Anda di halaman 1dari 33

SPESIFIKASI CAMPURAN BERASPAL PANAS BERDASARKAN KEPADATAN MUTLAK

Latar belakang munculnya spesifikasi campuran beraspal dengan kepadatan mutlak


Lalu lintas yang semakin berat

Temperatur yang tinggi

Potensi rutting Potensi cracking

Umur rencana tidak tercapai

PENYEBAB DEFORMASI
RONGGA DALAM LAPISAN BERASPAL YANG SUDAH TIDAK DAPAT MEMUAT ASPAL DAN BUTIR HALUS DALAM CAMPURAN

Kerusakan jenis Retak

PENCEGAHAN RETAK
FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KEAWETAN : SIFAT RHEOLOGI ASPAL MISALNYA PENETRASI, KEKENTALAN DAN INDEKS PENETRASI KADAR ASPAL EFEKTIF (EBC) TEBAL FILM ASPAL (BFT) RONGGA DALAM MINERAL AGREGAT (VMA) DAN RONGGA TERISI ASPAL (VFB) VMA = f (KADAR ASPAL + VIM) PADA VMA RENDAH : KADAR ASPAL x DG VIM PADA VMA TINGGI : KADAR ASPAL TINGGI, VIM CUKUP SECARA VOLUMETRIK KADAR ASPAL MENYATAKAN : - VFB (VOIDS FILLED WITH BINDER) - BFT (BITUMEN FILM THICKNESS)
Dengan demikian untuk mendapatkan campuran yang awet perlu persyaratan VFB atau BFT minimum tertentu yang harus dipenuhi.

KADAR ASPAL TINGGI

CAMPURAN AWET

CAMP. BER MATRIKS BATU (SMA, BMA ) CAMP. BERMATRIK PASIR (AC, HRS)

BFT LBH PENTING DR VFB

VFB LBH PENTING DR BFT

PERKEMBANGAN CAMPURAN BERASPAL PANAS DI INDONESIA


Perkembangan penggunaan campuran beraspal panas di Indonesia dalam dua dasa warsa ini pernah mengalami periode :

Campuran Laston, faktor utama kerusakan adalah retak atau keawetan yang rendah
Campuran Lataston, dengan kecendurungan kandungan aspal tinggi faktor utama kerusakan adalah deformasi plastis

LAPIS TIPIS ASPAL BETON (LATASTON)


Gradasi Senjang (Gap graded) Dirancang berdasarkan pengujian Marshall Campuran ini mempunyai kelenturan tinggi
Kebijaksanaan menggunakan Lataston untuk dapat mengatasi kerusakan dini akibat retak Lataston mampu mengatasi retak, tetapi timbul masalah berupa kerusakan deformasi plastis

Kekurangan spesifikasi lama


Gradasi Agregat: diharapkan gradasi senjang, kenyataan gradasi menerus Volumetrik: Tidak tergambarnya nilai VMA

Deformasi plastis ditolelir daripada kemungkinan retak

No.200 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0

No.50 No.4

No.8 No.4

No.4 No.4

3/8 "

1/2"

3/4"

Persen lolos

Grad. Rencana Spesifikasi

0.01

0.1

1 Nomor saringan

10

100

No.200
100 90 80

No.50 No.4

No.8

No.4

3/8 "1/2" 3/4"

Grad. Rencana Spesifikasi

Persen lolos

70 60 50 40 30 20 10 0

0.01

0.1

1 Nomor saringan

10

100

2. Spesifikasi Beton Aspal


Gradasi agregat Ukuran Maksimum a. Base Course Stabilitas minimum Marshall kuosien Flow Rongga dlm camp. Rongga terisi aspal Kadar aspal efektif Aspal yang diserap Kadar aspal total b. Surface dan Binder Course Stabilitas minimum Marshall kuosien Flow Rongga dalam campuran Rongga terisi aspal Kadar aspal efektif Aspal yang diserap Kadar aspal total Menerus 2, 1, dan 700 kg 1,8 4 kN/mm 2,5 4 mm 46% 65 75% (+ 0,5%) Minimum 5,5% Maksimum 1,7% Minimum 6%

900 kg 1,8 4 kN/mm 2,5 4 mm 3 5 % 75 85% (+ 0,5%) Minimum 6,2% Maksimum 1,7% Minimum 6,7%

KETERBATASAN MENGGUNAKAN PROSEDUR MARSHALL


Untuk lalu lintas berat perencanaan Marshall yang menetapkan pemadatan benda uji 2 x 75 tumbukan, batas rongga campuran 3 % - 5% Hasil pengamatan selama beberapa tahun rongga campuran kurang dari 1%, terjadi perubahan bentuk plastis dipermukaan perkerasan beraspal Metoda Marshall belum cukup untuk menjamin kinerja campuran beraspal digunakan untuk lalu berat dan padat dengan temperatur tinggi

Tabel Kinerja Perkerasan dan Rongga Terisi Aspal Ruas Cirebon - Losari Tipe Umur (thn) Campura dan n Lalu Lintas 10 tahun, HRS Sangat Berat HRS AC AC 10 tahun, Berat 6 tahun, Sedang 15 tahun, Ringan sampai Sedang VFB (%)

DATA PENUNJANG
Awal* 65 In-Situ** 78 70 60 65 78 65 79

Kinerja

Tanpa alur dan retak Tanpa alur sedikit retak Tanpa kerusakan berarti Retak berat di beberapa tempat

Cirebon - Kuningan Kopo - Rancabali Banjar Pangandaran

Tabel Persentase Kerusakan Perkerasan pada Lalu lintas Berat Setelah Lima Tahun (Dardak 1992)
Rentang VIM (%) Titik deformasi plastis (%) Titik retak (%) <3 25 0 36 5 10 6-9 0 20 9 - 12 0 50 > 12 0 100

PENYEBAB RETAK
LAPISAN BERASPAL TIDAK KUAT MENERIMA REGANGAN TARIK YANG TERJADI

Grafik hubungan umur fatig dengan regangan


100.0

Regangan (x 10E-05)

y 0% = 1448.2x -0.5905 10.0 y 5%= 222.54x -0.386

1.0 100

1000

10000

100000

Um ur Kelelahan (Nf)

0% Asb.Lawele

5% ASB.Lawele

MENGGUNAKAN PROSEDUR METODA KEPADATAN MUTLAK


Metoda kepadatan mutlak PRD (Presentase Refusal Density) ini diperkenalkan dalam Road Note 31 1993 dan metode pengujian dari BS 598 Part 104, 1989 Kepadatan mutlak merupakan pendekatan terhadap kondisi lapangan setelah campuran beraspal dipadatkan secara sekunder oleh lalu lintas selama beberapa tahun umur rencana, tanpa mengalami perubahan bentuk plastis (plastic depormation)

SEKILAS MENGENAI SPESIFIKASI BARU


Banyak mengacu pada Superpave (Superior Performning Asphalt Pavement, SHRP 1987), yaitu spesifikasi berbasis kinerja seperti retak lelah dan alur. Perbedaan mendasar Gradasi tidak berupa amplop Diperkenalkannya persyaratan volumetrik Diperkenalkannya VIM kepadatan mutlak

SPESIFIKASI BARU CAMPURAN BERASPAL


TUJUAN :
MENGATASI DEFORMASI PLASTIS TETAPI DG TIDAK MENGORBANKAN KEAWETAN DAN KETAHANAN CAMPURAN TERHADAP RETAK

JENIS-JENIS CAMPURAN DALAM SPEK. BARU - HRSS A DAN B (LATASIR A DAN B) - HRS (LATASTON : LAPIS AUS DAN LAPIS BINDER) - AC (LASTON : LAPIS AUS DAN LAPIS BINDER) FILOSOFI DASAR DARI SPESIFIKASI BARU :
UNTUK MENDAPATKAN CAMPURAN BERASPAL YANG SEIMBANG ANTARA KEMAMPUAN MENAHAN DEFORMASI PLASTIS DAN RETAK

Ketentuan Agregat Kasar


Pengujian Kekekalan bentuk agregat terhadap larutan natrium dan magnesium sulfat Abrasi dengan mesin Los Angeles Kelekatan agregat terhadap aspal Angularitas (kedalaman dari permukaan < 10 cm) Angularitas (kedalaman dari permukaan > 10 cm) Standar SNI 03-3407-1994 SNI 03-2439-1991 SNI 03-2439-1991 DoTs Pennsylvania Test Method, PTM No.621 ASTM D-4791 SNI 03-4142-1996 Nilai Maks.12 % Maks. 40 % Min. 95 % 95/90 80/75

Partikel pipih dan Lonjong Material lolos Saringan No.200

Maks. 10 % Maks. 1 %

Ketentuan Agregat Halus


Pengujian Nilai Setara Pasir Material Lolos Saringan No. 200 Standar SNI 03-4428-1997 SNI 03-4428-1997 Nilai Min. 50 % Maks. 8 %

Gradasi Gabungan dan Daerah larangan


Ukuran Ayakan ASTM (mm) 1 37,5 1 25 19 12,5 3/8 No.8 No.30 No.200 No.4 No.8 No.16 No.30 No.50 9,5 2,36 0,600 0,075 4,75 2,36 1,18 0,600 0,300 Latasir (SS) Kelas A Kelas B % Berat Yang Lolos Lataston (HRS) WC Base WC LASTON (AC) BC 100 90 - 100 Maks.90

100

100

100 90 - 100 75 - 85 50 - 72 35 - 72 6 - 12

100 90 - 100 65 - 100 35 - 55 15 - 35 2-9

100 90 - 100 Maks.90 28 - 58

Base 100 90 - 100 Maks.90

90 - 100 75 - 100 10 - 15 8 - 13

23 - 49

19 - 45

4 - 10 4-8 3-7 DAERAH LARANGAN 39,5 39,1 34,6 26,8 - 30,8 25,6 - 31,6 22,3 - 28,3 18,1 - 24,1 19,1 - 23,1 16,7 - 20,7 13,6 - 17,6 15,5 13,7 11,4

SIFAT-SIFAT FISIK
SIFAT CAMPURAN PERSYARATAN UNTUK AC BM-1995 Jasa Marga/ Spek Baru Jagorawi maks. 1,7 4,3 - 7,0 3-6 750 - 850 1,8 - 5,0 min. 75 maks. 1,7 3-6 min. 16 **) ***) min. 800 min. 2 min. 200 min. 75 Kadar aspal efektif, % Kadar penyerapan aspal, % Kadar aspal total, % Rongga dalam campuran (VIM), % Rongga dalam agregat (VMA), % Rongga terisi aspal (VFB), % VIM pada kepadatan mutlak, % Stabilitas Marshall, kg Kelellehan (flow), mm Marshall Quotient, kg/mm Stabilitas Marshall Sisa, %

maks. 1,7 5-7 3-5 *) 75 - 82 min. 1100 2,5 - 4 min. 75

Catatan : *) berdasarkan ukuran butir, untuk nominal size 12,7 mm, VMA minimum 15 % **) berdasarkan beban lalu-lintas, untuk lalu-lintas berat, VFB minimum 65 ***) berdasarkan beban lalu-lintas, untuk lalu-lintas berat, VIM refusal minimum 3 %

GRADASI
100 90
Berat Prosen Lolos (%)

80 70 60 50 40 30 20 10 0 0.075 0.3 0.6 1.18 2.36 4.75 9.5 19 25 12.5

Ukuran Saringan (m m )

Jasa Marga/Jagorawi

Spek. Baru

BM-1995

Ketentuan Aspal keras pen 60


No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jenis Pengujian Penetrasi, 25 C, 100 gr, 5 detik; 0,1 mm Titik Lembek; C Titik Nyala; C Daktilitas, 25 C; cm Berat jenis Kelarutan dalam Trichlor Ethylen; % berat Penurunan Berat (dengan TFOT); % berat Penetrasi setelah penurunan berat; % asli Daktilitas setelah penurunan berat; % asli Metode Persyaratan SNI 06-2456-1991 60 79 SNI 06-2434-1991 48 58 SNI 06-2433-1991 Min. 200 SNI 06-2432-1991 Min. 100 SNI 06-2441-1991 Min. 1,0 SNI 06-2438-1991 Min. 99 SNI 06-2440-1991 Max. 0,8 SNI 06-2456-1991 Min. 54 SNI 06-2432-1991 Min. 50

Persyaratan Aspal Polimer


Jenis Pengujian Metoda Pengujian Persyaratan Plastomer Min Pen pd 25oC, 100 gr 5 dt (dmm) Viskositas pd 60oC (Poise) - pd 135oC (Poise) Titik Lembek, (oC) Daktilitas, 25oC 5 cm/mnt, (cm) Kelarutan dalam TCE, (%) Titik Nyala (oC) Berat Jenis Penurunan Berat/TFOT, (%) Pen stl TFOT (% thd pen awal) Daya Kerut (%) Keseragaman AASHTO T-73 SNI SNI SNI 06-2456-91 SNI 03-3639-94 ASTM D.5892-96a 60 Baik (homogen) SNI 06-2434-91 SNI 06-2432-91 99 225 1,0 1 60 45 *2oC SNI 06-2456-91 AASHTO T-72 45 Min 2500 625 56 2500 Maks 65 Min 2000 500 54 100 99 225 1,0 1 3000 65 Persyaratan Elastomer Min Maks

*Perbedaan titik lembek bagian atas dan bawah pada penyimpanan di temperatur 160oC selama 48 jam

Persyaratan Aspal Dimodifikasi Dengan Aspal Alam


Jenis Pengujian Metoda Pengujian Persyaratan Min Pen pd 25oC, 100 gr 5 dt (dmm) Titik Lembek, (oC) Daktilitas, 25oC 5 cm/mnt, (cm) Kelarutan dalam TCE, (%) Titik Nyala (oC) Berat Jenis Penurunan Berat/TFOT, (%) Pen stl TFOT (% thd pen awal) SNI 06-2456-91 SNI 06-2434-91 SNI 06-2432-91 SNI 06-2438-1991 SNI 06-2433-1991 SNI 06-2441-1991 SNI 06-2440-1991 SNI 06-2456-91 45 55 50 90 225 1 55 Maks 55 2 -

Daktilitas, 25oC 5 cm/mnt, (%)


Mineral lolos sar. # 100

SNI 06-2432-91
SNI 03-1968-1990

50
90

*Perbedaan titik lembek bagian atas dan bawah pada penyimpanan di temperatur 160oC selama 48 jam

Persyaratan Aspal Multigrade


Jenis Pengujian Metoda Pengujian Persyaratan

Min Pen pd 25oC, 100 gr 5 dt (dmm) SNI 06-2456-91 50

Maks 70

Titik Lembek, (oC) Daktilitas, 25oC 5 cm/mnt, (cm)

SNI 06-2434-91 SNI 06-2432-91

55 100

Kelarutan dalam TCE, (%) Titik Nyala (oC) Berat Jenis Penurunan Berat/TFOT, (%) Pen stl TFOT (% thd pen awal) Daktilitas, 25oC 5 cm/mnt, (%)

SNI 06-2438-1991 SNI 06-2433-1991 SNI 06-2441-1991 SNI 06-2440-1991 SNI 06-2456-91 SNI 06-2432-91

99 225 1 60 50

0,8 -

Persyaratan Aspal Dimodifikasi Dengan Aspal Alam


Jenis Pengujian Metoda Pengujian Persyaratan Min Pen pd 25oC, 100 gr 5 dt (dmm) Titik Lembek, (oC) Daktilitas, 25oC 5 cm/mnt, (cm) SNI 06-2456-91 SNI 06-2434-91 SNI 06-2432-91 45 55 50 Maks 55 -

Kelarutan dalam TCE, (%)


Titik Nyala (oC) Berat Jenis Penurunan Berat/TFOT, (%) Pen stl TFOT (% thd pen awal) Daktilitas, 25oC 5 cm/mnt, (%) Mineral lolos sar. # 100

SNI 06-2438-1991
SNI 06-2433-1991 SNI 06-2441-1991 SNI 06-2440-1991 SNI 06-2456-91 SNI 06-2432-91 SNI 03-1968-1990

90
225 1 55 50 90

2 -

*Perbedaan titik lembek bagian atas dan bawah pada penyimpanan di temperatur 160oC selama 48 jam

Ketentuan Sifat-sifat Campuran Latasir untuk Lalu-lintas < 0,5 juta ESA/tahun
Sifat-sifat Campuran Penyerapan aspal (%) Jumlah tumbukan per bidang Rongga dalam campuran (%) Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Rongga terisi aspal (%) Stabilitas Marshall (kg) Pelelehan (mm) Marshall Quotient (kg/mm) Stabilitas Marshall Sisa (%) setelah perendaman selama 24 jam, 60 C (4) Maks. Min. Maks. Min. Min. Min. Min. Maks. Min. Min. Latasir Kelas A & B 2,0 50 3,0 6,0 20 75 200 2 3 80 75

Ketentuan Sifat-sifat Campuran Lataston untuk Lalu-lintas < 1 juta ESA/tahun


Sifat-sifat Campuran Penyerapan aspal (%) Jumlah tumbukan per bidang Rongga dalam campuran (%) Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Rongga terisi aspal (%) Stabilitas Marshall (kg) Pelelehan (mm) Marshall Quotient (kg/mm) Stabilitas Marshall Sisa (%) setelah perendaman selama 24 jam, 60 C (4) Rongga dalam campuran (%) pada Kepadatan membal (refusal)
(2)

Maks. Min. Maks. Min. Min. Min. Min. Min. Min. Min.

Lataston WC BC 1,7 75

3,0 6,0
18 68 800 3 250 75 2 17

Ketentuan Sifat-sifat Campuran Laston (AC)


Sifat-sifat Campuran Penyerapan aspal (%) Jumlah tumbukan per bidang Rongga dalam campuran (%) Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Rongga terisi aspal (%) Stabilitas Marshall (kg) Pelelehan (mm) Marshall Quotient (kg/mm) Stabilitas Marshall Sisa (%) setelah perendaman selama 24 jam, 60 C (4) Rongga dalam campuran (%) pada Kepadatan membal (refusal)
(2)

WC Maks. 75 Min. Maks. Min. Min. Min. Maks. Min. Min. Min. Min.

Laston BC 1,2 3,5 5,5 14 63 800 3 250 75 2,5

Base 112 (1)

15 65

13 60 1500 (1) 5 (1) 300

Ketentuan Sifat-sifat Campuran Laston Dimodifikasi (AC Modified)


Sifat-sifat Campuran Laston (AC)
WC Mod BC Mod Base Mod

Penyerapan kadar aspal Jumlah tumbukan per bidang Rongga dalam campuran (%) Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Rongga terisi aspal (%) Stabilitas Marshall (kg) Kelelehan (mm) Marshall Quotient (kg/mm) Stabilitas Marshall Sisa (%) setelah perendaman selama 24 jam, 60 C (4) Rongga dalam campuran (%) pada (2) Kepadatan membal (refusal) Stabilitas Dinamis, lintasan/mm

Maks. 75 Min. Maks. Min. Min. Min. Maks. Min. Maks. Min. Min. Min. Min.

1,7 112 (1) 3,5 5,5 14 63 1000 3 300 75 2,5 2500

15 65

13 60 1800 (1) 5 (1) 350

Sifat-sifat Campuran Beraspal Panas


Sifat-sifat Campuran Penyerapan kadar aspal Jumlah tumbukan per bidang Lalu lintas (LL) Rongga dalam > 1 juta ESA campuran (%) > 0,5 juta & < 1 juta ESA Lalu lintas (LL) < 0,5 juta ESA Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Lalu lintas (LL) Rongga terisi > 1 juta ESA aspal (%) > 0,5 juta & < 1 juta ESA Lalu lintas (LL) < 0,5 juta ESA Stabilitas Marshall (kg) Kelelehan (mm) Marshall Quotient (kg/mm) Stabilitas Marshall sisa setelah perendaman selama 24 jam, 60C Lalu lintas (LL) Rongga dalam > 1 juta ESA campuran (%) > 0,5 juta & pada kepadatan < 1 juta ESA membal (refusal) Lalu lintas (LL) < 0,5 juta ESA Maks. Latasir Klas A&B 2,0 50 Tidak digunakan untuk LL berat Lataston Laston WC Base WC BC Base 1,2 untuk lalu lintas > 1.000.000 ESA 1,2 untuk lalu lintas < 1.000.000 ESA 75 112 4 6 4 4 6 6 3 3 6 5 18 17 15 14 13 65 65 63 60 68 75 200 850 2 3 80 900 3 200 - 300 85 untuk lalu lintas > 1.000.000 ESA 85 untuk lalu lintas < 1.000.000 ESA 2,5 2 1 73 1800 3 600

Min. Maks. Min. Maks. Min. Maks. Min. Min. Maks. Min. Maks. Min. Maks. Min. Maks. Min. Maks. Min. Min. Min. Maks. Min. Maks. Min. Maks.

20 Tidak digunakan untuk LL berat

Tidak digunakan untuk LL berat

Kinerja Spesifikasi baru & spesifikasi lama

Spek. lama umur 3 th

Spek. baru umur 3 th

Spek. baru umur 5 th

Anda mungkin juga menyukai