Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN TENTANG :

KODE ETIK GURU INDONESIA: IMPLIKASI KODE ETIK DALAM MASYARAKAT DAN IMPLIKASI KODE ETIK DALAM KELUARGA
OLEH : Nama : Nim : HARIYANTO F31111063 KOPERASI

BKK :

PEND. EKONOMI REG. B

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2013/2014

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah, kekuatan, dan karunia Allah yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judul :
KODE ETIK GURU INDONESIA: IMPLIKASI KODE ETIK DALAM MASYARAKAT DAN IMPLIKASI KODE ETIK

Penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas untuk mata kuliah belajar dan pembelajaran yang diberikan oleh Prof. Dr. Yohanes Bahari, M.Si Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak makalah ini tidak akan terselesaikan, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1) Allah SWT yang telah berkenan memberikan kekuatan baik lahir maupun batin dan kesempatan untuk menyelesaikan karya tulis ini 2) Bapak Prof. Dr. Yohanes Bahari, M.Si selaku Dosen Profesi Kependidikan. 3) Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung ikut membantu penyusunan tugas ini Akhirnya penulis menyadari akan kekurangan, keterbatasan serta kemampuan sehingga masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Kritik dan saran pembaca sangat penulis harapkan untuk koreksi dan perbaikan di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi selain penulis pada umumnya.

Pontianak, Oktober 2013 Penyusun,

Hariyanto

Daftar Isi
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2 BAB I .................................................................................................................................. 4 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4 1.1 1.2 1.3 Latar Belakang Kode Etik Guru Indonesia ................................................... 4 Rumusan Masalah ............................................................................................ 5 Tujuan Penulisan .............................................................................................. 5

BAB II ................................................................................................................................ 6 PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 Pengertian Kode Etik Guru ............................................................................. 6 Kode Etik Guru Perlu Dibuat dan Diterapkan .............................................. 7 Kode Etik Guru di Indonesia ........................................................................... 9 Implikasi Kode Etik Guru Dalam Masyarakat ............................................ 12 Implikasi Kode Etik Guru Dalam Keluarga ................................................ 12

BAB III............................................................................................................................. 14 PENUTUP........................................................................................................................ 14 3.1 3.2 Kesimpulan ...................................................................................................... 14 Saran ................................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kode Etik Guru Indonesia Masalah tentang pendidikan berarti berbicara tentang profesi guru. Pada saat ini profesi guru merupakan salah satu profesi yang banyak diminati oleh kebanyakan siswa dan siswi, hal tersebut karena guru merupakan profesi yang dapat menentukan masa depan bangsa ini, guru yang baik dan berkualitas dapat menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang berkualitas juga, begitu pun sebaliknya, seorang guru yang tidak berkualitas akan menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang tertinggal dan bahkan bisa menjadi bangsa yang terjajah lagi, selain itu saat ini profesi guru dijamin kesejahteraan hidupnya. Oleh karena itu, orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi seorang guru. Namun, menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah ada beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain adalah syarat admistrasi, teknis, psikis, dan fisik, selain itu seorang guru juga harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan professional. Namun,kebanyakan orang-orang yang telah menjadi seorang guru dalam menjalankan profesinya tersebut tidak jarang melakukan penyimpangan atau pun pelanggaran terhadap norma-norma menjadi seorang guru, sehingga pemerintah menetapkan suatu aturan atau norma-norma yang harus dipatuhi oleh para guru di Indonesia yang dikenal dengan Kode Etik Guru. Dengan adanya Kode Etik Guru ini, diharapkan para guru dapat menjalankan tugasnya dengan baik sebagaimana telah ditetapkan dalam Kode Etik Guru tersebut.

1.2 Rumusan Masalah Adapun pokok masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah: 1. Apa itu kode etik guru? 2. Apa tujuan dan fungsi kode etik guru? 3. Bagaimana kode etik guru di Indonesia 4. Bagaimana implikasi kode etik guru dalam masyarakat? 5. Bagaimana implikasi kode etik guru dalam keluarga? 1.3 Tujuan Penulisan Makalah ini di susun dengan tujuan untuk menjelaskan apa kode etik guru, mengapa kode etik guru dibuat dan diterapkan, bagaimana kode etik guru di Indonesia, implikasi kode etik guru dalam masyarakat, implikasi kode etik guru dalam keluarga.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kode Etik Guru Kode Etik Dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai professional suatu profesi yang diterjemahkan kedalam standaart perilaku anggotanya. Nilai professional paling utama adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat. Berikut beberapa pengertian kode etik : - Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian. Pasal 28 menyatakan bahwa "Pegawai Negeri Sipil mempunyai kode etik sebagai pedoman sikap, tingkah laku perbuatan di dalam dan di luar kedinasan". Dalam Penjelasan Undang-undang tersebut dinyatakan dengan adanya Kode Etik ini, Pegawai Negeri Sipil sebagai aparatur negara, Abdi Negara, dan Abdi Masyarakat mempunyai pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam melaksanakan tugasnya dan dalam pergaulan hidup seharihari. Selanjutnya dalam Kode Etik Pegawai Negeri Sipil itu digariskan pula prinsip-prinsip pokok tentang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pegawai negeri. Dari uraian ini dapat di simpulkan, bahwa kode etik merupakan pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan di dalam melaksanakan tugas dan dalam hidup sehari- hari. - Kongres PGRI ke XIII, Basuni sebagai Ketua Umum PGRI menyatakan bahwa Kode Etik Guru Indonesia merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku guru warga PGRI dalam melaksanakan panggilan pengabdiaan bekerja sebagai guru (PGRI, 1973). Dari pendapat ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam Kode Etik Guru Indonesia terdapat dua unsur pokok yakni: sebagai landasan moral, dan sebagai pedoman tingkah laku.

2.2 Kode Etik Guru Perlu Dibuat dan Diterapkan A. Tujuan Kode Etik Guru Pada dasarnya tujuan merumuskankode etik dalam suatu profesi adalah untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Secara umum tujuan mengadakan kode etik adalah sebagai berikut: Untuk menjunjung tinggi martabat profesi Dalam hal ini kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan dari pihak luar atau masyarakat, agar mereka jangan sampai memandang rendah atau remes terhadap profesi akan melarang. Oleh karenya, setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk tindak-tanduk atauk kelakuan anggota profesi yang dapat mencemarkan nama baik profesi terhadap dunia luar. Dari segin ini, kode etik juga sering kali disebut kode kehormatan. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya Yang dimaksud kesejahteraan di sini meliputi baik kesejahteraan lahir (atau material) maupun kesejahteraan batin (spiritual atau mental). Dalam hal kesejahteraan lahir para anggota profesi, kode etik umumnya memuat laranganlarangan kepada para anggotanya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang merupakan kesejahteraan para anggotanya. Kode etik juga sering mengandung peraturan-peraturan yang bertujuan membatasi tingkah laku yang tidak pantas atau tidak jujur bagi para anggota profesi dalam berinteraksi dengan sesama rekan anggota profesi. Untuk meningkatkan pengabadian para anggota profesi Tujuan lain kode etik dapat juga berkaitan dengan peningkatan kegiatan pengabian profesi, sehingga bagi anggota profesi daapat dengan mudah megnetahui tugas dan tanggung jawab pengabdian dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, kode etik merumuskan ketentuan-ketentuan yang perlu dilakukan para anggota profesi dalam menjalankan tugasnya.

Untuk meningkatkan mutu profesi Untuk meningkatkan mutu profesi kode etik juga memuat norma-norma dan

anjuran agar para anggota profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pengabdian para anggotanya. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi, maka diwajibkan kepada setiap anggota untuk secara aktif berpartispasi dalam membina organisasi profesi dan kegiatan-kegiatan yang dirancang organisasi. Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan suatu profesi menyusun kode etik adalah untuk menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga dan memelihara kesejateraan para anggota, meningkatkan pengabdian anggota profesi, dan meningkatkan mutu profesi dan mutu organisasi profesi. B. Fungsi Kode Etik Guru Pada dasarnya kode etik berfungsi sebagai, perlindungan dan pengembangan bagi profesi itu, dan sebagai pelindung bagi masyarakat pengguna jasa pelayanan suatu profesi. Gibson and Mitchel (1995;449), sebagai pedoman pelaksanaan tugas profesional anggota suatu profesi dan pedoman bagi masyarakat pengguna suatu profesi dalam meminta pertanggungjawaban jika anggota profesi yang bertindak di luar kewajaaran. Secara umum, fungsi kode etik guru adalah sebagai berikut: Agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugasnya, sehingga terhindar dari penyimpangan profesi. Agar guru bertanggungjawab atas profesinya. Agar profesi guru terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal. Agar guru dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan. Agar profesi ini membantu memecahkan masalah dan mengembangkan diri. Agar profesi ini terhindar dari campur tangan profesi lain dan pemerintah.

2.3 Kode Etik Guru di Indonesia Guru Indonesia menyadari bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa, dan Negara serta pada kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setia pada UUD 1945, turut bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita proklamasi

kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, oleh kerena itu, Guru Indonesia terpangil untuk menunaikan karyanya dengan memedomani dasar-dasar sebagai berikut: 1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang ber-Pancasila. a. Guru menghormati hak individu dan kepribadian anak didiknya masingmasing b. Guru berusaha mensusseskan pendidikan yang serasi (jasmaniyah dan rohaniyah) bagi anak didiknya c. Guru harus menghayati dan mengamalkan pancasila d. Guru dengan bersunguh-sunguh mengintensifkan Pendidikan Moral Pancasila bagi anak didiknya e. Guru melatih dalam memecahkan masalah-masalah dan membina daya krasai anak didik agar kelak dapat menunjang masyarakat yang sedang membangun f. Guru membantu sekolah didalam usaha menanamkan pengetahuan keterampilan kepada anak didik. 2. Guru memiliki kejujuran professional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing. a. Guru menghargai dan memperhatikan perbedaan dan kebutuhan anak didiknya masing-masing b. Guru hendaknya luwes didalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing c. Guru memberi pelajaran di dalam dan di luar sekolah berdasarkan kurikulum tanpa membeda-bedakan Janis dan posisi orang tua muridnya

3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik,. Tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalah gunaan a. Komunikasi Guru dan anak didik didalam dan diluar sekolah dilandaskan pada rasa kasih saying. b. Untuk berhasilnya pendidikan, maka Guru harus mengetahui kepribadian anak dan latar belakangt keluarganya masing-masing. c. Komunikasi Guru ini hanya diadakan semata-mata untuk kepentingan pendidikan anak didik 4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik. a. Guru menciptakan suasana kehidupan sekol;ah sehingga anak didik betah berada dan belajar di sekolah b. Guru menciptakan hubungan baik dengan orang tua murid sehingga dapat terjalin pertukaran informasi timbale balik untuk kepentingan anak didik c. Guru senantiasa menerima dengan lapang dada setiap kritik membangun yang disampaikan orang tua murid/ masyarakat terhadap kehidupan sekolahnya. d. Pertemuan dengan orang tua murid harus diadakan secara teratur 5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan a. Guru memperluas pengetahuan masyarakat mengenai profesi keguruan b. Guru turut menyebarkan program-progaram pendidikan dan lkebudayaan kepada masyarakat seketernya, sehingga sekolah tersebut turut berfubgsi sebagai pusat pembinaan dan pengembangan pendidikan dan kebudayaan ditempat itu c. Guru harus berperan agar dirinya dan sekolahnya dapat berfungsi sebagai unsur pembaru bagi kehidupan dan kemajuan daerahnya. d. Guru turut bersama-sama masyarakat sekitarnya didalam berbagai aktifitas e. Guru menusahakan terciptanya kerjasama yang sebaik-bainya antara sekolah, orang tua murid, dan masyarakat bagi kesempurnaan usaha

pendidikan atas dasar kesadaran bahwa pendidikan merupakan tangung jawab nersama antara pemerintah, orang t5ua murid dan masyarakat. 6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya. a. Guru melanjutkan setudinya dengan: Membaca buku-buku Mengikuti loka karya, seminar, gterakan koperasi, dan pertemuanpertemuan - pendidikan dan keilmuan lainnya Mengikuti penataran Mengadakan kegiatan-kegiatan penelitian

b. Guru selalu bicara, bersikap dan bertindak sesuai dengan martabat profesinya, 7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja maupun didalam hubungan keseluruhan. Guru senantiasa saling bertukar informasi pendapat, salung menasehatri dan Bantu-membantu satu sama lainnya, baik dalam hubungan kepentingan pribadi maupun dalam menuaikan tugas profgesinya. Guru tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan nama baik rekan-rekan seprofesinya dan menunjang martabat guru baik secara keseluruhan maupun secara pribadi 8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan meningkatkan organisasi guru professional sebagai sarana pengabdiannya. Guru menjadi anggota dan membantu organisasi Guru yang bermaksud membina profesi dan pendidikan pada umumnya Guru senantiasa berusaha bagi peningkatan persatuan diantara sesame pengabdi pendidikan Guru senantiasa berusaha agar menghindarkan diri dari sikap-sikap ucapan, dan tindakan yag merugikan organisasi 9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.

Guru senantiasa tunduk terhadap kebijaksanaan dan ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang pendidikan

Guru melakukan tugas profesinya dengan disiplin dan rasa pengabdian Guru berusaha membantu menyebarkan kebijak sanaan dan program pemerintah dalam bidang pendidikan kepada orang tua murid dan masyarakat sekitarnya

Guru

berusaha

menunjang

terciptanya

kepemimpinan

pendidikan

dilingkungan atau didaerahnya sebaik-baiknya. 2.4 Implikasi Kode Etik Guru Dalam Masyarakat Implikasi kode etik guru dalam masyarakat adalah Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang ber-Pancasila. Dengan demikian guru menciptakan manusia yang dapat membangun masyarakat baik secara jasmani maupun rohani, sehingga masyarakat hidup sejahtera berdasarkan atas ketuhanan yang maha esa, menjadikan masyarakat yang adil dan beradab, yang bersatu sebagai warga Indonesia, dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan yang bermusyawarah serta mengutamakan keadilan sosial. Dengan demikian di dalam masyarakat guru dituntut untuk menciptakan anak didiknya menjadi pribadi yang beragama sebagai landasan moral dan moril, agar dalam masyarakat pribadi anak didiknya dapat dijadikan contoh yang baik. Selain itu guru juga dituntut untuk menciptakan masyarakat yang berjiwa kepemimpinan yang adil, dan beradab sehingga dalam masyarakat itu tercipta saling menghormati dan menghargai dan selalu bertindak adil dan menciptakan rasa saling toleransi. Guru juga harus menciptakan rasa aman ketika masyarakat mengemukakan pendapatnya untuk hal yang positif, segala hal yang menjadi keputusan dalam bertindak di masyarakat hendaknya dimusyawarahkan untuk mencapai mufakat. 2.5 Implikasi Kode Etik Guru Dalam Keluarga Berikut ini adalah implikasi atau hubungan kode etik guru dalam keluarga:

Membentuk anggota keluarga menjadi manusia seutuhnya yang berjiwa pancasila.

Menanamkan kejujuran pada anggota keluarganya. Memupuk semangat anggota kekurangan dan kesetiakawanan anggota keluarga.

Mendorong partisipasinya keluarga dalam kesuksesan jalannya pendidikan.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kode etik merupakan aturan dan sekaligus larangan yang memberikan efek positif yaknimembentuk guru profesiona dan mempertahankan keprofesionalan dari seorang guru, agar menjaga diri dari tindakkan yang merugikan serta tidak takut untuk melakukan tindakan yang memajukan masyarakat. Selain itu guru bertindak menciptakan individu yang bertoleransi, serta dapat membangun kehidupan masyarakat, baik dari anak didiknya maupun saat guru menjadi warga masyarakat. 3.2 Saran Dengan demikian hendaklah kita sebagai calon guru dan seorang guru yang professional, agar menjaga tingkah laku dan mentaati kode etik dalam menjalani profesi guru. Agar terciptanya manusia yang mampu menjadi orang yang berguna dan dapat membangun bangsa dan Negara yang berasal dari anak didik kita.

DAFTAR PUSTAKA Mulyasa, 2003. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya Cahaya, 2011. Hubungan http://cahayalaili.blogspot.com Etika Guru dan Keluarga

Dsudrajat Akhma, 2012. Hubungan http://Akhmasudrajat.wordpress.com

Guru

Dengan

Siswa.

Anda mungkin juga menyukai