Anda di halaman 1dari 22

Ni Made Febri Ria Swari 1120221167

IDENTITAS PASIEN
Nama Jenis kelamin Umur Alamat Tanggal masuk ICU WIB

: Sdr.H : Laki-laki : 19 tahun : Asrama Akmil Magelang : 20 Juli 2013 Pkl 08.50

PRIMARY SURVEY

AIRWAY Terpasang nasal kanul oksigen 3L/menit

BREATHING Nafas spontan dengan frekuensi 24x/menit

CIRCULATION Tekanan darah 124/68 mmHg nadi 80 kali/menit, reguler

DISABILITY GCS 15 (E4V5M6)

EXPOSURE temperatur rectal 38,5C

SECONDARY SURVEY
Anamnesa 2. Pemeriksaan fisik dan penunjang 3. Diagnosis 4. Terapi
1.

Anamnesa
Keluhan utama Pandangan gelap ketika sedang aktivitas (berlari) 2 jam SMRS Keluhan tambahan Pusing, sesak, nyeri ulu hati, berdebar dan badan terasa panas.

Riwayat penyakit sekarang :

Keluhan dirasakan pasien 2 jam SMRS.Pasien merupakan calon taruna yang akan mengikuti tes fisik. Sebelum tes, pasien sudah merasa badannya agak demam dan menggigil namun tetap memaksakan ikut tes fisik. Pasien juga sedang berpuasa. Pasien menggunakan pakaian olahraga berupa kaos lengan pendek dan celana pendek berbahan kaos. Saat tes dimulai pukul 06.30 WIB pasien mulai berlari, namun ketika putaran ke-4 pasien merasa pusing dan badannya panas juga penuh dengan keringat. Lalu pasien tetap melanjutkan berlari namun ketika putaran ke-6 pasien berhenti dan jatuh terduduk karena pandangannya menjadi gelap. Setelah itu pasien ditolong oleh tim kesehatan tes fisik namun tidak membaik sehingga di bawa ke IGD.

Riwayat penyakit dahulu : Sebelumnya belum pernah mengalami seperti ini. Riwayat penyakit keluarga : Riwayat penyakit seperti hipertensi, DM, dan asma disangkal. Riwayat pengobatan : Sesaat setelah kejadian pasien segera ditangani oleh tim kesehatan di tempat tes fisik tersebut. Oleh tim kesehatan diberikan infus loading 500 cc cairan intravena namun tidak membaik sehingga dibawa ke IGD RST dr. Soedjono.

Pemeriksaan fisik dan Penunjang


BB / TB : 70 kg/175 cm (BMI = 22,87) B1 (Brain) Keadaan umum : tampak sakit ringan Kesadaran : compos mentis GCS E4V5M6 B2 (Breath) Terpasang nasal kanul oksigen 3 L/m, RR 24 x/menit Paru : Inspeksi : bentuk dan ukuran dada normal, pergerakan dinding dada simetris Palpasi : gerakan dinding dada simetris Perkusi : sonor pada kedua lapang paru. Auskultasi : Pulmo : vesikular +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

B3 (Blood) Mata : konjungtiva anemis -/ Akral : akral hangat, CR < 2 detik TD : 124/68 mmHg N : 80 x/m Pemeriksaan lab :

B4 (Bladder) Terpasang kateter urin Urin berwarna kuning jernih B5 (Bowel) Abdomen Inspeksi : tampak perut datar Auskultasi : peristaltik normal Palpasi : nyeri tekan (-), supel B6 (Bone) Dalam batas normal.

Diagnosa

HEAT EXHAUSTION

Terapi

Rendam dalam bak pendingin Posisikan pasien dengan kepala 30 derajat lebih tinggi Pasang nasal kanul oksigen 3 L/m Pasang infus RL 2 jalur loading 1500 cc Obat-obatan : Dexamethason 3 x 1 Ranitidin 3 x 1 Norages 2 x 1 Neurodex 2 x 1 Pasang kateter urin

PERJALANAN PENYAKIT DAN TERAPI DI ICU

Manajemen Airway

Posisikan pasien dengan posisi head up dimana kepala lebih tinggi 30 derajat dari tubuh, usahakan kepala-leher-dada pada satu garis lurus untuk mempertahankan ekstensi.

Manajemen Breathing

Pada pasien dipasang nasal kanul oksigen 3 L/m. Pemberian Oksigen melalui kanul hanya mampu memberikan oksigen 24-44 %.

Manajemen Circulation

Berat badan pasien 70 Kg. Terapi cairan di ICU dalam 24 jam pertama: Maintanance 4 x 10 = 40 2 x 10 = 20 1 x 50 = 50 110 ml/jam

Pasien diberi cairan ringer laktat intravena dikarenakan cairan tersebut komposisi elektrolit dan konsentrasinya sangat serupa dengan yang dikandung cairan ekstraseluler.
Natrium merupakan kation utama dari plasma darah dan menentukan tekanan osmotik. Klorida merupakan anion utama di plasma darah. Kalium merupakan kation terpenting di intraseluler dan berfungsi untuk konduksi saraf dan otot.

Elektrolit-elektrolit ini dibutuhkan untuk menggantikan kehilangan cairan pada dehidrasi dan syok hipovolemik termasuk syok perdarahan.

Pada hari pertama di ICU balance cairan pasien (+) 1000 ml/hari , pada hari kedua (+) 275 ml/hari (pagi hari). Menandakan bahwa input lebih besar dari output.

Anda mungkin juga menyukai