Anda di halaman 1dari 14

KONSEP BIAYA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Konsep biaya relevan untuk membuat keputusan sehari-hari dalam bisnis. Dalam praktiknya akan sangat sulit menerapkan apa yang terdapat dalam teori, konsep biaya karena data penting yang dibutuhkan terkadang tidak tersedia. Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan. Dalam pokok bahasan ini, sub pokok yang akan dibahas adalah perbedaan konsep biaya dan profit dalam ekonomi dan akuntansi. Selanjutnya, akan diketahui bahwa beberapa biaya akuntansi seperti depresiasi untuk peralatan yang dibeli di awal harus dievaluasi dalam periode ini atau periode yang akan datang untuk membuat keputusan ekonomi. Hal ini membawa kita ke dalam diskusi mengenai biaya relevan sebagai dasar pembuatan keputusan. Beberapa biaya merupakan biaya relevan dan yang lain merupakan biaya yang tidak relevan untuk pembuatan keputusan. Biaya relevan termasuk dalam biaya inkremental yang merupakan dasar untuk analisis kontribusi.

A. Perbedaan Konsep Biaya dalam Ekonomi dan Akuntansi Data biaya yang digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan biasanya berasal dari bagian akuntansi. Dalam banyak kasus, data yang disajikan layak untuk dasar pembuatan keputusan, tetapi dalam kasus yang lain, ketika data tersebut digunakan untuk tujuan yang lain, data biaya tidak begitu cocok untuk pengambilan keputusan. Berikut beberapa perbedaan konsep biaya dan hubungan di antara keduanya. 1. Biaya Langsung dan Tidak Langsung Biaya seperti biaya penggunaan bahan mentah, biaya tenaga kerja, dan biaya mesin merupakan biaya yang dapat ditentukan untuk memroduksi satu unit produk. Sedangkan biaya seperti biaya listrik dan depresiasi gedung merupakan biaya yang sulit untuk dipisahkan ataupun

digabungkan dengan biaya per unit dari produk. Akuntan akan mengatakan suatu biaya sebagai biaya langsung ketika biaya dalam kategori yang pertama di atas dapat dibagi secara jelas untuk memroduksi satu unit produk, sedangkan biaya tidak langsung (atau biaya overhead) merupakan biaya gabungan dari biaya yang terdapat dalam kategori yang kedua. Biaya langsung dan tidak langsung tidak secara langsung sesuai dengan biaya tetap dan variabel dalam konsep ekonomi. Kriteria yang dipakai ekonom untuk membedakan biaya tetap dan variabel adalah apakah biaya tersebut membuat perbedaan (dalam hal jumlah biaya) pada produksi per unit produk atau tidak. Sedangkan kriteria yang dipakai akuntan adalah apakah biaya tersebut dapat dipisahkan pada produksi per unit produk. Untuk menyamakan persepsi mengenai kedua biaya ini, harus ditemukan bagian yang membuat perbedaan jumlah biaya untuk memroduksi per unit produk. Akuntan membedakan pengeluaran overhead sebagai overhead variabel dan overhead tetap, yang dalam kasus ini ekonom menambahkan pengeluaran overhead variabel per unit ke biaya tetap per unit yang dinamakan biaya variabel rata-rata.

2. Biaya Eksplisit dan Implisit Proses akuntansi lebih dominan pada biaya eksplisit. Biaya eksplisit merupakan biaya yang dikeluarkan guna mendapatkan input yang dibutuhkan dalam proses produksi. Sedangkan biaya implisit merupakan harga dari setiap input yang dimiliki oleh perusahaan dan yang digunakan dalam produksi. Biaya Implisit bukan pengeluaran, namun harus dikurangkan dari pendapatan agar dapat dihitung keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari suatu keputusan secara tepat.

3. Opportunity Costs dan Historic Costs Opportunity costs mengandung maksud bahwa semua keputusan didasarkan pada pilihan di antara alternatif yang ada. Sedangkan historic costs merupakan biaya yang telah dikeluarkan perusahaan untuk membeli

aset di masa lalu. Perbedaan akan terlihat dalam kedua biaya tersebut apabila sumber daya dibeli dan dimasukkan dalam persediaan beberapa saat sebelum proses produksi. Dalam hal ini, ekonom dan akuntan menyetujui bahwa dalam hal pengambilan keputusan, konsep biaya yang relevan bukan biaya pada saat aset dibeli, tetapi biaya sekarang atau masa yang akan datang pada saat keputusan dibuat. Selain itu, depresiasi yang terjadi pada aset merupakan opportunity costs dari aset tersebut.

4. Biaya dan Laba Konsep akuntansi memandang laba sebagai hasil pengurangan pendapatan dengan biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan proses produksi yang ditambah dengan depresiasi. Sedangkan konsep ekonomi masih

memasukkan opportunity cost sebagai beban yang mengurangi keuntungan.

5. Normal Profit dan Pure Profit Normal profit didapat ketika total pendapatan sama dengan total biaya, bila total biaya mempertimbangkan opportunity costs dari aset yang tersedia. Apabila pendapatan melebihi biaya (dengan mempertimbangkan opportunity costs), dapat dikatakan perusahaan memperoleh pure profit atau keuntungan ekonomis. Dalam akuntansi, opportunity costs tidak

diperhitungkan, sehingga keuntungan akan terlihat lebih tinggi dibanding sesungguhnya.

6. Normal Profit dan Pertimbangan Resiko Tingkat pengembalian tertinggi dalam investasi yang memiliki resiko tinggi merupakan sebuah opportunity costs dari investasi yang dipilih. Opportunity costs dari investasi dengan tingkat resiko yang rendah akan lebih rendah dibanding dengan opportunity costs dari investasi dengan tingkat resiko yang tinggi. Sebaliknya, normal profit untuk investasi beresiko rendah akan lebih rendah dibanding dengan normal profit untuk investasi beresiko tinggi.

B. Incremental Cost Biaya inkremental adalah biaya yang bervariasi di antara alternatif-alternatif dalam sebuah keputusan dan karena itu relevan terhadap keputusan tersebut. Definisi biaya inkremental adalah serupa dengan konsep marginal. Namun, terdapat perbedaan utama di antara keduanya yaitu biaya marginal selalu didefinisikan dalam bentuk perubahan uniter dalam keluaran. Sedangkan konsep biaya inkremental mengarahkan bukan hanya konsep biaya marginal, tetapi juga variasi biaya yang timbul dari setiap aspek dalam masalah keputusan. Konsep biaya inkremental berarti bahwa biaya tetap yang tidak akan dipengaruhi oleh sebuah keputusan adalah tidak relevan dan sebaiknya tidak dimasukkan dalam analisis. Menambahkan pengenaan yang dialokasikan secara standar untuk biaya tetap dan biaya umum yang tidak dipengaruhi oleh sebuah keputusan menimbulkan risiko penolakan terhadap sebuah peluang yang menguntungkan atau memilih alternatif yang kurang memuaskan.

Kehati-hatian harus diberlakukan untuk memastikan tidak memberikan biaya inkremental yang lebih rendah untuk sebuah keputusan daripada yang seharusnya. Biasanya ini sering terjadi pada perusahaan-perusahaan yang dihadapkan dengan penurunan sementara dalam permintaan yang

menghasilkan kapasitas produksi berlebih.

Biaya inkremental yang sebenarnya mencakup peningkatan biaya produksi untuk bisnis lainnya atau kemungkinan laba yang harus dilepaskan dari bisnis yang harus ditolak tersebut karena batasan kapasitas. Penting untuk diingat bahwa biaya inkremental mencakup semua biaya yang dipengaruhi oleh keputusan, yang menandakan bahwa biaya masa mendatang serta biaya saat ini harus diperimbangkan dan biaya kesempatan tidak diabaikan.

Dalam biaya inkremental dikenal biaya relevan dan biaya tidak relevan. Biaya relevan adalah setiap biaya yang secara aktual mempengaruhi sebuah situasi keputusan tertentu dan karena itu harus dipertimbangkan dalam proses

keputusan. Sedangkan, biaya tidak relevan adalah biaya yang dikeluarkan sebelum keputusan diambil serta biaya yang harus dikeluarkan di masa depan dan tidak tergantung pada keputusan yang diambil.

Setiap biaya yang tidak dipengaruhi oleh keputusan adalah tidak relevan dengan keputusan itu. Biaya yang tidak bervariasi di antara beberapa alternatif disebut biaya hangus. Dimana biaya ini tidak berperan dalam menentukan arah tindakan yang optimal. Contohnya, jika sebuah perusahaan telah

mengeluarkan $ 5000 untuk membeli tanah untuk sebuah pabrik baru dengan harga $100.000. Kemudian, perusahaan tersebut ditawari tempat lain yang juga dapat dipergunakan dengan harga $ 90.000. Maka biaya $ 5000 tersebut merupakan biaya hangus, dimana biaya itu tidak akan dipengaruhi oleh keputusan tentang bidang tanah mana yang dibeli, dan tidak perlu dimasukkan dalam analisis.

C. Analisis Incremental Cost Keputusan penentuan harga dan output yang tepat membutuhkan analisis inkremental (incremental analysis), artinya sebuah perusahaan harus mengubah harga produk atas outputnya, memperkenalkan produk baru, atau versi baru produk tertentu, menerima pesanan baru, dan lain-lain, jika peningkatan dalam pendapatan total atau pendapatan inkremental dari tindakan tersebut melebihi peningkatan dalam biaya total atau biaya inkremental.

Jika dalam jangka pendek masih tersedia kelebihan kapasitas biaya overhead atau biaya tetap tidaklah relevan dalam menemukan apakah sebuah perusahaan harus melakukan suatu tindakan atau tidak. Karena overhead atau biaya tetap sudah tertutupi, segala tindakan perusahaan yang meningkatkan pendapatan melebihi biaya mengakibatkan peningkatan dalam laba total dan tindakan tersebut sebaiknya dilakukan. Sebaliknya, jika perusahaan sudah berproduksi pada kapasitas penuh, menurunkan harga produk untuk meningkatkan penjualan atau memperkenalkan produk baru akan

menyebabkan peningkatan seluruh biaya, termasuk biaya untuk pabrik dan peralatan. Sehingga, penentuan harga full-cost dan incremental cost akan memberikan hasil yang sama. Bahkan ketika perusahaan beroperasi dengan kapasitas menganggur, implikasi jangka panjang dari rencana tindakan tertentu harus diperhitungkan agar perusahaan dapat mencapai keputusan penentuan harga dan output yang tepat. Oleh karenanya, analisis inkremental harus memperhitungkan dampak jangka panjang.

Analisis inkremental yang tepat bisa diperoleh jika seluruh perubahan langsung dan tidak langsung dalam penerimaan dan biaya akibat sebuah tindakan tertentu, turut diperhitungkan. Contohnya saja, pendapatan inkremental akibat penurunan harga film fotografi oleh Kodak mungkin jauh lebih kecil dibanding peningkatan biayanya, tetapi ketika peningkatan penjualan kamera Kodak akibat pengurangan harga film juga diperhitungkan, dan terbukti tindakan tersebut bisa sangat menguntungkan bagi perusahaan. Sebuah perusahaan tidak dapat menentukan harga bagi seluruh produknya atas dasar inkremental, karena dalam peningkatan agregat, perusahaan juga harus menutup seluruh biaya overhead dan biaya tetapnya, paling tidak dalam jangka panjang.

Dalam pengambilan keputusan manajerial, kehati-hatian harus diberlakukan untuk memastikan bahwa analisis tersebut hanya mempertimbangkan biaya yang pada kenyataannya dipengaruhi oleh keputusan tersebut. Jika sebuah keputusan menimbulkan komitmen jangka panjang, setiap biaya masa mendatang yang berakar dari komitmen ini harus dipertimbangkan.

Biaya inkremental diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu : 1. Biaya eksplisit yang dikeluarkan sekarang Biaya penggunaan sumber daya dalam produksi melibatkan baik biaya ekspllisit maupun biaya implisit.

Biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan di mana terdapat pembayaran kas. Contohnya, upah yang dibayarkan, biaya sarana umum, pembayaran untuk bahan mentah, bunga yang dibayarkan kepada para pemegang obligasi perusahaan, dan sewa atas bangunan. Sedangkan, biaya implisit adalah biaya non-kas yang diukur dalam konsep biaya kesempatan. Biaya implisit yang berkaitan dengan setiap keputusan jauh lebih sulit untuk dihitung. Biaya ini tidak melibatkan pengeluaran kas dan karena itu sering diabaikan dalam analisis keputusan. Karena pembayaran kas tidak dilakukan untuk biaya implisit, konsep biaya kesempatan harus dipergunakan untuk mengukurnya. Contoh biaya implisit adalah sewa yang akan diterima oleh seorang pemilik pabrik atas bangunan dan peralatan jika tidak dipergunakan dalam bisnis yang bersangkutan merupakan biaya implisit dari kegiatan-kegiatan eceren pemilik itu sendiri. 2. Biaya oportunitas / Biaya kesempatan Biaya kesempatan adalah nilai sebuah sumber daya dalam penggunaan alternatif terbaik. Jadi, biaya kesempatan merupakan nilai yang harus dilepaskan dalam penggunaan sebuah sumber daya untuk satu maksud spesifik atau dalam melakukan satu kegiatan tertentu. 3. Biaya di masa depan (Future Cost) Biaya masa depan sebagai penjumlahan semua biaya eksplisit maupun implisit yang akan datang, dan harus dikeluarkan tetapi dapat ditunda sebagai konsekuensi keputusan yang diambil.

D. Analisis Kontribusi Kontribusi dari sebuah keputusan didefinisikan sebagai tambahan pendapatan dari keputusan dikurangi tambahan biaya dari keputusan tersebut. Itu seharusnya diinterpretasikan sebagai kontribusi yang dibuat terrhadap biaya

overhead dan keuntungan dari keputusan tersebut. Jelas bahwa hanya keputusan yang mempunyai kontribusi positif yang seharusnya di ambil dan dimana keputusan saling berkaitan, salah satu dengan ekspektasi kontribusi yang lebih besar yang harus dipilih. Kita akan menggambarkan analisis kontribusi dengan tiga tipe umum dari pemgambilan keputusan terhadap sebuah masalah. 1. Pendapatan Tambahan Tambahan pendapatan didefinisikan sebagai pendapatan yang mana mengikuti sebagai konsekuensi dari keputusan tertentu 2. Pendapatan Kesempatan (Opportunity revenue) Pendapatan kesempatan adalah biaya yang dihindari sebagai hasil dari keputusan.

Sekarang mari kita mempraktekan penerapan dari analisis kontribusi didalan konteks tiga tipe umum dari keputusan terhadap sebuah masalah

1. Proyek A atau Proyek B? Tabel Laporan Pendapatan Untuk Proyek A dan B PROJECT A Revenue (10000 x $2) Costs Material Direct labor Variable overhead Fixed 6000 Profit 2000 overhead 2000 6000 4000 18000 20.000 PROJECT B Revenue (6000 X $3) Costs Material Direct labor Variable overhead Fixed 3000 Profit 4000 overhead 5000 3000 3000 14.000 18.000

Ketika analisis kontribusi diterapkan pada kedua permasalahan diatas, jawabannya mungkin mengejutkan. Dalam kasus ini biaya tambahan akan

disarikan dari pendapatan tambhan untuk menemukan kontribusi dari masingmasing proyek. Karena biaya overhead tetap bukan biaya yang dikeluarkan sebagai hasil dari keputusan khusus ini maka itu dikeluarkan dari analisis kontribusi.

Tabel Analisis Untuk Proyek A dan B PROJECT A Incrimental Revenue Incrimental Costs Material Direct labor Variable overhead Profit 2000 6000 4000 12 000 8000 20.000 PROJECT B Incrimental Revenue Incrimental Costs Material Direct labor Variable overhead Profit 5000 3000 3000 11.000 7000 18.000

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa proyek A memberikan kontribusi lebih terhadap overhead dan keuntungan daripada proyek B. Sebagai catatan bahwa dalam contoh ini mengasumsikan ketiadaan dari biaya kesempatan dan juga pendapatan kesempatan (opportunity costs and revenue) dan kita memprosesnya seolah-olah tidak ada biaya di masa depan ataupun pendapatan di masa depan yang berhubungan dengan kedua proyek tersebut.

Dalam prakteknya, pembuat keputusan tidak seharusnya secara memprosesnya secara apa adanya tetapi sebagai gantinya meyakinkan diri mereka sendiri bahwa semua biaya tambahan dan pendapatan tambahan di masukkan dalam analisis keputusan. Dalam contoh diatas perbedaan antara proyek A dan B hanya $ 1000. Karenanya, keputusan kita untuk memilih proyek A sangat sensitif terhadap asumsi dari ketiadaan biaya dan pendapatan di masa depan serta biaya dan pendapatan kesempatan.

2. Buat atau Beli?

Tabel Biaya dari Departmen Bearing: Perusahaan Peralatan Wilson Total Direct Material Direct Labor Allocated Overhead $ 38,640 126,390 252,780 $ 417,810 Total Bearing Unit Produced Per Unit $ 0,56 1,81 3,63 $ 6,00 69,635

Perkiraan permintaan mengindikasikan bahwa perusahaan harus memperluas produksi dari alat-alatnya dan itu membutuhkan tambaha 7500 bearing. Perusahaan dapat memproduksi ini sendiri tetapi mempertimbangkan untuk menambahkannya melalui perusahaan dengan spesialisasi pada bearing unit. Wilson mengantisipasi bahwa itu akan membutuhkan tambahan 15% dari total tenaga langsung dan 12% dari total biaya material untuk memproduksi ini sendiri.

Tidak ada tambahan modal yang dibutuhkan karena beberapa mesin masih mendukung daya produksi. Produsen spesialis bearing yang telah didekati telah mempelajari spesifikasiny dan menawarkan untuk menyediakan 7500 unit dengan total biaya $ 30.000 atau $ 4 per unit.

Kita mulai dengan membandingkan dua altenatif yang harus dihadapi wilson. Biaya tambahan untuk membeli dari pihak luar sebesar $ 30.000. Untuk menghitung biaya tambahan jka memproduksi sendiri, kita mulai dengan menghitung peningkatan biaya material dan biaya tenaga kerja.

Peningkatan sebesar 12% pda biaya material akan berdampak pada tambahan sebesar $ 4,637 dan peningkatan 15% didalam biaya tenaga kerja langsung akan berimplikasi sebesar $ 18,959. Total dari keduanya adalah sebesar $ 23,959, yang mana ini berati jauh lebih rendah dari pada membeli dari luar.

Keputusan untuk membuat sendiri dari pada membeli dari luar nampaknya akan menghemat sebesar $ 6, 404.

Tabel Biaya Tambahan dari Departmen Bearing: Perusahaan Peralatan Wilson Total Direct Material Direct Labor $ 4,637 $ 18, 959 $ 23, 596 Per Unit $ 0,62 $2,53 $ 3,15

a. Variabilitas Dari Overhead Pada analisis terdahulu, tidak mempertimbangkan kemungkinan bhawa beberapa bagian dari pengeluaran overhead mungkin beragam tergantung dari tingkat produksi. Itu dapat dibayangkan bahwa beberapa beberapa komponen biaya overhead seperti biaya listrik dan juga pengeluaran administrasi serta pengeluaran kafetaria, dapat beragam tergantung dari hasil produksi dari unit ini.

b. Biaya Tambahan Jangka Panjang Sejumlah pertimbangan yang lain juga seharusnya dimasukkan kedalam keputusan ini. Pertama adalah adanya masalah hubungan jangka panjang dengan supplier. Karena wilson akan membuthkan supplier dari luar kadangkala ketika mungkin mereka sudah tidak mampu lagi memproduksi sendiri bearing unit tersebut dikarenakan batasan kapasitas. Kedua, terdapat masalah mengenai kualitas yang diproduksi oleh pihak luar dibandingkan dengan produksi wilson sendiri. Pengambil keputusan haruslah yakin bahwa unit yang disuplai dari luar setidak-tidaknya akan sama secara kualitas dengan standar yang diinginkan. Ketiga, masalah tenaga kerja juga haruslah dipertimbangkan. Keputusan untuk memproduksi sendiri unit ini melibatkan peningkatan dari tenaga kerja, yang mana akan berujung pada padatnya kondisi kerja.

c. Pertimbangan Yang Lain Terdapat beberapa masalah tambahan yang seharusnya

dipertimbangkan. Pertama, pengambil keputusan haruslah yakin dengan ketepatan dari perkiraan yang terlibat dalam keputusan ini. Sebagai contoh, permintaan dari alat tidak meningkat sebagaimana yang diprediksikan dan wilson membeli roller-bearing unit dari pihak luar, ini akan berarti komiten yang tidak bisa berbalik yang melibatkan pengeluaran yang terlah dipertimbangkan.

3. Ambil Atau Tinggalkan? Perusahaan Instrumen Idaho memproduksi variasi dari kalkulator saku dan menjualnya melalui perusahaan distribusi. Agen pembelian yang baru-baru ini mendekati idaho menawarkan untuk membeli 20000 unit dari model X1 dengan harga $8 perunit. Idaho level produksi saat ini dari model tersebut adalah 160.000 pertahun, dan itu dapat mensuplai tambahan sebesar 20.000 dari 5000 keluaran terbaru model X2 yang lebih canggih. Manager penjualan dari Idaho enggan menjual dengan harga $ 8 per unti dimana dia biasanya mendapat $ 12 per unit. Bagaimanapun juga agent bersikeras bahwa tawarannya hanya $ 8 per unit.

Tabel Perusahaan Instrument Idaho: Data Per-unit Kalkulator Model X1 Materials Direct labor Variable Overhead Fixed allocation Profits Price To Distributor 2,00 $ 12,00 2,40 $ 14,40 Overhead $ 1,65 2,32 1,03 5,00 Model X2 $ 1,87 3.02 1,11 6,00

Dikarenakan biaya variabel rata-rata untuk kedua model diharapkan konstan, kita dapat menghitung biaya tambahan dari keputusan ini

berdasarkan basis dari biaya variabel rata-rata. Biaya variabel rata-rata adalah jumlah dari tiga komponen pertama dan dikarenakan 20,000 unit tambahan dari model X1 (AVC = $ 5000) akan menambah $100.000 pada level biaya.

Gambaran ini bukan total dari biaya tambahan, namun, karena ada biaya opportunity yang terlibat. Produksi dari 20,000 unit tambahan akan datang sebagian dari kapasitas yang tidak terpakai dan sebagian dari biaya 5000 unit dari model X2. Biaya opportunity penggunaan sumberdaya yang sebelumnya memproduksi X2 adalah nilai dari sumberdaya tersebut didalam suatu unit alternatif. Nilai bersih terhadap perusahaan di dalam mendayagunakan sumberdaya didalam memproduksi 5000 unit dari X2 adalah kontribusi yang dibuat oleh 5000 unit tersebut.

Berdasarkan tabel diatas dapat ditemukan bahwa kontribusi per unit terhadap biaya dan profit adalah $8,40. Karenanya biaya opportunity adalah total kontribusi terdahulu atau 5000 unit x $ 8,40 = $ 42,000

Tabel Analisis Kontribusi Dari Keputusan Permasalahan Kalkulator Incremental Revenue 20,000 unit of X1 x $ 8,00 Incremental cost Variable costs 20,000 unit of X1 x $ 5,00 Opportunity Foregone 5000 unit of X2 x $ 8,40 Contribution $ 18,000 Cost (Contribution $ 42,000 $ 142,000 $ 100,000 $ 160,000

Pada tabel diatas kita dapar menunjukkan analisi kontribusi dari permasalahan ini. Pendapatan tambahan adalah $ 160.000 dan biaya tambahan meningkat hingga $ 142,000. Karenanya kontribusi terhadap

biaya overhead dan profit yang akan mengikuti keputusan untuk mengambil tawaran departement store adalah $ 18,000. Profit tersebut akan lebih besar $ 18,000 dari pada yang merekan akan nyatakan atau kerugian akan $ 18,000 lebih sedikit.

E. Analisis Kontribusi Multiperiod Banyak keputusan melibatkan biaya yang akan terjadi atau pendapatan yang akan diterima dalam periode waktu dimasa mendatang. Biaya dan pendapatan ini haruslah diubah menjadi nilai saat ini untuk membuat mereka dapat dibandingkan dengan biaya dan pendapatan yang terjadi atau diterima saat ini. Kita sekarang mengetahui bahwa ini adalah kontribusi pada tiap-tiap periode di masadepan yang penting bagi pembuatan keputusan. Kontribusi dari sebuah keputusan didalam periode dimasa depan sepertinya menjadi subjek dari ketidakpastian dan ini menjadikan analisis EPV (expected present value) dilibatkan. Analisis kontribusi multiperiod ini dengan analisis ketidakpastian masa depan saat ini familiar dalam konteks pohon keputusan. Perbedaannya hanyalan expected present value of contribution (EPVC) pada masing-masing period sekarang adalah konsep pengoperasian. Biaya initial seharusnya sekarang dilhat sebagai akibat dari biaya tambahan lebih tinggi dari pendapatan tambahan dalam periode saat ini (ini kontribusi negatif).

Anda mungkin juga menyukai