Anda di halaman 1dari 55

Pollinasi dan Fertilisasi Angiospermae

Ida Fitriani Aulia Nuanza Alam Ulin Nikmatul Aflah

Reproduksi seksual Spermatophyta dimulai dengan penyerbukan (polinasi). Polinasi merupakan proses menempelnya buluh serbuk sari (pollen) pada kepala putik (stigma).

Proses tersebut dapat terjadi dengan bantuan angin, air, atau hewan-hewan penyerbuk (polinator). Contoh hewan polinator adalah lebah, kupu-kupu, burung kolibri, kelelawar, dan lain-lain.

POLINASI
Sebelum terjadi penyerbukan (polinasi), Kepala putik sel-selnya mengeluarkan cairan seperti lendir yang disebut eksudat. Lendir ini mungkin berkumpul pada bagian dalam kutikula, dan apabila kutikula pecah/rusak lendir keluar, pada permukaan epidermis kepala putik. Selanjutnya, serbuk sari yang terdapat pada kepala sari tersebut akan keluar atau jatuh dan menempel pada kepala putik.

Gymnospermae : butir polen jatuh pada mikropil Angiospermae : butir polen tertimbun pada kepala putik.

Pada umumnya hanya satu buluh yang tumbuh pada butir polen, dan ini disebut monosifonous. Jika banyak buluh disebut polisifonous.

Setelah buluh tumbuh, buluh tersebut kemudian melalui sel-sel papila stigma, menuju jaringan tangkai putik. Tergantung ada tidaknya jaringan transmisi dan perkembangannya. Stilus dibagi menjadi 3 tipe: 1. Terbuka : saluran stilus lebar 2. Setengah tertutup: saluran stilus dikelilingi jaringan penghubung 3. Tertutup : stilus tidak memiliki saluran

FERTILISASI
Pembuahan meliputi fusi gamet jantan dengan gamet betina. Pada angiospermae gametofit betina terletak jauh di sebelah dalam ruang ovarium, dan jauh dari kepala putik.

Setelah buluh serbuk sari sampai pada bagian atas ovarium, mendekati ovulum dan akhirnya masuk ke dalam gametofit betina. Berdasarkan cara masuknya serbuk sari kedalam ovulum ada 3: 1. Porogami : buluh serbuk sari masuk melalui mikrofil 2. Khalasogami : buluh serbuk sari masuk melalui kalasa ex: Casuarina 3. Mesogami : buluh masuk melalui funikulus atau integumen. ex: curcubitaceae

Pada proses pembuahan ini, mungkin dijumpai alat-alat tambahan yang ikut membantu masuknya buluh serbuk sari ke dalam ovulum.

Alat tersebut adalah : obturator yaitu suatu jaringan yang sel-selnya seperti rambut, inti jelas, merupakan pembengkakan plasenta yang tumbuh meluas menuju mikrofil, atau pembengkakan dari funiculus.

Setelah buluh serbuk sari sampai dalam kantong embrio, buluh melepaskan isinya. Gamet jantan satu mengadakan fusi dengan sel telur singami Hasil selnya bersifat diploid Gamet jantan dua mengadakan fusi dengan inti kutub/inti kandung lembaga sekunder disebut triple fusion. Hasil selnya bersifat triploid

Sehingga disebut pembuahan ganda

Hasil peleburan (fusi) sel gamet jantan dengan sel telur adalah zigot (2n). Hasil peleburan sel gamet jantan dengan inti kutub adalah endosperm (3n).

Endosperm umumnya berkembang lebih dulu daripada zigot. Karena fungsi endosperm memberi makan embrio yang berkembang.

THANKS!!!

Anda mungkin juga menyukai