Anda di halaman 1dari 4

Nama :ADEKKU ORYN SAYANG

NIM

:1 10\ /3 U

Kelas :0 BESAR
MASALAH GIZI MASYARAKAT
Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi balita gizi buruk
dan kurang di Indonesia mencapai 19,6 persen. Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan
data Riskesdas 2010 sebesar 17,9 persen dan Riskesdas 2007 sebesar 18,4%.
kasus gizi buruk ternyata masih ada. Bahkan di Yogyakarta dan Bali, yang mempunyai
angka prevalensi masalah gizi balita terendah (Riskesdas 2007). Prevalensi status gizi balita < -2
SD berdasarkan indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U) di Provinsi Bali sebesar 11.4%,
sedangkan DIY sebesar 10.0%. Bandingkan dengan angka Nasional sebesar 18.4%, dan angka
tertinggi di Provinsi NTT sebesar 33.6%. Tahun 2009, di Bali ditemukan 49 kasus dan di
Yogyakarta 27 kasus.
Terhadap perkembangan anak, dampak jangka pendek gizi buruk terhadap perkembangan
anak menurut Nency & Arifin (2005), diantaranya menjadikan anak apatis, gangguan bicara dan
gangguan perkembangan yang lain. Sedangkan dampak jangka panjang adalah penurunan skor
intelligence quotient (IQ), penurunan perkembangan kognitif, penurunan integrasi sensori,
gangguan pemusatan perhatian, gangguan penurunan rasa percaya diri dan tentu saja merosotnya
prestasi akademik di sekolah. Kurang gizi berpotensi menjadi penyebab kemiskinan melalui
rendahnya kualitas sumber daya manusia dan produktivitas. Tidak heran jika gizi buruk yang
tidak dikelola dengan baik, pada fase akutnya akan mengancam jiwa dan pada jangka panjang
akan menjadi ancaman hilangnya sebuah generasi penerus bangsa
Pengertian yang umum kita gunakan selama ini terkait gizi buruk diantaranya
dikemukakan Gibson (2005), yang mengemukakan bahwa gizi buruk merupakan salah satu
klasifikasi status gizi berdasarkan pengukuran antropometri. Sedangkan pengertian status
gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan asupan zat gizi dengan
kebutuhan. Keseimbangan tersebut dapat dilihat dari variabel-variabel pertumbuhan, yaitu berat
badan, tinggi badan/ panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan dan panjang tungkai.

Menurut perkiraan WHO, sebanyak 54% penyebab kematian bayi dan balita disebabkan
oleh keadaan gizi anak yang buruk. Risiko meninggal dari anak yang bergizi buruk 13 kali lebih
besar dibandingkan anak yang normal (World Bank, 2006). Sementara di Indonesia berdasarkan
data Susenas tahun 2005 balita gizi buruk masih sebesar 8.8%.
Pertanyaan :
1.

Jelaskan pendapat saudara mengapa prevalensi gizi buruk pada NTT melebihi angka gizi
buruk nasional?
Menurut saya terdapat banyak faktor yang mengakibatkan gizi buruk pada NTT melebihi
angka gizi buruk nasional diantaranya:
a. Kurangnya asupan gizi dari makanan. Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah
makanan yang dikonsumsi atau makanan yang dikonsumsi tidak memenuhi unsur
gizi yang dibutuhkan karena alasan sosial dan ekonomi yaitu tingkat kemiskinan
di NTT tinggi
b.

Kemungkinan masyarakat pada NTT terkena penyakit infeksi. Hal ini disebabkan
oleh rusaknya beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-zat
makanan secara baik

c. Ketersediaan bahan pangan yang bergizi dan terjangkau oleh masyarakat NTT
d. Perilaku dan budaya dalam pengolahan pangan dan pengasuhan anak yang kurang
baik dari msayarakat NTT
e.

Pengolahan yang buruk dan perawatan kesehatan yang tidak memadai

2.

Jelaskan kaitan gizi buruk dengan penurunan IQ?

3.

Jelaskan mengapa gizi buruk menjadi penyebab kematian bayi?

4.

Jelaskan gizi buruk merupakan ancaman penerus bangsa?


Sebagai contoh dampak jangka panjang yaitu merosotnya prestasi akademik di sekolah yang
mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia dan produktivitas sehingga
berpotensi menjadi penyebab kemiskinan pada penerus bangsa. Bukan hanya itu keadaan
gizi penerus bangsa akan mempengaruhi tingkat harapan hidup yang merupakan salah satu
unsur pertama dalam penentuan pembangunan bangsa.

5.

Jelaskan gizi buruk menyebabkan gangguan perkembangan bayi?

6.

Jelaskan gizi buruk menyebabkan gangguan pertumbuhan bayi?

7.

prevalensi balita gizi buruk dan kurang di Indonesia mencapai 19,6 persen. Angka tersebut
meningkat dibandingkan dengan data Riskesdas 2010 sebesar 17,9 persen dan Riskesdas
2007 sebesar 18,4% . Apa yang meyebabkan hal demikian menurut saudara?
Hal ini dikarenakan banyaknya keluarga miskin di indonesia yang semakin meningkat,
bukan hanya itu saja ketidaktahuaan orang tua atas pemberian gizi yang baik anak balita dan
juga faktor penyakit bawaan pada anak balita, seperti: jantung, TBC HIV/AIDS, saluran
pernapasan dan diare dimana orang tua kurang tanggap dalam mengenali penyakit ditambah
lagi perawatan kesehatan yang tidak memadai dan biaya yang sangat tinggi

8.

Bagaimana mencegah terjadinya gizi buruk menurut saudara?


Mencegah terjadinya gizi buruk bisa dilakukan dengan
a.Memberikan ASI pada anak. Setelah itu anak mulai dikenalkan dengan makanan
tambahan sebagai pendamping ASI yang sesuai dengan tingkatan umur.
b. Anak diberikan makanan yang bervariasi seimbang antara kandungan protein
lemak, vitamin dan mineral.
c.Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program psoyandu
d. Jika anak dirawat di rumah sakit akibat gizi buruk, bisa ditanyakan petugas pola
dan jenis makanan yang harus diberikan setelah pulang dari rumah sakit
e.Jika anak telah menderita gizi buruk maka segera berikan kalori yang tinggi dalam
bentuk karbohidrat, lemak, dan gula sedangkan untuk proteinnya dapat diberikan
setelah sumber kalori lainnya sudah terlihat mampu meningkatkan energi anak

9.

Menurut saudara faktor penting apa yang harus diperhatika n dalam menangani kasus gizi
buruk?
Faktor penting yang harus diperhatikan dalam menangani kasus gizi buruk :
a. Ketahanan dan keamanan pangan
b. Perilaku gizi
c. Kesehatan badan
d. Sanitasi lingkungan

10. Menurut saudara program apa saja yang untuk menanggulangi gizi buruk?

Program untuk menanggulangi gizi buruk diantaranya :


a. Penemuan aktif dan rujukan terhadap kasus gizi buruk sehingga dapat langsung ditangani
apabila terjadi.
b. Perawatan balita gizi buruk dan pendampingan pasca perawatan
c. Penyuluhan gizi melalui promosi
d. Mengaktifkan posyandu
e. Pemberian suplemen gizi
f. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan keluarga dalam menerapkan keluarga sadar
akan gizi
g. Membuat sistem kewaspaan terhadap pagan serta gizi
Keterangan:

Tiap soal bernilai 10 point

Jawaban langsung dikerjakan pada halaman baru di bawah soal ini. Ganti nama file menjadi
Nama lengkap_Kelas

Jawaban dikumpulkan paling lambat Senin, pukul 12.00 WIB di only.me.vell@gmail.com

Jawaban diterima dalam bentuk .rar tiap kelas (4A, 4B, 4C). Salah seorang dari perwakilan
kelas menjadi koordinator untuk mengumpulkan dan mengirimkan jawaban pada email di
atas.

Jawaban tidak akan dikoreksi jika diterima dalam bentuk jawaban individu (masingmasing mahasiswa langsung mengirimkan ke email diatas)

Anda mungkin juga menyukai