawatir, anda tidak sendiri. Ada banyak sekali mereka di luaran sana yang juga mengalami kesulitan dalam mengatur keuangan. Apalagi dengan adanya keinginan untuk belanja, atau biaya-biaya tambahan tak terduga yang membuat pengeluaran jadi tidak terkendali. Jangan sampai hal-hal ini membuat Anda stress. Kali ini saya akan memberikan sejumlah tips-tips yang ampuh untuk mengontrol keuangan anda. 1. Catat pengeluaran dan pemasukan Anda. Bagaimana anda bisa tahu pengeluaran Anda lebih banyak dari pemasukan kalau anda sama sekali tidak pernah mencatat keuangan anda? Sebuah pembukuan sederhana yang dibuat teratur dan berurutan bisa membantu Anda mengontrol keuangan. Dengan ini, anda tahu kapan harus berhenti belanja kebutuhan tersier.

12

Catatlah setiap detail pemasukan atau pun pengeluaran keuangan Anda. Begitu pula dengan biaya administrasi bank, charge kartu kredit, karena meski nominalnya tidak seberapa, anda harus tahu. 2. Pembukuan Anda harus bisa menunjukkan nilai Cashflow. Cashflow adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dan aliran kas keluar serta berapa saldonya setiap periode. Makanya, pencatatan anda harus dibedakan. Sheet pertama berisi Rincian-rincian pengeluaran dalam sebulan, sedangkan sheet berikutnya berisi rincian pemasukan. Sheet ketiga berisi perbandingan yang dapat menunjukkan nilai cashflow anda. Bam. Anda kini dapat mengukur apakah anda dalam kondisi besar pasak daripada tiang atau normal. 3. Beri budget pada catatan pengeluaran Anda. Agar pengeluaran Anda terkendali, tambahkan budget untuk pengeluaran sebulan pada catatan pengeluaran anda. sehingga anda selalu bisa melihat sisa dan berapa pengeluaran sebulan yang seharusnya. 4. Buat rencana pengeluaran untuk 1 bulan ke depan. Di awal bulan (per tanggal 1), buatlah rencana pengeluaran yang sudah paten. Misalnya membayar kontrakan, tagihan-tagihan dan budget belanja kebutuhan bulanan. Dengan demikian, anda dapat mengatur budget yang tepat untuk keperluan bersenang-senang seperti shopping, atau mentraktir pacar. Di luar itu semua, pengeluaran anda tetap terkendali. Namun hilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti berbelanja yang tak terkontrol. Anda harus tetap menabung untuk masa depan.

5. Langkah-Langkah Mengelola Keuangan Pribadi Secara Praktis Dengan melihat ranah di atas, maka langkah-langkah praktis yang dapat digunakan dalam mengelola keuangan pribadi adalah sebagai berikut : 1. Ketahui dan temukan sumber pemasukan. Anda perlu menginventarisir segala sumber dana yang menjadi pemasukan anda. Sumber-sumber dana ini ada yang bersifat sumber dana tetap seperti kiriman orang tua, gaji, beasiswa, dan lainnya. Ada juga yang bersifat sumber dana tambahan misalnya, penghargaan (hadiah) lomba, upah menulis, upah proyek penelititian waktu tertentu dan lainnya. Dengan mengetahui sumber-sumber dana tetap dan sumbersumber dana tambahan, anda akan mengetahui secara keseluruan sumber pemasukan anda untuk dikelola.
13

Penciptaan sumber-sumber dana tambahan sangat membantu pemasukan sumber dana tetap anda, karena dengan adanya sumber dana tambahan maka anda telah mengoptimalkan pemasukan untuk pencapaian tujuan pengelolaan keuangan secara efektif.

2. Analisis pengeluaran anda. Setelah mengetahui pemasukan anda, inventarisirlah pengeluaran anda.

Mulailah dengan membagi presentase pengeluaran anda berdasarkan tujuan. Misalnya 70% untuk biaya sehari-hari (selama 1 bulan), 20% untuk ditabung, 10% untuk investasi (mungkin juga untuk biaya rekreasi dan atau amal)

Selanjutnya kelola 70% biaya sehari-hari. Mulailah dengan inventarisir secara detail biaya pengeluaran bulanan anda, seperti uang sewa, uang listrik & air, kos, biaya membeli kebutuhan bulanan (sabun, sikat gigi, air galon dan lainnya). Setelah menginventarisir, sisihkan biaya tersebut atau segeralah gunakan pengeluaran untuk kebutuhan tetap bulanan anda tersebut.

Selanjutnya dana sisa dari 70% yang telah digunakan untuk membiayai kebutuhan tetap bulanan, manfaatkan secara efesien untuk kebutuhan seharihari, seperti makan, fotokopi materi kuliah, snack dan lainnya. Gunakan biaya ini dengan bijak dan jika ada aktivitas lain yang bisa mengurangi pengeluaran biaya ini, maka jangan tergesa-gesa untuk mengalihkan biaya, tapi pikirkanlah skala prioritasnya.

Setelah

anda

menginventarisir

pemasukan

dan

menganalisis

biaya

pengeluaran, maka rencanakanlah dan manage keuangan pribadi anda. Jangan sampai pengeluaran melebihi pemasukan, tapi kelolalah segala sumber dana yang masuk secara efesien.

Pada saat menjalankan rencana manajemen keuangan pribadi selama satu bulan, dan ada pemasukan dari sumber dana tambahan lain (diluar yang sudah diinventarisir), maka simpanlah untuk dimasukan kedalam perencanaan pemasukan keuangan untuk bulan berikutnya. Hal ini penting, supaya manajemen keuangan pribadi anda tidak terganggu dengan pemasukanpemasukan yang tidak terkontrol sebelumnya.

Jika pada saat akhir bulan ada surplus dari pengelolaan keuangan pribadi anda, maka gunakanlah surplus itu sebagai pemasukan untuk bulan berikutnya.

14

Dalam mengelola keuangan pribadi harian, maka pertama kali yang dilakukan adalah inventarisir kebutuhan pengeluaran pokok harian anda, dan tambahkan kebutuhan tidak terduga sebagai antisipasi pengeluaran keuangan penting tapi diluar rencana anda. Setelah menginventarisir kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka taruhlah biaya yang dikeluarkan untuk tiap kebutuhan per hari. Setelah semua hari telah diketahui biaya pengeluarannya, maka jumlahkan keseluruhan pengeluran anda. Pada akhirnya lakukanlah pengeluaran biaya sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan, dan hindari pengeluaran biaya diluar itu.

Kebiasaan Buruk Yang Harus Dihindari Melakukan manajemen keuangan pribadi seharusnya sudah menjamin segala sesuatu berjalan sesuai rencana keuangan, namun seringkali ada kebiasaan-kebiasaan buruk yang mengganggu pada saat pengelolaan keuangan. Kebiasaan buruk itu adalah :

Selalu melakukan pengeluaran diluar rencana, karena sikap konsumtif dan tidak tahan dengan pengaruh atau ajakan dari luar. Selalu menggunakan prinsip tambal sulam. Menggunakan biaya pengeluaran hari besok untuk hari ini, sehingga tidak konsisten dengan rencana keuangan pribadi yangn dibuat.

Jika ada pemasukan diluar rencana, seringkali pemasukan tersebut langsung dihabiskan.

15

Seringkali jika mendapatkan dana dari pemasukan tetap (seperti gaji dan atau uang kiriman) 10% langsung dipakai untuk mentraktir teman atau melakukan aktivitas senang-senang.

Menggunakan tabungan atau dana investasi untuk pengeluaran tidak terduga yang tidak penting.

Berhutang untuk hal-hal yang bukan menjadi kebutuhan, sehingga pada bulan berikutnya kebutuhan (ditambah hutang) menjadi besar.

6. Tes Kemampuan Pengelolaan Uang Banyak wraswastawan yang percaya bahwa uanglah yang membuat dunia ini berputar. Uang merupakan bahan yang menyebabkan terjadinya pengadaan barang, menyebabkan adanya iklan dalam surat kabar, membuat cahaya lampu bersinar terang, dan pesawat telepon tersambung sehingga Anda dapat melakukan pesanan. Uanglah yang menentukan banyak momentum terjadi di balik perjalanan sebuah perusahaan. Jalannya arus uang masuk /keluar merupakan masalah pokok dalam suatu usaha,khususnya untuk perusahaan baru. Wiraswastawan biasanya mengatur keuangannya dengan sangat hati-hati. Dengan tersedianya uang yang terlalu sedikit, suatu usaha dengan mudah akan merosot. Sedang dengan uang terlalu banyak, seorang pemilik bisnis dapat menjadi malas dan kehilangan ambang persaingannya dan akhirnya usahanya juga akan merosot. Bila Anda merasa tidak puas dengan cara Anda memperoleh uang, dalam menggunakannya atau dalam menyimpannya, maka Anda tidak akan memiliki banyak kesempatan untuk berhasil dalam suatu bisnis yang anda miliki. Tes berikut ini akan membantu menentukan, apakah Anda memiliki unsur-unsur yang diperlukan dalam memainkan permainan yang berkaitan dengan uang.

6.1. kemampuan pengaturan uang 1. Mudahlah bagi saya memunculkan gagasangagasan yang mendatangkan uang.

Biasanya

Kadang

Jarang

2. Dalam usaha, saya gunakan sistem anggaran.

3. Saya memiliki catatan yang selalu siap dapat dipergunakan dengan cepat untuk menentukan laba bersih saya.
16

4. Saya tetap selalu menjaga keseimbangan keuangan saya.

5. Pada waktunya saya selalu membayar pajak pendapatan saya.

6. Kemauan saya selalu merupakan hal-hal yang baru.

7. Saya memiliki tujuan-tujuan jangka panjang dan pendek secara tertulis.

8. Saya mempunyai beberapa rekening pada macam macam bank yang saya pergunakan untuk maksud yang berbeda-beda.

9. Saya membaca majalah tentang uang dan mengikutinya dengan seksama agar keadaan saat ini tetap dapat berjalan sesuai dengan situasi keuangan internasional.

10. Saya memiliki disiplin untuk menghemat agar dapat membeli barang-barang mahal yang saya inginkan.

11. Memanfaatkan pinjaman uang dari orang lain dapat dipergunakan sebagai jalan keluar yang efektif untuk membuat keseimbangan posisi keuangan saya.

12. Bila saya meminjam atau memperoleh pinjaman uang, saya selalu sadar akan biaya bunga yang terjadi.
17

13. Saya menyadari betapa pent ingnya pengembangan sumber-sumber keuangan yang potensial.

14. Saya memahami cara - cara mengajukan permintaan pinjaman kepada bank.

15. Paling sedikit saya merniliki sebuah kartu kredit.

16. Reputasi pengembalian pinjaman saya bagus.

17. Saya merasa senang menggarap uang dalam jumlah besar.

18. Bila melakukan investasi uang, jalan yang terbaik adalah melakukan diversifikasi dan bukan dengan menempatkannya dalam salah satu usaha saja.

Berikut ini ungkapan kata-kata yang menggambarkan hubungan saya dengan masalah uang : 19. Makmur. Biasanya Kadang Jarang

20. Murah hati.

21. Memiliki potensi dalam menghasilkan uang.

22. Memiliki kesadaran akan arti kaya.

23. Memiliki daya tarik akan uang .

24. Berperikemanusiaan.

25. Penuh daya cipta.

18

26. Praktis.

27. Bersikap positif.

28. Bersikap ceria.

29. Investor.

30. Menyenangkan.

Jumlah Skor Sikap terhadap keuangan

6.2. sikap terhadap uang 31. Saya dapat membayangkan kehidupan saya dalam keadaan kelimpahan kekayaan.

Biasanya

Kadang

Jarang

32. Saya merasa bahwa untuk semua tujuan yang praktis, harus diadakan sejumlah uang tak terbatas.

33. Saya dapat menikmati usaha mencari.

34. Saya tahu apa yang harus saya kerjakan apabila saya memiliki sejumlah besar uang.

35. Saya hanya akan merasa benar apabila saya dapat mencari uang lebih besar dari orang tua saya.

36. Saya pantas untuk menjadi kaya.

37. Saya siap untuk menerima tambahan tanggung jawab apabila hal itu berkaitan dengan suatu keberhasilan di bidang keuangan.
19

38. Saya tidak dapat diintimidasi oleh para bankir.

39. Saya juga merasa senang untuk membantu orang lain mencari uang.

40. Saya senang memperbincangkan situasi keuangan saya dengan teman atau beberapa asosiasi.

41. Pada Saat-saat saya tidak memiliki uang, saya merasa lebih sebagai sedang mendekati nasib baik dibandingkan dengan perasaan menjadi miskin.

42. Saya tidak merasa cemburu melihat teman atau rekan kerja saya yang berhasil dalam bidang keuangan.

43. Saya memiliki perasaan positif terhadap orang orang yang kaya.

44. Saya senang bermasyarakat dengan orang-orang yang lebih berhasil di bidang keuangan.

45. Saya bersedia membayar harga yang tinggi untuk mutu yang tinggi.

46. Saya merasa gembira meminjam uang bila saya dapat mengembalikannya.

47. Saya mampu mendapatkan banyak uang tanpa merasa salah

48. Mencari uang itu merupakan suatu permainan.


20

Cara menilai tingkat permainan saya adalah identik dengan seberapa besar uang yang dapat saya kumpulkan.

49. Saya lebih suka belajar bagaimana caranya mendapatkan banyak uang dari pada saya menerima suatu warisan yang habis pada waktunya.

50. Salah satu hambatan pokok untuk menjadi kaya adalah ketiadaan gagasan untuk mencari banyak uang.

51. Saya mengikuti "rumus" saya sendiri tentang bagaimana dapat berhasil dalam bidang keuangan.

52. Uang itu sendiri sebenarnya tidak memiliki nilai yang berharga. Apa yang dapat saya kerjakan dengan uang itulah yang memberi motivasi kepada saya untuk mencari uang.

53. Saya hidup dari sumber-sumber keuangan yang saya miliki.

54. Saya rasa, untuk menjadi kaya, pertama-tama saya harus yakin bahwa saya memiliki kemungkinan untuk menjadi kaya.

55. Saya senang melakukan perundingan penjualan atau perjanjian kerja.

56. Saya tahu bahwa uang tidak akan mendatangkan kebahagiaan.

57. Saya memiliki rencana tertulis untuk mening21

katkan keadaan keuangan dan mampu menentukan batas waktu akhir bagi penyelesaian setiap langkah kegiatan.

58. Secara teratur saya selalu mengkaji ulang dan memperbaharui rancangan keuangan saya.

59. Saya tahu gambar siapa yang tertera pada lembar mata uang 100 dollar.

60. Pendapatan saya selalu naik tiap tahunnya.

Jumlahkan nilai Anda dari kedua bagian di atas.

Jumlah keseluruhan nilai untuk Tes Kemampuan Mengelola Uang. 320-360 Sikap Anda dalam memahami pengertian dan daya tarik akan uang adalah normal. Anda tidak akan mengalami kesulitan mengatur dengan baik uang Anda. Nilai setinggi yang Anda miliki menunjukkan bahwa anda mempunyai sentuhan "Midas" - tangan dingin. Kirimkanlah sumbangan untuk kami.

280-319 Memiliki kemampuan mendapatkan uang yang baik. Bila Anda mempunyai uang saat ini, Anda tahu bagaimana mengelolanya. Bila Anda tidak memiliki uangpun, Anda tetap kaya-kaya di dalam hati. Mungkin masih sedikit membutuhkan waktu bagi si uang untuk masuk ke rekening Anda, tetapi anda tetap merasa seolah-olah uang itu sudah ada dalam rekening anda.

210-279 Berkemampuan baik untuk menjadi kaya. Dengan cara pengelolaan yang berhati-hati, Anda mampu bekerja baik dalam bidang keuangan. Sebaiknya anda memupuk persahabatan dengan bankir Anda.

22

120-209 Berhati-hatilah. Jangan menanamkan seluruh uang Anda dalam satu macam usaha. Carilah tambahan pendidikan dalam bidang pengelolaan keuangan. Bergabunglah dengan orang-orang yang mempunyai uang lebih banyak dari Anda dan yang dapat Anda jadikan contoh yang baik.

1-119 Jangan membuka simpanan uang Anda. Anda memerlukan lebih banyak pendidikan dan pengalaman dalam bidang keuangan sebelum Anda melangkahkan kaki Anda menuju suatu investasi atau keputusan-keputusan lain dalam usaha Anda untuk memulai suatu usaha.

Di bawah 1 Sebenarnya Anda tidak memiliki kemampuan sama sekali mencari uang.

7. INTREPRETASI KEMAMPUAN MENGELOLA UANG Pengaturan Uang "Anda tak memerlukan uang, untuk mendatangkan uang Anda memerlukan pengetahuan" tulis Robert Allen, pengarang buku berjudul "Creating Wealth". Nilai baik dalam tes uang, menunjukkan bahwa Anda telah memiliki pengetahuan dasar mengenai pengelolaan uang dan Anda juga telah banyak menerapkannya. Hal ini penting sekali bagi para wiraswastawan untuk dimiliki karena pada dasarnya semua wiraswastawan banyak menghadapi waktu-waktu dimana mereka terlibat dalam masalah krisis keuangan.

Gagasan-gagasan yang Mendatangkan Uang Bila Anda memberikan jawaban"kadang-kadang" atas soal nomor 1, atau dengan jawaban "jarang', kemungkinan Anda terperangkap ke dalam cara-cara mendapatkan uang seperti misalnya bekerja pada orang lain berdasarkan hitungan bayaran per jam dan lain-lain dimana hal ini akan menyulitkan Anda untuk selanjutnya mengumpulkan rejeki. Untuk membebaskan diri dari perasaan keterbatasan kemampuan Anda dalam usaha Anda mengumpulkan uang, perhatikanlah gagasan berikut ini : Tuliskan 20 cara-cara baru untuk mendatangkan uang setiap minggunya. Pada tahap permulaan, janganlah Anda kuatir apakah gagasan-gagasan itu bersifat praktis atau tidak. Setelah Anda melengkapi daftar isian Anda,
23

bertanyalah kepada diri Anda sendiri, gagasan manakah yang ingin anda kembangkan selama 15 menit per hati. Bila Anda tetap tidak berhasil menimbulkan keinginan Anda untuk

mengembangkannya, meskipun hanya beberapa menit saja per hari, lihatlah pada gagasangagasan yang lainnya dan selanjutnya, sampai daftar isian Anda menjadi makin lama makin berkurang. Bila akhirnya Anda sudah berhasil memperoleh gagasan dimana anda ingin mengembangkannya, susunlah gagasan-gagasan tersebut secara tertulis, lalu bagibagilah dalam beberapa langkah, Anda tetapkan batas waktu akhir penyelesaian setiap langkah. Berhati-hatilah terhadap setiap hambatan yang akan Anda alami. Mungkin hambatan itu akan terjadi segera setelah anda bersikap serius terhadap suatu proyek, kemudian Anda menjadi takut atas komitmen-komitmen Anda sendiri, atas tanggung jawab yang harus dilaksanakan atau terhadap usaha-usaha yang harus dilaksanakan. Pada titik ini, ambillah keputusan apakah Anda akan meneruskan gagasan Anda, atau apabila tidak, berpindahlah ke gagasan yang lain. Teruskanlah untuk menuliskan 20 cara-cara baru untuk mendatangkan uang pada minggu berikutnya. Tindakan atau kegiatan demikian akan menyebabkan gagasan-gagasan baru dapat terus mengalir ke dalam diri Anda dan Anda akan menyadari bahwa sebenarnya anda tidak memiliki keterbatasan dalam menemukan gagasangagasan baru (kreativitas). John Renesh dari "Renesh & Associates" di San Fransisco memperingatkan kita : " Bukan hanya gagasan itu sendiri yang akan membuat seseorang menjadi kaya atau berhasil usahanya, tetapi ketekunan serta adanya pasar bagi barang dan jasa Andalah yang lebih memegang peran penting. Memiliki banyak gagasan tanpa diikuti dengan langkah-langkah lanjut yang memadai akan berakibat memecahbelah energi Anda serta merusak kemungkinan keberhasilan anda dalam sesuatu bidang lainnya".

24

DAFTAR PUSTAKA

1. Bambang Riyanto, 2002. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Badan Penerbit BPFE Universitas gajah Mada. 2. Brigham,Eugene F, dan Gapenski, LC. 2003. Intermediate Financial Management. New York: The Driden Press, Harcourt Brace college Publisher. 3. Johnson, RW. 1996. Financial management. Boston: Allyn and Bacon Incorporation. 4. Lee, Ch.F. dan Finnerty,JE. 2000. Corporate Finance: Theory, Method and Applications. New York: Harcourt Barce Javanovich Publisher. 5. Terpstra, David E, and Philip D. Olson. 1993. Entrepreneurial Start-up and Growth : A Classification of Problem, Entrepreneurship Theory & Practice. New York. John Wiley & Sons, Inc.

25

Anda mungkin juga menyukai