Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam (KSP/USP) Koperasi, Koperasi Kredit dan Koperasi Jasa Keuangan Syariah di Indonesia yang selanjutnya disebut dengan istilah Koperasi Jasa Keuangan ( KJK ) telah berperan sebagai lembaga moneter / intermediasi / profesi publik, karena Koperasi Jasa Keuangan merupakan badan usaha yang kegiatannya melakukan usaha simpan pinjam dari, oleh dan untuk anggota dan calon anggota, yang dikelola secara kompeten dan professional berdasarkan prinsip-prinsip perkoperasian dan normanorma yang berlaku pada lembaga keuangan. Dalam perjalanannya koperasi yang sebenarnya sangat sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia justru perkembangannya tidak menggembirakan. Koperasi yang dianggap sebagai anak kandung dan tulang punggung ekonomi kerakyatan justru hidupnya timbul tenggelam. Pembahasan selanjutnya adalah mengenai modal ventura. Dalam melakukan suatu kegiatan investasi tidak semua investasi dapat dilakukan dengan mudah, karena hampir semua investasi mengandung suatu risiko kerugian. Bagi investasi yang mempunyai resiko rendah sebagian investor ingin melakukannya. Akan tetapi jika investasi tersebut memiliki resiko tinggi maka tidak mudah untuk mencari investor yang mau melakukannya. Perusahaan modal ventura-lah yang berani melakukan investasi di mana investasi tersebut mengandung suatu resiko tinggi. Keputusan ini dibuat dengan berbagai pertimbangan tentunya dan hal ini sesuai pula dengan maksud dan tujuan didirikannya perusahaan modal ventura, yaitu melakukan penanaman modal dalam suatu usaha yang mengandung resiko tinggi. I.2. Rumusan Masalah Kerangka acuan pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut: I.2.1. Koperasi Jasa Keuangan I.2.1.1. Apa yang dimaksud dengan koperasi jasa keuangan? I.2.1.2. Apa landasan hukum pembentukan dan pengelolaan koperasi?
1

I.2.1.3. Darimana saja sumber dana diperoleh? I.2.1.4. Bagaimana pembagian keuantungan koperasi? I.2.1.5. Bagaimana mekanisme pendirian koperasi? I.2.2. Modal Ventura I.2.2.1. Apa yang dimaksud dengan modal ventura dan bagaimana karakteristiknya? I.2.2.2. Bagaimana mekanismenya? I.2.2.3. Landasan hukum apakah yang dijadikan dasar pendirian modal ventura? I.2.2.4. Apakah tujuan pendirian modal ventura? I.2.2.5. Bagaimana perihal keuntungan yang diperoleh? I.2.2.6. Apa saja jenis pembiayaan modal ventura? I.2.2.7. Dari mana saja sumber-sumber dana modal ventura? I.2.2.8. Apa saja tahap pembiayaan modal ventura? I.2.2.9. Bagaimana proses penilaian pembiayaan modal ventura? I.3. Tujuan dan Manfaat Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah perbankan, selain itu menambah wawasan mengenai Lembaga Keuangan Lain yang ada di Indonesia khususnya Kperasi Jasa Keuangan dan Modal Ventura sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang dalam hal referensi pembiayaan sehubungan dengan profesi ke depannya sebagai tenaga penyuluh lapangan dan wirausahawan. I.4. Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran secara ringkas mengenai makalah ini, maka sistem penulisannya akan dibagi ke dalam beberapa bab sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan. BAB II PEMBAHASAN
2

Merupakan pembahasan dari rumusan masalah. BAB V PENUTUP Berisi kesimpulan dan penutup.

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Koperasi Jasa Keuangan Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967 , koperasi indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomiatas asas kekeluargaan. Koperasi simpan pinjam/ koperasi kredit/ koperasi jasa keuangan syariah yang selanjutnya disebut dengan Koperasi Jasa Keuangan (KJK) termasuk ke dalam lembaga pembiayaan dikarenakan usaha yang dijalankan oleh koperasi simpan pinjam adalah pembiayaan, yaitu menghimpun dana dari para anggotanya yang kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya atau masyarakat umum. Dalam menjalankan kegiatannya koperasi simpan pinjam memungut sejumlah uang dari setiap anggota koperasi. Kemudian dijadikan modal untuk dikelola oleh pengurus koperasi, dipinjamkan kembali bagi anggota yang membutuhkannya. 2.1.2. Dasar Hukum Pembentukan dan Pengelolaan a. Pancasila Landasan Struktural UUD 45 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi " Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan" b. UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian Koperasi : badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. (pasa 1, ayat [1] ) c. UU No. 9 Tahun 1995 ttg Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi Kegiatan usaha simpan pinjam : kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana dan menyalurkan melalui usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota

2.1.1. Pengertian

koperasi ybs, calon anggota koperasi ybs, koperasi lain dan atau anggotanya, (pasa 1, ayat [1] ) Calon anggota koperasi sebagaimanadimaksud dalam waktu palig lama 3 bulan setelah simpanan pokok harus menjadi (pasal 18 ayat [2] ) d. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM nomor 15/Per/M.KUKM /XII/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara operasi dan UKM Nomor 19/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam. 2.1.3. Sumber Sumber Dana Koperasi Jasa Keuangan Sumber dana merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan koperasi simpan pinjam dalam rangka memenuhi kebutuhan dana anggotanya. Bagi anggota koperasi yang kelebihan dana diharapkan untuk menyimpan dananya di koperasi dan kemudian oleh pihak koperasi dipinjamkan kembali kepadapara anggota yang membutuhkan dana dan jika memungkinkan koperasi juga dapat meminjamkan dananya kepada masyarakat luas. Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk menyetor sejumlah uang sebagai sumbangan pokok anggota, disamping itu ditetapkan pula sumbangan wajib kepada para anggotanya. Kemudian sumber dana lainnya dapat diperoleh dari berbagai lembaga baik lembaga pemerintah pemerintah maupun lembaga swasta yang kelebihan dana. Sumber dana koperasi adalah: 1. Dari anggota koperasi a. Iuran wajib b. Iuran pokok c. Iuran sukarela 2. Dari pihak eksternal a. Badan pemerintah b. Perbankan c. Lembaga swasta lainnya 2.1.3. Keuntungan Koperasi Jasa Keuangan Keuntungan dari koperasi adalah bunga yang dibebankan kepada peminjam. Semakin banyak yang disalurkan akan memperbesar keuntungan koperasi. Di
5

samping itu, keuntungan lainnnya adalah memperoleh biaya-biaya administrasi yang dibebankan kepada peminjam. Kemudian keuntungan juga dapat diperoleh dari hasil investasi lain yang dilakukan di luar kegiatan peminjaman misalnya penempatan uang dalam surat-surat berharga. Pembagian keuntungan di dalam koperasi jasa keuangan diberikan terutama bagi peminjam yang tidak pernah lalai memenuhi kewajibannya. Keuntungan akan diberikan sesuai dengan jumlah yang dipinjam dalam suatu periode. Semakin besar pula, dan sebaliknya. Dapat disimpulkan bahwa keuntungan koperasi adalah: 1. Biaya Bungan yang dipinjamkan kepada peminjam 2. Biaya administrasi setiap kali transaksi 3. Hasil investasi di luar kegiatan koperasi 2.1.4. Pendirian Koperasi Pendirian koperasi cukup sederhana yakni cukup dengan minimal 20 orang yang membuat kesepakatan dengan akte notaris, kemudian didaftarkan di Kantor Wilayah Departemen Koperasi setempat untuk mendapatkan pengesahannya. Dalam susunan organisasi koperasi rapat pengurus mengangkat pengurus dan pengawas. Sedangkan kegiatan sehari-hari diserahkan kepada pengelola koperasi. Dalam kegiatan peminjaman koperasi jasa keuangan menggunakan pemberian pinjaman kepada para anggotanya dengan bunga yang relative murah sekitar 12% per tahun. Besarnya pinjaman dibatasi sampai jumlah tertentu karena dana yang tersedia juga terbatas. Jika memang para anggota sudah tidak membutuhkan lagi dan dana masih lebih, maka dana tersebut dapat dipinjamkan kepada bukan anggota koperasi. 2.2. Modal Ventura 2.2.1.1. Pengertian Pengertian Perusahaan Modal Ventura sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 61 tahun 1988 adalah Badan usaha yang melakukan suatu pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan.
6

2.2.1. Pengertian dan Karakteristik

2.2.1.2.

Karakteristik Perbedaan antara bank dengan modal ventura terletak pada jenis kegiatannya. Bank membiayai suatu kegiatan, tetapi tidak masuk ke perusahaan yang dibiayainya, sedangkan modal ventura memberikan pembiayaan dengan cara melakukan penyertaan langsung ke dalam perusahaan yang dibiayainya. Dengan demikian, kegiatan modal ventura memiliki karakteristik tersendiri jika dibandingkan dengan lembaga pembiayaan lainnya. Ciri atau karakteristik modal ventura adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Kegiatan yang dilakukan bersifat penyertaan langsung (aktif) ke perusahaan. Penyertaan dalam perusahaan bersifat jangka panjang, namun sementara yankni antara 3 10 tahun. Bisnis yang dimasuki merupakan bisnis yang memiliki resiko tinggi. Keuntungan yang diperoleh berasal dari capital gain, deviden atau bagihasil tergantung dari penyertaan modalnya di bidang jenis yang diinginkan. 5. Rate of Return yang Tinggi Kegiatannya lebih banyak dilakukan dalam usaha pembentukan usaha baru atau pengembangan suatu usaha dan usaha terobosan yang menjanjikan keuntungan tinggi. Karena karakteristik inilah perusahaan modal ventura mempunyai potensi yang besar untuk memberikan kontribusi dalam pengembangan bisnis. Perusahaan kecil yang mempunyai prospek bagus, tetapi tidak mempunyai modal dan tidak memiliki akses ke perbankan, dapat berkembang dengan memperoleh dukungan modal dari usaha modal ventura.

2.2.2. Mekanisme Merupakan suatu proses yang menggambarkan arus investasi, yakni: 1. 2. Masuknya pemodal dengan membentuk pool of funds Proses pembiayaan pada Perusahaan Pasangan Usaha (PPU)
7

3.

Penarikan kembali penyertaan modal setelah jangka waktu tertentu sesuai perjanjian.

Dalam mekanisme ini di Indonesia melibatkan 2 pihak yakni: 1. Pemilik modal yang menginginkan keuntungan yang tinggi dari modal yang dimilikinya. Modal dari berbagai sumber atau investor tersebut dihimpun dalam suatu wadah atau lembaga khusus yang disebut Perusahaan Modal Ventura. 2. Perusahaan yang membutuhkan modal/ perusahaan yang dibiayai disebut Perusahaan Pasangan Usaha (PPU).

Gambar 2.2.1. Mekanisme Modal Ventura

2.2.3. Landasan Hukum Pendirian Modal Ventura Landasan hukum tentang kegiatan yang berkaitan dengan modal ventura di Indonesia ditetapkan dengan berbagai peraturan. Peraturan peraturan inilah yang menjadi landasan hukum berdiri dan beroperasinya kegiatan modal ventura di Indonesia. Peraturan yang menjadi landasan hukum yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 469/KMK.017/1995 Tanggal 3 Oktober 1995 tentang Pendirian dan Pembinaan Perusahaan Modal Ventura. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1995 tentang Pajak Penghasilan bagi Perusahaan Modal Ventura. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 227/KMK.01/1994 Tanggal 9 Juni 1994 tentang Sektor Sektor Usaha Perusahaan Pasangan Usaha dari Perusahaan Modal Ventura.
8

4. 5.

Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1992 tentang Sektor Sektor Usaha Perusaaan Pasangan Usaha (PPU) Perusahaan Modal Ventura. Keputusan Menteri Keungan Nomor 1251/KMK.013/1988 Tanggal 20 Desember 1988 tentang Kesatuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan.

6.

Keppress Nomor 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan.

2.2.4. Tujuan Pendirian Modal Ventura Tujuan didirikannya perusahaan modal ventura yaitu membiayai suatu usaha untuk memperoleh keuntungan tinggi dengan suatu resiko tinggi pula. Tujuan ini tidak selamanya berdasarkan hanya pada keuntungan, tetapi dapat pula untuk membantu pengembangan atau pendirian suatu perusahaan. Secara garis besar maksud dan tujuan pendirian modal ventura antara lain sebagai berikut: 1. Untuk pengembangan suatu proyek tertentu, misalnya proyek penelitian, di mana proyek ini biasanya tanpa memikirkan keuntungan, akan tetapi lebih bersifat pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Pengembangan suatu teknologi baru atau pengembangan produk baru. pembiayaan untuk usaha ini baru memperoleh keuntungan dalam jangka panjang. 3. Pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan. Tujuan pembiayaan dengan mengambilalihkan kepemilikan usaha perusahaan lain lebih banyak diarahkan untuk mencari keuntungan. 4. Kemitraan dalam rangka pengentasan kemiskinan, dengan tujuan untuk membantu para pengusaha lemah yang kekurangan modal, tetapi tidak punya jaminan materiil sehingga sulit memperoleh pinjaman. Dengan adanya penyertaan modal dari perusahaan modal ventura akan dapat membantu menghadapi kesulitan keuangannya. 5. Alih teknologi yang dilakukan ke perusahaan yang masih menggunakan teknologi lama sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi dan mutu produknya. 6. Membantu perusahaan yang sedang kekurangan likuiditas.

7. 8.

Membantu pendirian perusahaan baru, di mana tingkat resiko kerugiannya sangat besar. Memperlancar mekanisme investasi dalam dan luar negeri.

2.2.5. Keuntungan yang Diperoleh Keikutsertaan modal ventura dalam bisnis yang mengandung resiko tinggi adalah untuk mendapatkan keuntungan. Begitupun bagi Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) dengan bantuan penyertaan modal dari perusahaan modal ventura diharapkan akan memperoleh barbagai manfaat. Adapun keuntungan bagi masingmasing pihak yang terlibat dalam kegiatan moal ventura adalah sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Modal Ventura a. Memperoleh keuntungan berupa deviden dari penyertaan modalnya dalam bentuk saham. b. Memperoleh keuntungan berupa capital gain dari hasil selisih transaksi penjualan dan pembelian surat-surat berharga (saham). c. Memperoleh keuntungan berupa bagi hasil untuk usaha tertentu sesuai dengan perjanjian yang sudah dibuatnya. 2. Bagi Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) a. Membantu penambahan modal usaha bagi perusahaan yang sedang mengalami kekurangan modal (likuiditas). b. Memperbaiki teknologi melalui pengalihan dari teknologi lama ke teknologi baru sehingga dapat membantu peningkatan kapasitas produksi dan peningkatan mutu produknya. c. Membantu pengembangan usaha melalui perluasan pasar dan pengembangan usaha baru seperti memalui diversifikasi produk. d. Meningkatkan bankabilitas Masuknya modal ventura ke perusahaan meningkatkan kepercayaan para calon kreditor ke perusahaan tersebut. e. Mengurangi resiko kerugian. Maksudnya jika perusahaan beroperasi dengan modal sendiri, maka resiko kerugian pun ditanggung sendiri, namun apabila dijalankan bersama dengan modal ventura, maka resiko dapat disebarkan antara keduanya.

10

2.2.6. Jenis Pembiayaan Modal Ventura Jenis jenis pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan modal ventura adalah sebagai berikut: 1. Equity Financing (Penyertaan Modal Langsung) Merupakan jenis pembiayaan langsung. Dalam hal ini perusahaan modal ventura melakukan penyertaan langsung pada Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) dengan cara mengambil bagian sejumlah saham milik PPU. 2. Semi Equity Financial Merupakan pembiayaan dengan membeli obligasi konversi yang diterbitkan oleh perusahaan PPU. 3. Mendirikan Perusahaan Baru Dalam hal ini perusahaan modal ventura bersama-sama dengan PPU mendirikan usaha yang benar-benar baru. 4. Bagi Hasil Merupakan pembiayaan kepada usaha kecil yang belum memiliki bentuk badan hukum Perseroan Terbatas (PT), namun tidak tertutup kemungkinan dengan berbadan hukum PT, apabila kedua belah pihak saling menginginkan. 2.2.7. Sumber Sumber Dana Modal Ventura Sumber sumber dana dapat berasal dari: 1. Dari Dalam Perusahaan a. Setoran modal dari para pemegang saham b. Cadangan laba yang belum terpakai c. Laba yang ditahan 2. Dari Luar Perusahaan a. Investor baik perorangan maupun institusi b. Pinjaman dari dunia perbankan c. Pinjaman dari perusahaan asuransi d. Pinjaman dari perusahaan dana pensiun e. Lembaga Keuangan Internasional Sedangkan pertimbangan untuk memilih dana dari sumber dana di atas adalah: 1. Jangka waktu pinjaman apakah jangka panjang atau pendek.
11

2. 3. 4.

Sifat pinjaman, yaitu pinjaman lunak atau komersiil. Suku bunga atau biaya yang dibebankan dengan membandingkan dengan sumber lainnya. Persyaratan untuk memperoleh pinjaman, termasuk syarat pengembaliannya.

2.2.8. Tahap Tahap Pembiayaan 1. Early Stage Financing (Tahap Awal) Pembiayaan pada perusahaan yang baru berdiri. Terdiri dari: a. Seed Financing Perusahaan modal ventura hanya membantu dana untuk memulai kegiatan awal perusahaan yakni riset dan pengembangan. b. Start up Financing Pembiayaan pada kegiatan yang berkisar tentang pengembangan produk. c. First Round Financing Pembiayaan diperlukan untuk kontinuitas produksi. 2. Expansion Stage (Tahap Ekspansi) a. Second Round Financing Pembiayaan dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan penjualan. b. Third Round Financing Pembiayaan digunakan untuk mengembangkan produk dan memperluas jaraingan bisnis/ ekspor. c. Bridge Financing Pembiayaan ini digunakan untuk persiapan perusahaan menjadi Go Public. d. Acquisition and Management Buy Out Financing (Akuisisi) Pembiayaan digunakan untuk mengakuisisi/ membeli perusahaan lain. 3. Turn Around Situations Pembiayaan diberikan kepada perusahaan dalam posisi keuangan yang sulit/ bangkrut. 2.2.9. Proses Penilaian Pembiayaan Modal Ventura Proses penilaian pembiayaan modal ventura dimulai dari tahap-tahao prosedur sebagai berikut: a. Tahap evaluasi/ negosiasi awal, yang meliputi:
12

1. Evaluasi terhadap permohonan pembiayaan 2. Kondisi persaingan pasangan usaha 3. Proyeksi pasar 4. Kondisi tim pengelola 5. Kemungkinan penggunaan sumber pembiayaan lain 6. Potensi tingkat keuntungan 7. Jumlah pembiayaan yang dibutuhkan 8. Jangka waktu pembiayaan b. Tahap pemeriksaan dan evaluasi lanjutan, meliputi pemeriksaan, penelitian & evaluasi terhadap: 1. Rencana usaha 2. Kemampuan manajemen 3. Keunikan barang/ jasa yang diproduksi 4. Teknologi yang digunakan 5. Kondisi pasar 6. Asumsi yang digunakan 7. Strategi pemasaran, proyeksi keuangan & strategi pengembangan produk 8. Informasi dari pihak yang terkait dengan calon PPU c. Tahap negosiasi & penyelesaian akhir, meliputi: 1. Perumusan hasil penelitian/ pemeriksaan/ evaluasi 2. Rekapitulasi mengenai posisi & jumlah asset/ kewajiban, prospek usaha, dan perkiraan return yang diharapkan 3. Penyiapan dokumen perjanjian modal d. Tahap pemantauan 1. Pemantauan perkembangan PPU 2. Evaluasi perkembangan PPU e. Tahap divestasi/ penarikan kembali investasi, meliputi: 1. Mempertimbangkan/ mempersiapkan divestasi 2. Melaksanakan divestasi

13

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa: 1. Koperasi jasa keuangan merupakan lembaga pembiayaan yang dibentuk berdasarkan azas kekeluargaan dan gotong royong, bantuan dana diberikan dalam bentuk pinjaman uang. Keuntungan akan dibagikan kembali kepada anggota koperasi sesuai dengan porsi pinjamannya. 2. Modal ventura merupakan badan usaha yang melakukan suatu pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan. Karakteristik modal ventura yakni pembiayaan dilakukan dengan penyertaan langsung kepada Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) dan bersifat jangka panjang, selain itu bisnis yang dimasuki adalah bisnis dengan resiko tinggi. Tujuan dari modal ventura ini tidak semata-mata mendapatkan keuntungan yang tinggi melainkan juga membantu suatu perusahaan melakukan pengembangan usaha. 3.2. Saran 1. Bagi mahasiswa TPL khususnya agar dapat memanfaatkan adanya kedua lembaga tersebut berkaitan dengan peranannya di masa mendatang sebagai Tenaga Penyuluh Lapangan dan Wirausawahan untuk mengatasi masalahmasalah yang berkaitan dengan pembiayaan (keuangan). 2. Ikut aktif dalam menghidupkan koperasi agar koperasi yang menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan di Indonesia semakin berkembang dan memberikan kontribusi maksimal bagi bangsa ini.

14

DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, 2008, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT Raja Grafindo Dahlan Siamat, 2005, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

iv 15

Anda mungkin juga menyukai