Anda di halaman 1dari 2

INDIKATOR CEDERA JANTUNG KREATIN KINASE Kreatin Kinase (CK), yang juga dikenal sebagai Kreatin fosfokinase (CPK),

mengkatalis pemindahan satu gugus fosfat antara keratin fosfat (suatu molekul untuk menyimpan fosfat berenergi tinggi di otot) dan adenosin difosfat (ADP). Produk reaksi ini adalah kreatin, yang dapat digunakan kembali dalam sel dan adenosin trifosfat (ATP), yang tersedia untuk mengarahkan reaksi-reaksi di sel yang memerlukan energi. Kreatin kinase adalah suatu molekul dimerik yang terdiri dari sepasang monomer berbeda yang disebut M dan B, sehingga terdapat tiga isoenzim CK yang dapat terbentuk yaitu CK1 (BB), CK2 (MB), dan CK3 (MM). Sumber jaringan utama CK adalah otak dan otot polos (BB), otot jantung (MB dan MM), dan otot rangka (MM ; otot rangka normal juga memiliki sejumlah kecil MB, kurang dari 1%). Aktivitas CK total umumnya dinyatakan dalam Unit/mL. Jumlah ini digunakan untuk memperhitungkan kemungkinan pembebasan CK-MB dari jaringan di luar jantung saat CK total sangat tinggi. Nilai di atas suatu ambang normal, mengisyaratkan bahwa CK-MB mungkin berasal dari miokardium. Konstelasi substansi yang dibebaskan dari otot yang rusak meliputi CK, AST, LD dan mioglobin. CK dibebaskan ke dalam sirkulasi pada hampir semua keadaan iskemia, cedera, atau peradangan otot. Aktivitas CK dasar dalam serum orang sehat sangat bergantung pada massa otot tubuh dan juga pada olahraga. Dengan demikian, orang yang kurus dan kurang bergerak mungkin memiliki aktivitas CK serum dalam rentang 30 sampai 50 U/Liter, sedangkan orang yang berotot yang banyak berolahraga mungkin memiliki kadar antara 500 sampai 1000 U/Liter. Pelari maraton umumnya memiliki kadar di atas 1000 sampai 2000 U/Liter sebagai nilai pada saat istirahat. Pemakaian utama CK untuk kepentingan klinis adalah untuk mendeteksi IMA (Infark Miokard Akut). Sebagian besar laboratorium memilih batas atas yang relatif rendah untuk aktifitas CK total seperti 180 atau 200 U/liter, sehingga dapat mendeteksi peningkatan ringan akut pada sebagian besar pasien. Peningkatan CK ini dipengaruhi oleh beberapa keadaan. Peningkatan berat yakni lebih dari 5x normal terjadi karena adanya distrofi otot, polimiositis, dermatomiositis dan infark miokardium. Sedangkan peningkatan ringan atau sedang yakni 24x normal terjadi karena olahraga berat, trauma, tindakan bedah, dan penyuntikan intramuskulus.

Langkah penting kedua untuk membuktikan bahwa CK dalam serum berasal dari jantung adalah pengukuran isoenzim CK. Distribusi CK dalam miokardium adalah sekitar 80% MM dan 20% MB, sedangkan di otot rangka isoenzim CK hampir seluruhnya adalah MM, dengan hanya sedikit MB (kurang dari 1%). Dengan demikian, kumunculan mendadak CK-MB dalam serum mengisyaratkan asalnya dari miokardium, terutama dari situasi klinis yang pasiennya mengalami nyeri dada dan perubahan elektrokardiogram. Molekul dimerik CK memiliki ukuran yang relatif kecil (60.000 dalton) sehingga dapat lolos atau keluar dari sel-sel otot atau otak yang mengalami iskemia, yang dalam kasus ini CK-MB keluar dari otot jantung akibat IMA.

Anda mungkin juga menyukai