Anda di halaman 1dari 18

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepatitis adalah istilah umum yang berarti radang hati dan dapat disebabkan oleh beberapa mekanisme, termasuk agen infeksius. Virus hepatitis dapat disebabkan oleh berbagai macam virus yang berbeda seperti virus hepatitis A, B, C, D dan E. enyakit kuning adalah ciri karakteristik penyakit hati dan bukan hanya karena virus hepatitis, diagnosis yang benar hanya dapat dilakukan dengan pengu!ian "E#A pada pasien untuk mendeteksi adanya antivirus pada antibodi. "ebagian besar kasus terkait hepatitis karena transfusi disebabkan oleh hepatitis A virus $HAV% atau virus hepatitis B $HBV%, kedua hanya dikenal hepatitis manusia, virus ini dikenal pada tahun &'(). ada *aktu itu, Hepatitis C sudah ada, tapi dikenal dengan sebutan hepatitis non A non B $+A+B%. ada tahun &',' virus hepatitis non A-B diidentifikasi dan dikloning, kemudian dinamai virus hepatitis C $HCV% $.H/, 01&1%. Bentuk hepatitis yang dikenal adalah HAV $ Hepatitis A % dan HBV $Hepatitis B%. kedua istilah ini lebih disukai daripada istilah lama yaitu hepatitis infeksiosa dan hepatitis serum, sebab kedua penyakit ini dapat ditularkan secara parenteral dan non parenteral. Hepatitis virus yang tidak dapat digolongkan sebagai Hepatitis A atau B melalui pemeriksaan serologi disebut sebagai Hepatitis non-A dan non-B $+A+BH% dan saat ini disebut Hepatitis C. "elan!utnya ditemukan bah*a !enis hepatitis ini ada 0 macam, yang pertama dapat ditularkan secara parenteral $ arenterally 2ransmitted% atau disebut 2+A+BH dan yang kedua dapat ditularkan secara enteral $Enterically 2ransmitted% disebut E2-+A+BH.2ata nama terbaru menyebutkan 2-+A+BH sebagai Hepatitis C dan E2-+A+BH sebagai Hepatitis E. Virus delta atau virus Hepatitis D $HDV% merupakan suatu partikel virus yang menyebabkan infeksi hanya bila sebelumnya telah ada infeksi Hepatitis B, HDV dapat timbul sebagai infeksi pada seseorang pemba*a HBV. Hepatitis men!adi masalah kesehatan masyarakat yang penting tidak hanya di 3ndonesia tetapi !uga diseluruh Dunia. enyakit ini menduduki peringkat ketiga

diantara semua penyakit menular yang dapat dilaporkan di Amerika "erikat $hanya diba*ah penyakit kelamin dan cacar air dan merupakan penyakit epidemi di kebanyakan negara-negara. "ekitar 41.111 kasus telah dilaporkan ke Center for Disease Control di Amerika "erikat setiap tahun, tetapi !umlah yang sebenarnya dari penyakit ini diduga beberapa kali lebih banyak. .alaupun mortalitas akibat hepatitis virus ini rendah, tetapi penyakit ini sering dikaitkan dengan angka morbiditas dan kerugian ekonomi yang besar. 1.2 Rumusan Masalah &. Bagaimana etiologi dan patofisiologi manifestasi Hepatitis pada rongga mulut 5 0. Bagaimana diagnosis dan penatalaksanaan manifestasi Hepatitis pada rongga mulut 5 1.3 Tujuan &. 6ntuk mengetahui etiologi dan patofisiologi manifestasi Hepatitis pada rongga mulut. 0. 6ntuk mengetahui diagnosis dan penatalaksanaan manifestasi Hepatitis pada rongga mulut. 1. Man!aat #eferat ini diharapkan dapat men!adi sumber pembela!aran mengenai manifestasi Hepatitis pada rongga mulut.

BAB II

TIN"AUAN PU#TA$A 2.1 He%at&t&s A A. 7eluhan dan 8e!ala eriode inkubasi infeksi virus hepatitis A antara &1-)1 hari $rata-rata 0) hari%, biasanya diikuti dengan demam, kurang nafsu makan, mual, nyeri pada kuadran kanan atas perut, dan dalam *aktu beberapa hari kemudian timbul sakit kuning. 6rin penderita biasanya ber*arna kuning gelap yang ter!adi &-) hari sebelum timbulnya penyakit kuning. 2er!adi pembesaran pada organ hati dan terasa empuk. Banyak orang yang mempunyai bukti serologi infeksi akut hapatitis A tidak menun!ukkan ge!ala atau hanya sedikit sakit, tanpa ikterus $anicteric hepatitis A%. 3nfeksi penyakit tergantung pada usia, lebih sering di!umpai pada anak-anak. "ebagian besar $''9% dari kasus hepatitis A adalah sembuh sendiri $.ilson, 011&%. HAV ditularkan dari orang ke orang melalui mekanisme fekal-oral. HAV diekskresi dalam tin!a, dan dapat bertahan di lingkungan untuk !angka *aktu lama. /rang bisa tertular apabila mengkonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh HAV dari tin!a. 7adang-kadang, HAV !uga diperoleh melalui hubungan seksual $anal-oral% dan transfusi darah $.H/, 01&1%. Hepatitis akut A dapat dibagi men!adi empat fase klinis: inkubasi atau periode preklinik, &1 sampai )1 hari, di mana pasien tetap asimtomatik meskipun ter!adi replikasi aktif virus. fase prodromal atau preicteric, mulai dari beberapa hari sampai lebih dari seminggu, ditandai dengan munculnya ge!ala seperti kehilangan nafsu makan, kelelahan, sakit perut, mual dan muntah, demam, diare, urin gelap dan tin!a yang pucat. fase icteric, di mana penyakit kuning berkembang di tingkat bilirubin total melebihi 01 - ;1 mg<l. asien sering minta bantuan medis pada tahap penyakit mereka. =ase icteric biasanya dimulai dalam *aktu &1 hari ge!ala a*al. Demam biasanya membaik setelah beberapa hari pertama penyakit kuning. Viremia berakhir tak lama setelah mengembangkan hepatitis, meskipun tin!a tetap menular selama & - 0 minggu. 2ingkat kematian rendah $1,09 dari kasus icteric% dan penyakit akhirnya sembuh sendiri. 7adang-kadang, nekrosis hati meluas ter!adi selama 4 pertama - , minggu

pada masa sakit. Dalam hal ini, demam tinggi, ditandai nyeri perut, muntah, penyakit kuning dan pengembangan ensefalopati hati terkait dengan koma dan ke!ang, ini adalah tanda-tanda hepatitis fulminan, menyebabkan kematian pada tahun (1 - '19 dari pasien. Dalam kasus-kasus kematian sangat tinggi berhubungan dengan bertambahnya usia, dan kelangsungan hidup ini !arang ter!adi lebih dari )1 tahun. masa penyembuhan, ber!alan lambat, tetapi pemulihan pasien lancar dan lengkap. 7e!adian kambuh hepatitis ter!adi dalam > - 019 dari pasien, sekitar ;-&) minggu setelah ge!ala a*al telah sembuh $.H/, 01&1%. B. emeriksaan enun!ang Diagnostik Diagnosis hepatitis dibuat dengan penilaian biokimia fungsi hati $evaluasi laboratorium: bilirubin urin dan urobilinogen, bilirubin total serum dan langsung, A?2 dan < atau A"2, fosfatase alkali, *aktu protrombin, protein total, albumin, 3g8, 3gA, 3g@, hitung darah lengkap%. Diagnosis spesifik hepatitis akut A dibuat dengan menemukan anti-HAV 3g@ dalam serum pasien. "ebuah pilihan kedua adalah deteksi virus dan < atau antigen dalam faeces. Virus dan antibodi dapat dideteksi oleh #3A tersedia secara komersial, A@DA? atau E?3"A kit. 2es ini secara komersial tersedia untuk anti-HAV 3g@ dan anti-HAV total $3g@ dan 3g8% untuk penilaian kekebalan terhadap HAV tidak dipengaruhi oleh administrasi pasif 38, karena dosis profilaksis berada di ba*ah deteksi level. ada a*al penyakit, keberadaan 3g8 anti-HAV selalu disertai dengan adanya 3g@ anti-HAV. "ebagai anti-HAV 3g8 tetap seumur hidup setelah infeksi akut, deteksi 3g8 anti-HAV sa!a menun!ukkan infeksi masa lalu $.H/, 01&1%. C. Etiologi Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis A $HAV%. Virus ini tidak beramplop, merupakan virus #+A untai tunggal kecil dengan diameter 0( nm. 2idak inaktifasi oleh eter dan stabil pada suhu -01 celcius, serta pH yang rendah. "trukturnya mirip dengan enterovirus, tapi hepatitis A virus berbeda dan sekarang diklasifikasikan dalam genus Hepatovirus, famili picornavirus $.ilson, 011&%.

D. Cara encegahan

@enurut .H/, ada beberapa cara untuk mencegah penularan hepatitis A yaitu : Hampir semua infeksi HAV menyebar dengan rute fekal-oral, maka pencegahan dapat dilakukan dengan hygiene perorangan yang baik, standar kualitas tinggi untuk persediaan air publik dan pembuangan limbah saniter, serta sanitasi lingkungan yang baik. Dalam rumah tangga, kebersihan pribadi yang baik, termasuk tangan sering dan mencuci setelah buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan, merupakan tindakan penting untuk mengurangi risiko penularan dari individu yang terinfeksi sebelum dan sesudah penyakit klinis mereka men!adi apparent. Dalam bukunya, .ilson menambahkan pencegahan untuk hepatitis A, yaitu dengan cara pemberian vaksin atau imunisasi. Ada dua !enis vaksin, yaitu : 3munisasi pasif asif $yaitu, antibodi% profilaksis untuk hepatitis A telah tersedia selama bertahuntahun. "erum imun globulin $3"8%, dibuat dari plasma populasi umum, memberi ,1-'19 perlindungan !ika diberikan sebelum atau selama periode inkubasi penyakit. Dalam beberapa kasus, infeksi ter!adi, namun tidak muncul ge!ala klinis dari hepatitis A. "aat ini, 3"8 harus diberikan pada orang yang intensif kontak pasien hepatitis A dan orang yang diketahui telah makan makanan mentah yang diolah atau ditangani oleh individu yang terinfeksi. Begitu muncul ge!ala klinis, tuan rumah sudah memproduksi antibodi. /rang dari daerah endemisitas rendah yang melakukan per!alanan ke daerah-daerah dengan tingkat infeksi yang tinggi dapat menerima 3"8 sebelum keberangkatan dan pada interval >-; bulan asalkan potensial paparan berat terus berlan!ut, tetapi imunisasi aktif adalah lebih baik. 3munisasi aktif 6ntuk hepatitis A, vaksin dilemahkan hidup telah dievaluasi tetapi telah menun!ukkan imunogenisitas dan belum efektif bila diberikan secara oral. enggunaan vaksin ini lebih baik daripada pasif profilaksis bagi mereka yang berkepan!angan atau berulang terpapar hepatitis A. E. Cara engobatan

2idak ada pengobatan khusus untuk penyakit hepatitis A, terapi yang dilakukan hanya untuk mengatasi ge!ala yang ditimbulkan. Contohnya, pemberian parasetamol untuk penurun panas. 2erapi harus mendukung dan bertu!uan untuk men!aga keseimbangan giAi yang cukup. 2idak ada bukti yang baik bah*a pembatasan lemak memiliki efek menguntungkan pada program penyakit. 2elur, susu dan mentega benarbenar dapat membantu memberikan asupan kalori yang baik. @inuman mengandung alkohol tidak boleh dikonsumsi selama hepatitis akut karena efek hepatotoksik langsung dari alkohol $.H/, 01&1%. =. rognosis rognosis hepatitis A sangat baik, lebih dari ''9 dari pasien dengan hepatitis A infeksi sembuh sendiri. Hanya 1,&9 pasien berkembang men!adi nekrosis hepatik akut fatal $.ilson, 011&%. 2.2 He%at&t&s B A. 7eluhan dan 8e!ala .ilson $011&% men!elaskan gambaran klinis hepatitis B sangat bervariasi. @asa inkubasi dari ;) hari selama &41 hari $rata-rata &1 minggu%. Hepatitis B akut biasanya dimanifestasikan dalam bertahap mulai kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual dan rasa sakit dan kepenuhan di perut kuadran kanan atas. ada a*al per!alanan penyakit, rasa sakit dan pembengkakan sendi serta artritis mungkin ter!adi. Beberapa pasien ter!adi ruam. Dengan meningkatnya involvenmen hati, ada peningkatan kolestasis dan karenanya, urin ber*arna kuning gelap, dan penyakit kuning. 8e!ala dapat bertahan selama beberapa bulan sebelum akhirnya berhenti. "ecara umum, ge!ala yang terkait dengan hepatitis B akut lebih berat dan lebih lama dibandingkan dengan hepatitis A. HBV terdapat dalam semua cairan tubuh dari penderitanya, baik dalam darah, sperma, cairan vagina dan air ludah. Virus ini mudah menular pada orang-orang yang hidup bersama dengan orang yang terinfeksi melalui cairan tubuh tadi. "ecara umum seseorang dapat tertular HBV melalui hubungan seksual, penggunaan !arum suntuk yang bergantian pada 3D6, menggunakan alat yang terkontaminasi darah dari penderita $pisau cukur, tato, tindik%, '19 berasal dari ibu yang terinfeksi HBV, transfusi darah, serta le*at peralatan dokter $Anania, 011,%.

B.

emeriksaan enun!ang Diagnostik Dr. 3mran ?ubis dalam artikelnya yang ber!udul B enyakit Hepatitis VirusC,

men!elaskan pemeriksaan hepatitis B yang paling penting adalah HbsAg. HbsAg ini dapat diperiksa dari serum, semen, air liur, urin dan cairan tubuh lainnya. HbsAg diperiksa pertama kali dengan metoda imunodifusi, yang mudah diker!akan, murah, dan spesifik, tetapi lambat dan tidak sensitif. @etoda kedua dalam pemeriksaan HbsAg adalah dengan metoda C3E $counter immunoelectrophoresis% dan C= $complement fiDation% yang lebih sensitif dariimunodifusi. @etoda yang paling sensitif adalah #3A$radio immunoassay% dan E3A-E?3"A $enAyme-immunoassay%. 2es ini sangat sensitif dan sangat spesifik. @etoda E3A mampu mendeteksi HbsAg sekecil 1,) Eg<l $konsentrasi HbsAg dalam plasma dapat mencapai & g<l%. 2es E3A dan #3A mampu mendeteksi ')9 penderita hepatitis B. Diagnosa HBsAg buatan indonesia adalah Entebe # HA yang mempunyai sensitivitas (,,49 dan spesifisitas ,19. C. Etiologi Virus hepatitis B merupakan virus D+A beramplop, termasuk famili Hepadnaviridae.virion lengkap adalah ;0 nm, partikel berbentuk bola yang terdiri dari sebuah amplop di sekitar inti 0(nm. 3nti terdiri dari nukleokapsid yang berisi genom D+A. 8enom virus sebagian terdiri dari D+A untai ganda dengan potongan pendek, dan selembar untai tunggal. 3ni terdiri dari >011 nukleotida, sehingga dikenal sebagai D+A virus terkecil $.ilson, 011&%.
D. Cara encegahan

Beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah hepatitis B antara lain : emberian vaksinasi Hepatitis B adalah perlindungan terbaik. emberian vaksinasi secar rutin direkomendasikan untuk semua orang usia 1-&, tahun, bagi orang-orang dari segala usia yang berada dalam kelompok berisiko terinfeksi HBV, dan untuk orang yang menginginkan perlindungan dari hepatitis B. "etiap *anita hamil, dia harus dites untuk hepatitis B, bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi HBV harus diberikan HB38 $hepatitis B immune globulin% dan vaksin dalam *aktu &0 !am lahir. enggunaan kondom lateks dalam berhubungan seksual

Fangan berbagi peralatan pribadi yang mungkin terkena darah penderita, seperti pisau cukur, sikat gigi, dan handuk. ertimbangkan risiko !ika anda akan membuat tato atau menindik tubuh. Anda mungkin terinfeksi !ika alat atau pe*arna tersebut terkontaminasi virus hepatitis B. Fangan mendonorkan darah, organ, atau !aringan !ika anda positif memiliki HBV. Fangan menggunakan narkoba suntik $Anonim, 011(%

E. Cara engobatan

@enurut .ilson $011&%, hepatitis B kronis adalah penyakit yang bisa diobati. 3nterferon alfa, )-&1!uta 6 tiga kali seminggu selama ;-4 bulan, memberikan manfaat !angka pan!ang dalam minoritas $sampai>>9% dari pasien dengan infeksi kronis hepatitis B. emberian ?amivudine $>2C% !uga bisa diberikan. ?amivudine merupakan antivirus melalui efek penghambatan transkripsi selama siklus replikasi HBV. lamivudine &11mg<hari selama & tahun dapat menekan HBV D+A. =. rognosis "embilan puluh persen dari kasus-kasus hepatitis akut B menyelesaikan dalam *aktu 4 bulan, 1,&9 adalah fatal karena nekrosis hati akut, dan sampai &19 berkembang pada hepatitis kronis. Dari !umlah tersebut, G &19 akan mengembangkan sirosis, kanker hati, atau keduanya $.ilson, 011&%. 2.3 He%at&t&s ' A. 7eluhan dan 8e!ala @asa inkubasi hepatitis C akut rata-rata 4-&1 minggu. 7ebanyakan orang $,19% yang menderita hepatitis C akut tidak memiliki ge!ala. A*al penyakit biasanya berbahaya, dengan anoreksia, mual dan muntah, demam dan kelelahan, berlan!ut untuk men!adi penyakit kuning sekitar 0)9 dari pasien, lebih !arang daripada hepatitis B. 3nfeksi HCV dapat dibagi dalam dua fase, yaitu : &. 3nfeksi HCV akut HCV menginfeksi hepatosit $sel hati%. @asa inkubasi hepatitis C akut rata-rata 4-&1 minggu. 7ebanyakan orang $,19% yang menderita hepatitis C akut tidak memiliki ge!ala. A*al penyakit biasanya berbahaya, dengan anoreksia, mual dan muntah, demam dan emberian

kelelahan, berlan!ut untuk men!adi penyakit kuning sekitar 0)9 dari pasien, lebih !arang daripada hepatitis B. 2ingkat kegagalan hati fulminan terkait dengan infeksi HCV adalah sangat !arang. @ungkin sebanyak (19 -'19 dari orang yang terinfeksi, gagal untuk membunuh virus selama fase akut dan akan berlan!ut men!adi penyakit kronis dan men!adi carrier. 0. 3nfeksi HCV kronis Hepatitis kronis dapat didefinisikan sebagai penyakit terus tanpa perbaikan selama setidaknya enam bulan. 7ebanyakan orang $419 -,19% yang telah kronis hepatitis C tidak memiliki ge!ala. 3nfeksi HCV kronis berkembang pada ()9 -,)9 dari orang dengan persisten atau berfluktuasi A?2 kronis. ada fitur epidemiologi antara pasien dengan infeksi akut telah ditemukan menun!ukkan peningkatan penyakit hati aktif, berkembang dalam 419 -(19 dari orang yang terinfeksi telah ditemukan sudah men!adi penyakit hati kronis. Hepatitis kronis dapat menyebabkan sirosis hati dan karsinoma hepatoseluler $HCC%. "irosis terkait HCV menyebabkan kegagalan hati dan kematian pada sekitar 019 -0)9 kasus sirosis. "irosis terkait HCV sekarang merupakan sebab utama untuk transplantasi hati. &9 -)9 orang dengan hepatitis C kronis berkembang men!adi karsinoma hepatoseluler. engembangan HCC !arang ter!adi pada pasien dengan hepatitis C kronis yang tidak memiliki sirosis $.H/, 01&1%. eriode masa penularan dari satu minggu atau lebih sebelum timbulnya ge!ala pertama dan mungkin bertahan pada sebagian besar orang selamanya. Berdasarkan studi infektifitas di simpanse, titer HCV dalam darah tampaknya relatif rendah. uncak dalam konsentrasi virus tampak berkorelasi dengan puncak aktivitas A?2. 2ingkat kekebalan setelah infeksi tidak diketahui. 3nfeksi berulang dengan HCV telah ditun!ukkan dalam sebuah model eksperimental simpanse. 3nfeksi HCV tidak menyebabkan kegagalan hati fulminan $mendadak, cepat%, namun, men!adi penyakit hati kronis seperti infeksi HBV kronis, dan dapat memicu gagal hati $.H/, 01&1%. enularan ter!adi melalui paparan perkutan terhadap darah yang terkontaminasi. Farum suntik yang terkontaminasi adalah sarana penyebaran yang paling penting, khususnya di kalangan pengguna narkoba suntikan. 2ransmisi melalui kontak rumah tangga dan aktivitas seksual tampaknya rendah. 2ransmisi saat lahir dari ibu ke anak !uga

10

relatif !arang $.H/, 01&1%. B. emeriksaan enun!ang Diagnostik Diagnosis Hepatitis C tergantung pada adanya anti-HCV yang terdeteksi pada pemeriksaan laboratorium. 2es belum tersedia untuk membedakan akut dari infeksi HCV kronis. ada )1-'>9 pasien dengan hepatitis C akut dan )1-(19 pasien dengan hepatitis C kronis ditemukan anti HCV 3g @ ositif. /leh karena itu, anti-HCV 3g@ tidak dapat digunakan sebagai penanda dapat diandalkan infeksi HCV akut $.H/, 01&1%. 2eknik amplifikasi menggunakan reaksi C# $polymerase chain reaction% atau 2@A $transcription-mediated amplification% telah dikembangkan sebagai u!i kualitatif untuk mendeteksi #+A HCV, sedangkan kedua amplifikasi target $ C#% dan sinyal teknik amplifikasi $branched D+A% dapat digunakan untuk mengukur tingkat #+A HCV. 7arena variabilitas assay, !aminan kualitas yang ketat dan kontrol harus diperkenalkan di laboratorium klinik dalam melakukan tes ini, dan pengu!ian kemampuan seyogyanya direkomendasikan. 6ntuk tu!uan ini, "tandar 3nternasional ertama untuk +A2 $ Nucleic Acid Amplification Technology% tes HCV #+A telah dian!urkan untuk digunakan $.H/, 01&1%. "ebuah u!i E3A untuk deteksi inti-antigen HCV telah dibentuk dan terlihat tidak cocok untuk screening donor darah skala besar, sementara penggunaannya dalam pemantauan klinis masih harus ditentukan. Anak-anak tidak harus diu!i untuk anti-HCV sebelum usia &0 bulan sebagai anti-HCV dari ibu bisa berlangsung sampai usia ini. Diagnosa bergantung pada penentuan tingkat A?2 dan keberadaan HCV #+A dalam darah bayi setelah bulan kedua kehidupan $.H/, 01&1%. C. Etiologi Virus hepatitis C adalah virus #+A dari famili =lavivirus. 3a memiliki genom yang sangat sederhana yang terdiri dari hanya tiga dan lima gen struktural nonstruktural. "etidaknya ada enam genotipe utama, dua di antaranya telah subtipe $&a dan b, 0a dan b%. 8enotipe tersebut memiliki distribusi geografis yang sangat berbeda dan mungkin terkait dengan penyakit yang berbeda severities serta respon terhadap terapi $.ilson, 011&%.
D. Cara encegahan

"trategi yang komprehensif untuk mencegah dan mengendalikan hepatitis C virus $HCV% infeksi dan penyakit terkait HCV :

11

- emeriksaan dan pengu!ian darah, plasma, organ, !aringan, dan air mani donor - "terilisasi yang memadai seperti bahan dapat digunakan kembali atau instrumen bedah gigi - engurangan risiko dan layanan konseling - penga*asan terhadap !arum dan program pertukaran !arum suntik $.H/, 01&1%
E. Cara engobatan

3nterferon telah dibuktikan untuk menormalkan tes hati, memperbaiki peradangan hati dan mengurangi replikasi virus pada hepatitis C kronis dan dianggap sebagai terapi baku untuk hepatitis C kronis. "aat ini, dian!urkan untuk pasien dengan hepatitis kronis kompensasi C $anti-HCV positif, HCV deteksi #+A, abnormal A?2 tingkat atas sekurang-kurangnya 4 bulan, fibrosis ditun!ukkan oleh biopsi hati%. 3nterferon-alpha diberikan subkutan dengan dosis > !uta unit > kali seminggu selama 0; bulan. asien dengan aktivitas A?2 dikurangi atau tingkat HCV #+A dalam bulan pertama pengobatan lebih cenderung memiliki respon yang berkelan!utan. "ekitar )19 dari pasien merespon interferon dengan normalisasi A?2 pada akhir terapi, tetapi setengahnya bisa kambuh dalam *aktu 4 bulan $.H/, 01&1%. 2erapi kombinasi dengan pegylated interferon dan ribavirin selama 0; atau ;, minggu seharusnya men!adi terapi pilihan bagi pasien yang kambuh setelah pengobatan interferon. 2ingkat kekambuhan kurang dari 019 ter!adi pada pasien kambuh diobati dengan terapi kombinasi selama setahun $.H/, 01&1%. 2ransplantasi adalah suatu pilihan bagi pasien dengan sirosis yang nyata secara klinis pada stadium akhir penyakit hati. +amun, setelah transplantasi, hati donor hampir selalu men!adi terinfeksi, dan risiko pengembangan men!adi sirosis muncul kembal $.H/, 01&1%. asien dengan hepatitis C kronis dan infeksi H3V bersamaan mungkin memiliki program akselerasi penyakit HCV. /leh karena itu, meskipun tidak ada terapi HCV secara khusus disetu!ui untuk pasien koinfeksi dengan H3V, pasien tersebut harus dipertimbangkan untuk pengobatan. emberian kortikosteroid, ursodiol, thymosin, acyclovir, amantadine, dan rimantadine tidak efektif $.H/, 01&1%

12 F.

rognosis Hepatitis C memiliki prognosis yang lebih buruk dari pada hepatitis B karena dapat

menyebabkan penyakit sirosis sebanyak >>9 dari pasien yang terinfeksi $.ilson, 011&%. 2. Man&!estas& He%at&t&s Pa(a R)ngga Mulut Beberapa manifestasi penyakit hati dapat ter!adi di rongga mulut, diantaranya adalah !aundice<ikterus $pada palatum dan lidah%, perdarahan spontan $pada gusi%, dan lichen planus $pada oral mukosa%. Dan adapun manifestasi yang lain di antaranya adalah &. ada penyakit hati, terutama atresia bilier dan hepatitis neonatal, dapat ter!adi diskolorisasi pada gigi sulung. Dimana, pada atresia bilier gigi akan ber*arna hi!au, sedangkan pada hepatitis neonatal ber*arna kuning. 7eadaan ini disebabkan oleh depositnya bilirubin pada email dan dentin yang sedang dalam tahap perkembangan. 0. @enyebabkan oral hygiene buruk, dalam hal ini bau mulut tidak sedap. >. Hepatitis aktif kronis dapat menyebabkan gangguan endokrin sehingga menimbulkan penyakit multiple endokrinopati keturunan dan kandidiasis mukokutaneus. ;. 7egagalan hati dapat menyebabkan timbulnya foetor hepatikum. Dimana foetor hapatikum sering disebut dalam se!umlah istilah seperti bau BamineC, bau Bkayu lapukC, bau B tikus B dan bahkan bau Bbangkai segarC. ). "irosis hati dapat menyebabkan hiperpigmentasi pada mulut. 4. 2imbul ulkus-ulkus karena berkurangnya Aat H Aat vitamin dan giAi dalam rongga mulut. (. roses makan men!adi tidak benar sehingga peran saliva terganggu. "aun(&*e+Ikterus Faundice sebagai manifestasi penyakit hati yang paling umum di gambarkan ber*arna kuning sampai kuning kehi!auan yang ter!adi pada kulit, sklera mata dan membran mukosa. Faundice terlihat !elas terutama pada batas palatum lunak dan keras dimana

13

dapat terlihat *arna kuning pucat atau terang pada daerah tersebut, yang dapat !uga ter!adi pada lidah dan mukosa mulut. Hal ini ter!adi karena peningkatan kadar bilirubin dalam darah yang dapat di sebabkan oleh peningkatan produksi bilirubin karena hemolisis sel darah merah $hemolitik !aundice%, obstruksi pada saluran empedu $obstruksi !aundice%, atau penyakit yang berhubungan dengan !aringan parenkim hati $hepato seluler !aundice%. ada umumnya !aundice sebagai penyakit manifestasi penyakit hati muncul (-&1 hari setelah infeksi. L&*hen Planus ?ichen lanus adalah suatu kondisi inflamatori autoimun kronis yang menyebabkan sebuah erupsi pruritic $gatal%, papular $terdapat papula% yang ditandai dengan *arna biru keungu-unguan, bentuknya polygonal dan terkadang berskala beraturan. dan bagian tubuh lainnya $@asdin, 01&&%. "e!umlah mekanisme yang mungkin patogen termasuk mediasi sel sitotoksik < respon terhadap epitop bersama dengan virus hepatitis C dan kerusakan keratinocytes dan peran yang mungkin untuk autoantibodi yang diarahkan langsung ke epitop epitel"ebuah fitur konstan dalam pasien lichen planus dengan infeksi virus hepatitis C adalah adanya hypergammaglobulinemia poliklonal. Hal ini tampaknya tidak disebabkan oleh peningkatan frekuensi non-organ-khusus autoantibodi, meskipun anti-epitel antibodi telah terdeteksi dengan frekuensi !auh lebih tinggi pada pasien dengan oral lichen planus terkait virus hepatitis C dibanding mereka yang tanpa infeksi virus hepatitis C. Berdasarkan temuan dalam literatur, oral lichen planus dan mungkin sialadenitis berhubungan secara signifikan dengan infeksi virus hepatitis C, dan virus dapat terlibat dalam patogenesis kedua penyakit, mungkin melalui !alur imunologi masih harus didefinisikan $@asdin, 01&&%. ?ichen lanus merupakan sebuah respon kekebalan yang dimediasi sel dengan asalusul yang tidak diketahui. ?ichen lanus bisa ditemukan bersama dengan penyakit gangguan sistem kekebalan lainnya antara lain colitis ulceratif, alopecia areata, vitiligo, demartomyositis, morphea, lichen sclerosis, dan myasthenia gravis. Ada hubungan yang aling sering ditemukan pada permukaan fleDor ekstremitas atas, genitalia, mukosa pipi, gingiva, bibir,

14

ditemukan antara ?ichen lanus dengan infeksi virus hepatitis C, hepatitis aktif kronis, dan cirrhosis biliary primer $@asdin, 01&&%. ?ichen planus pada rongga mulut $/ral ?ichen lanus% adalah lesi mukokutaneus yang relatif sering ter!adi. ADell clan #undIuist $&',(% mendapatkan prevalensi &,'9 pada populasi umum di "*edia. ?esi pada rongga mulut dapat disertai dengan lesi pada membrana mukosa yang lain ataupun pada kulit terutama pada pergelangan tangan dan kaki. ?esi pada rongga mulut dapat di!umpai hampir )19 dimulai lebih dahulu dengan adanya lesi pada kulit, tetapi hanya berkisar )9-&19 yang dimulai pada rongga mulut baru kemudian di!umpai lesi pada kulit $ rimasari, 011>%. 8ambaran klinis lichen planus dapat terbagi atas berberapa tipe yaitu, retikular, papular, plak, atropi, hula dan erosif. Dikarenakan berbagai variasi gambaran klinis dari lichen planus dan penyebabnya yang tidak diketahui, diagnosa definitif sulit ditegakkan. emeriksaan histopatologi harus dilaksanakan untuk mendapatkan diagnosa yang tepat . Hal ini dipertegas dengan adanya laporan-laporan para peneliti bah*a 1,)9-0,49 di antara pasien lichen planus rongga mulut berubah men!adi lesi ganas $ rimasari, 011>%. Diagnosa definitif daripada lichen planus harus didapat dari diagnosa klinis didukung dengan pemeriksaan histopatologi. 8ambaran klinis dari lichen planus oral yang klasik dapat dengan mudah dikenal yaitu dengan di!umpai lesi putih yang menyebar di mukosa bukal sebelah kanan dan kiri $simetris% berbentuk seperti !ala yang rata dengan mukosa sekitarnya. +amun demikian gambaran yang klasik $tipe retikular% tidak selalu terlihat pada pasien lichen planus oral. ?ichen planus oral yang berbentuk seperti plak sering terdapat pada dorsum lidah, sedangkan yang berbentuk seperti bula ataupun papula adalah yang paling !arang terlihat dan tipe ini sering terlihat dengan tipe retikular $termasuk tipe campuran%. 2ipe atropi adalah berbentuk mukosa yang memerah dikarenakan epiteliumnya mengalami atropi. 2ipe erosif adalah bentuk yang telah mengalami ulserasi dengan perluasan yang bervariasi. Banyak pasien yang tidak mengetahui a*al ter!adinya lichen planus. Hal ini disebabkan tipe retikular, tipe plak dan tipe papula bebas dari rasa sakit. 2ipe atropi, erosif maupun hula adalah tipe yang disertai rasa tidak enak seperti nyeri sampai rasa terbakar terutama se*aktu makan yang pedas ataupun panas $ rimasari, 011>%.

15

,angguan #al&-a Virus hepatitis C dapat men!adi kontributor penyebab gangguan kelen!ar saliva. enurunan tingkat aliran saliva pada individu hepatitis C yang terinfeksi kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal. 2eori-teori utama termasuk infiltrasi kelen!ar saliva oleh virus atau mungkin virus berperan dalam mekanisme kekebalan. Beberapa penelitian mengatakan bah*a virus hepatitis C mampu menginfeksi kelen!ar saliva, eran saliva sebagai mekanisme pertahanan host dikenal dengan baik dan Derostomia digambarkan mempengaruhi pasien dengan infeksi virus hepatitis C serta karies gigi dan penyakit !aringan lunak pada mulut $@asdin, 01&&%.

16

BAB III

17

PENUTUP

3.1 $es&m%ulan &. Hepatitis A merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis A $HAV%. HAV ditularkan dari orang ke orang melalui mekanisme fekal-oral. 0. Hepatitis B merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis B $HBV%. "ecara umum seseorang dapat tertular HBV melalui hubungan seksual, penggunaan !arum suntik, transfusi darah, serta le*at peralatan dokter. >. Hepatitis C merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis C $HCV%. enularannya spesifik melalui darah misalnya pada donor darah. ;. @anifestasi penyakit hati dapat ter!adi di rongga mulut diantaranya adalah !aundice<ikterus $pada palatum dan lidah%, perdarahan spontan $pada gusi%, gangguan saliva dan lichen planus $pada oral mukosa%. 3.2 #aran &. 0. >. erlunya men!aga kebersihan pada rongga mulut agar tidak mudah terinfeksi penyakit. erlunya diagnosis dini tentang penyakit hepatitis pada umumnya. entingnya kesadaran memeriksakan kesehatan gigi dan mulut secara rutin ke dokter gigi.

DA.TAR PU#TA$A

18

Amelia

A.

/ral

lichen

planus.

Available

from:

6#?:

http:<<amaliapradana.blogspot.com<01&1<1'<oral-lichen-planus.html. Anania, Agnes. 011,. All About Heptitis B. http:<<***.mikrobia.files.*ordpress.com. Anonim. Anonim, 011(. 01&1. Heptitis A, B, and and C: #ncidence earn of The !ifferences . A. http:<<***.immuniAe.org<catg.d<p;1()abc.pdf. "revalence Hepatitis http:<<***.*rongdiagnosis.com. CaroAAo @, 8andolfo ". /ral diseases possibly associated *ith hepatitis C virus. Crit #ev /ral Biol @ed. 011>J &;$0%: &&)-&0(. 8ani #A. engobatan terkini hepatitis kronik B dan C. Divisi Hepatologi Bagian 3lmu enyakit Dalam =763. 011): &-4. ?ubis, @asdin. Dr. en!elasan 3mran. tentang &''&. lichen "enyakit planus. Hepatitis Available from: $irus. 6#?: http:<<***.kalbe.co.id<files<14Kpenyakithepatitis virus.pdf. http:<<***.topreference.co.tv<01&1<1)<pen!elasan-tentang-lichen-planus.html. @anifestasi penyakit hepatitis terhadap rongga mulut. Available from: 6#?: http:<<***.scribd.com<doc<>;,4',40<@anifestasi- enyakit-Hepatitis2erhadap-#ongga-@ulut. +e*s medical. Apa itu hepatitis. Available from: 6#?: http:<<***.ne*smedical.net<health<.hat-is-Hepatitis-C-90,3ndonesian90'.aspD. rimasari A. eranan pemeriksaan histopatologi dalam menegakkan diagnosa lichen planus di rongga mulut. 6"6 digital library. 011>: &-(. .H/. 01&1% Hepatitis A, B, and C. http:<<***.*ho.org. .ilson, .alter #. And @erle A. "ande. 011&. Current !iagnosis & Tratment in #nfectious !isease. 2he mc8ra*-hill Companies, 6nited "tates of America.

Anda mungkin juga menyukai