No 1
Terapi Pimpin persalinan pervaginam Siapkan resusitasi bayi Cek lab lengkap Lanjut persalinan pervaginam Inj. Vicillin 1 gr/ 12 jam Evaluasi 4 jam lagi CST reaktif Mondok VK, lanjut persalinan pervaginam Obs 10, obs djj ketat Evaluasi 4 jam lagi Cek lab lengkap KIE keluarga Inj vicillin 1 gr / 8 jam Mondok vk Induksi oksitosin 5 IU dlm 500 ml D5%
No
Identitas
Diagnosis
Terapi
Impending eklampsi pd primigravida h.ater dp kala I fase laten dg riw infertil primer 5 th
Usul SCTP-em + insersi IUD Cek lab + O2 Protap PEB KIE Keluarga Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam CST reaktif Nifedipin
Mondok VK, lanjut persalinan pervaginam Obs 10 Evaluasi 2 jam lagi Cek lab lengkap CST reaktif Mondok VK Usul induksi oksitosin 5 IU dalam 5oo ml d5 KIE Cek lab lengkap
LAPORAN KASUS
I. ANAMNESIS
A. Identitas pasien
Nama Umur Alamat Pekerjaan Tanggal Masuk Tanggal Pemeriksaan
: Ny. E : 36 tahun : Banjarsari : Ibu Rumah Tangga : 26 Mei 2013 : 26 Mei 2013
B. Keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan keluar air ketuban.
Riwayat DM : disangkal Riwayat hipertensi : disangkal Riwayat sakit asma : disangkal Riwayat sakit jantung : disangkal Riwayat alergi : disangkal Riwayat operasi : (-)
E. Riwayat haid
Menarche : 13 tahun
Lama haid : 6-7 hari Siklus haid : 28 hari
F. Riwayat perkawinan
F. Riwayat KB
KB
(-)
Status generalis
Keadaan Umum : Baik, gizi cukup Tanda vital : Tek. Darah : 150/80 mmHg Frek. Napas : 20x/menit Nadi : 80 x/menit Suhu : 36,00 C
kesan
Cor/pulmo dbn
Abdomen :
Supel, NT (-), teraba janin tunggal intra uterin memanjang, preskep, puka, kepala masuk panggul <1/3 bagian, DJJ(+) 11-12-11/ reg, his (+), TFU 32 cm
genital: VT: v/u tenang, dinding vagina dbn, portio lunak, mendatar, membuka 3 cm, eff 20%, kepala turun H I, KK dan penunjuk belum dapat dievaluasi, AK (+) jernih, STLD (+).
: 10 mg/dL : 0,2 mg/dL :138 mmol/L : 3,1 mmol/L : 108 mmol/L : non reaktif : 36,3 detik : -
Kesimpulan
Seorang G1P1A0 26 tahun, UK 40 minggu. Pasien datang dengan keluhan keluar air ketuban. Dari pemeriksaan fisik didapatkan janin tunggal, preskep, puka, kepala masuk panggul <1/3 bagian, DJJ(+) 11-12-11/ reg, his (+). Dari VT didapatkan : portio lunak, mendatar, membuka 3 cm, eff 20%, kepala turun H I, KK dan penunjuk belum dapat dievaluasi, AK (+) jernih, STLD (+). Pemeriksaan USG didapatkan kesan saat ini janin tunggal IU dalam kondisi baik.
Diagnosis
KPD 16 jam pada primigravida hamil aterm dp kala I fase laten dg HT gestasional.
TERAPI
Usul mondok VK lanjut persalinan pervaginam Obs 10, obs djj ketat Evaluasi 4 jam lagi Cek lab lengkap CST negatif KIE Inj Vicillin 1 gr / 8 jam
TINJAUAN PUSTAKA
Faktor Risiko
(Hariadi, 2004):
Kehamilan multiple Riwayat kehamilan preterm sebelumnya Koitus dengan higienitas buruk Perdarahan pervagina Bakteriuria pH vagina diatas 4,5 Servik yang tipis < 39 mm Flora vagina abnormal Kadar Corticotropic Releasing Hormone (CRH) maternal tinggi Inkompetensi servik
PATOGENESIS
Kontraksi uterus dan peregangan berulang Ketidakseimbangan antrara Metalloproteinase dan metalloproteinase inhibitor 1 (TIMP-1) Perubahan biokimiawi selaput ketuban Infeksi Bakteri HIS Degradasi proteolitik dari matriks ekstraseluler dan membran janin
Degradasi kolagen
Kolagenase jaringan
Depolimerisasi kolagen
Penegakkan Diagnosis Anamnesis riwayat keluarnya air ketuban berupa cairan jernih keluar dari vagina yang bisa berlangsung tiba-tiba. Inspekulo cairan ketuban mengalir dari ostium uteri eksterna. Pemeriksaan penunjang : Nitrazin tes positif perubahan warna kertas lakmus. Fern test : positif gambaran pakis yang didapatkan dari air ketuban yang diperiksa secara mikroskopis.
Komplikasi
Infeksi Persalinan prematur Hipoksia dan Asfiksia Sindrom deformitas janin
Komplikasi yang timbul akibat ketuban pecah dini bergantung pada usia kehamilan (Sarwono, 2010)
PENATALAKSANAAN
KONSERVATI F
TERMINASI
DP
BD P
Terapi konservatif
UK< 32-34 minggu UK 32-37 minggu
rawat inap selama air ketuban masih keluar sampai air ketuban tidak lagi
setelah dirawat, tapi air ketuban masih keluar usia kehamilan 35 minggu dipertimbangkan untuk terminasi. belum inpartu tidak ada tanda infeksi diberi dexamethason dosis 5 mg I.M tiap 6 jam, 4 kali dan observasi tanda infeksi dan kesejahteraan janin Terminasi UK 37 minggu
UK 32-34 minggu
UK 32-37 minggu
sudah inpartu, tanpa tanda infeksi berikan tokolitik dan dexamethason, induksi persalinan sesudah 24 jam. Infeksi antibiotik (ampisilin 4 x 500 mg dan metronidazol 2 x 500 mg selama 7 hari)
Terapi aktif
UK > 37 minggu
Bila sudah in partu maka lanjutkan Bila 6 jam belum terjadi persalinan induksi oksitosin atau misoprostol 25g-50 g intravaginal tiap 6 jam maks 4
persalinan
UK > 37 minggu
antibiotik dosis tinggi & terminasi : Bila skor Bishop < 5, lakukan pematangan serviks, kemudian induksi. Jika tidak berhasil, terminasi SC. Bila skor infeksi Bishop >5, induksi persalinanpartus Bila terdapat berat DKP, letak lintang, pervaginam terminasi
s c
PEMBAHASAN
Ny E. Didiagnosis dengan ketuban pecah dini 16 jam pada primigravida hamil aterm dalam persalinan dg HT gestational
pasien merasakan air ketuban merembes 6jam sebelum masuk rumah sakit.
Terdapat tanda-tanda persalinan : -Kenceng-kenceng sering dan teratur - Bloody show (lendir darah) -Pendataran servik -Pembukaan
Hasil VT :
VU tenang, dinding vagina dbn, portio lunak, pembukaan 3 cm, eff 20%, bagian bawah kepala U H I, UUK dan penunjuk belum dapat dinilai, air ketuban (+), STLD (+).
ANALISIS SIKAP
Observasi 10 -Keadaan umum ibu -Tekanan darah ibu -Nadi ibu -Pernafasan ibu -Suhu tubuh ibu -Denyut jantung janin -His -Pimpin pesalinan pervaginan -Resusitasi -Tanda-tanda kala II -Pengeluaran per vaginam - Bundle ring
ANALISIS PENATALAKSANA AN
KETUBAN PECAH DINI
KONSERVATIF
TERMINASI
DP
BDP
TANPA INFEKSI
DENGAN INFEKSI
INDUKSI
SC
LANJUTKAN PERSALINAN
TERMINASI
INDUKSI
SC
ANALISIS PENATALAKSANAAN Pasien KPD dalam persalinan dengan terminasi kehamilan dan direncanakan persalinan secara pervaginam
Persalinan pervaginam dipilih karena status obstetrik baik: tidak didapatkan DKP dan malpresentasi janin.
Komplikasi lain dari KPD yaitu terjadinya persalinan prematur, terjadinya hipoksia karena KPD menyebabkan oligohidramnion sehingga tali pusat tertekan dan sirkulasi uteroplasental terganggu
TERIMA KASIH