Anda di halaman 1dari 16

Kabupaten Gresik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Kabupaten Gresik

Lambang Kabupaten Gresik Moto: Satya Bina Kertaraharja (Teguh Membangun Kesejahteraan)

Peta lokasi Kabupaten Gresik Koordinat: 112xx-113xx BT dan 07xx-08xx LS

Provinsi Dasar hukum Tanggal Ibu kota Pemerintahan - Bupati - DAU Luas Populasi - Total - Kepadatan Demografi - Suku bangsa - Bahasa - Kode area telepon

Jawa Timur Kota Gresik

Dr. Ir. Sambari Halim R. M. Si Rp. 804.903.511.000.-(2013)[1] 1.191,25 km2

1.270.351 jiwa (2012) 1.066,4 jiwa/km2

Jawa Indonesia, Jawa 031

Pembagian administratif - Kecamatan - Kelurahan - Flora resmi - Fauna resmi - Situs web 18 kecamatan 330/26 ???? Rusa Bawean Gresik Online

Kabupaten Gresik adalah sebuah kabupaten memiliki luas 1.191,25km di Jawa Timur, Indonesia. memiliki

Batas Wilayah[sunting]
Utara: Laut Jawa Selatan: Kota Surabaya Kabupaten Sidoarjo Kabupaten Mojokerto Timur: Selat Madura Barat: Kabupaten Lamongan Wilayah Kabupaten Gresik juga mencakup Pulau Bawean, yang berada 150 km lepas pantai Laut Jawa. Ibu kota Kabupaten Gresik berada 20 km sebelah utara Kota Surabaya.

Etimologi[sunting]
Thomas Stamford Raffles dalam bukunya The History of Java mengungkapkan bahwa nama Gresik berasal dari kata giri gisik, yang berarti "gunung di tepi pantai", merujuk pada topografi kota yang berada di pinggir pantai.

Sejarah[sunting]

Prasasti di Gresik Menurut catatan dari Tiongkok, Gresik didirikan di abad ke-14 oleh seorang Tionghoa[2]

Sejak abad ke-11, Gresik menjadi pusat perdagangan dan kota bandar yang dikunjungi oleh banyak bangsa seperti, Cina, Arab, Champa, dan Gujarat. Gresik juga sebagai pintu masuk Islam pertama di Jawa, yang antara lain ditandai dengan adanya makam-makam Islam kuno dari Syekh Maulana Malik Ibrahim dan Fatimah binti Maimun[3]. Gresik sudah menjadi salah satu pelabuhan utama dan kota dagang yang cukup penting sejak abad ke-14, serta menjadi tempat persinggahan kapal-kapal dari Maluku menuju Sumatera dan daratan Asia (termasuk India dan Persia). Hal ini berlanjut hingga era VOC. Tahun 1411 penguasa Gresik, seorang kelahiran Guangzhou, mengirim utusan ke kaisar Tiongkok. Di abad ke-15, Gresik menjadi pelabuhan dagang internasional yang besar. Dalam Suma Oriental-nya, Tom Pires menyebutnya sebagai "permata pulau Jawa di antara pelabuhan dagang". Pada era VOC, Afdeeling Gresik terdiri dari Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, dan Kabupaten Sedayu. Kota Gresik sendiri berada pada jalur utama jalan pos Daendels. Perkembangan Surabaya yang cukup pesat memaksa dihapuskannya Kabupaten Gresik dan bergabung dengan Kabupaten Surabaya pada tahun 1934. Pada awal Kemerdekaan Indonesia, Gresik hanyalah sebuah kawedanan di bawah Kabupaten Surabaya. Didirikannya Pabrik Semen Gresik pada tahun 1953 merupakan titik awal industrialisasi di Gresik. Pada tahun 1974, status Kabupaten Surabaya dihapus dan sebagai penggantinya adalah Kabupaten Gresik, dengan bupati pertama H. Soeflan. Kawasan permukiman pun semakin melebar, dan bahkan pusat pemerintahan dipindahkan ke Kawasan Bunder.

Perekonomian[sunting]
Gresik dikenal sebagai salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Beberapa industri di Gresik antara lain Semen Gresik, Petrokimia Gresik, Nippon Paint, BHS-Tex, Industri perkayuan/ Plywood dan Maspion. Gresik juga merupakan penghasil perikanan yang cukup signifikan, baik perikanan laut, tambak, maupun perikanan darat. Gresik juga terdapat sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap berkapasitas 2.200 MW. Antara Gresik dan Surabaya dihubungkan oleh sebuah Jalan Tol Surabaya-Manyar, yang terhubung dengan Jalan Tol Surabaya-Gempol. Selain itu perekonomian masyarakat Gresik banyak ditopang dari sektor wiraswasta. Salah satunya yaitu Industri Songkok, Pengrajin Tas, Pengrajin Perhiasan Emas & Perak, Industri Garment (konveksi). Di utara kota Gresik juga tepatnya di kota Sedayu merupakan penghasil sarang burung walet terbesar di indonesia

Fauna Identitas (Maskot)[sunting]


Fauna Identitas Kabupaten Gresik adalah Rusa Bawean yaitu Rusa yang berasal dari Pulau Bawean Kabupaten Gresik. Rusa Bawean selain menjadi fauna identitas/ maskot Kabupaten Gresik, tetapi juga hewan kebanggaan warga Gresik.

Rupa-rupa[sunting]

Makanan khas Gresik adalah nasi krawu, sego rumo, otak-otak bandeng, bonggolan, pudak, jubung, ayas, ubus, gajih pinggir, dan bontosan giri yang hanya ada di daerah sekitar makam Sunan Giri. Minuman khas Gresik adalah Es Siwalan, Legen panceng, temu lawak, wedang pokak dan kopi yang tersedia di warung kopi yang banyak tersebar hampir disetiap sudut-sudut gang [Warung Cangkru'an]. Di daerah Gresik juga ada tim Sepakbola yang bernama Persegres Gresik United yang bermarkas di Stadion Petrokimia Gresik.

Pariwisata[sunting]
Sejumlah pariwisata andalan di Gresik adalah Makam Maulana Malik Ibrahim (di Gapuro), Makam Sunan Giri (di desa Giri), Makam Sunan Prapen (Cucu Sunan Giri) di desa Klangonan, Makam Fatimah binti Maimun, Makam Kanjeng Sepuh dan Petilasan sunan kalijaga di Kawasan Gunung Surowiti kecamatan Panceng di Kabupaten Gresik; yang kesemuanya telah ditetapkan sebagai cagar budaya dan ilmu pengetahuan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pulau Bawean merupakan tujuan wisata bahari, yang terdapat suaka alam dan suaka margasatwa, wisata pantai "pasir putih" yang berada di desa dalegan kecamatan Panceng yang menyuguhkan suasana hiburan pemandangan laut, bermain dan mandi di pantai yang aman dan nyaman. Muara Bengawan Solo (sungai terpanjang di P. Jawa) merupakan kawasan yang tidak kalah menariknya untuk dikunjungi. Selain itu ada tradisi yang telah cukup lama hingga sekarang masih terus berlangsung yakni tradisi rebo wekasan, Haul Bungah, Nyadran di desa Abar-abir, malem selawe, dan pasar bandeng.[4]

Referensi[sunting]
1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses 2013-02-15. 2. ^ M. C. Ricklefs, A History of Modern Indonesia since c. 1200, Palgrave MacMillan, New York, 2008 (terbitan ke-4), ISBN 978-0-230-54686-8, p. 41 3. ^ Buku Potensi Pariwisata dan Produk Unggulan Jawa Timur.2009 4. ^ Kota Gresik: Sebuah Perspektif Sejarah dan Hari Jadi. Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Gresik. 1991.

Kabupaten Gresik, Jawa Timur


Balongpanggang Benjeng Bungah Cerme Driyorejo Duduk Kecamatan Sampeyan Dukun Gresik Kebomas Kedamean Manyar Menganti Panceng Sangkapura Sidayu Tambak Ujung Pangkah Wringinanom

Kabupaten Gresik, merupakan kabupaten yang telah banyak menanamkan catatan sejarah dalam perkembangan bangsa Indonesia. Sejarah pertama dimulai dari peran Gresik dalam perdagangan mula-mula di abad ke 11, dan juga menjadi pintu gerbang masuknya agama Islam di tanah Jawa, dengan tokoh utamanya Syekh Maulana Malik Ibrahim dan Fatimah binti Maimun. Dalam sejarahnya, sejak abad 11 Gresik sudah menjadi pusat perdagangan dan kota bandar yang banyak disinggahi oleh bangsa Arab, Cina, Campa dan Gujarat, dan menjadi pelabuhan utama dan kota dagang yang sangat diperhitungkan di abad ke 14. Kabupaten Gresik berbatasan langsung dengan Laut Jawa di utara; Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto di selatan; Selat Madura di timur dan Kabupaten Lamongan di barat. Kabupaten dengan luas 1.191,25km2 ini terletak sekitar 20 Km arah utara kota Surabaya. Sesuai dengan topografi keadalam alamnya, nama Gresik merupakan nama yang diambil dari kata Giri Gisik, yang berarti "Gunung Di Tepi Panti". Hal ini didasari dari fakta yang termuat di The History of Java dari Thomas Stamford Raffles. Saat ini, Gresik merupakan kabupaten dan kota yang banyak memperikan kontribusi karena di sini terdapat banyak kawasan industri besar seperti, PT Semen Gresik, Petrokimia Gresik, Nippon Paint, BHS-Tex, Maspion dan banyak lagi perusahaan yang sudah sangat terkenal di pasar. Selain menjadi kota industri, Gresik pun terkenal dengan beberapa obyek wisatanya, seperti pariwisata pulau dan terutama dari segi pariwisata ziarahnya. Seperti diketahui bahwa Gresik berdiri di pesisir pantai. Pada jaman dahulu Gresik merupakan tempat persinggahan para pedagang arab yang datang ke Nusantara. Dari hal ini pula awal mula penjyebaran agama Islam dimulai. Gresik disebut juga sebagai kota santri, karena penduduknya mayoritas Islam dan banyak berdiri pondok pesantren. Selain itu di Gresik terdapat 5 Wali dari 9 Wali Songo yang dimakamkan di kota Gresik.

Makam Panjang

Makam Panjang, merupakan satu komplek pemakaman bersejarah yang terletak di desa Leran, kecamatan Manyar, sekitar 8 Km sebelah barat kota Gresik. Makam Panjang terdiri dari makam-makam, bangunan dengan tembok di sekelilingnya. Design dari komplek makam panjang ini tersusun ke arah belakang, dimana bagian paling belakang merupakan bagian paling sakral. Bangunan induk dari makam ini merupakan cungkup yang terbuat dari batu putih. Bangunan induk ini juga makam utama dari tokoh terpenting di komplek makam tersebut yaitu, Siti Fatimah binti Maimun.

Makam Siti Zaenab


Siti Zainab atau Dewi Wardah, merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam mulamula yang ada di Gresik. Selain itu, Siti Zainab merupakan istri kedua dari Sunan Giri. Saat menyebarkan agama Islam, beliau memusatkan daerah penyebarannya hanya di desa Sudi Monggo, yang kemudian terkenal dengan desa Diponggo. Makam Siti Zainab ini banyak dikunjungi sebagai wisata religi yang terletak di desa Diponggo, kecamatan Tambak Bawean. Di desa ini Waliyah (Wali Wanita) Siti Zainab membangun sebuah masjid untuk berdakwah pada waktu itu. Waliyah Siti Zainab meninggal dan dimakamkan di belakang masjid yang beliau dirikan. Selain meninggalkan bangunan masjid Waliyah Siti Zainab juga meninggalkan benda-benda bersejarah lain miliknya, seperti kendi, tombak, cawan besar dari besi, piring keramik, entong, batok kelapa besar, dan beberapa lagi lainnya. Peninggalan-peninggalan sejarah tersebut masih tersimpan rapi di sebuah ruangan belakang makam.

Makam Kanjeng Tumenggung Pusponegoro

KT. Pusponegoro adalah Bupati Gresik yang pertama, sekitar 1617, dan merupakan sosok penguasa yang sangat besar peranannya terhadap pengembangan Islam di Gresik. Saat ini, makam beliau menjadi salah satu makam sakral yang banyak dikunjungi sebagai obyek wisata ziarah. Banyak pengunjung yang datang ke tempat ini untuk berdoa dan bermunajad. Makam Pusponegoro, begitu orang mengenalnya, terletak di desa Gapuro Sukolilo, dan dibuat layaknya komplek pemakaman untuk leluhur Pusponegoro sendiri. Makam ini bebentuk layaknya bangunan kuno dengan batu putih dan bentuk nisan pada makam berbentuk dasar kurawal. Pada komplek pemakaman ini terdapat dua pintu masuk, yaitu Padu rekso timur dan padu rekso II atau tabir timur. Selain makam Pusponegoro terdapat juga makam Kyai Tumenggung Djojodiredjo dan Kyai Tumenggung Soeronegoro.

Makam Fatimah Binti Maimun

Fatimah binti Maimun atau dikenal dengan Putri Retno Suwari, adalah putri dari Mahmud Syah Alam dari Kamboja yang dengan rela mengorbankan dirinya sebagai wanita persembahan untuk mengislamkan Raja Majapahit yang waktu itu beragama Hindu. Makam Fatimah binti Maimun sekarang juga menjadi salah satu obyek wisata ziarah di Gresik dan menjadi makam Islam tertua di Indonesia, dan bahkan se Asia Tenggara. Makam ini terletak di desa Leran, kecamatan Manyar, sekitar 5 Km kearah jalur Pantura. Model makam Fatimah binti Maimun ini sangat unik, dengan bentuk cungkup menyerupai candi dan dinding atapnya terbuat dari batu putih kuno. Bentuk cungkup pada makam tersebut terlihat seperti candi karena dibuat atas permintaan Raja Majapahit.

Makam Nyai Ageng Pinatih

Nyai Ageng Pinatih, merupakan tokoh wanita yang juga tak kalah penting dalam hal penyebaran agama Islam di Gresik. Nyai Ageng Pinatih merupakan ibu angkat dari Raden Paku atau Sunan Giri. Selain itu, Nyai Ageng Pinatih juga merupakan kakak dari Raden Rachmat atau Sunan Ampel. Sebagai tokoh panutan dalam hal penyebaran agama Islam, Nyai Ageng Pinatih memiliki Rojo Pandito Wunut. Beliau meninggal pada tahun 1317 atau 1449 M.

Pada era kerajaan Majapahit, Wanita ini merupakan seorang saudagar kaya dan dihormati oleh raja dan diangkat sebagai Syah Bandar Gresik. Makam Nyai Ageng Pinatih terletak di desa bedilan, kelurahan Kebungson, sekitar 300 m arah utara alun-alun kota Gresik.

Makam Raden Santri

Raden Santri atau Sunan Gresik adalah salah satu penyebar agama Islam yang juga merupakan Kakak dari Raden rachmat atau Sunan Ampel dan sepupu dari Maulana Malik Ibrahim. Raden Santri juga dikenal dengan Sayid Murtadho adalah anak dari Ibrahim Asmorogondy yang datang ke tanah jawa untuk menyebarkan Islam. Sebagai penghormatan atas jasajasanya dan sebagai tokoh panutan, Beliau di beri gelar Rojo Pandito Wunut. Gelar ini merupakan anugrah rahasia yang diberikan oleh raja Majapahit untuk penguasa yang beragama Islam. Raden Santri wafat pada tahun 1317 saka / 1449 M. Makam Raden Santri juga termasuk salah satu makam yang banyak dikunjungi sebagai wisata ziarah dan terletak di desa Bedilan, di jalan yang sama dengan namanya.

Makam Sunan Prapen

Sunan Prapen, selain beliau seorang Sunan yang ikut menyebarkan agama Islam di Gresik, beliau juga dikenal sebagai Mpu atau seorang pembuat keris. Karya di bidang pembuatan kerisnya yang terkenal adalah keris Angun-angun. Sunan Prapen merupakan penerus keempat dari Sunan Giri dari tahun 1548-1605, yang juga merupakan seorang pujangga besar di masanya. Beliaulah yang menggubah kitab Asrar dan kemudian digunakan sebagai dasar menyusun Jongko Joyoboyo. Sebagai tokoh yang berpengaruh, Sunan Prapen disebut-sebut sebagai paus Islam dari VOC, karena beliau selalu memberikan berkah kepada raja-raja yang baru dinobatkan, yaitu raja Demak dan Pajang. Sunan Prapen juga memiliki pengaruh yang besar sampai ke Kalimantan, Sulawesi dan Lombok. Sunan Prapen meninggal pada tahn 1605 M, dan makamnya terletak di desa Klangoan, kecamatan Kebonmas, yaitu sekitar 400 m di sebelah barat makam Sunan Giri. Makam tersebut juga masih dalam satu kawasan dengan Panembahan Kawis Guwo, yang merupakan Putra Sunan Prapen; dan Panembahan Agung, yaitu cucu Sunan Prapen. Makam Sunan Prapen banyak dikunjungi oleh peziarah yang ingin memanjatkan doa dan berzikir

Makam Sunan Giri

Sunan Giri, adalah seorang wali dari Wali Songo dan merupakan orang yang berpengaruh pendiri kerajaan Giri Kedaton di Gresik. Sunan Giri lahir di Blambangan pada tahun 1442, dan banyak dikenal dengan beberapa julukan seperti, Raden paku, Prabu Satmoto, Sultan Abdul Faqih, Raden Ainul Yaqin dan Joko Samudra. Sunan Giri memerintah Giri Kedaton dari tahun 1487 - 1506 M, dan memiliki pengaruh yang kuat dari wali lainnya. Sunan Giri meninggal pada tahun 1428 saka atau 1506 M. Makamnya terletak di desa Giri, Kebonmas, Gresik, di atas bukit di dalam cungkup berbentuk unik.

Makam Maulana Malik Ibrahim

Maulana Malik Ibrahir berasal dari negeri Campa, Kamboja dan lahir dari garis keturunan penyebar agama Islam, dan juga tokoh penting bagi perkembangan agama Islam di Nusantara. Pada abad ke 13 atau 801 H, atas perintah ayahnya Maulana Malik Ibrahim ditugaskan untuk dakwah menuju Asia Tenggara. Dengan misi menyebarkan agama dan membawa barang-barang dagangan sebagai perkenalan, beliau akhirnya sampai di pelabuhan Gresik, yang merupakan pelabuhan terbesar se Asia Tenggara waktu itu dan juga salah satu Bandar Kerajaan Majapahit.

Setelah sampai di Gresik, Maulana Malik Ibrahim berdakwah di desa Leran, sekitar tahun 1392 M. Lalu, Syeh Maulana Malik Ibrahim wafat tahun 1419. Makamnya kini terdapat di desa Gapura, Gresik. Di makamnya tertulis sebuah inskripsi dalam bahasa Arab, yang berbunyi: "Ini adalah makam almarhum seorang yang dapat diharapkan mendapat pengampunan Allah dan yang mengharapkan kepada rahmat Tuhannya Yang Maha Luhur, guru para pangeran dan sebagai tongkat sekalian para Sultan dan Wazir, siraman bagi kaum fakir dan miskin. Yang berbahagia dan syahid penguasa dan urusan agama: Malik Ibrahim yang terkenal dengan kebaikannya. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan ridha-Nya dan semoga menempatkannya di surga. Ia wafat pada hari Senin 12 Rabi'ul Awwal 822 Hijriah."

Gresik Birds Preservation


Birds Preservation in Gresik is located about 40 km away from the capital of the regency. Located in Pangkah Kulon village. The road condition is fairly good. The attraction is managed by village society of Pangkah Kulon. The visitors can get and enjoy many kinds of birds here. This is usually visited by birds lovers of whole Java Island.

Sumber Air Panas Kebundaya Bawean


Obyek wisata Air Panas terletak di desa Sawah Mulya Kecamatan Sangkapura, tepatnya di Pulau Bawean. Dari kota Gresik ke pulau Bawean bisa diakses dengan menggunakan speed boat, sekitar 8 Km. Saat berada di Bawean, akses ke lokasi sumber air panas cukup mudah, karena lokasinya sangat dekat dengan Alun-Alun Sangkapura. Dilokasi ini terdapat beberapa sumber air panas, pengunjung bisa langsung menikmati sumber air panas alami untuk mencuci muka atau bahkan mandi. Sumber Air Panas ini ramai dikunjungi masyarakat lokal pada pagi dan sore hari. Pelancong dari luar Bawean juga sangat ramai mengunjungi dan menikmati sumber air panas alami ini. Daya tarik Air Panas Kebundaya ini merupakan sumber air panas alam dan berkadar belerang yang berguna untuk terapi kebugaran. Tempat ini telah diberdayakan oleh masyarakat dengan membangun tempat mandi umum dan tempat berendam. Banyak orang dari berbagai

daerah telah meyakini dan membuktikan bahwa mandi air panas di tempat ini dapat menyembuhkan penyakit rheumatik, penyakit kulit dan lain-lain.

Danau Kastoba
Masih di Pulau Bawean, danau Kastoba terletak di desa Peromaan, Kecamatan tambak. Untuk menuju lokasi danau, harus melalui jalan setapak dengan berjalan kaki kuran glebih sejauh 1 Km, melewati hutan dan naik turun perbukitan. Walaupun melelahkan, tapi di selasela perjalanan itu akan di dapat pengalaman yang menyenangkan dan seru. Suasana Danau Kastoba sungguh memukau, dimana air danau yang bersih dan jernih bisa langsung diminum dan hutan yang hijau juga sangat mendukung suasana tenang di sekitar danau. Berwisata ke Danau Kastoba sangat cocok bagi mereka yang sedang melakukan pendekatan dengan seserang terkasih, karena danau ini memiliki romantisme yang eksotis.

Pulau Noko
Pulau Noko merupakan pulau yang erletak di tengah laut dan hanya merupakan daratan berpasir putih yang membentang sepanjang 600m2 dengan lebar 25 m. Pulau tak berpenghuni ini dikelilingi aneka bunga karang dengan pesona taman laut yang elok. Pulau ini masuk dalam teritori wilayah Gresik, tepatnya masuk dalam kawasan pulau Bawean. Di dekat pulau Noko, terdapat satu pulau lagi yaitu pulau Gili. Pengunjung yang menetap di pulau Gili, bisa hanya dengan jalan kaki untuk sampai ke pulau Noko, itupun bila air laut sedang surut.

Pelabuhan Gresik

Sebagai daerah industri yang memiliki beberapa segmen di setiap wilayah, Gresik memfokuskan pelabuhannya dalam 3 kategori yang sesuai dengan rute kegiatan dari masing-masing kepentingan. Pelabuhan Utama Gresik, adalah pelabuhan yang utama untuk arus barang dan penumpang, baik yang masuk ataupun yang keluar. Kedua, Pelabuhan Nelayan Gresik, merupakan pelabuhan utama khusus bagi nelayan yang akan pergi melaut. Sedangkan, Pelabuhan Gresik merupakan pelabuhan yang hanya khusus digunakan untuk kepentingan industri tertentu seperti Petrokimia, Plywood dan Semen. Menengok dari sejarahnya, Pelabuhan Gresik terbentuk sekitar abad ke 16 dimana saat itu kehadiran pelabuhan Gresik menggeser pelabuhan Tuban yang lebih dulu ada. Walaupun sempat terdapat kemunduran, namun sampai awal abad ke-17 pelabuhan Gresik berperan sebagai pelabuhan besar dan utama diantara pelabuhan-pelabuhan lain disekitarnya. Terbukti dengan adanya aktifitas produksi kapal yang bermuatan 10 sampai 100 ton dan digunakan untuk berlayar ke Maluku dan sekitarnya. Selain itu juga disediakan fasilitas untuk kapal dari luar yang membutuhkan perbaikan. Pelayaran menuju pulau rempah-rempah (Maluku) masih menjadi prioritas utama saat itu.

Goa Lowo
Goa Lowo atau Goa Kelelawar, terletak di antara penambangan Semen Gresik, sekitar 20 Km dari pusat kota. Sesuai dengan namanya, Goa Lowo ini merupakan Goa tempat tinggal ribuan kelelawar pada siang hari. Terletak tepat di desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Goa Lowo ini banyak dikunjungi oleh mereka yang suka akan tantangan dan keindahan

alam. Akses menuju ke goa ini terbilang masih alami dan menantang, dimana jalan masih terbentuk secara alami dan melewati tanjakan dan turunan. Saat sampai ke dalam goa, akan lebih mencengangkan lagi, karena suasan yang eksotis dan indah.

SEJARAH
Gresik sudah dikenal sejak abad ke-11 ketika tumbuh menjadi pusat perdagangan tidak saja antar pulau, tetapi sudah meluas keberbagai negara.Sebagai kota Bandar,gresik banyak dikunjungi pedagang Cina, Arab, Gujarat, Kalkuta, Siam, Bengali, Campa dan lain-lain. Gresik mulai tampil menonjol dalam peraturan sejarah sejak berkembangnya agama islam di tanah jawa. Pembawa dan penyebar agama islam tersebut tidak lain adalah Syech Maulana Malik Ibrahim yang bersama-sama Fatimah Binti Maimun masuk ke Gresik pada awal abad ke-11. Sejak lahir dan berkembangnya kota Gresik selain berawal dari masuknya agama islam yang kemudian menyebar ke seluruh pulau jawa,tidak terlepas dari nama Nyai Ageng Pinatih, dari janda kaya raya yang juga seorang syahbandar, inilah nantinya akan kita temukan nama seseorang yang kemudian menjadi tonggak sejarah berdirinya kota gresik. Dia adalah seorang bayi asal Blambangan (Kanbupaten Banyuwangi) yang dibuang ke laut oleh orang tuanya, dan ditemukan oleh para pelaut anak buah Nyai Ageng Pinatih yang kemudian diberi nama Jaka Samudra. Setelah perjaka bergelar raden paku yang kemudian menjadi penguasa pemerintah yang berpusat di Giri Kedato,dari tempat inilah beliau kemudian dikenal dengan panggilan Sunan Giri. Kalau Syeh Maulana Malik Ibrahim pada jamannya dianggap sebagai para penguasa, tiang para raja dan menteri, maka sunan giri disamping kedudukannya sebagai seorang sunan atau wali (Penyebar Agama Islam) juga dianggap sebagai Sultan / Prabu (Penguasa Pemerintahan) Sunan Giri dikelanal menjadi salah satu tokoh wali songo ini,juga dikenal dengan prabu Satmoto atau Sultan Ainul Yaqin.Tahun dimana beliau dinobatkan sebagai pengusaha pemerintahan(1487 M) akhirnya dijadikan sebagai hari lahirnya kota Gresik. Beliau memerintah gresik selama 30 tahun dan dilanjutkan oleh keturunanya sampai kurang lebih 200 tahun Menjabat sebagai bupati yang pertama adalah Kyai Ngabehi Tumenggung Poesponegoro pada tahun 1617 saka, yang jasadnya dimakamkan di komplek makam Poesponegoro di jalan pahlawan gresik, satu komplek dengan makam Syech Maulana Malik Ibrahim. Kota Gresik terkenal sebagai kota wali, hal ini ditandai dengan penggalian sejarah yang berkenaan dengan peranan dan keberadaan para wali yang makamnya di Kabupaten Gresik yaitu, Sunan Giri dan Syekh Maulana Malik Ibrahim. Di samping itu, Kota Gresik juga bisa disebut dengan Kota Santri, karena keberadaan pondok-pondok pesantren dan sekolah yang bernuansa Islami, yaitu Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah hingga Perguruan Tinggi yang cukup banyak di kota ini. Hasil Kerajinan yang bernuansa Islam juga dihasilkan oleh masyarakat Kota Gresik, misalnya kopyah, sarung, mukenah, sorban dan lain-lain.

Semula kabupaten ini bernama Kabupaten Surabaya. Memasuki dilaksanakannya PP Nomer 38 Tahun 1974. Seluruh kegiatan pemerintahan mulai berangsur-angsur dipindahkan ke gresik dan namanya kemudian berganti dengan Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik dengan pusat kegiatan di Kota Gresik. Kabupaten Gresik yang merupakan sub wilayah pengembangan bagian (SWPB) tidak terlepas dari kegiatan sub wilayah pengembangan Gerbang Kertasusila(Gresik, Bangkalan, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan). Termasuk salah satu bagian dari 9 sub wilayah pengembangan jawa timur yang kegiatannya diarahkan pada sektor pertanian, industri, perdagangan, maritime, pendidikan dan industri wisata. Dengan ditetapkannya Gresik sebagai bagian salah satu wilaya pengembangan Grebangkertosusila dan juga sabagai wilayah industri, maka kota gresik menjadi lebih terkenal dan termashur, tidak saja di persada nusantara tetapi juga ke seluruh dunia yang ditandai dengan munculnya industri multi modern yang patut dibanggakan bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai