Disusun Oleh:
QUROTUL ‘AINI
2009213001
1. Latar Belakang.
Menurut Abrar dan Hendri (2006), prilaku beton dipengaruhi oleh bahan-
bahan pembentuknya terutama pasta semen (setelah mengeras), maka
beton yang telah mengeras mempunyai sifat yang getas yaitu kuat dalam
menahan tekanan dan lemah menahan tarik.
Plastic Jenis PET (poly ethylene terephthalate)
sebagai agregat buatan
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya (Pratikto: 2010),
dari hasil uji density; agregat buatan dari plastic jenis PET
diperoleh BJ SSD sebesar 1,338, penyerapan air rata-rata
sebesar 2,64%, dan berat isi lepas serta berat isi padat yang
diperoleh termasuk dalamjenis agregat ringan. Sedangkan nilai
voids rata-rata 47,295%. Nilai ini masih dalam batas teoritis
yaitu maksimum 50%.
Dari hasil uji analisa ayak pada agregat kasar buatan PET
diperoleh gradasi yang memenuhi syarat SKSNI No: 52 tahun
1980, dengan diameter maksimum sebesar 19,00mm.
Fly ash sebagai bahan tambahan beton (admixture).
Sesuai Standar
Kesimpulan
Selesai
Pembersihan
Pemotongan plastik
Pencairan Plastik
Pencairan Ulang
Pendinginan
IYA TIDAK
Agregat kasar buatan untuk
beton ringan
Dimana;
τ, tau, adalah kuat tekan beton dalam satuan kg/cm2 atau N/mm2 (Mpa).
P max adalah beban maksimum dalam satuan kilogram atau newton.
tr, sigma adalah kuat tarik belah dalam satuan kg/cm2 atau N/mm2 (Mpa).
A adalah luas bidang tekan rata-rata dari benda uji dalam satuan mm 2.
(standar SNI 03-3421-1994).
Dengan nilai fr untuk beton normal, yaitu:
Bila digunakan beton dengan agregat ringan, maka harus dilakukan salah
satu modifikasi berikut:
• Bila fcr sudah ditentukan dan betonnya dirancang berdasarkan ketentuan
7.2, maka fr harus diubah dengan menggantikan 1,8fcr untuk , tapi nilai
1,8fcr tidak boleh melebihi .
• Bila fcr tidak ditentukan, maka fr harus dikalikan dengan 0,75 untuk
“beton ringan-total” dan dengan 0,85 untuk “beton ringan pasir”.
Interpolasi linear boleh digunakan bila dilakukan penggantian pasir secara
parsial.
(RSNI 03-xxxx-2002, 16 Desember2002).
TERIMA KASIH