Anda di halaman 1dari 88

GENESA BAHAN GALIAN

Genesa bahan galian adalah Ilmu yang memperlajari pertumbuhan / pembentukan serta asal usul bahan galian, baik logam maupun non logam dan bahan galian industri.

Tujuan Untuk mengetahui dengan lebih baik gejala-gejala alam/ proses alam/ proses geologi dan hasil dari proses tersebut berupa bahan galian. Hal ini perlu diketahui untuk operasi penambangan.

PROSES PENGENDAPAN BAHAN GALIAN


1. 2. 3. 4. ENDAPAN PRIMER ENDAPAN SEKUNDER ENDAPAN SEDIMENTER ENDAPAN METAMORF

ENDAPAN PRIMER
Endapan yang terjadi berhubungan langsung dengan magma

Macamnya :
1. 2. 3. 4. 5. Konsentrasi magmatis Metasomatis kontak Hidrotermal Vulkanis Pegmatit

1. Konsentrasi magmatis
EARLY MAGMATIC
Tipe Proses Contoh

Disseminas Kristalisasi, i disseminasi tanpa konsentrasi Segregasi Differensiasi dan akumulasi Injeksi Differesiasi dan injeksi

Corondum, diamond
Chromite, diBuskveld. Fe, di Kiram, Swedia

LATE MAGMATIC
Tipe Regregasi residu Proses Diferensiasi, kristalisasi dan akumulasi residu Differensiasi dan akumulasi Contoh Pt, Buskveld Titan, magnesite, Buskveld Chromite, diBuskveld.

Injeksi dilarutan residu Injeksi

Differesiasi dan injeksi

Fe, di Kiruna,

Endapan konsentrasi magmatis dapat terjadi karena : Kristalisasi magma Segregasi Regregasi Injeksi Syngenetik

Biasanya mineralnya sederhana (monomineral) mineral berat

2. Metasomatis Kontak
Kontak antara magma dengan batuan samping dimana ada penambahan unsur dari magma. Misalnya : AB & CD ACy & BDz

Umumnya terjadi pada batu kapur, bisa terjadi pada proses pembentukan mineral secara hidrotermal.

Proses Pembentukan
1. Terjadi pada intrusi dalam, pada T & P yang tinggi (500 s/d 1100 C). 2. Terjadi penambahan dan penguapan unsureunsur yang ada pada batuan samping. 3. Batuan yang di intrusi harus reactive. 4. Magma harus membawa unsure-unsur logam yang berharga.

Terjadi perubahan susunan kimia, rekristalisasi + rekombinasi + unsureunsur baru.


AB & CD ABx & CDy Relative tidak ada perubahan volume.

Urutan Pembentukan
1. Silikat + magnetite dan hematite. 2. Magmatite + hematite. 3. Mineral-mineral sulfide

Pyrite + arsenopyrite Pyrotite, molibdenite, shpalerite, chalcopyrite, galeana. Garam-garam sulfo.


Urutan pembentukan ini Berdasarkan temperatur. Meskipun ada beberapa perkecualian yaitu sulfide lebih dahulu dari

3. Endapan Hidrotermal
Membentuk mineral-mineral ubahan epigenetic, berasal dari larutan sisa magma yang kaya akan logam-logam berharga.Temperatur 50- 500 C (100500 C).

Endapan hidrotermal dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : Hypotermal : 300- 500 C. Mesotermal : 200- 300 C Epitermal : 50- 200 C

Dalam perjalanan kepermukaan melalui batuan-batuan, larutan hidrotermal akan mengendapkan unsure-unsur yang dibawanya menjadi : Cavity filling deposites (mengisi rongga-rongga pada batuan samping). Replacement deposites (proses metasomatisme kontak). Terjadi pergantian unsur-unsur pada mineral

Prinsip-prinsip proses Hidrotermal


Proses hidrotermal menghasilkan paling banyak mineral-mineral metal. Diantaranya : emas dan perak, tembaga, timbel dan seng, air raksa antimon, molibden dan bermacam-macam logam atau mineral-mineral non logam lainnya.

Syarat-syarat
1. Harus terdapat larutan yang kaya akan logamlogam berharga, yang akan diendapkan. 2. Harus terdapat saluran saluran atau celahcelah untuk mengalirkan larutan tersebut. 3. Harus terdapat tempat untuk mengendapkan logam-logam berharga / mineral-mineral berharga. 4. Terjadi proses kimia yang menghasilkan mineral-mineral barharga. 5. Terjadi konsentrasi yang cukup untuk membentuk cadangan mineral yang berharga dan ekonomis.

Ukuran butir dan sifat permukaan.


Ukuran butir yang halus menghasilkan ruang pori yang kecil, sehingga permeabilitas juga kecil. Untuk permukaan yang luas atau untuk butir-butir yang kasar/ besar memberi kesempatan reaksi antara larutan dengan batuan lebih besar, begitu juga kecepatan aliran yang pelan, sehingga terjadi kesempatan pengendapan yang lebih

Pengaruh batuan asal source rock


Batuan yang reaktive akan menghasilkan endapan yang lebih baik, seperti batu lempung. Disini proses replacement lebih dominan dari cavity filling.

Factor-faktor yang mempengaruhi pengendapan


1. Perubahan kimia dari reaksi-reaksi kimia, disini harga P & T menjadi arti yang sangat penting. 2. Dalam replacement subitusi ion-ion lama oleh ion-ion baru dari larutan akan menghasilkan mineral-mineral baru. 3. Pertemuan antara larutan dengan batuan asal membuat ketidak seimbangan kimia, sehingga terjadi reaksi kimia, menjadi setimbang lagi dan menghasilkan mineral baru. 4. Temperature juga mempunyai arti yang sangat penting baik dalam perubahan fase maupun kecepatan raksi. 5. Tekanan yang berkurang bisa mengendapkan logam-logam, gas-gas atau uap.

Tempat mineralisasi hidrotermal.


Pengendapan larutan hidrotermal dikontrol oleh : 1. Sifat-sifat kimia dan fisika daripada batuan asal 2. Struktur batuan asal 3. Intrusi 4. Kedalaman formasi 5. Pergantian ukuran bukaan atau ronggarongga

Parageneses
Urutan-urutan pengendapan dari pada mineralmineral umumnya adalah sebagai berikut : 1. Dalam magmatik dan metasomatik kontak, gangue mineral mengendap pertama kali, kemudian mineral-mineral oksida dan terakhir mineral-mineral sulfide. 2. Pada endapan hidrotermal sering terjadi pengalangan dan overlap yang khas untuk endapan-endapan pada rongga atau endapan replacement. 3. Urutan ini terjadi karena mineral-mineral yang telah / mudah larut akan mengendap belakangan.

Alterasi batuan dinding (wall rock)


Proses hidrotermal menghasilkan alterasi pada batuan dindingnya, terutama batuan tersebut reaktif atau permeable.

ALTERASI BATUAN DINDING


Kondisi Wall rock Epiteral -lime stone -Lava -batuan beku intrusi Mesoter mal -lime stone -shale, lava -batuan beku asam -batuan beku basa Hasil alterasi -silifikasi -alumate, chlorite,pyrite, siricite, clay mineral. -Chlorite, epidote, calcite, kwarsa, sericite, clay mineral -silifikasi sampai gasperoid, dolomite siderite -silifikasi, clay mineral. -sebagian besar seridite, kwarsa dan sedikit clay mineral -serpentinisasi, epidote, allorite

Hypoter

Granit, lava,

Grisen, topase, mika putih,

Cavity filling deposites (mengisi rongga-rongga pada batuan samping).

PEMBENTUKAN REKAHAN

a. blende b. quartz c. flourite + barit d. quartz e. blende f. quartz g. Norcite


a b c de f g e dcb a

Freiberg, Jeman CRUSTIFIED VEIN SIMETRIS

a. selvage b. clay porting c quartz + flourite d. quartz + calchopyrit e. quartz + copper ore
a c bde b f b g b h a

f. quartz + float g. quartz + vuge h. quartz + vuge

CRUSTUFIED VEIN NON SIMETRIS

COMB STRUKTUR

Chambered vein dilatation vein sheeted vein (Ripper creek, (pada schict) Colombia)

En echelon veinlinked vein (pada schist)

MACAM-MACAM FISSURE VEIN

PELEBARAN FISSURE

A. paralel B. fan C. radial D. interesecting cognate E. interesecting F. conjugate

FISSURE SISTIM

FISSURE VEIN PADA BATUAN

Endapan timah di Attenberg, Jerman STOCK WORK

Endapan emas, Bendigo (Australia) SADDLE REEF

Morning star dike Hord Pomit, Victoria

LADDER VEIN

G-galana, LS.-lime stone, UF-upper flat. Lf-lower flat, TL-treton lime stone. Mississippi Valley (Pb-Zn) PITCH AND FLAT

Breksi pada bagian bawah sinklinrekahan sepanjang antiklin FOLD CRACK

Metasomatik replacement
Replacement Adalah suatu proses pembentukan mineral-mineral dimana terjadi perubahan daripada mineral-mineral yang lama yang terdapat pada hast rock. Penambahan ini terjadi karena adanya penambahan unsure-unsur baru dan unsure-unsur lama menguap, jadi disini terjadi reaksi kimia.

Temperatur dimana proses ini berlangsung bisa:


1. Sangat tinggi (metasomatis kontak). 2. Sedang/ tidak terlalu tinggi (replacement hidrotermal). 3. Rendah atau temperature permukaan (replacement supergone). Tidak adanya perubahan volume Volume unsure-unsur yang baru = volume yang diganti Bukan pergantian molekul-molekul dengan molekul-molekul Kristal-kristal pseudomorf.

Replacement

PROSES PEMBENTUKAN REPLACEMENT

PERTUMBUHAN REPLACEMENT

Single Fissure

shear fissure

interesection fissure

SINGLE, SHEAR DAN INTERSECTION FISSURE

4. Endapan Vulkanis
Hasil kegiatan vulkanisme antara lain aliran lava, bahan-bahan valatil (uap air) dan sumber-sumber air panas. Hasil penguapan/ exahalasi yang diakibatkan oleh kegiatan vulkanisme ini adalah : Fumarol, mengandung uap air (H2O) Solfatar, mengandung gas S2, SO2 Mofet, mengandung gan CO2 Soffroni, mengandung bahan borak (Be)

Endapan-endapan yang bernilai ekonomis dari hasil pembentukan vulkanisme :


1. Kristal-kristal belerang , akibat sublimasi uap belerang. Dan lumpur belerang yaitu campuran sisa belerang lempung pasir. 2. Air panas sering membawa endapanendapan limonit (untuk bahan cat), jarosite (K2SO4 bahan pupuk), terosite (KFeSO4 bahan pupuk) dan lain-lain.

5. Endapan Pegmatis
Pegmatis Adalah batuan beku yang terbentuk dari hasil injeksi magma, kristalisasi dari suatu magma menyebabkan suatu perubahan konsentrasi dari bahan-bahan uap. Jadi factor yang menyebabkan injeksi ini adalah adanya uap.

Sifat-sifat daripada endapan pegmatis:


1. Seperti dike 2. Kristal-kristalnya (pseudomorf) berukuran sangat besar, hal ini disebabkan, a) Pada waktu magma membeku magma banyak mengandung uap yang mengandung unsure silica. b) Kristalisasi yang lamban. 3. Bersifat asam, berasal dari magma asam ( 98% asam)

Endapan-endapan pegmatis yang ekonomis:


1. 2. 3. 4. Logam-logam ringan :Li, De, Al-silikat. Logam-logam berat : Sn, W, Ho, Au. Permata : beryl, ruby, topaz, shaper Mika

ENDAPAN SEKUNDER
Endapan sekunder adalah : Endapan-endapan bijih yang tidak berasosiasi langsung dengan aktivitas magma, tetapi merupakan hasil dari proses pelapukan-transfortasisedimentasi, yang merupakan proses kimia, fisika atau gabungan dari kedua proses tersebut.

PROSES PELAPUKAN
Proses yang terjadi: Disintegrasi Oksidasi Hidrasi Reaksi antara larutan dengan larutan Reaksi antara larutan dengan gas Reaksi antara larutan dengan zat padat Penguapan Atau gabungan dari beberapa hal diatas.

Pelapukan bisa dibagi menjadi dua yaitu :


Pelapukan mekanis:

Menghasilkan endapan placer, tetapi tidak menghasilkan mineral-mineral baru (tetap mineral primer).
Pelapukan kimia

Dapat menghasilkan mineral-mineral baru, yang berasal dari aktivitas-aktivitas kimia terhadap
Endapan-endapan mineral yang belum tersingkap Endapan-endapan mineral dengan kadar logam yang rendah Gangue mineral Batuan (beku, sediment, metamorf).

Umumnya proses pelapukan merupakan gabungan dari kedua proses tersebut (kimia +

Pelapukan mekanis banyak terjadi di daerah yang kering (padang pasir) atau arid region dimana perbedaan panas dan dingin sangat besar, juga didaerah kutub. Sedangkan pelapukan kimia dapat berjalan dengan baik didaerah yang lembab atau daerah tropis Agen-agen yang mempercepat dekomosisi adalah : air, oksigen, CO2, panas, asam-asam, alkalialkali, vegetasi, bakteri. Hasil daripada pelapukan batuan dapat berupa sisa-sisa pelapukan yang berupa mineralmineral yang stabil (sukar larut) dan mudah larut. Yang sukar larut bisa menjadi endapan

Macam endapan sekunder

Terdiri dari : 1. Endapan konsentrasi residu 2. Endapan konsentrasi mekanis

Endapan konsentrasi residu


Konsentrasi residu merupakan hasil dari pengumpulan daripada mineral-mineral berharga setelah mineral-mineral lain ( gangue) yang terdapat dalam batuan atau endapan bijih terbawa pergi selama pelapukan. Peningkatan kadar terjadi karena adanya pengumpulan volume yang disebabkan oleh proses kimia/ pelapukan. Pengumpulan ini berlangsung terus sampai

Proses pembentukan
Untuk dapat terbentuknya endapan-endapan jenis ini diperlukan sarat-sarat: 1. Terdapat batuan asal atau endapan-endapan yang mengandung mineral / unsur-unsur mineral berharga, disana mineral berharga sukar larut dan gangue mineralnya mudah larut pada kondisi atmorfis. 2. Kondisi/ iklim yang memungkinkan terjadinya proses-proses kimia. 3. Morfologi yang landai / tidak terlalu curam sehingga mineral-mineral region tidak tercuci habis oleh erosi (pelapukan kimia lebih kuat

Residu brown iron, East Texas

Clubhause mine, Batesville Arkansas

Bauxite bed, Arkansas JEBAKAN KONSENTRASI RESIDU

Elluvial gold, San Antonio

FAKTOR TRANFORMASI DAN TEMPAT PENGENDAPAN DARI PLACER DEPOSITE

ENDAPAN KONSENTRASI MEKANIS (PLACER DEPOSITE)


Proses pembentukan endapan ini terdiri dua tahap, yaitu : 1. Pembebasan daripada mineral-mineral stabil dari matrixnya. 2. Proses konsentrasi Dengan sarat berat mineral-mineral tersebut harus
1. Mempunyai berat jenis yang tinggi 2. Tahan Terhadap pelapukan kimia

OKSIDASI DAN PENGKAYAAN SUPERGENE


Jika suatu endapan bijih (vein, stock work dll) terexpose dipermukaan oleh erosi, maka mereka akan mengalami proses pelapukan, air permukaan akan mengoksidasi mineral-mineral dan menghasilkan larutan, akan melarutkan pula mineral-mineral lainnya. Daerah dimana oksidasi ini berlangsung disebut zone oksidasi, tetapi akibat dari proses oksidasi ini dapat pula disaerah-daerah yang terdapat dibawahnya. Larutan hasil oksidasi yang turun kebagian bawah ini akan membentuk suatu zone yang disebut zone pengkayaan (enriched zone), yang

Faktor-faktor yang mengontrol dan membatasi oksidasi


1. Muka air tanah Diatas muka air tanah proses oksidasi akan berjalan dengan lancar karena banyak terdapat oksigen, sedangkan di bawah muka air tanah tidak terdapat/ sedikit oksigen yang bebas sehingga tidak / sukar terjadi reaksiKarena muka air tanah umumnya sejajar dengan muka tanah maka dasar dari zone oksidasi juga sejajar dengan muka air tanah, terutama didaerah datar. 2. Morfologi Daerah pegunungan, sirkulasi air tanah lebih cepat sehingga didaerah ini didapat suatu

3. Perubahan muka air tanah Posisi daripada muka air tanah adalah tidak tetap, sehingga mempengaruhi proses oksidasi. Penurunan muka air tanah ini bisa terjadi karena erosi maupun berubahnya iklim dari daerah yang lembab menjadi kering. 4. Waktu Waktu juga sangat berpengaruh terhadap pembentukan endapan-endapan dengan cara ini. Umumnya endapan-endapan terbentuk pada jaman tersier sedangkan pada post glacial hampir tidak ada. 5. Batuan Batuan-batuan yang bersifat poreus/

6. Struktur Struktur juga banyak berpengaruh terhadap erosi, misalnya : Pada daerah patahan akan terkumpul air sehingga proses oksidasi dapat berlangsung dengan kedalaman yang sangat dalam. Pada patahan yang impermeable maka oksidasi yang efektif terjadi pada bagian hanging wall. Patahan yang impermeable berfungsi sebagai penghalang terjadinya

SKETSA DARI SUATU VEIN YANG TEROKSIDASI

1. FeS2 + 7O + H2O H2SO3 + Fe2O4 2. 2FeS4 + H2SO4 + O2 Fe2(SO)3 + H2O atau 3. 6FeSO4 +3O +3H2O 2Fe2(SO4)3 +2Fe(OH)2 4. Fe2(SO4)3 +6H2O 2Fe(OH)2 +3H2SO4 Kemudian jika Fe2(SO4)3 ini bertemu dengan FeS2 atau sulfide lain, kembali akan terjadi reaksi-reaksi yang akan menghasilkan lebih banyak lagi larutan forro sulfat. 5. Fe2(SO4)3 + FeS2 3FeSO4 +2S

Reaksi-reaksi agar mineral-mineral sulfide yang menghasilkan ferro sulfat antara lain
Pyrite FeS2 + Fe2 (SO4)3

3FeSO4 +2S

Chalcopyrite Cu2S2 + 2Fe2 (SO4)3 Chalconite Cu2S + Fe2 (SO4)3

CuSO4 + 5FeSO4 + 2S

CuSO4 + 2FeSO4 + CuS

Reaksi-reaksi agar mineral-mineral sulfide yang menghasilkan ferro sulfat antara lain
Covellite CuS + Fe2(SO4)3 Sphalerite ZnS + 4Fe2 (SO4)3 + 4H2O Galena PbS + Fe2 (SO4)3 + H2O + O Perak 2Ag + Fe2(SO4)3

CuSO4 + 2FeSO4 + S

ZnSO4 + 8FeSO4 + 4H2SO4

PbSO4 + 2FeSO4 + H2SO4

Ag2SO4 + 2FeSO4

Contoh Ni

Contoh Cu

ENDAPAN SEDIMENTER
Proses sedimentasi tidak saja menghasilkan batuan-batuan sedimen saja, tetapi juga bisa membentuk endapan-endapan bijih yang ekonomis, misalnya endapan-endapan besi, magan, tembaga, fosfat, batubara, oil shale, karbonat, clay, tanah diatomea, dan lain-lain Endapan-endapan bijih ini sebenarnya sama saja dengan batuan sedimen biasa, hanya karena sifat-sifat fisik dan kimanya (kadar, jumlah dan lain-lain) berbeda maka endapan ini merupakan endapan yang ekonomis. Endapan ini bisa terdiri dari bahan-bahan

Pembentukan endapan-endapan sedimen terdiri dari


1. Bahan-bahan yang diendapkan (dari batuan lain) 2. Pengumpulan bahan-bahan tersebut oleh larutan atau proses-proses lain. 3. Transfortasi ketempat pengendapan 4. Deposisi (pengendapan) bahan-bahan tersebut dicekungan (sedimentary bacin). 5. Mungkin juga terjadi :
1. Pengompakan 2. Alterasi kimia

LARUTAN DAN TRANSFORTASI


Larutan Larutan yang mengandung bahan-bahan yang membentuk endapan sedimen terjadi/ terbentuk pada waktu pelapukan.

Pelarut-pelarutnya adalah air karbonat, asam humus (asam organis), larutanlarutan sulfat. 1.Air karbonat Sangat efektif untuk melarutkan besi, mangan, dan phosphorus. Untuk besi (Fe) :
Larut. Sebagai larutan ferro (ferro lebih mudah larut dibandingkan ferri didalam air kaebonat). Supaya bisa larut dalam air karbonat, feeri diubah menjadi ferro dulu dengan bantuan bahan-bahan pelarut, sehingga mudah larut. Endapan-endapan Fe jaman precambium ( belum ada tumbuh-tumbuhan) mungkin

2. Asam humus dan asam-asam organis Merupakan pelarut yang baik (asam-asam organis yang lemah juga merupakan pelarut yang baik). Berasal dari dekomposisi tumbuhantumbuhan (vegetasi)
3. Larutan sulfat Efektif untuk melarutkan Fe dan Mn, terutama dalam bijih sulfida. Terbentuknya larutan-larutan sulfat ini dimulai dengan bereaksinya FeS2 dengan air dan udara yang kemudian berantai dengan reaksi terhadap sulfida-sulfids

Transfortasi Hampir semua jenis endapan sedimen termasuk yang berharga/ tidak menuju ketempat pengendapannya yang baru. Transfortasi ini umunya melalui sungaisungai/ banjir. Pengendapan terjadi disungai, danaudanau, laut-laut (dangkal atau dalam).

ENDAPAN METAMORFISME
Proses metamorfisme adalah keadaan dimana mineral-mineral yang telah ada secara menyeluruh berubah menjadi endapan mineral baru.
Media yang menyebabkan perubahan adalah : Temperatur Tekanan Air Bahan yang berubah adalah endapan mineral atau batuan. Bila larutan dalam proses ini mengalami perubahan tekstur dan mineralogis maka endapan mineral bijih jarang sekali

Macam endapan metamorfisme


Yang paling ekonomis: 1. Endapan Asbestos 2. Endapan Grafit

ENDAPAN ASBESTOS
Ada dua golongan mineral asbes : 1. Golongan serpentin 2. Golongan amphibole. Golongan serpentin adalah silikat-silikat magnesium bikabonzida, seperti crysotil, picrolit (komposisinya sama dengan serpentin). golongan amphibole adalah silikat-silikat kalsium, magnesium, besi, natrium dan alumunium, seperti anasit, crosidolit, tremolit, actinolit, antophilit

1. Asbes serpentin

Asbes crysotil batuan ultra basa, misal dunit atau peridolit. Batu gamping bermagnesium atau dolomit.

Asbes crysotil dari perubahan batuan ultra bisa basa merupakan endapan yang terbanyak didapatkan. Tekstur asbestos crysotil adalah cross fiber, slip fiber, dan asa fiber. 2. Asbes amphibole. Terdapat pada batuan slate sekis dan kumpulan batuan yang mengandung besi (di Transval, Afrika Selatan). Tekstur asbes amphibole juga sama dengan asbes crysotil, yang terpenting dari jenis ini ialah asbes crocidolit atau achmolit (panajng sarat dapat mencapai 30 cm, tetapi kwalitet kurang baik dibanding asbes crysotil).

Terjadinya asbes crysotil. Hanya terdapat pada serpentin dan serpentin ini terbatas pada jenis serpentin serat (serabut). Asbes crysotil bersamaan terjadinya dengan proses srpentinisasi batuan. Sebaliknya serpentinisasi belum tentu menghasilkan asbes crysotil. Menurut Cooke (penyelidik akhir), batuan serpentin berasal dari batuan gamping dan terjadi perubahan atau alterasi yang disebabkan oleh larutan sisa yang panas (berasal dari intrusi). Cristal-cristal asbes yang tumbuh, makin mendesak dinding rekahan disertai tekanan

ENDAPAN GRAFIT
Grafit terdapat dalam dua jenis : Kristalin, terdiri dari lembar-lembar tipis hitam, asli, murni. Amorf, jenis ini ridak murni

Terjadinya sebagai berikut :


1. Metamofis regional 2. Kristalisasi asli berasal dari batuan beku (granit, syenit dan basal) 3. Proses metamorfisme kontak. 4. Dari penambahan larutan hidrotermal pada batuan sebelumnya (misalnya pada jenis batuan urat pada pegmatis dan daerah-daerah geseran pada batuan sekis). Jenis grafit pada 2, 3dan 4 dapat dianggap dari proses magmatiknya, ia berasal dari gas-gas persenyawaan karbon yang terlepas dari magma atau karbon yang berasal

Jenis regional metamorfisme mungkin berasal dari :


1. Bahan-bahan organis yang mengalami perubahan dan ini berasal dari sedimen. 2. Merupakan penguraian dari CaCO3 seprti pada batuan gamping berkarbon dan mengalami metamorfose.

Hidrokarbon asli pada batuan gamping terurai, langsing mengendap atau lebih dahulu berubah menjadi CO dan CO2 dan dioksidasikan kembali

Teori asal karbon dari batuan sedimen ini banyak diterima meskipun didapat kelainankelainan pendapat tentang apakah karbon ini berasal dari bahan organis atau anorganis.
Grafit terdapat pada batuan marmer, gnesis, sekis, kwarsit, dan lapisan batu bara yang berubah, batuan beku (urat pegmatit). Jenis kristalin biasanya tersebar merata didalam seluruh batuan metamorf.. grafit umunya hanya merupakan 7 % dari volume batuan metamorf.

cross fiber Serat melebar sejajar Dengan lebar urat

slip fiber serat diagonal atau tegak lurus pada dinding urat tetapi kwalitas tidak baik

masa fiber serat teratur radial

CROSS FIBER, SLIP FIBER, MASA FIBER

MINYAK BUMI
Berasal dari bahan organis. Teori-teori terbentuknya yang bersifat organis disebut hypotese abysaal.

TERJADINYA MINYAK BUMI

Minyak, gas dan air mengisi ruang-ruang antar pada batuan baik sebagian maupun keseluruhan. Ruang-ruang antara itu berupa lubang antara butir-butir batuan, crack, fissure. Jadi minyak terdapat pada batu Resevoair (batuan dimana minyak, air dan gas ini terdapat).

MIGRASI DAN AKUMULASI


Migrasi adalah perpindahan minyak bumi dari batuan primer kebatuan resesoair. Migrasi selanjutnya adalah dalam batuan resevoair itu sendiri menuju zone atau terpisahnya gap, minyak dan air menjadi tiga zone.

BATU BARA
Batu bara merupakan batuan sedimen

TERJADINYA BATU BARA


Semua batu bara berasal dari bahan-bahan tanaman. Bahan ini diendapakan dalam rawa-rawa (cekungan) yang diatasnya (daerah-daerah law land).

1. Aktivitas O2 dalam daerah masih ada. Oksidasi (dibawa oleh bakteri dan organisme). Hasil asam humus (perubahan tanaman dalam oksidasi) Sifat, aerobic 2-3 meter, kedalam lebih 3 meter, tidak ada oksigen, bakteria anverobic (tidak terjadi pengubahan tanaman). 2. Akumulasi kedua Terbentuknya secara autochtonous yaitu akumulasi pada tempat-tempat dimana tumbuh-tumbuhan/ tanaman kembali, bukti adanya stigmaria (daerah / zone akar pada lapisan batu bara).

Proses-proses yang terjadi :

Proses terbentuknya batu bara dari sisasisa tenaman disebut proses coal fication. Proses ini mula-mula memperbanyak jumlah C serta mengurangi H2O.

1. Tahap pertama Dimulai dengan raf peat. Tanaman terdiri dari sellulose dan ligmin (cyclic structur). Ligmin mudah dirusak bahan kimia atau organisme sedangkan sellulode stabil (hanya dapat dorusak oleh bakteri). Ligmin humus peat Peat adalah bahan sebagian besar masih menunjukan struktur tanaman(daun, akar, cabang). Ground masa, bersufat amorf plastis, berwarna kehitaman. Mudah larut dalam alkali (KOH),

2.Tahap kedua Pembentukan batu bara muda (brown coal). Masa amorf, stroktur tanaman dapat terlilat, larut dalam alkali (KOH)-phenol-alkohol dan sangat sukar larut dalam air. Taraf batu muda ini berakhir bila proses pengolahan tersebut akhirnya tidak dapat lagi melarutkan bahan amorf dalam alkali (brown coal). Brown coal tidak selalu berwarna coklat, yang muda coklat yang tua kehitam-hitaman . dalam brown coal masih ada struktur tanaman. Bagian ini disebut lignit atau Xylit, yaitu batu bara yang masih muda = brown coal yang muda. Brown coal menunjukan sedikit/ banyak perlapisan, biasanya kompak dan sering

3. Taraf batu bara Batu bara muda dala proses coal fication/ pengubahan, ini akan berkurang isi asam humusnya dan akhirnya hilang sama sekali. Batu bara berwarna hitam dengan luster vitreous. Fructure : tudak teratur sampai datar, sedangkan antrasit dengan pecahan cocoidal, biasanya menunjukan perlapisan.

TERDAPATNYA BATU BARA


Batu bara terdapat dalam perlapisan (coal measurs) yang terdiri dari pergantian perlapisan batu pasir, shale dan clay yang kebanyakan berasal dari endapan air tawar. Hal ini umumnya menunjukan pergantian sedimentasi. Lapisan batu bara umumnya merupakan lensa yang besar dan datar (ada pula yang meluas dan datar/ lebar), tebal lapisan dar beberapa milimeter sampai 30-35 meter. Batu bara terdapat pada formasi mulai devon, penyebaran luas terdapat pada formasi umum carbon ferous

By Bambang H

Anda mungkin juga menyukai