Identitas Pasien
Nama : Nn. K Umur : 18 tahun JK : Perempuan Alamat : Kukku Enrekang RM : 610747 Ruangan : IRD Bedah MRS : 22 Mei 2013 Jaminan : Jamkesmas
Anamnesis
KU : Luka pada wajah dan nyeri kepala AT : Dialami sejak 8 jam sebelum masuk Rumah Sakit akibat kecelakaan lalu lintas. Riwayat pingsan (-), riwayat muntah (-). Riwayat pengobatan sebelumnya di Rumah Sakit Enrekang. Mekanisme trauma : pasien sedang di bonceng sepeda motor, tiba-tiba bertabrakan dengan motor lain dari arah berlawanan sehingga pasien jatuh dengan wajah membentur aspal terlebih dahulu.
Pemeriksaan Fisik
Primary Survey A : Paten B : Respiratory rate = 24 kali/menit tipe thoracoabdominal C : TD = 130/80 mmHg N = 92 kali/menit D : GCS 15 (E4M6V5) E : S = 36,7C
Pemeriksaan Fisik
Regio ramus dextra mandibula I : Tampak udem (+), hematom (+), luka (-) P : Nyeri tekan (+), krepitasi (+) Regio mandibula I : Tampak udem (+), hematom (+), luka (-) P : Nyeri tekan (+), krepitasi (+), maloklusi (+)
Pemeriksaan Fisik
Regio zygoma temporal dextra I : Tampak udem (+), hematom (+), luka (-) P : Nyeri tekan (+), krepitasi (+)
Regio buccal sinistra I : Tampak luka-luka lecet, udem (+), hematom (+) P : Nyeri tekan (+)
Pemeriksaan Fisik
Regio zygoma temporal dextra I : Tampak udem (+), hematom (+), luka (-) P : Nyeri tekan (+), krepitasi (+)
Regio buccal sinistra I : Tampak luka-luka lecet, udem (+), hematom (+) P : Nyeri tekan (+)
Pemeriksaan Fisik
Thoraks: Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris dalam keadaan statis maupun dinamis, efloresensi primer/sekunder dinding dada (-), pulsasi abnormal (-), gerak napas simetris, irama teratur, retraksi suprasternal (-) Palpasi : Gerak napas ,vocal fremitus simetris Perkusi : Sonor di semua lapangan paru Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronchi -/-, wheezing-/-
Pemeriksaan Fisik
Jantung Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak Palpasi : Iktus kordis teraba Perkusi : Pekak Auskultasi : Bunyi jantung I/II dalam batas normal, bising (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen Inspeksi : Datar, ikut gerak napas Palpasi : Massa (-), nyeri tekan (-). Perkusi : Timpani Auskultasi : Peristaltik ada kesan normal. Ekstremitas Atas : akral hangat, sianosis (-), edema (-), deformitas (-). Bawah : akral hangat, sianosis (-), edema (-), deformitas (-).
Foto Klinis
Diagnosis
Fraktur Mandibula Maxillofacial injury TCR GCS 14 (E3M6V5)
Rencana Tindakan
Medikamentosa : IVFD RL 28 tpm Ceftriaxone 1gr/12 jam/IV Ketorolac 1 amp/8 jam/IV Ranitidin 1 amp/8 jam/IV Piracetam 3 gr/ 3 jam/IV Operatif : Rencana ORIF Mandibula
Resume
Seorang perempuan berumur 18 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan utama luka pada wajah dan nyeri kepala yang dialami sejak 8 jam sebelum masuk Rumah Sakit akibat kecelakaan lalu lintas. Riwayat pingsan (-), riwayat muntah (-). Riwayat pengobatan sebelumnya di Rumah Sakit Enrekang. Mekanisme trauma : pasien sedang di bonceng sepeda motor, tiba-tiba bertabrakan dengan motor lain dari arah berlawanan sehingga pasien jatuh dengan wajah membentur aspal terlebih dahulu.
Resume
Dari pemeriksaan fisis didapatkan primary survey airway paten, respiratory rate = 24 kali/menit tipe thoracoabdominal, Tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 92 kali/menit, GCS 15 (E4M6V5), Suhu 36,7C. Pada secondary survey didapatkan hematom, udem dan nyeri tekan pada regio orbita sinistra, tampak luka-luka lecet, udem, hematom dan nyeri tekan pada regio zygoma sinistra, tampak udem, hematom, nyeri tekan dan krepitasi pada regio zygoma temporal dextra, tampak luka-luka lecet, udem, hematom dan nyeri tekan pada regio buccal sinistra, tampak udem, hematom, nyeri tekan dan krepitasi pada regio ramus dextra mandibula, tampak udem, hematom, nyeri tekan, krepitasi dan maloklusi pada regio mandibula.
Resume
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan peningkatan leukosit serta penurunan eritrosit, hemoglobin dan hemtokrit, pemeriksaan lain dalam batas normal. Dari pemeriksaan foto thoraks dalam batas normal, pada pemeriksaan CT Scan Kepala di dapatkan fraktur linier zygoma temporal dextra dan EDH minimal regio temporal dextra, pada pemeriksaan foto skull AP/lat dan waters didapatkan fraktur ramus dextra mandibula, fraktur symphisis mandibula, fraktur zygoma temporal dextra.
DISKUSI
Pendahuluan
Sekitar dua per tiga dari seluruh fraktur di daerah wajah adalah fraktur mandibula, walaupun mandibula merupakan tulang wajah yang terpadat dan terkuat.
Epidemiologi
36 70% faktur maxillofacial laki laki > perempuan 21-30 tahun Kebanyakan fraktur terjadi pada badan, angulus dan regio condylaris dari mandibula, dan sedikitnya pada daerah ramus, coronoideus dan simpisis mandibula.
ANATOMI
Klasifikasi
Patologis Multipel
Greenstick
Comminuted Compound atau Open Simple atau Closed
Impaksi
Atropik
tidak langsung
komplikasi
Klasifikasi
angulus mandibula
badan mandibula parasympisis mandibula
Sisympisis
mandibula
Remodeling Phase
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
Penggunaan antibiotik preoperatif dan perioperatif pada fraktur mandibula ditujukan untuk menurunkan resiko mendapatkan infeksi sekunder
Penatalaksanaan
Reduksi terbuka Reduksi tertutup pin fiksasi
teknik
Reduksi tertutup
Reduksi terbuka
Fraktur mandibula yang ditangani dengan reduksi terbuka terdiri dari: Fraktur simple atau kompoun displaced yang moderat sampai buruk. Fraktur non-reduksi tertutup Fraktur non-oklusi maksilla Fraktur yang tidak intak
Reduksi terbuka
Ada beberapa teknik reduksi terbuka pada fraktur mandibula, diantaranya adalah teknik yang menghubungkan antara intra dan ekstraoral dengan menggunakan beberapa alat seperti wire, wire mesh, plat dan skrew.
Terima Kasih
Arigatou...