Anda di halaman 1dari 4

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Balai Kota adalah pusat pemerintahan Kota Padang yang terletak di jalan M.Yamin

No. 57 Padang yang berdekatan dengan Pusat Pasar Raya. Kantor Balai Kota adalah bangunan tua peninggalan zaman Belanda yang tercirikan dari bentuk arsitekturnya. Akibat gempa bumi yang melanda Sumatera Barat mengakibatkan rusaknya Kantor Balai Kota. Dan juga lokasi Kantor Balai Kota yang dekat dengan Pusat Perdagangan mengakibatkan sering terjadinya kemacetan dan perkembangan penduduk yang tidak merata . Menurut dari berbagai pendapat para pakar dan ahli kebumian, dimana secara ilmiah peluang terjadinya gempa bumi berkekuatan besar yang dibarengi tsunami sangat kuat, maka Kota Padang yang terletak pada lapisan lempengan bumi yang aktif bergerak dan sangat rawan dengan bencana gempa. Disisi lain prasarana yang mendukung untuk upaya mitigasi bencana tsunami sangat terbatas, seperti jalur evakuasi secara horizontal maupun vertical. Dengan kondisi ini tentu perlu arahan ruang yang jelas untuk mengurangi konsentrasi massa pada kawasan padat yang rentan bahaya bencana tersebut dan perlunya upaya penyediaan prasarana dimaksud. Oleh karena itu kantor Pemerintahan kota Padang di pindah tempatkan di daerah Aie Pacah Koto Tangah. Dengan adanya pemindahan lokasi Pusat Pemerintahan diharapkan pemanfaatan ruang dapat lebih humanis kedepannya. Maksudnya adalah pertumbuhan penduduk tidak hanya di satu tempat tetapi menyebar ke seluruh daerah Kota Padang dan Pusat Pasar raya dapat digunakan sebagai pusat perdagangan Kota Padang yang sesuai dengan fungsinya sebagai pusat distribusi perdagangan Kota Padang. Dalam rangka menyelesaikan pendidikan ke Sarjana-an di jurusan Teknik sipil ITP perlu adanya pelaksanaan kerja praktek sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa untuk memperoleh keterampilan dan menambah pengetahuan antara teori dan praktek di lapangan. Pelaksanaan kerja praktek ini terbagi dalam dua kegiatan yaitu pelaksanaan praktek lapangan, dan penulisan laporan hasil praktek. Untuk menyelesaikan kewajiban tersebut maka penulis melakukan kegiatan praktek ini di Proyek Pembangunan Gedung Perkantoran Pemerintah Kota Padang (Gedung Walikota Padang) yang bertempat di Jl. Bypass AiePacah Padang selama 2,5 bulan, dimulai dari tanggal 16 februari sampai dengan 30 april 2012. 1.2 Maksud dan Tujuan
1

Maksud dari kerja praktek ini adalah untuk memperoleh keselarasan ilmu pengetahuan dan keterampilan antara aplikasi teori dibangku kuliah dengan pengetahuan dan pengalaman praktis di lapangan (proyek konstruksi). Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah : a. Sebagai mata kuliah wajib yang diikuti oleh mahasiswa Jurusan Teknik sipil S-1 pada Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Padang dalam menyelesaikan studinya. b. c. d. e. Mahasiswa dapat mengenal dan mengerti tentang pelaksanaan proyek konstruksi. Mahasiswa dapat mengaplikasikan langsung teoriteori yang didapat di bangku kuliah dengan keadaan sebenarnya dilapangan. Mahasiswa harus mampu menganalisa dan mengaplikasikan ilmu dan keterampilan nya dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ditemui dilapangan. Mahasiswa harus mampu mempraktekkan ilmu dan keterampilan yang didapat di lapangan sesuai dengan perkembangan teknologi. 1.3 a. Manfaat Praktek Lapangan Manfaat dari praktek lapangan bagi mahasiswa, adalah : Dapat memperoleh pengalaman dan pengenalan tentang semua kegiatan pembangunan fisik nyata dengan segala aspeknya, seperti : Kontraktual, Administrasi, perencanaan, Pelaksanaan, pengawasan, dan manajemen Lapangan. b. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh pengalaman dalam hal engineering praktisi, kemampuan komunikasi, dan bersosialisasi didalam dunia industri. 1.4 Batasan Masalah Dalam laporan kerja praktek ini, terdapat dua macam pembahasan, yaitu tinjauan umum dan tinjauan khusus. Tinjauan umum meliputi data proyek dan manajemen organisasi proyek, bahan dan peralatan, serta rencana dan pelaksanaan konstruksi. Sedangkan tinjauan khusus meliputi pembahasan tentang manajemen konstruksi pelaksanaan pembangunan Proyek Pembangunan Perkantoran PEMKO Padang ( Kantor Walikota ). Berdasarkan kedua pembahasan tersebut, maka pada laporan ini akan dibatasi pada, yaitu; praktek dilapangan dibidang proyek konstruksi untuk teknik sipil. Serta dapat memperoleh

1.

Kegiatan pelaksanaan pekerjaan struktur bawah yaitu: pemotongan pondasi tiang pancang, bekisting, pembuatan spoon pile, pengecoraan pile cap, dan pembesian pada balok sloof dan kolom.

2. 3. 4.

Dapat menyamakan kegiatan yang ada dilapangan dengan time schedule serta metode yang digunakan dengan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.. Kegiatan pelaksanaan manajemen konstruksi dalam kegiatan proyek Kantor Walikota Menganalisa daya dukung dan kemampuan pondasi tiang pancang dalam menerima gaya dalam arah vertical dan horizontal.

1.5 1.

Metodologi Pelaksanaan Kerja Praktek Metodologi pendukung dalam penyusunan laporan kerja prakte ( KP ) adalah : Studi Pustaka Mencoba memahami berbagai literature dan buku panduan yang berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan pekerjaan lapangan. Dan acuan untuk membandingkan antara pelaksanaan di lapangan dengan teori .

2.

Tanya jawab dan Diskusi dengan Pembimbing Dengan adanya proses diskusi dengan pembimbing informasi dan pelaksanaan yang didapatkan dilapangan dapat dibandingakan dengan teori yang pernah terjadi atau serupa.

3.

Studi Dokumen Proyek Dokumen proyek sangat membantu dalam melakukan perbandingan antara perencanaan dan pelaksanaan proyek . Dan melengkapi datadata dengan gambar kerja dilapangan seperti gambar kerja dan struktur organisasi.

4.

Praktek Pengawasan Dilapangan Pengawasan dilapangan dilakukan dengan mengamati secara langsung terhadap pelaksanaan pekerjaan di lokasi proyek, guna mengetahui prosedur pelaksanaan pekerjaan mulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap persiapan. Dilakukan secara mengamati proses pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh para pekerja.

5.

Wawancara dengan Pelaksana dan Pekerja Dilakukan dengan cara mengajukan serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan proses pekerjaan untuk memperoleh data dan informasi dalam pembangunan proyek. Informasi didapatkan dengan cara tanya jawab dengan para pelaksana dan pekerja di lokasi pekerjaan.

1.6

Sistematika Penulisan Laporan


3

Supaya laporan ini dapat dengan mudah dimengerti dan dipahami, maka laporan ini disusun dengan urutan sistematika penulisan yaitu, sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi penjelasan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, batasan masalah, informasi tentang proyek, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK Berisi tentang pengenalan umum kegiatan proyek konstruksi, data proyek, Struktur Organisasi, penjelasan tentang kegiatan manajemen proyek konstruksi. Pengenalan umum tentang organisasi proyek dan sub bidang masing-masing untuk mendukung terjadi dan kelancaran kegiatan pelaksanaan proyek konstruksi. BAB III METODOLOGI PEKERJAAN Berisi tentang pengenalan dan penjelasan tahapan dan proses pekerjaan dari pelaksanaan proyek konstruksi. Penjelasan tentang bobot pekerjaan dan time schedule, kendala dan masalah yang ditemui dilapangan, serta alternatif solusi-nya. BAB IV STUDI KASUS Berisi tentang penjelasan dan analisa teknis kemampuan pondasi tiang pancang pada satu kelompok dan pile cap dalam menerima beban, dan besarnya gaya geser yang terjadi untuk menahan beban akibat bangunan dan beban gempa. BAB IV PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saransaran dalam melakukan Kerja Praktek di proyek konstruksi secara umum.

Anda mungkin juga menyukai