Anda di halaman 1dari 6

Pemisahan Metode Polynomial Polinomial fitting atau sering disebut dengan metode kuadrat terkecil yang mengasumsikan bahwa

permukaan Polinomial dapat menggambarkan model bidang regional yang lebih halus yang ditentukan oleh orde Polinomial. Peta kontur anomali regional yang dihasilkan sudah cenderung tetap dan tidak mengalami perubahan ketika orde yang diberikan semakin besar. Pada umumnya Polinomial fitting mencakup bentuk konstan. Kurva Fitting-Regresi Proses kuantitatif ini sering dikenal dengan regresi atau curve fitting. Proses ini digunakan untuk memperkirakan trend hasil yang diperlukan. Proses curve fitting yang sesuai persamaan kurva pendekatan ke data observasi. Namun, curve fitting dari jenis tertentu pada umumnya tidak baik untuk satu set data. Oleh karena itu diperlukan kurva dengan deviasi minimal dari semua titik data yang diinginkan. Curve fitting terbaik dapat diperoleh dengan metode kuadrat terkecil. Metode Kuadrat Terkecil Metode kuadrat terkecil mengasumsikan bahwa curve fitting dari jenis tertentu adalah kurva yang memiliki jumlah dari deviasi kuadrat (error) dari himpunan data adalah minimum. Misalkan titik-titik data dimana adalah xvariable independent dan adalah variable dependent. Curve fitting memiliki deviasi dari setiap titik data, yaitu

Menurut metode kuadrat terkecil, curve fitting terbaik memiliki

Polinomial adalah salah satu jenis yang paling umum digunakan dalam regresi kurva, berikut penjelasan lebih lanjut tentang curve fitting : Kuadrat Terkecil Garis Metode kuadrat terkecil garis menggunakan garis lurusuntuk mendekati himpunan data Dimana a dan b adalah koefisien yang tidak diketahui, sedangkan diketahui. Untuk mendapatkan error terkecil maka koefisien a dan b harus menghasilkan nol pada turunan pertama. Kuadrat Terkecil Parabola Metode ini menggunakan kurva derajat kedua yaitu untuk mendekati himpunan data . a, b dan c adalah koefisien yang tidak diketahui, sedangkan diketahui. Untuk mendapatkan error terkecil maka koefisien a dan b harus menghasilkan nol pada turunan pertama.

Kuadrat Terkecil Derajat ke-m Metode ini menggunakan polinomial derajad ke-m yaitu untuk mendekati himpunan data memiliki error kuadrat terkecil yaitu : . Curve fitting terbaik

, , dan adalah koefisien yang tidak diketahui, sedangkan Untuk mendapatkan error terkecil maka koefisien a0,a1,a2 dan harus nol pada turunan pertama.

diketahui. menghasilkan

Prinsip dasar pada penggunaan metode ini adalah mencari koefisien nilai a pada persamaan polinomial yang digunakan. Dengan membuat turunan pertama dari persamaan polinomial yang digunakan bernilai sama dengan nol. Sehingga akan dapat dihitung koefisien-koefisien nilainya (a). Setelah didapatkan nilai koefisien dari persamaan polinomial yang digunakan, maka akan dapat dihitung nilai anomali regional dengan persamaan polinomial yang sudah diketahui nilai-nilai koefisiennya. Kemudian akan dapat dihitung pula anomali residualnya dengan mengurangi anomali Bouguer dengan anomali regional hasil perhitungan dengan metode polinomial yang digunakan.

Metode Upward continuation Upward continuation merupakan suatu proses untuk mengubah data pengukuran medan potensial yang telah di koreksi dalam sauatu permukaan ke beberapa permukaan medanpotensialyang lebih tinggi dari permukaan ketika melakukan pengukuran hingga beberapa meter. Untuk penentuan ketinggian tergantung pada keinginan dalam melihat target yang prospek sehingga dapat terlihat jelas tanpa terabung dengan noise yang ada atau pengaruh dari benda benda dekat permukaan yang bersifat magnet sehingga akan membuat data akan lebih agak sulit untik dilihat prospeknya.

Gambar II.1 upward dan downward continuation

Metode Downward Continution Kebalikan dari Kontinuasi upward, yaitu mendekatkan bidang pengukuran terhadap benda anomali dan ini berarti mendominankan pengaruh anomali benda lokal/dangkal . Meskipun kontinuasi down ward bukanlah low cut filter tetapi ia bisa dikatakan sebagai sebuah high pass filter (menguatkan resolosi anomali lemah)

Metode Moving Average Teknik ini pada dasarnya merupakan perata- rataan data anomali gaya berat yang ada, hasil moving average merupakan harga anomali regional. Hal yang penting dalam proses ini adalah penentuan lebar jendela yang tepat untuk moving average, yang dapat diperoleh dari proses perhitungan analisis spektrum. Berdasarkan analisis spektrum diperoleh bilangan gelombang Cutoff (Kc) yang merupakan perpotongan antara gradien anomali regional dan residual. Bilangan gelomban Cutoff ini digunakan sebagai masukan dalam perhitungan untuk menentukan lebar jendela yang akan digunakan untuk moving average
Lebar Jendela :

Kc = Bilangan Gelombang Cutoff = Panjang Gelombang = Interval Pemercontahan Secara matematis perhitungan moving average dapat dituliskan sebagai :

N = Lebar Jendela n = (N-1)/2 i = nomor stasiun

Interpretasi kualitatif Interpretasi kualitatif dilakukan dengan mengamati data gravitasi berupa anomali Bouguer. Anomali tersebut akan memberikan hasil secara global yang masih mempunyai anomali regional dan residual. Hasil interpretasi dapat menafsirkan pengaruh anomali terhadap bentuk benda, tetapi tidak sampai memperoleh besaran matematisnya. Misal peta kontur anomali Bouguer diperoleh bentuk kontur tertutup maka dapat ditafsirkan sebagai struktur batuan berupa lipatan (sinklin atau antiklin). Dengan interpretasi ini dapat dilihat arah penyebaran anomali atau nilai anomali yang dihasilkan. Untuk lebih jelasnya seperti contoh penelitian di bawah ini Interpretasi Kualitatif Anomali Residual Peta ini memperlihatkan pola kontur berorientasi Baratlaut Tenggara dengan nilai anomali residual antara -2.5 hingga +3.0 mGal. Anomali rendah terletak di bagian Timurlaut dan sebagian tersebar secara lokalan di bagian tengah dan tenggara. Anomali tinggi terletak di bagian tengah yang berorientasi Baratlaut Tenggara dan searah dengan struktur utama di lokasi penelitian yang membatasi anomali tinggi dan rendah

di bagian timurlaut. Fluktuasi nilai anomali positif ke negatif terjadi di bagian tengah kearah baratdaya dan hanya di beberapa tempat yang perubahannya sangat signifikan. Secara umum perubahan nilai anomali yang signifikan dikontrol oleh struktur sesar sedangkan perubahan nilai anomali yang relatif kecil dikontrol oleh struktur lipatan yang terjadi pada batuan sedimen.

Interpretasi Kuantitaf Model Talwani

Menurut (Talwani, 1959), pemodelan ke depan untuk menghitung efek gayaberat model benda bawah permukaan dengan penampang berbentuk sembarang yang dapat diwakili oleh suatu poligon bersisidinyatakan sebagai integral garis sepanjang sisi-sisi poligon :

Integral garis tertutup tersebut dapat dinyatakan sebagai jumlah integral garis tiap sisinya, sehingga dapat ditulis sebagai berikut :

Model benda anomali sembarang oleh Talwani didekati dengan poligon-poligon dimana sistem koordinat kartesian yang digambarkan seperti di atas. Untuk benda poligon sederhana seperti pada Gambar 3.4, dapat ditunjukan dengan persamaan sebagai berikut:

sehingga diperoleh :

Dimana:

Metode untuk menghitung rapat jenis Metode Nettleton Metode untuk menentukan nilai density dari suatu lapisan dengan menggunakan Anomali Bougeur dari topografi pada titik tertinggi hingga topografi pada titik terendah. Rapat massa batuan rata-rata diperoleh dari harga rapat massa yang diasumsikan ( ) ditambah dengan suatu factor koreksi berdasarkan persamaan

Dengan : = Harga rapat massa batuan yang sebenarnya


0

= Harga rapat massa batuan yang sebenarnya


rel =

Anomali Bougeur relative

rel = Anomali Bougeur relative h = Ketinggian titik pengamatan

Anda mungkin juga menyukai