Anda di halaman 1dari 8

C. DASAR TEORI 1.

Persamaan Energi Bebas Gibbs Kombinasi hukum termodinamika pertama dan kedua dengan menghubungkan fungsi keadaan entalpi (dengan proses pada tekanan tetap). Kombinasi ini dapat memberikan informasi yang sederhana kepada tentang reaksi dapat berlangsung atau tidak berlangsung, proses detil. Kombinasi ini menghasilkan Persamaan Energi bebas Gibbs yang didapat dari persamaan entropi dan entalpi. Hal ini mengindikasikan bahwa selisih atau tidak selisih dari kedua fungsi keadaan memberikan informasi baru tentang keadaan reaksi. Sehingga energi bebas Gibbs didefinisikan sebagai energi yang menyertai reaksi merupakan ukuran pasti ke enderungan reaksi. !ilai energi bebas Gibbs mengindikasikan apakah reaksi berlangsung sampai akhir atau tidak, dengan persamaan

Persamaan Energi "ebas Gibbs # $G % $H & ' $S dimana $G % Energi bebas Gibbs (ika $G sangat besar dan tandanya negatif menun)ukkan bahwa reaksi berlangsung sampai akhir, sebaliknya )ika $G bernilai ke il dan bertanda negatif menunu)ukan ada kemungkinan reaksi berlangsung pada satu arah sampai pada titik tertentu untuk reaksi selan)utnya akan men)adi nol dan reaksi ber)alan pada arah balik. Pada kondisi $G % *, reaksi dikatakan se ara termodinamika re+ersibel. 2. Kelarutan Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu ,at kimia tertentu, ,at terlarut (solut), untuk larut dalam suatu pelarut (solven). Kelarutan dinyatakan dalam )umlah maksimum ,at

terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan. -arutan hasil disebut larutan )enuh. .at&,at tertentu dapat larut dengan perbandingan apapun terhadap suatu pelarut. /ontohnya adalah etanol di dalam air. Pelarut umumnya merupakan suatu airan yang dapat berupa ,at murni ataupun ampuran . .at yang terlarut, dapat berupa gas, airan , atau padat. Kelarutan ber+ariasi dari selalu larut seperti etanol dalam air, hingga sulit terlarut, seperti perak klorida dalam air. 0stilah tak larut (insoluble) sering diterapkan pada senyawa yang sulit larut, walaupun sebenarnya hanya ada sangat sedikit kasus yang benar&benar tidak ada bahan yang terlarut. 1alam beberapa kondisi, titik kesetimbangan kelarutan dapat dilampaui untuk menghasilkan suatu larutan yang disebut lewat )enuh (supersaturated) yang metastabil. 2alaupun kelarutan bukanlah sifat koligatif yang sempurna, kelarutan ,at terlarut dapat diperkirakan dengan teknik yang sama. (ika ,at terlarut padat dibiarkan dalam kontak dengan suatu pelarut maka ,at itu melarut sampai larutan men)adi )enuh. Ke)enuhan berarti keseimbangan, dan pada kesetimbangan, potensial kimia ,at padat murni sama dengan potensial kimia dalam larutan ( 3tkins, 4555 ). 3. Entro i !S" 6ntuk memprediksi kespontanan suatu proses, perlu diketahui tentang sistem. Salah satu dari sistem adalah entropi ( S ), yakni ukuran kea akan atau ketidakteraturan suatu sistem. Semakin besar ketidakteraturan suatu sistem, semakin besar entropinya. Sebaliknya, semakin teratur suatu sistem, semakin ke il entropinya. 6ntuk ,at apapun, partikel dalam keadaan padatlebih teratur dibandingkan dalam keadaan air, dan partikel dalam keadaan air lebih teratur dibandingkan dalam keadaan gas. (adi, untuk )umlah molar yang sama dari suatu ,at, dapat dituliskan S padatan 7 S airan 7 S gas 1engan kata lain, entropi men)elaskan banyaknya atom, molekul, atau ion yang terdistribusi se ara tidak teratur dalam suatu ruang tertentu ( /hang, 8**9 ). Ke enderungan ,at terurai atau berlangsungnya reaksi se ara spontan dapat di)elaskan dengan perubahan entropi yang disederhanakan ke dalam #

$S % Perubahan entropi : % kalor ' % temperatur (K) Se ara umum peningkatan entropi dalam suatu proses selalu lebih besar atau sama dengan kalor yang diserap dalam temperatur tertentu. 3gar lebih sederhana, di)abarkan kedalam

Pertidaksamaan yang pertama menun)ukkan bahwa reaksi berlangsung se ara spontan dan proses tidak re+ersibel, proses tidak dapat berubah pada arah yang berlawanan dengan hanya memberikan perubahan yang ke il pada salah satu +ariabelnya. Sedangkan bentuk persamaan (persamaan kedua) menun)ukkan bahwa reaksi dapat berlngsung pada arah yang berlawanan. (ika terhadap sistem diberikan satu perubahan ke il pada salah satu +ariabelnya. 6ntuk reaksi dengan nilai entropi

menun)ukkan reaksi yang tidak mungkin berlangsung se ara spontan. #. Ental i Setiap sistem atau ,at mempunyai energi yang tersimpan didalamnya. Energi potensial berkaitan dengan wu)ud ,at, +olume, dan tekanan. Energi kinetik ditimbulkan karena atom ;

atom dan molekul&molekul dalam ,at bergerak se ara a ak. (umlah total dari semua bentuk energi itu disebut entalpi (H) yang didefinisikan dengan persamaan $%E&P' Entalpi (H) suatu ,at ditentukan oleh )umlah energi dan semua bentuk energi yang dimiliki ,at yang )umlahnya tidak dapat diukur. Perubahan kalor atau entalpi yang ter)adi selama proses penerimaan atau pelepasan kalor dinyatakan dengan perubahan entalpi ($H) yang didefinisikan dengan persamaan ($ % (E & P (' Entalpi akan tetap konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari ,at. Entalpi tergolong sifat eksternal, yakni sifat yang bergantung pada )umlah mol ,at. Entalpi pelarutan<kalor pelarutan<panas pelarutan adalah kalor yang diserap atau yang dibebaskan pada pelarutan 4 mol ,at yang dilarutkan dalam pelarut berlebih. Kalor ini bergantung pada energi hidrasi (energi sol+asi), energi kisi, dan tetapan dielektrikum dari pelarut. (ika energi hidrasi lebih besar dari energi kisi, pelarutan bersifat eksoterm , sedangkan bila energi hidrasi lebih ke il dari energi kisi, pelarutan bersifat endoterm. Harga entalpi ,at sebenarnya tidak dapat ditentukan atau diukur. 'etapi (H dapat ditentukan dengan ara mengukur )umlah kalor yang diserap sistem. =isalnya pada perubahan es men)adi air, yaitu >5 kalori<gram. Pada perubahan es men)adi air, (H adalah positif, karena entalpi hasil perubahan, entalpi air lebih besar dari pada entalpi es. 'ermokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempela)ari perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi. Pada perubahan kimia selalu ter)adi perubahan entalpi. "esarnya perubahan entalpi adalah sama besar dengan selisih antara entalpi hasil reaksi dam )umlah entalpi pereaksi ( /hang, 8**? ). Pada reaksi endoterm, entalpi sesudah reaksi men)adi lebih besar, sehingga (H positif. Sedangkan pada reaksi eksoterm, entalpi sesudah reaksi men)adi lebih ke il, sehingga (H negatif. Perubahan entalpi pada suatu reaksi disebut kalor reaksi. Kalor reaksi untuk reaksi&reaksi yang khas disebut dengan nama yang khas pula, misalnya kalor pembentukan,kalor penguraian, kalor pembakaran, kalor pelarutan dan sebagainya. Suatu reaksi kimia dapat dipandang sebagai

suatu sistem yang terdiri dari dua bagian yang berbeda, yaitu pereaksi dan hasil reaksi atau produk. Perhatikan suatu reaksi yang berlangsung pada sistem tertutup dengan +olume tetap ((@ % *), maka sistem tidak melakukan ker)a, w % *. (ika kalor reaksi pada +olume tetap dinyatakan dengan :+ , maka persamaan hukum 0 termodinamika dapat ditulis# () % *+ & , % *+ % * rea-si : reaksi disebut sebagai kalor reaksi. Hal ini berarti bahwa semua perubahan energi yang menyertai reaksi akan mun ul sebagai kalor. =isal# suatu reaksi eksoterm mempunyai perubahan energi dalam sebesar 4** k(. (ika reaksi itu berlangsung dengan +olume tetap, maka )umlah kalor yang dibebaskan adalah 4** k(. Kebanyakan reaksi kimia berlangsung dalam sistem terbuka dengan tekanan tetap (tekanan atmosfir). =aka sistem mungkin melakukan atau menerima ker)a tekanan ; +olume, w % *). Aleh karena itu kalor reaksi pada tekanan tetap dinyatakan dengan :p , maka hukum 0 termodinamika dapat ditulis sebagai berikut# () % * & . atau * % () / . % * rea-si

Beaksi kimia termasuk proses isotermal, dan bila dilakukan di udara terbuka maka kalor reaksi dapat dinyatakan sebagai# * %($ (adi, kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap sama dengan perubahan entalpi. Aleh karena sebagian besar reaksi berlangsung pada tekanan tetap, yaitu tekanan atmosfir, maka kalor reaksi selalu dinyatakan sebagai perubahan entalpi ((H). 3kibatnya, kalor dapat dihitung dari perubahan entalpi reaksi, dan perubahan entalpi reaksi yang menyertai suatu reaksi hanya ditentukan oleh keadaan awal atau reaktan dan keadaan akhir atau produk ( ACtoby, 8**? ). 0. Rea-si Asam Basa a. Teori Asam 1an Basa 4. 'eori asam dan basa 3rrhenius

'eori asam menurut 3rrhenius adalah ,at yang menghasilkan ion hidrogen dalam larutan. Sedangkan teori basa menurut 3rrhenius adalah ,at yang menghasilkan ion hidroksida dalam larutan. 'eori asam dan basa "ronsted&-owry 'eori asam menurut "ronsted&-owry adalah donor proton (ion hidrogen). Sedangkan teori basa menurut "ronsted&-owry adalah akseptor proton (ion hidrogen). 8. 'eori asam dan basa -ewis 'eori asam menurut -ewis adalah akseptor pasangan elektron. Sedangkan teori basa menurut -ewis adalah donor pasangan ele tron ( /hang, 8**? ). b. Penetralan Asam Basa Beaksi penetralan ( neutrali,ation rea tion ) merupakan reaksi antara asam dengan basa. Beaksi asam basa dalam medium air biasanya menghasilkan air dan garam, yang merupakan senyawa ionik yang terbentuk dari suatu kation selain HD dan suatu anion selain AH& atau A8& # 3sam D basa garam D air

D. A2AT DA3 BA$A3 1. A2AT a. Erlenmeyer 489 mb. Gelas beker 49* m. Gelas beker 9** md. Pipet +olum 9 me. "uret 89 mf. Gelas ukur 9* mg. "askom h. Propipet i. Statif ). Pengaduk ka a k. /orong gelas l. Sendok sungu m. 'ermometer n. "otol akuades

2. BA$A3 a. -arutan asam oksalat )enuh b. -arutan !aAH 4 = . !a/l d. 0ndikator pp e. Es f. 3kuades

E. CARA KER4A

9* m- 3sam oksalat 'abung reaksi 9* m'ermostat ( 3ir, garam,Es batu )

1idiamkan dan diambil 9 m-

Erlenmeyer, ditimbang

1ititrasi !aAH dan indikator pp

1iulangi pada ' 9, 4*, 49, dan 89* /

Anda mungkin juga menyukai