Anda di halaman 1dari 6

NAMA NIM

: LAILA FITROTUZ ZAHROH : 112100143

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI TUGAS KEWIRAUSAHAAN SISTEM PEMASARAN KLINIK GIGI DENGAN 9 ELEMEN PEMASARAN Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Sistem pemasaran klinik gigi pribadi degan 9 elemen pemasaran: Strategy (mind share) 1. Segmentasi Segmentasi merupakan suatu pemetaan atau pengelompokan pasar. Dalam suatu klinik pengelompokan pasar atau pasien dapat dilihat berdasarakan demografi, seperti jenis kelamin, usia, latar belakang pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan lain-lain. Berdasarkan segmentasi tersebut maka kita dapat mengelompokan pasien dengan mudah. Saya selaku dokter gigi yang akan membuka klinik gigi di Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, perlu memahami dan mengelompokan pasien berdasarkan demografinya. Sebagai contoh berdasarkan latar belakang pekerjaan pasien, kita dapat mengelompokkan apakah pasien tersebut dalam keadaan ekonomi yang tinggi atau menengah. Hal ini berkaitan dengan jenis obat dan perawatan yang akan kita lakukan berdasarkan kemampuan pasien tersebut dan tetap memperhatiakn kualitas dan keberhasilan perawatan. 2. Targeting Setelah menetukan segmen pasar yang akan dituju selanjutnya kita menentukan target pasar yang disebut dengan targeting. Targeting merupakan Fitting Strategy, yaitu cara menempatkan dengan tepat sebuah produk dan servis dalam segemen target market

yang sudah dipilih sebelumnya. Sebagai seorang dokter gigi saya akan menargetkan calon pasien dari anggota keluarga, kerabat, dan masyarakat disekitar klinik. Dalam mencapai target tersebut saya selaku dokter gigi harus memperhatikan kemampuan diri dalam menangani pasien. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya memilih segmen pasien yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dokter. Dengan begitu, saya akan lebih fokus dalam menangani pasien. Dalam membahas soal targeting ini tidak berarti kita dapat menolak pasien yang datang apabila tidak sesuai dengan target yang kita tentukan. Pasien harus tetap dilayani. Mereka berhak untuk mendapatkan layanan kesehtan dari kita. Apabila kemampuan saya sebagai dokter gigi tidak berkompeten dengan penyakit yang di derita oleh pasien, maka saya akan merujuk pasien terebut kepada dokter spesialis tertentu, hal ini termasuk dalam suatu pelayanan jasa kepada pasien. 3. Positioning Setelah menentukan segmen dan target pemasaran, langkah selanjutnya adlah positioning. Positioning adalah image atau citra yang terbentuk dibenak seorang konsumen dari sebuah nama perusahaan atau produk. Sementara itu Fanggidae, 2006, menyatakan positioning adalah suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents), keuntungan (advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat dengan suatu produk. Dengan kata lain sebagai usaha menempatkan sesuatu dalam pikiran orang dengan terlebih dahulu memberikan informasi tentang segala sesuatu seperti fasilitas, program yang diberikan, dosen yang dimiliki dengan cara penyuguhan kualitas pelayanan dan bagaimana

mempresentasikannya Sebagai dokter gigi, saya akan memposisikan diri sebagai dokter gigi yang ramah dan komunikatif terhadap pasien, yang diharapkan mampu menghilagkan ketegangan pada pasien yang datang ke klinik gigi. Selain itu dengan mengandalkan kemampuan yang saya miliki dalam melakukan perawatan gigi dengan rasa sakit yang sangat minimal, dan saya ingin mencitrakan diri bahwa dengan perawatan dan obat yang saya berikan dapat menyembuhkan dan mengatasi permasalahan gigi pasien dengan cepat. Berdasarkan kemmpuan saya itu diharapkan mampu memberikan kesan atau image

positif dalam benak pasien bahwa saya adalah dokter gigi yang mempunyai kredibelitas yang baik dalam hal pelayanan dan perawatan gigi. Tactic (market share) 4. Differensiasi Differensiasi ini pada dasarnya adalah penerjemahan dari positioning. Setelah kita menentukan positioning, tentu kita harus melakukan sesuatu agar positioning ini bisa dengan mudah dan cepat dikenali oleh pasien. Ada dua macam differensiasi yaitu: a. Differensiasi berdasarkan content Defferensiasi ini menunjukkan kelebihan yang saya miliki sebagai dokter gigi berbeda dengan kemampuan dokter gigi lain. Kelebihan ini dapat dalam bentuk pelayanan yang baik dengan menggunakan peralatan dan teknologi, serta bahanbahan kedokteran gigi yang up to date dan modern. b. Differensiasi berdasarkan context (kemasan) Differensiasi ini berarti melakukan diferensiasi dalam cara melayani pasien. Contohnya dalam klinik saya, akan saya berlakukan sistem nomor antrian yang sebelumnya dapat diperoleh dari tempat pendaftaran yang telah disediakan. Selain dari tempat pendaftaran nomor antrian dapat dipesan by phone dengan jam tertentu. Untuk kenyamanan pasien saya akan menghias ruang praktik dengan suasana yang tenang sehingga membuat pasien nyaman. Saya juga kan menyediakan kids corner untuk anak-anak agar tidak bosan saat mengantri. 5. Marketing Mix Marketing Mix adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P yaitu, Product, Price, Place dan Promotion. Sebagai dokter gigi product yang dapat saya berikan adalah berupa jasa seperti konsultasi gigi dan perawatan gigi, sedangkan price adalah biaya untuk jasa konsultasi dan perawatan gigi tadi. Dalam praktek saya price ini saya tentukan berdasarkan jenis perawatan yang dikerjakan dan juga berdasarkan kemampuan ekonomi pasien. Kemudian place adalah tempat praktik. Tempat praktik yang akan saya jadikan klinik adalah disebuah kecamatan yang akses menuju ketempat klinik sangat mudah dijangkau oleh pasien dengan menggunkan kendaraan umum atau kendaraan pribadi, sehingga memudahkan pasien berkunjung atau sekedar menghubungi saya. Satu hal

terpenting dalam marketing mix adalah promotion, promosi ini dapat dilakukan dengan pemasangan papan nama yang jelas dan mudah dibaca. Selain itu promosi yang akan saya lakukan adalah dengan pelayan yang baik kepada pasien, karena pasien pasti akan bercerita kepada orang lain tentang pelayanan yang kita berikan. Apabila pelayanan kita baik maka akan menguntungkan tapi sebaliknya apabila pelayanan buruk maka akan merugikan. 6. Selling (penjualan) Selling atau penjualan merupakan bagian dari pemasaran, sedangkan pemasaran secara keseluruhan mencakup 9 hal, yaitu: Segmentasi, Targeting, Positioning, Diferensiasi, Marketing-Mix, Selling, Brand, Servis, dan Proses. Jadi, penjualan atau selling itu hanyalah salah satu elemen dari 9 elemen pemasaran. Selling sendiri bukan berarti sekedar berjualan semata. Selling disini bermakana membangun relasi dengan orang lain. Sebagai dokter gigi relasi yang dapat saya lakukan adalah relasi secra profesional dengan teman sejawat, seperti membangun relasi dengan dokter lain, dengan pihak farmasi, perawat, dan yang terutama dengan pasien. Relasi yang baik dengan pasien dapat mempertahankan pasien lama bahkan dapat memperoleh pasien baru. Membangun relasi yang baik dengan pasien dapat dilakukan dengan cara, mengenali pasien lebih dalam dengan menanyakan nama, alamat, nomor telepon, tanggal lahir, serta catatan medis yang pernah dilakukan. Selain itu sebagai seorang dokter gigi, saya akan membangun relasi dengan cara memberi perhatian kepada pasien. Perhatian disini tidak terpaku pada masalah penyakit yang dialami pasien, tetapi lebih kepada sikap menghargai pasien dengan memberi senyuman, jabatan tangan dengan pasien, memberi pujian dan reward kepada pasien anak yang bersikap kooperatif. Value 7. Brand (merek) Dalam konteks ini Brand bukan hanya sekedar logo atau merek dagang suatu perusahaan atau produk tertentu. Dalam konteks personal brand disini bermakna nama saya sebagai dokter gigi. Nama disini bukan hanya sekedar nama atau tulisan, tetapi lebih kepada attitude kita dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, membangun personal brand tidak bisa dilakukan hanya membagi kartu nama saja.

Sebagai dokter gigi yang baru untuk membangun personal brand pada masyarakat. Saya akan melakukan kerjasama dengan dokter atau tenaga medis yang sudah mempunyai personal branfd dikalangan masyarakat luas, sehingga nama saya dapat dikenal dan dapat tercapai target pasar yang saya inginkan. Kegiatan semacam ini disebut dengan co branding. Disamping co branding untuk membangun personal brand saya juga akan memberikan mutu pelayanan dan terus meningkatkan kompetensi saya selaku dokter gigi, sehingga personal brand yang saya bangun semakin kuat di kalangan masyarakat. 8. Service (jasa) Service disini bukan hanya sekedar bersikap ramah dan sopan, bukan hanya melayani pasien pada saat datang berobat saja. Service disini berarti solusi total. Sebagai dokter gigi saya akan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi pasien secara keseluruhan. Bukan hanya masalah penyakitnya tetapi juga kenyamanan pada saat berobat, kondisinya setelah berobat, cara pembiayaannya, dan sebagainya. Sebagai dokter gigi saya harus mampu menempatkan diri pada posisi pasien, yang disebut dengan empati. Sebagai dokter gigi saya akan terus meningkatkan kualitas pelayanan dengan cara meng-up date ilmu dan teknologi yang terus berkembang. Selian itu dalam memberikan service kepada pasien saya akan selalu bersikap ramah dan sopan, agar pasien merasa nyaman dan dihargai. Disamping pengetahuan medis yang terus saya up date, dalam memberikan service kepada pasien, saya akan tetap memperhatikan tempat praktek agar tetap bersih dan wangi sehingga pasien merasa nyaman. Dalam melayani pasien perawat yang akan membantu saya harus bersikap baik dan sopan sehingga pasien merasa puas dengan layanan yang kita berikan. 9. Proses Bicara soal proses, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu: kualitas (quality), biaya (cost), dan pemberian layanan kepada pasien (delivery), atau lebih dikenal dengan singkatan QCD. Sebagai dokter gigi saya harus meningkatakan kualitas (quality) dalam melayani pasien. Kualitas ini mencakup kualitas saat memberikan konsultasi, pada saat memberikan terapi pengobatan dan juga kualitas pelayanan yang diberikan kepada

pasien. Selain peningkatan kualitas, yang harus saya perhatiakn adalah biaya yang efisien serta pelayanan yang tepat waktu. Biaya (cost) yang efisien disini berdasarkan dengan jenis perawatan dan kemampuan pasien, saya akan memberikan perawatan yang maksimal dengan biaya yang rendah untuk pasien dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah. Biaya yang rendah ini tidak berarti bahwa obat atau perawatan yang saya berikan itu tidak baik, di sini saya tetap menggunakan obat dengan kandungan yang sama tetapi dengan harga yang sedikit lebih murah. Disamping biaya yang efisien pelayanan yang tepat waktu akan saya terapkan dalam klinik saya. Kemudian, dalam proses mengobati dan melayani pasien (delivery) saya akan bersikap jujur kepada pasien. Apabila pasien tidak memerlukan perawatan tersebut maka saya akan mengatakan untuk tidak melakukan perawatan tersebut. Dan apabila memang perlu untuk dilakukan perawatan maka saya akan mengatakan bahwa perawatan itu penting untuk dilakukan, dengan menyampaikan alasan mengapa harus dirawat. Kemudian setelah itu semua keputusan tetap saya serahkan kepada pasien.

Anda mungkin juga menyukai