Anda di halaman 1dari 14

Perilaku Merokok pada Remaja

Besaran masalah
Prevalensi remaja merokok : perokok

30% adl remaja (WHO) Global Youth Tobacco survey :tahun 2000 jumlah responden 2074 pelajar usia 15-20 thn, 43.9% nya pernah merokok Umur pertama merokok : sejumlah studi menunjukkan umur mulai mencoba merokok adl : 11-13 thn,sebelum 18 thn

Perokok laki laki lbh besar jumlahnya

Prevalensi paling tinggi pd kisaran umur

15-19 thn Umumnya mengkonsumsi 11-20 batang per hari Penelitian YKI (2001) di SMA/SMK : siswa kelas I merokok 1-4 btg/hari siswa kelas III merokok >10 btg/hari

Tahap perilaku merokok (leventhal & Clearly)


Tahap prepatory

remaja mendapat gambaran menyenangkan mengenai rokok dari melihat/ mendengar iklan rokok yg menimbulkan minat utk merokok Tahap initiation ; tahap perintisan merokok, tahap seseorang akan meneruskan merokok/tidak Tahap becoming a smoker apabila telah merokok sebanyak 4 btg /hari maka kecenderungan akan mjd perokok Tahap maintenancing of smoking pada tahap ini rokok sdh mjd cara pengaturan diri (self regulating), dilakukan utk mendapat efek fisiologis yg menyenangkan

Tipe perokok menurut jumlah rokok yg dihisap (Smet,1994)


Perokok berat menghisap > 15 btg/hari Perokok sedang menghisap 5-14 btg/hari Perokok ringan menghisap 1-4 btg/hari

Tipe perokok berdasar tempat merokok (Mutadin,2002)


Merokok di tempat umum/publik dibagi 2 yaitu pd

kelp homogen (sama sama perokok) dan kelp heterogen (merokok di tengah orang non perokok) Merokok di tempat yg sifatnya pribadi seperti kamar tidur,toilet

Tipe perokok berdasar fungsi merokok (Silvan & Tompkins,2002)


Merokok dipengaruhi perasaan positif :

a. pleasure relaxation ; merokok utk menambah/meningkatkan kenikmatan ;misal merokok sehabis makan,sambil minum kopi b. simulation to pick them up; merokok dilakukan sekedarnya utk menyenangkan perasaan c. pleasure of handling the cigarette ; kenikmatan yg diperoleh dari memegang rokok

Merokok dipengaruhi perasaan negatif

merokok utk mengurangi perasaan negatif spt merokok bila stress,marah,gelisah Perilaku merokok yg adiktif perokok yg akan menambah dosis bila efek merokok dirasakan berkurang Perilaku merokok yg sdh mjd kebiasaan

Faktor risiko bagi remaja untuk merokok


Faktor psikologik

a. faktor perkembangan sosial b. faktor psikiatrik Faktor biologik a. faktor kognitif b. faktor jenis kelamin c. faktor etnik Faktor lingkungan Faktor regulatori

Faktor perkembangan sosial


Merokok dapat menjadi sebuah cara bagi remaja

agar mereka tampak bebas dan dewasa saat bergaul dgn teman sebaya, terutama teman sebaya yg merokok Tekanan teman sebaya,rasa ingin mencoba,ingin bersenang-senang,kebosanan,maskulinitas

Faktor psikiatrik
Depresi dan kecemasan berhubungan dgn

merokok Gejala depresi lebih sering pada remaja perokok Remaja yg mengalami gangguan kecemasan bisa merokok untuk menghilangkan kecemasan

Faktor lingkungan
Pengaruh Iklan.

Melihat iklan di media massa dan elektronik yang

menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut.

Penatalaksanaan remaja perokok


Pendekatan individu (konseling,materi self

help,terapi penggantian nikotin) Pendekatan kelompok (peserta dlm kelp kecil 815 orang Pendekatan komunitas yg fokus pada perubahan kebijakan yg mendukung berhenti merokok,contoh kegiatan pengorganisasian kelompok komunitas untuk penerapan tata kelola tembakau misal restoran/swalayan bebas rokok

Pencegahan merokok pada remaja


Mendidik seorang anak untuk tidak merokok tidak

efektif dalam lingkungan di mana tembakau berharga murah dan dapat diperoleh dengan mudah, dengan iklan tembakau yang tersebar luas. Program-program remaja hanya efektif apabila dipadukan dalam kampanye menyeluruh yang meliputi:
Menjaga harga tembakau tetap tinggi Larangan menyeluruh terhadap iklan dan promosi rokok Pendidikan mengenai resiko Membantu perokok yang mau berhenti

Anda mungkin juga menyukai