Anda di halaman 1dari 8

REFLEKSI KASUS TERAPI INSULIN PADA PASIEN RAWAT JALAN

Diajukan kepada : dr. Warih Tjahjono, Sp.PD

Di u un o!eh : "uni#a D$i %er$a#i &''( ')* ''+,

FAKULTAS KED-KTERAN DAN IL.U KESE%ATAN UNI/ERSITAS .U%A..ADI"A% "-0"AKARTA &'*)

A. Ka u
Seorang laki-laki berumur 52 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan kaki dan tangan kanan tiba-tiba terasa lemas, bicara tiba-tiba pelo, dan tangan kanan bergerak terus. Selain itu, pasien mengeluh sesak nafas dan nyeri dada, tidak ada mual dan muntah, tetapi perut terasa penuh. Pasien memiliki riwayat DM se ak 2 tahun yang lalu, riwayat hipertensi !"#, tidak merokok. $%& terasa nyeri, rasa tidak tuntas, dan susah untuk keluar. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kesan umum pasien tampak berbaring di atas ran ang dengan terpasang infus di tangan kiri dan nasal kanul, terlihat lemas, kesadaran compos mentis, kesan gi'i baik. (anda )ital tekanan darah * +,-./- mm0g, nadi * /1 kpm reguler isi dan tegangan cukup, 22 * 23 kpm, t * ,1,1o 4, kon ungti)a tak pucat, leher * 56P tidak meningkat. Suara paru * suara dasar )esikuler, 2$$ ".". Suara antung * S+S2 reguler, galoop !-#, bising !-#. %bdomen * dinding perut 7 dinding dada, asites !"#, undulasi !"#, perkusi redup !"#, peristaltik !"#. 8kstremitas dalam batas normal. Pemeriksaan lab * glukosa 2 am PP 2+5 mg.dl, glukosa puasa 2+2 mg.dl. 2ontgen * cardiomegali dengan edema pulmo. 9S: * cystitis, pancreas hiperechoid susp chronic pancreatic disease. Pasien ini didiagnosis DM 2 ;bese, 40<, dysuria, =S&, dyslipidemia.

1. Topik 2an3 di4aha $agaimana terapi insulin pada pasien diabetes melitus rawat alan> 5. Pe64aha an Diabetes melitus merupakan suatu sindrom penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang ter adi karena kelainan sekresi insulin, ker a insulin, atau keduanya. DM tipe + biasanya disebabkan oleh kerusakan fungsi sel beta pankreas, autoimun ataupun idiopatik. Sedangkan diabetes tipe 2 biasanya dikarenakan menurunnya produksi insulin atau berkurangnya daya ker a insulin atau keduanya. &edua tipe DM tersebut membutuhkan hormon insulin untuk proses metabolisme gula dalam darah. Paradigma yang ter adi adalah pemberian insulin kepada pasien DM yang telah memasuki tahap lan ut atau tahap yang parah, sehingga sering menyebabkan keterlambatan kendali glukosa darah. 5adi saat ini perlu dipertimbangkan pemberian insulin secara dini dan agresif pada pasien DM tidak hanya di rumah sakit, namun uga di rumah atau rawat alan sebagai terapi kombinasi dengan obat oral atau insulin tunggal. =ndikasi pemberian insulin antara lain*

+. Semua penderita DM (ipe + memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin endogen oleh sel-sel kelen ar pankreas tidak ada atau hampir tidak ada 2. Penderita DM (ipe 2 tertentu kemungkinan uga membutuhkan terapi insulin apabila terapi lain yang diberikan tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah ,. &eadaan stres berat, seperti pada infeksi berat, tindakan pembedahan, infark miokard akut atau stroke ?. DM :estasional dan penderita DM yang hamil membutuhkan terapi insulin, apabila diet sa a tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah. 5. &etoasidosis diabetik 1. =nsulin seringkali diperlukan pada pengobatan sindroma hiperglikemia hiperosmolar nonketotik. @. Penderita DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan suplemen tinggi kalori untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, secara bertahap memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin atau ketika ter adi peningkatan kebutuhan insulin. 3. :angguan fungsi gin al atau hati yang berat /. &ontra indikasi atau alergi terhadap ;0; (ipe insulin dibagi men adi ? macam, yaitu* +. %ksi cepat !rapid acting# * Ao)orapid, 0umalog 2. %ksi pendek !short acting# * %ctrapid, 0umulin S, dan =nsuman 2apid ,. %ksi menengah !intermediate acting# * =nsulatard, 0umulin =, dan =nsuman $asal ?. %ksi lama !long-acting# * Be)emir, Bantus, Monotard, dan 0ypurin $o)ine Bente 5. 4ampuran !Pre-miCed# * Ao)omiC Pemilihan tipe insulin tergantung pada beberapa faktor, yaitu * +. 2espon tubuh indi)idu terhadap insulin !berapa lama menyerap insulin ke dalam tubuh dan tetap aktif di dalam tubuh sangat ber)ariasi dari setiap indi)idu# 2. Pilihan gaya hidup seperti * enis makanan, berapa banyak konsumsi alcohol, berapa sering berolah raga, yang semuanya mempengaruhi tubuh untuk merespon insulin. ,. $erapa banyak suntikan per hari yang ingin dilakukan ?. . $erapa sering melakukan pengecekan kadar gula darah. 5. 9sia 1. (arget pengaturan gula darah.

;nset !lamanya waktu yang dibutuhkan untuk insulin mencapai darah dan mulai menurunkan kadar gula darah#, peak !periode waktu dimana insulin paling efektif menurunkan gula darah# dan duration !berapa lama insulin terus menurunkan kadar gula darah#. &etiga factor ini mungkin ber)ariasi, tergantung respon tubuh seseorang

:ambar +. Memulai terapi insulin in eksi harian multipel pada pasien DM( + !4heng and Dinman, 2--5# Dosis pemberian insulin tergantung pada kadar gula darah, yaitu * +. :ula darah E 1- mg F G - unit 2. :ula darah E 2-- mg F G 5 H 3 unit ,. :ula darah 2-- H 25- mgF G +- H +2 unit ?. :ula darah 25- - ,-- mgF G +5 H +1 unit 5. :ula darah ,-- H ,5- mgF G 2- unit 1. :ula darah 7 ,5- mgF G 2- H 2? unit $erbagai re imen suntikan =nsulin Multiple menurut I4heng and Dinman 2--5J yaitu*

(abel. $erbagai re imen suntikan insulin multipel &eterangan* - =P* insulin Prandial !reguler, Bispro, %spart, :lulisine - =$* insulin $asal !AP0, :largine, Detemir#

=nsulin umumnya diberikan dengan suntikan dibawah kulit !subkutan#. Pada keadaan khusus diberikan intramuskular atau intra)ena secara bolus atau drip. =nsulin dapat diberikan tunggal !satu macam insulin ker a cepat, ker a menengah atau ker a pan ang# tetapi uga dapat diberikan kombinasi insulin ker a cepat dan ker a menengah, sesuai dengan respons indi)idu terhadap insulin, yang dinilai dari hasil pemeriksaan kadar glukosa darah harian. Bokasi penyuntikan uga harus diperhatikan benar, demikian pula mengenai rotasi tempat suntik. %pabila diperlukan, se auh sterilitas penyimpanan ter amin, semprit insulin dan arumnya dapat dipakai lebih dari satu kali oleh pasien yang sama. 0arus diperhatikan kesesuaian kosentrasi insulin !9?-, 9+--# dengan semprit yang dipakai. Dian urkan dipakai konsentrasi yang tetap. Penyerapan paling cepat ter adi di daerah abdomen yang kemudian diikuti oleh daerah lengan, paha bagian atas bokong. $ila disuntikan secara intramuskular dalam maka penyerapan akan ter adi lebih cepat dan masa ker a akan lebih singkat. &egiatan asmaniyang dilakukan segera setelah penyuntikan akan mempercepat onset ker a dan uga mempersingkat masa ker a. =ndikasi pemberiaan insulin pada pasien DM lan ut usia seperti pada non lan ut usia, yaitu adanya kegagalan terapi %D;, ketoasidosis, koma hiperosmolar, adanya infeksi, dll. Dian urkan memakai insulin ker a menengah yang dicampur dengan ker a insulin ker a cepat, dapat diberikan satu atau dua kali sehari. &esulitan pemberiaan insulin pada pasien lan ut usia ialah karena pasien tidak mau menyuntik sendiri karena persoalnnya pada matanya, tremor, atau keadaan fisik yang terganggu serta adanya demensia. Dalam keadaan seperti ini tentulah sangat diperlukan bantuan dari keluarganya. Bangkah-langkahnya* - $ersihkan tangan dan lokasi penyuntikan dengan alkohol @-F dan tutup )ial insulin - :ulung insulin untuk melarutkan suspensi - %mbil insulin atau masukkan insulin ke dalam suntikan Penyuntikan pada aringan subcutan dengan sudut /- o, pada pasien kurus dan anak-anak kulit di epit dan disuntikkan ?5 o - Betak penyuntikan biasanya di lengan atas, paha, perut dan atas pantat D. KESI.PULAN =nsulin merupakan suatu hormon dalam tubuh yang beker a membantu transport glukosa dari darah ke dalam sel. =ndikasi pemberian insulin tidak hanya pada DM tipe + melainkan uga pada penderita DM tipe 2 dengan indikasi-indikasi tertentu maupun dengan pemberian insulin dini. =nsulin terbagi men adi 5 maca, yaitu insulin ker a cepat, pendek, menengah, pan ang dan campuran. Pemberian setap enis insulin tersebut berdasarkan hasil tes gula darah sewaktu, puasa maupun 2 am PP. Penyuntikan insulin dapat digunakan pada dosis tunggal maupun

dengan kombinasi obat oral antidiabetik. Bokasi penyuntikan insulin antara lain pada perut, lengan, paha dan di atas pantat. E. REFERENSI - P$ P82&8A=. !2-++#. &onsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus (ipe 2 di =ndonesia. - &etut, Suastika. !2--1#. Petun uk Praktis (erapi =nsulin pada Pasien Diabetes Melitus. Diakses pada tanggal +/ %pril 2-+2 dari http*..www.scribd.com.doc.5-1-,?3.Petun uk-Praktis(erapi-=nsulin-pada-Pasien-Diabetes-Melitus - :allichan, Marilyn., ;brien, Sarah., Dromgoole, Paul., Aute, $ecky., Preston, <iona., (ipson, Margareth. !2--@#. Starting =nsulin (reatment in %dults with (ype 2 Diabetes. Bondon * 2oyal 4ollege. - 2ismayanthi, 4erika. !2-+-#. (erapi =nsulin Sebagai %lternatif Pengobatan $agi Penderita Diabetes. Kogyakarta * 9AK. Diakses pada tanggal +/ %pril 2-+2 dari http*.. staff.uny.ac.id.sites.default.files.penelitian.4erikaF2-2ismayanthi, F2-S.;r..(82%P= F2-=AS9B=AF2-S8$%:%=F2-%B(82A%(=<F2-P8A:;$%(%A.pdf

Anda mungkin juga menyukai