Anda di halaman 1dari 12

Pendahuluan..

Rinitis alergi adalah penyakit umum yang paling banyak di derita oleh perempuan dan laki-laki yang berusia 30 tahunan. Merupakan inflamasi mukosa saluran hidung dan sinus yang disebabkan alergi terhadap partikel, seperti debu, asap, serbuk/tepung sari yang ada di udara. Meskipun bukan penyakit berbahaya yang mematikan, rinitis alergi harus dianggap penyakit yang serius karena karena dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Tak hanya aktivitas sehari-hari yang menjadi terganggu, biaya yang akan dikeluarkan untuk mengobatinya pun akan semakin mahal apabila penyakit ini tidak segera diatasi karena telah menjadi kronis Rinitis alergi menurut !" #$00%& adalah kelainan pada hidung setelah mukosa hidung terpapar oleh alergen yang diperantarai oleh IgE dengan gejala bersin-bersin, rinore, rasa gatal pada hidung dan hidung tersumbat 'ejala ini umumnya lebih dirasakan pada pagi dan/atau malam hari, atau dipi(u oleh pajanan alergen #debu rumah, dll&. 'ejala tersebut kadang disertai dengan gejala mata seperti mata gatal, merah dan berair. 'ejala lain yang mungkin ada seperti gangguan penghidu, lendir di belakang hidung turun ke tenggorok #post nasal drip&, batuk kronis, gangguan tidur, sesak atau asma

Anatomo dan fisiologi )da 3 struktur penting dari anatomi hidung, yaitu * +orsum nasi #batang hidung&.,eptum nasi.-avum nasi.+orsum .asi #/atang !idung&

. )da $ bagian yang membangun dorsum nasi, yaitu * %. /agian kaudal dorsum nasi. $. /agian kranial dorsum nasi. Bagian kaudal dorsum nasi merupakan bagian lunak dari batang hidung yang tersusun oleh kartilago lateralis dan kartilago alaris. 0aringan ikat yang keras menghubungkan antara kulit dengan perikondrium pada kartilago alaris. Bagian kranial dorsum nasi merupakan bagian keras dari batang hidung yang tersusun oleh os nasalis kanan 1 kiri dan prosesus frontalis ossis maksila. ,eptum .asi 2ungsi septum nasi antara lain menopang dorsum nasi #batang hidung& dan membagi dua kavum nasi. )da $ bagian yang membangun septum nasi, yaitu *

%. /agian anterior septum nasi. $. /agian posterior septum nasi. Bagian anterior septum nasi tersusun oleh tulang ra3an yaitu kartilago 4uadrangularis. Bagian posterior septum nasi tersusun oleh lamina perpendikularis os ethmoidalis dan vomer. -elainan septum nasi yang paling sering kita temukan adalah deviasi septi. -avum .asi )da 5 batas kavum nasi, yaitu * %. /atas medial kavum nasi yaitu septum nasi. $. /atas lateral kavum nasi yaitu konka nasi superior, meatus nasi superior, konka nasi medius, meatus nasi medius, konka nasi inferior, dan meatus nasi inferior. 3. /atas anterior kavum nasi yaitu nares #introitus kavum nasi&. 6. /atas posterior kavum nasi yaitu koane. 7. /atas superior kavum nasi yaitu lamina kribrosa. 5. /atas inferior kavum nasi yaitu palatum durum. http*//en(arta.msn.(om/en(y(lopedia895%75:5:0/.ose.html;65%7$90%$ .ose, organ of smell, and also part of the apparatus of respiration and voi(e. <onsidered anatomi(ally, it may be divided into an e=ternal portion>the visible proje(tion portion, to 3hi(h the term nose is popularly restri(ted>and an internal portion, (onsisting of t3o prin(ipal (avities, or nasal fossae, separated from ea(h other by a verti(al septum, and subdivided by spongy or turbinated bones that proje(t from the outer 3all into three passages, or meatuses, 3ith 3hi(h various sinuses in the ethmoid, sphenoid, frontal, and superior ma=illary bones (ommuni(ate by narro3 apertures. The margins of the nostrils are usually lined 3ith a number of stiff hairs #vibrissae& that proje(t a(ross the openings and serve to arrest the passage of foreign substan(es, su(h as dust and small inse(ts, 3hi(h might other3ise be dra3n up 3ith the (urrent of air intended for respiration. The skeleton, or frame3ork, of the nose is partly (omposed of the bones forming the top and sides of the bridge, and partly of (artilages. "n either side are an upper lateral and a lo3er lateral (artilage, to the latter of 3hi(h are atta(hed three or four small (artilaginous plates, termed sesamoid (artilages. The (artilage of the septum separates the nostrils and, in asso(iation posteriorly 3ith the perpendi(ular plate of the ethmoid and 3ith the vomer, forms a (omplete partition bet3een the right and left nasal fossae. The nasal fossae, 3hi(h (onstitute the internal part of the nose, are lofty and of (onsiderable depth. They open in front through the nostrils and behind end in a verti(al slit on either side of the upper pharyn=, above the soft palate, and near the orifi(es of the ?usta(hian tubes, leading to the tympani( (avity of the ear. @n the olfa(tory region of the nose the mu(ous membrane is very thi(k and (olored by a bro3n pigment. The olfa(tory nerve, or nerve of smell, terminates in the nasal (avity in several small bran(hesA these ramify in the soft mu(ous membrane and end in tiny

vari(ose fibers that in turn terminate in elongated epithelial (ells proje(ting into the free surfa(e of the nose. STRUKTUR DAN UN!SI SISTE" RESPIRASI Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen #"B& yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dan karbondioksida #<"B& yang dihasilkan dari metabolisme tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui paru.

,TRC-CTR ,@,T?M R?,D@R),@ ,istem respirasi terdiri dari* %. ,aluran nafas bagian atas Dada bagian ini udara yang masuk ke tubuh dihangatkan, disarung dan dilembabkan $. ,aluran nafas bagian ba3ah

/agian ini menghantarkan udara yang masuk dari saluran bagian atas ke alveoli 3. )lveoli terjadi pertukaran gas anatara "$ dan <"$ 6. ,irkulasi paru Dembuluh darah arteri menuju paru, sedangkan pembuluh darah vena meninggalkan paru. 7. Daru terdiri dari * a. b. ,aluran nafas bagian ba3ah )lveoli

(.

,irkulasi paru

5. Rongga Dleura Terbentuk dari dua selaput serosa, yang meluputi dinding dalam rongga dada yang disebut pleura parietalis, dan yang meliputi paru atau pleura veseralis

9. Rongga dan dinding dada Merupakan pompa muskuloskeletal yang mengatur pertukaran gas dalam proses respirasi

Saluran Nafas Bagian Atas a. Rongga hidung Cdara yang dihirup melalui hidung akan mengalami tiga hal * +ihangatkan +isaring +an dilembabkan

Eang merupakan fungsi utama dari selaput lendir respirasi # terdiri dari * Psedostrafied ciliated columnar epitelium yang berfungsi menggerakkan partikel partikel halus kearah faring sedangkan partikel yang besar akan disaring oleh bulu hidung, sel golbet dan kelenjar serous yang berfungsi melembabkan udara yang masuk, pembuluh darah yang berfungsi menghangatkan udara&. -etiga hal tersebut dibantu dengan concha. -emudian udara akan diteruskan ke b. Nasofaring #terdapat pharyngeal tonsil dan Tuba Eustachius&

(.

Orofaring #merupakan pertemuan rongga mulut dengan faring,terdapat pangkal lidah&

d.

Laringofaring#terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran makanan&

Saluran Nafas Bagian Ba#ah a. Faring Terdiri dari tiga struktur yang penting b. Tulang ra3an krikoid ,elaput/pita suara Epilotis Glotis

Trakhea Merupakan pipa silider dengan panjang G %% (m, berbentuk H (in(in tulang

ra3an

seperti huruf <. /agian belakang dihubungkan oleh membran fibroelastic

menempel pada dinding depan usofagus. (. /ronkhi Merupakan per(abangan trakhea kanan dan kiri. Tempat per(abangan ini disebut trachea. ronchus kanan ber(abang menjadi ! lobus superior, medius, inferior. kiri terdiri dari ! lobus superior dan inferior rochus carina. rochus kanan lebih pendek, lebar dan lebih dekat dengan

Al$eoli Terdiri dari * membran alveolar dan ruang interstisial.

Membran alveolar * "mall alveolar cell dengan ekstensi ektoplasmik ke arah rongga alveoli Large alveolar cell mengandung inclusion bodies yang menghasilkan surfactant. #nastomosing capillary, merupakan system vena dan arteri yang saling berhubungan langsung, ini terdiri dari * sel endotel, aliran darah dalam rongga endotel $nterstitial space merupakan ruangan yang dibentuk oleh * endotel kapiler, epitel alveoli, saluran limfe, jaringan kolagen dan sedikit serum.

Sirkulasi Paru Mengatur aliran darah vena % vena dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis dan mengalirkan darah yang bersifat arterial melaului vena pulmonalis kembali ke ventrikel kiri.

Paru Merupakan jalinan atau susunan bronhus bronkhiolus, bronkhiolus terminalis,

bronkhiolus respiratoty, alveoli, sirkulasi paru, syaraf, sistem limfatik.

Rongga dan Dinding Dada Rongga ini terbentuk oleh* "tot Iotot interkostalis "tot I otot pektoralis mayor dan minor "tot I otot trape&ius

"tot Iotot seratus anterior'posterior -osta- kosta dan kolumna vertebralis -edua hemi diafragma

Eang se(ara aktif mengatur mekanik respirasi. 2C.',@ R?,D@R),@ +). .". R?,D@R),@ +)R@ D)RC %. $. 3. 6. 7. (. Respirasi * pertukaran gas "B dan <"B -eseimbangan asam basa -eseimbangan (airan -eseimbangan suhu tubuh Membantu venous return darah ke atrium kanan selama fase inspirasi Endokrin * keseimbangan bahan vaso aktif, histamine, serotonin, E)* dan angiotensin 9. Derlindungan terhadap infeksi* makrofag yang akan membunuh bakteri

"ekanisme Pernafasan )gar terjadi pertukaran sejumlah gas untuk metabolisme tubuh diperlukan usaha keras pernafasan yang tergantung pada*

%.

Tekanan intar-pleural

+inding dada merupakan suatu kompartemen tertutup melingkupi paru. +alam keadaan normal paru seakan melekat pada dinding dada, hal ini disebabkan karena ada perbedaan tekanan atau selisih tekanan atmosfir # 950 mm!g& dan tekanan intra pleural #977 mm!g&. ,e3aktu inspirasi diafrgama berkontraksi, volume rongga dada meningkat, tekanan intar pleural dan intar alveolar turun diba3ah tekanan

atmosfir sehingga udara masuk ,edangkan 3aktu ekspirasi volum rongga dada menge(il mengakibatkan tekanan intra pleural dan tekanan intra alveolar meningkat diatas atmosfir sehingga udara mengalir keluar.

$.

<omplian(e

!ubungan antara perubahan tekanan dengan perubahan volume dan aliran dikenal sebagai copliance. )da dua bentuk (omplian(e* "tatic compliance, perubahan volum paru persatuan perubahan tekanan saluran nafas + air,ay pressure- se3aktu paru tidak bergerak. Dada orang de3asa muda normal * %00 ml/(m !$" Effective )ompliance * +tidal volume'peak pressure- selama fase pernafasan. .ormal* G70 ml/(m !$" )ompliance dapat menurun karena* Pulmonary stiffes * atelektasis, pneumonia, edema paru, fibrosis paru "pace occupying prosess* effuse pleura, pneumothorak )hest,all undistensibility* kifoskoliosis, obesitas, distensi abdomen

Denurunan compliance akan mengabikabtkan meningkatnya usaha/kerja nafas.

3.

#ir,ay resistance #tahanan saluran nafas&

Rasio dari perubahan tekanan jalan nafas

PAT% ISI%&%!I

Rinitis alergi merupakan masalah kesehatan global. ,ejak pertama kali ditemukan di @nggris pada tahun %J%:, prevalensinya semakin meningkat men(apai sekitar 60K dari populasi umum. ,ebagian besar penderita ternyata mengalami penurunan kualitas hidup akibat dari gejala-gejala yang dialami. ,elain itu, kebanyakan penderita tidak menyadari penyakit alergi ini, sehingga biaya medis yang dikeluarkan untuk berulang kali berobat sangat tinggi. "leh karena itu sangat penting untuk mengenali gejala dan tanda rinitis alergi, sehingga dapat didiagnosis dengan tepat dan ditatalaksana dengan adekuat. Demeriksaan rutin yang dilakukan untuk mendiagnosis rinitis alergi meliputi anamnesis, pemeriksaan T!T dengan/tanpa naso-endososkopi, dan tes alergi. Dada anamnesis tanyakan gejala utama di hidung yang meliputi* L bersin berulang L hidung berair #rinorea& L hidung tersumbat, dan L hidung gatal 'ejala ini umumnya lebih dirasakan pada pagi dan/atau malam hari, atau dipi(u oleh pajanan alergen #debu rumah, dll&. 'ejala tersebut kadang disertai dengan gejala mata seperti mata gatal, merah dan berair. 'ejala lain yang mungkin ada seperti gangguan penghidu, lendir di belakang hidung turun ke tenggorok #post nasal drip&, batuk kronis, gangguan tidur, sesak atau asma, -onsep one air,ay, one disease atau satu kesatuan penyakit sudah banyak diterima dikalangan klinisi, karena saluaran napas atas dan ba3ah merupakan satu sistem dengan respons seluler terhadap alergi yang sama dan ke duanya termasuk dalam golongan penyakit atopi, dan sering dijumpai bersamaan pada seorang penderita. 'ejala hidung dilaporkan terjadi pad $J-9JK penderita asma dibandingkan yang hanya $0 K pada masyarakat luas.,ebaliknya asma terjadi pada 3J K pasien dengan rinitis alergi, jauh lebih tingg daripada prevalensi masayarakat yang hanya 3 I 7 K. Dengobatan rinitis alergi se(ara tepat diharapkan dapat membantu men(egah timbulnya gejala asma atau bertambahnya gejala sesak. "ekanisme hu'ungan rinitis alergi dan asma. Meskipun terdapat bukti bah3a rinitis alergi mempengaruhi asma, tetapi mekanisme yang menghubungkan disfungsi saluran napas atas masih dalam perdebatan. /erbagai teori diajukan untuk menerangkan hubungan rinitis alergi dan asma antara lain *%. refleks naso-bronkial yaitu refleks sentral yang berasal dari ujung saraf sensorik berjalan menuju susunan saraf pusat melalui saraf trigeminus, masuk ke serabut eferen le3at saraf vagus, menimbulkan kontraksi otot polos bronkus. $. meningkatnya inhalasi melalui mulut terhadap udara dingin, kering atau alergen inhalan akibat dari sumbatan

hidung. !al ini mengakibatkan mengeringnya sekret dan terjadi spasme bronkus. 3. +renase post nasal bahan inflamasi ke saluran napas ba3ah. 6. Denyebaran sel-sel inflamasi melalui sirkulasi "bstruksi saluran napas dapat terjadi karena * %. vasodilatasi.$. edem jaringan.3.sumbatan mukus. 6. kontraksi otot polos. (ipereakti$itas saluran napas !ipereaktivitas saluran napas erat kaitannya dengan asma bronkial dan merupakan salah satu kriteria diagnosis. Manifestasi klinik hiperreaktivitas adalah bronkokonstriksi setelah terpajan dengan udara dingin, bau menyengat, debu, asap atau uap di udara. Cmumnya terdapat hubungan antara derajat hiperreaktivitas dengan derajat beratnya asma. 2aktor Ifaktor yang mempengaruhi hiperreaktivitas saluran napas yaitu faktor pemi(u simtomatis seperti kegiatan jasmani,emosi, iritan dan udara dingin. Demi(u ini hanya menyebabkan bronkospasme tanpa disertai oleh proses inflamasi. ,edangkan ayng kedua adalah pemi(u kausatif yaitu alergen, bahan kimia, virus dan berbagai ma(am gas sepertisulfur diksida, nitrogen dioksida dan oMon. Demi(u ini akan menyebabkan bronkospasme yang disertai inflamasi yang meningkatkan reaktivitas saluran napas. ETI%&%!I Ada dua pen)e'a' %. Rinitis alergi musiman #!ay 2ever& umumnya disebabkan kontak dengan allergen dari luar rumah seperti benang sari dari tumbuhan yang menggunakan angin untuk penyerbukannya, debu dan polusi udara atau asap. $. Rinitis alergi yang terjadi terus menerus #perennial& diakibatkan karena kontak dengan allergen yang sering berada di rumah misalnya kutu debu rumah, debu perabot rumah, bulu binatang peliharaan serta bau-bauan yang menyengat. "ANI ESTASI K&INIS Rinitis alergi menurut !" #$00%& adalah kelainan pada hidung setelah mukosa hidung terpapar oleh alergen yang diperantarai oleh IgE dengan gejala bersin-bersin, rinore, rasa gatal pada hidung dan hidung tersumbat. -lasifikasi rinitis alergi, yaitu * Rinitis alergi intermitten #kadang-kadang&. 'ejalanya N6 hari/minggu atau O N6 minggu. sebaliknya yang persisten O 6 hari per minggu atau O 6 minggu

Rinitis alergi ringan. Tidak mengganggu aktivitas harian, tidur, bersantai, olahraga, belajar 1 bekerja. Rinitis alergi sedang 1 berat. Mengganggu % atau lebih aktivitas tersebut 'ejala klinik rinitis alergi, yaitu *

/ersin patologis. /ersin yang berulang lebih 7 kali setiap serangan bersin. Rinore. @ngus yang keluar. 'angguan hidung. !idung gatal dan rasa tersumbat. !idung rasa tersumbat merupakan gejala rinitis alergi yang paling sering kita temukan pada pasien anak-anak. 'angguan mata. Mata gatal dan mengeluarkan air mata #lakrimasi&. )llergi( shiner. Derasaan anak bah3a ada bayangan gelap di daerah ba3ah mata akibat stasis vena sekunder. ,tasis vena ini disebabkan obstruksi hidung.

)llergi( salute. Derilaku anak yang suka menggosok-gosok hidungnya akibat rasa gatal. )llergi( (rease. Tanda garis melintang di dorsum nasi pada %/3 bagian ba3ah akibat kebiasaan menggosok hidung +@)'.",) +iagnosis rinitis alergi, yaitu * )namnesis. ,eringkali serangan rinitis alergi tidak terjadi di hadapan pemeriksa. Rinoskopi anterior. Terlihat mukosa hidung edema, basah 1 ber3arna pu(at #livid&, dan banyak sekret en(er. Nasoendoskopi. ,itologi hidung. -ita dapat menemukan banyak eosinofil #menunjukkan alergi inhalan&, basofil 7 sel/lap #menunjukkan alergi ingestan&, dan sel DM. #menunjukkan infeksi bakteri&. !itung eosinofi l. Menggunakan darah tepi. !asilnya bisa normal 1 meningkat. 0enis tes diantaranya prist-paper radio immunosorbent test untuk memeriksa @g? totalA radio immunosorbent test #R),T& 1 enMyme linked immunosorbent assay #?F@,)& test keduanya untuk memeriksa @g? spesifik. U*i kulit. Untuk men+ari alergen pen)e'a' se+ara in$i$o 0enisnya skin end-point tetration/,?T #uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri&, pri(k test #uji (ukit&, s(rat(h test #uji gores&, (hallenge test #diet eliminasi dan provokasi& khusus untuk alergi makanan #ingestan alergen& dan provo(ative

neutraliMation test atau intra(uteneus provo(ative food test #@D2T& untuk alergi makanan #ingestan alergen&. TERAPI Terapi rinitis alergi, yaitu * (indari kontak , eliminasi. -eduanya merupakan terapi paling ideal. !indari kontak dengan alergen penyebab #avoidan(e&. ?liminasi untuk alergen ingestan #alergi makanan&. Simptomatik. Terapi medikamentosa yaitu antihistamin, dekongestan dan kortikosteroid. %peratif. -onkotomi merupakan tindakan memotong konka nasi inferior yang mengalami hipertrofi berat. Fakukan setelah kita gagal menge(ilkan konka nasi inferior menggunakan kauterisasi yang memakai )g."3 $7K atau triklor asetat. Imunoterapi. 0enisnya desensitasi, hiposensitasi 1 netralisasi. +esensitasi dan hiposensitasi membentuk blo(king antibody. -eduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat, berlangsung lama dan hasil pengobatan lain belum memuaskan. .etralisasi tidak membentuk blo(king antibody dan untuk alergi ingestan. K%"P&IKASI Komplikasi rinitis alergi- yaitu * Dolip hidung. Rinitis alergi dapat menyebabkan atau menimbulkan kekambuhan polip hidung. "titis media. Rinitis alergi dapat menyebabkan otitis media yang sering residif dan terutama kita temukan pada pasien anak-anak. ,inusitis paranasal. "titis media dan sinusitis paranasal bukanlah akibat langsung dari rinitis alergi melainkan adanya sumbatan pada hidung sehingga menghambat drainase.

Anda mungkin juga menyukai