Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Analisis sistem linier banyak di jumpai dalam mempelajari ilmu fisika, terutama dalam pembahasan materi rangkaian listrik, mekanika dan analisis sinyal. Analisa sistem linier ini sangat bermanfaat karena dapat menjangkau nilai-nilau inputoutput tertentu. Dan analisi ini seringkali mengikutsertakan analisis sekelompok sinyal tertentu, yaitu sinyal sinudioda dan fungsi impuls yang bermanfaat sebagai masukan sistem. Ilmu matematika menyediakan beberapa metoda yang digunakan dalam analisa sistem. Analisa sistem ini di tinjau dari kawasan waktu dan kawasan transformasi. Dalam pendekatan input-output baik untuk kawasa waktu maupun kawasan transformasi, diskripsi matematika dasar yang di kembangkan untuk menggambar sistem linier adalah persamaan diferensial linier dengan koefisien fungsi impuls. Dalam kawasan waktu persamaan diferensial langsung di selesaikan untuk mendapatkan solusi dari persamaan semula. Dan integral konvlusi yang akan di bahas kelompok berikutnya akan di dapatkan dari keluaran dari suatu masukan yang berbentuk fungsi impuls. Sedangkan dalam kawasan transformasi persamaan diferensial dan fungsi impuls akan di transformasikan kebentuk-bentuk yang lebih sederhana dalam penyelesaiannya. Dan selanjutnya dengan transformasi invers akan mendapatkan solusi dari persamaan semula. Solusi inilah yang sering dinakan dengan siste waktu kontinu. tetap dan

Sistem Waktu Kontinu

I.2 Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah: Untuk mengetahui pengertian sistem waktu kontinu Dapat mengetahui perbedaan mendasar antara sistem waktu kontinu dan diskrit. Dapat mengaplikasikan sistem waktu kontinu dalam dunia kegeofisikaan

Sistem Waktu Kontinu

BAB II PEMBAHASAN
II.1 Sistem II.1.1 Pengetian Sistem Sistem dapat diartikan sebagai suatu proses dimana isyarat masukan akan diubah menjadi isyarat keluaran. Suatu sistem terdiri atas komponen-komponen, pirantipiranti, atau bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut subsistem. Sistem ialah bagian dari lingkungan yang menyebabkan sinyal tertentu dalam lingkungan itu dapat saling dihubungkan. Sinyal dan sistem adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Sistem yang mempunyai nilai tak terputus dalam kawasan waktu. x(t) disebut sinyal kontinyu jika mempunyai nilai tak terrputusDipandang dari sifat isyarat masukan dan keluarannya, sistem dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: 1. Sistem waktu kontinyu, pada sistem waktu kontinyu, masukan berupa isyarat waktu kontinyu dan akan dihasilkan keluaran yang merupakan isyarat waktu kontinyu pula. Isyarat masukan sistem waktu kontinyu biasanya dinotasikan dengan x(t), dan isyarat keluarannya dinotasikan dengan y(t). Hubungan masukan-keluaran dalam sistem waktu kontinyu akan dinotasikan dengan pernyataan

. Gambar 2.1 Sistem waktu kontinyu 2. Sistem waktu diskrit, pada sistem waktu diskrit, masukan berupa isyarat waktu diskrit dan akan dihasilkan keluaran yang merupakan isyarat waktu diskrit pula. Isyarat masukan sistem waktu diskrit biasanya dinotasikan dengan x[n], dan isyarat keluarannya dinotasikan dengan y[n]. Hubungan
Sistem Waktu Kontinu 3

masukan-keluaran dalam sistem waktu diskrit akan dinotasikan dengan pernyataan: x[n] y[n]. Hubungan ini juga dapat diperlihatkan dengan ilustrasi pada gambar 2.2.

II.1.2. Interkoneksi Sistem Seperti telah dikemukakan di atas, sistem dapat tersusun atas beberapa subsistem yang lebih sederhana. Untuk membentuk sistem ini, dibutuhkan hubungan antara subsistem-subsistem tersebut yang biasanya disebut interkoneksi sistem. Adanya interkoneksi sistem ini juga akan memudahkan analisis, karena sistem dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana. Ada beberapa jenis interkoneksi sistem yang sering dijumpai, yaitu: 1. Interkoneksi seri (cascade) Interkoneksi ini diilustrasikan pada gambar 2.3.

2. Interkoneksi paralel Interkoneksi ini diilustrasikan pada gambar 2.4.

Gambar 2.4 Interkoneksi paralel

Sistem Waktu Kontinu

3.

Interkoneksi seri - paralel Interkoneksi ini diilustrasikan pada gambar 2.5.

Gambar 2.5 Interkoneksi seri paralel Antara sistem 1 dan sistem 2 terhubung seri, sistem 1 dan sistem 2 terhubung paralel dengan sistem 3. Sedangkan sistem 1, 2, dan 3 terhubung seri dengan sistem 4. 4. Interkoneksi umpan balik (feedback) Sistem Interkoneksi umpan balik menghubungkan keluaran kembali ke masukannya. Hubungan semacam ini biasanya digunakan dalam Keluaran sistem 1 merupakan masukan sistem 2, sedangkan keluaran sistem 2 diumpan-balik dan ditambahkan ke masukan eksternal untuk menghasilkan masukan yang aktual pengendalian (kontrol). Interkoneksi ini diilustrasikan pada gambar 2.6.

Gambar 2.6 Interkoneksi umpan balik .

Sistem Waktu Kontinu

II.2 Sistem waktu kontinyu Sistem Waktu Kontinyu adalah sebuah sistem yang menerima sinyal waktu kontinyu sebagai masukan (input) dan menghasilkan keluaran (output) sinyal waktu kontinyu pula.Relasi input dan output dari sistem waktu kontinyu dinyatakan dengan notasi: x(t) y(t) Contoh dari sistem waktu kontinyu ini adalah Rekaman suara manusia di pita magnetik Pengukuran suhu ruangan yang tidak dilakukan secara sampling.

Ilustrasi contoh

Sistem Waktu Kontinu

Macam-macam sistem waktu kontinyu

1. fungsi step : berguna untuk menguji respon terhadap ganguan yang muncul tiba-tiba, dan juga melihat kemampuan sistem kontrol dalam memposisikan respon. 2. fungsi ramp : fungsi berubah bertahap terhadap waktu, berguna untuk melihat kemampuan sistem kontrol dalam melacak target yang bergerak dengan kecepatan konstan. 3. fungsi impuls : berguna untuk menguji respon terhadap gangguan sesaat yang muncul tiba-tiba dan untuk menguji sistem yang responnya berubah dalam selang waktu yang sangat singkat. Sinyal impuls satuan atau disebut juga fungsi delta Dirac atau disingkat fungsi delta (t), menempati posisi yang sangat penting dalam analisis sinyal.

Sistem Waktu Kontinu

Banyak fenomena fisik seperti sumber titik, muatan titik, beban terkonsentrasi pada struktur, sumber tegangan atau arus yang aktif dalam waktu yang sangat singkat dapat dimodelkan sebagai fungsi delta. Secara matematis, fungsi impuls didefinisikan oleh

Dengan sifat-sifat sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. merupakan fungsi genap (simetris), yaitu

4. fungsi parabolic: berguna untuk kebutuhan akan akselerasi dan pengujian kemampuan sistem kontrol untuk melacak obyek yang bergerak dengan kecepatan berubah-ubah. 5. fungsi sinusoidal : berguna untuk menguji respon sistem yang menerima input berupa sinyal sinusoidal. II.3 Contoh Soal dan Penyelesaian 1. Sebuah sistem waktu kontinyu dinyatakan dengan persamaan y(t) = sin {x(t)} Tentukanlah apakah sistem tersebut adalah sistem yang waktu invarian. Penyelesaian: Misalkan x (t) adalah masukan sebarang sehingga akan diperoleh keluaran
1

y (t) = sin { x (t) }


1 1

Sistem Waktu Kontinu

Jika x (t) digeser sebesar t ke arah kanan sehingga menjadi x (t) sebagai
1 0 2

berikut x (t) = x (t t )
2 1 0

Maka dengan masukan x (t) akan diperoleh keluaran


2

y (t) = sin {x (t)}


2 2

= sin { x (t t )}
1 0

Sehingga x (t) sin {x (t)}


1 1

x (t t ) sin {x (t t )}
1 0 1 0

Nilai sinus suatu masukan tergeser adalah versi tergeser dari keluaran, atau pergeseran waktu pada masukan menghasilkan pergeseran yang sama pada sisi keluaran. Dengan demikian, sistem yang dinyatakan dengan persamaan y(t)=sin{x(t)} merupakan sistem yang mempunyai sifat waktu invarian.

Sistem Waktu Kontinu

BAB III PENUTUP


III. 1 Kesimpulan Kesimpulan dari makalah ini adalah : Sistem Waktu Kontinu adalah sebuah sistem yang menerima sinyal waktu kontinyu sebagai masukan (input) dan menghasilkan keluaran (output) sinyal waktu kontinyu pula Sistem Waktu Kontinyu dibago atas fungsi step, fungsi ramp, impulse, sinusoid dan parabola III.2 Saran Saran dari makalah ini adalah: Dalam penulisan suatu makalah perlulah menggunakan aturan EYD yang baik dan benar.

Sistem Waktu Kontinu

10

Anda mungkin juga menyukai