Anda di halaman 1dari 3

BAB LIMA PETUNJUK PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI UNTUK PENGUNJUNG Pengunjung dengan gejala infeksi saluran pernapasan

selama terjangkitnya penyakit menular Pengunjung dengan gejala demam dan gangguan pernapasan tidak boleh mengunjungi pasien di dalam fasilitas pelayanan kesehatan. Pengunjung yang setelah sakit sudah tidak menunjukkan gejala, perlu dibatasi kunjungan ke pasien. Orang dewasa yang sakit tidak boleh berkunjung sampai batas waktu penularan penyakit, sedangkan anak-anak dibawah 12 tahun dilarang mengunjungi pasien di rumah sakit. Kebijakan ini agar dicantumkan di papan pengumuman fasilitas kesehatan.

Petunjuk pencegahan dan pengendalian infeksi untuk anggota keluarga yang merawat penderita atau suspek flu burung Anggota keluarga perlu menggunakan APD seperti petugas kesehatan yang merawat di rumah sakit. Mengunjungi pasien dengan penyakit menular melalui udara Petugas kesehatan atau Tim pencegahan dan pengendalian infeksi perlu mendidik pengunjung pasien dengan penyakit menular tentang cara penularan penyakit, dan menganjurkan mereka untuk menghindari kontak dengan pasien selama masa penularan. Jika keluarga atau teman perlu mengunjungi pasien yang masih suspek atau telah dikonfirmasi menderita penyakit menular melalui udara, pengunjung tersebut harus mengikuti prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. Pengunjung harus memakai APD lengkap (masker, gaun, sarung tangan dan kaca mata) jika kontak langsung dengan pasien atau lingkungan pasien. Petugas kesehatan perlu mengawasi pemakaian APD dan masker secara benar bagi pengunjung. Ketika pengunjung meninggalkan ruangan, ia harus melepas APD dan mencuci tangan Tidak menggantung masker di leher. Jika keluarga dekat mengunjungi pasien penyakit menular melalui udara, petugas

kesehatan harus mewawancarai orang tersebut untuk menentukan apakah ia memiliki gejala demam atau infeksi saluran pernapasan. Karena berhubungan dekat dengan pasien penyakit menular melalui udara berisiko untuk terinfeksi. Jika ada demam atau gejala gangguan pernapasan, pengunjung tersebut harus dikaji untuk penyakit menular melalui udara dan ditangani dengan tepat. Fasilitas pelayanan kesehatan harus mendidik semua pengunjung tentang penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi dan wajib mentaatinya ketika mengunjungi pasien penyakit menular. Menjaga kebersihan alat pernapasan dan etika batuk di tempat pelayanan kesehatan Untuk mencegah penularan infeksi saluran pernapasan di fasilitas pelayanan kesehatan, kebersihan saluran pernapasan dan etika batuk harus merupakan bagian mendasar dari perilaku sehat. Setiap orang yang memiliki tanda atau gejala infeksi pernapasan (batuk, bersin) harus : Menutup hidung / mulut ketika batuk atau bersin Menggunakan tisu untuk menahan sekresi pernapasan dan dibuang di tempat limbah yang tersedia. Cuci tangan segera setelah kontak dengan sekresi pernapasan.

Fasilitas pelayanan kesehatan harus menjamin tersedianya : Tempat limbah tertutup yang tidak perlu disentuh atau dapat dioperasikan dengan kaki di semua area. Fasilitas cuci tangan dengan air mengalir di ruang tunggu. Pengumuman / informasi tertulis untuk menggunakan masker bagi setiap pengunjung yang batuk. Jika memungkinkan, dianjurkan bagi orang yang batuk untuk duduk pada jarak 1 meter dari yang lainnya di ruang tunggu. Pada pintu masuk dan di ruang fasilitas rawat jalan seperti ruang gawat darurat, ruangan dokter, klinik rawat jalan, perlu dipasang instruksi etika batuk atau bersin. Pasien dan orang yang menemaninya agar mempraktekkan kebersihan alat saluran

pernapasan dan etika batuk atau bersin, dan memberitahukan kepada petugas sesegera mungkin tentang gejala penyakit yang diderita. Bagi orang yang batuk harus disediakan masker.

Anda mungkin juga menyukai