Anda di halaman 1dari 25

2.1.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANTAPAN LERENG


Berdasarkan penelitian para ahli geoteknik [Barton, 1982; Singh, 1986;
Hawley, 1986], faktor-faktor yang epengar!hi keantapan lereng, antara
lain "
a# $eoetri lereng
$eoetri lereng adalah tinggi, keiringan dan %er dari s!at! lereng#
&akin ke'il keiringan dan ketinggian lereng aka lereng terse%!t akan
seakin antap, se%aliknya akin %esar keiringan dan ketinggian
lereng aka lereng seakin tidak antap#
%# (arakteristik fisik dan ekanik
(arakteristik fisik dan ekanik %at!an dala h!%!ngannya dengan
kelongsoran adalah epengar!hi daya tahan terhadap longsoran#
(arakteristik fisik %er!pa %o%ot isi, porositas a!p!n kand!ngan air,
sedangkan karakteristik ekanik %er!pa s!d!t geser dala, kohesi dan
kek!atan)strength aterial lereng#
'# Str!kt!r $eologi
Str!kt!r geologi ini %er!pa kekar, lipatan, patahan dan %idang leah
lainnya# (elongsoran le%ih sering ter*adi pada pada daerah yang eiliki
%idang leah dengan keiringan yang + ,-# Str!kt!r terse%!t sangat
epengar!hi kek!atan %at!an karena er!pakan %idang-%idang leah
pada %at!an terse%!t ata! paling tidak er!pakan tepat-tepat
re%esan air dan hal ini akan eper'epat pelap!kan dan pada
!!nya %idang leah terse%!t en*adi %idang longsor#
d# Hidrologi dan Hydrogeologi
.ir h!*an akan enye%a%kan ter*adinya erosi dan pena%ahan %e%an
pada lereng# /rosi akan enye%a%kan per!%ahan geoetri lereng dan
enye%a%kan pendangkalan pada sal!ran-sal!ran air yang enye%a%kan
tergangg!nya penirisan, sehingga dengan adanya faktor hidrologi akan
enye%a%kan tingkat pelap!kan yang tinggi# .danya faktor hydrogeologi
ep!nyai dapak yang negatif terhadap keantapan lereng# Hidrologi
akan epengar!hi nilai kek!atan aterial dan epengar!hi
pen!r!nan tekanan noral efektif dan daya tahan terhadap k!at geser
0shear strength1#
1
e# $aya-gaya l!ar
2engar!h gaya-gaya l!ar ini adalah per'epatan seisik yang diaki%atkan
oleh adanya gepa %!i, kegiatan peledakan dan trafik alat-alat %erat#
f# 3egangan 4egional
3egangan regional adalah %esarnya tegangan di sekitar lokasi lereng
yang sangat tergant!ng pada kondisi geologi di sekitar lereng 0engalai
fenoena tektonik yang dahsyat1#
g# 5akt!
6!ngsi wakt! dapat epengar!hi keantapan lereng, sedangkan wakt!
dipengar!hi oleh !si ata! ikli dan erosi# Bila ikli dan erosi k!at,
aka !ns!r wakt! sangat %erpengar!h#
2.2. JENIS LONGSORAN
Se'ara !! longsoran lereng ep!nyai %ent!k dan kineatika
yang %er%eda tergant!ng dari karakteristik assa aterial pe%ent!knya#
S!at! aterial diklasifikasikan se%agai tanah ata! %at! %iasanya didasarkan
atas sifat k!at tekannya, yait! !nt!k yang le%ih ke'il daripada 1 &2a dise%!t
tanah dan le%ih %esar daripadanya dise%!t %at!an 0$a%ar 11#
(!at tekan s!at! %at!an ditent!kan dari s!at! 'ontoh dengan !k!ran
yang relatif ke'il dan dise%!t !t!h ata! inta't, sedangkan k!p!lan dari
aterial !t!h dise%!t assa#
7ongsoran lereng di%agi en*adi 8 *enis, yait! "
a# 7ongsoran Bidang
7ongsoran %idang 0$a%ar 21 ter*adi %ila sel!r!h kondisi di%awah ini
terpen!hi "
11 9!r!s %idang l!n'!r se*a*ar ata! endekati se*a*ar terhadap *!r!s
%idang per!kaan lereng dengan per%edaan aksial 2:
o
#
21 (eiringan %idang l!n'!r har!s le%ih ke'il dari keiringan %idang
per!kaan lereng,
f
+
p
0$a%ar ,1#
,1 (eiringan %idang l!n'!r le%ih %esar dari s!d!t geser dala ata!
p
+
2
81 3erdapat %idang %e%as yang er!pakan %atas lateral dari assa
%at!an yang longsor#
;/4< 5/.( 5/.( S34=>$ ;/4< S34=>$
;/4< 7=5 S34/>$3H 7=5 S34/>$3H
&/?@A&
S34/>$3H
;/4< H@$H
S34/>$3H
&@$#
S34/>$3H
;/4< 5/.( 5/.(
&=?/4.3/7<
S34=>$
&=?/4.3/7<
S34=>$
S34=>$
;/4<
S34=>$
/B34/&/7<
S34=>$
;/4< 7=5
S34/>$3H
7=5
S34/>$3H
&/?@A&
S34/>$3H
H@$H
S34/>$3H
;/4< H@$H
S34/>$3H
/B34/&/7< H@$H
S34/>$
S=@7
;/4< S=63
4=C(
S=63 4=C(
H.4?
4=C(
/B34/&/7< H.4? 4=C( ;/4< H.4? 4=C(
/B34/&/7< 7=5
S34/>$3H
S=@7 ;/4< 7=5 S34/>$3H 7=5 S34/>$3H
&/?@A&
S34/>$3H
H@$H
S34/>$3H
;/4< H@$H
S34/>$3H
;/4< H@$H H@$H &/?@A& &=?/4.3/ ;/4< 7=5 7=5 S34/>$3H
COATES
1964
DEERE &
MILLER 1966
GEOLOGICAL
SOCIETY 1970
BROCH &
FRANKLIN 1972
JENNIN
GS 197
BIENA!
SKI 197
ISRM
1979
700 400 200 00
100
"0 40
10
20 # 7 6 4 2
1
0." 0.7
0 70
700 400 200 00
100
"0 40
10
20 # 7 6 4 2
1
0." 0.7
0 70
UNIA$IAL COMPRESSI%E STRENGTH& MP'
$a%ar 1# (lasifikasi (!at 3ekan Bat!an At!h
$a%ar 2
7ongsoran Bidang
,
%idang
%e%as
%idang
gelin'ir
$a%ar ,
2enapang lereng dan %idang %e%as pada longsoran %idang
%# 7ongsoran Ba*i
7ongsoran ini 0$a%ar 81 ter*adi %ila d!a %!ah *!r!s %idang diskontin!
%erpotongan dan %esar s!d!t garis potong ked!a %idang terse%!t 0
fi
1
le%ih %esar dari s!d!t geser dala 01 dan le%ih ke'il dari s!d!t
keiringan lereng 0
i
1# 2erhit!ngan faktor keaanan le%ih r!it
di%andingkan pada longsoran %idang karena eli%atkan d!a %idang
gelin'ir diana gaya-gaya yang %eker*a t!r!t diperhit!ngkan#
'# 7ongsoran B!s!r
Bila longsoran %idang dan longsoran %a*i ter*adi pada %at!an keras, aka
longsoran %!s!r le%ih sering ter*adi pada aterial tanah ata! %at!an l!nak
dengan str!kt!r kekar yang rapat# Bidang longsornya %er%ent!k %!s!r
0$a%ar -1#
d# 7ongsoran $!ling
7ongsoran ini ter*adi pada lereng yang ter*al dan pada %at!an Dyang keras
diana str!kt!r %idang leahnya %er%ent!k kolo 0$a%ar 61#
8

$a%ar 8 $a%ar -
7ongsoran Ba*i 7ongsoran B!s!r
$a%ar 6
7ongsoran $!ling
2.. PERHITUNGAN KEMANTAPAN LERENG
-
2ada s!at! kas!s kelongsoran dapat diaati %ahwa tanah yang
longsor it! %ergerak pada s!at! %idang tertent!# Bidang terse%!t dise%!t
%idang gelin'ir 0slip surface1 ata! %idang geser 0shear surface1# Bent!k
%idang gelin'ir %era'a-a'a se%agaiana telah di!raikan pada *enis-
*enis longsoran di atas#
Bilaana ter*adi tanah longsor, %erarti kek!atan geser tanah telah
dilapa!i; yait! perlawanan geser pada %idang gelin'ir tidak '!k!p %esar
!nt!k enahan gaya-gaya yang %eker*a pada %idang terse%!t# (arena it!
!nt!k enent!kan keantapan s!at! lereng har!s diketah!i kek!atan geser
tanah pada lereng terse%!t#
'. K()*'+', G(-(.
(ek!atan geser tanah dapat dinyatakan se'ara !! dengan r!!s "
- / 01 2 3 4 *5 +', 1 6666666666666666 3 1 5
diana "
s E kek!atan geser tanah
E tegangan noral pada %idang geser
'F E keiringan kohesi pada tegangan efektif
F E s!d!t geser pada tegangan efektif
Ant!k engetah!i kek!atan geser di s!at! tepat, perl! dilak!kan
penga%ilan 'ontoh tanah asli dari tepat terse%!t dan eng!k!r 'F dan
F di la%oratori!# >ilai tegangan air pori 0!1 dapat ditent!kan, isalnya
dengan easang pipa dan eng!k!r tinggi air di dalanya 0$a%ar G1,
selan*!tnya perl! ditent!kan tegangan noral 01#
6
h
s E 'H I 0 - !1 tan H
! E
w
h

Bidang $elin'ir
3inggi .ir
2ipa !nt!k
eng!k!r
tegangan air pori
$a%ar G
Sketsa 2enent!an (ek!atan $eser pada Bidang $elin'ir
2ada s!at! tepat tertent! dala lereng, nilai 'F dan F dapat
dianggap konstan, deikian *!ga dengan # 3etapi tegangan air pori
%iasanya tidak er!pakan angka yang konstan# 2ada !si kering
!ngkin tidak ada tegangan air pori, sedangkan pada !si h!*an
tegangan air pori %isa en*adi tinggi#
?engan deikian 'ara perhit!ngan keantapan lereng har!s
dapat eperhit!ngkan pengar!h tegangan air pori# Sat!-sat!nya 'ara
!nt!k aks!d ini ialah dengan eakai r!!s kek!atan geser
se%agaiana pada persaaan 011# 2erhit!ngan yang dilak!kan dengan
engg!nakan r!!s terse%!t dise%!t J(77(0+89( -+.(-- ',':;-8-K, yait!
%erdasarkan pada tegangan efektif#
Se%el! 'ara ini dipakai, perhit!ngan keantapan lereng
dilak!kan dengan eakai r!!s kek!atan geser s E ' I tan # ?i sini
adalah tegangan total dan tidak terdapat nilai tegangan air pori# Cara
ini dise%!t J+<+': -+.(-- ',':;-8-K, yait! perhit!ngan %erdasarkan pada
tegangan total#
Sekarang telah diset!*!i se'ara !! %ahwa perhit!ngan dengan
eakai tegangan efektif le%ih dapat diper'aya daripada perhit!ngan
dengan eakai tegangan total#
=. M(+<>( K(-(8?=',@', B'+'-
G
Cara yang dipakai !nt!k enghit!ng keantapan lereng ialah
'ara kesei%angan %atas 0limit equilibrium method1, yait! dengan
e%andingkan kek!atan geser yang diperl!kan !nt!k
epertahankan keantapan dengan kek!atan geser yang ada# ?ari
per%andingan ini akan didapatkan 6aktor (eaanan#
2erhit!ngan di!lai dengan enganggap akan ter*adi
kelongsoran pada %idang gelin'ir tertent!, selan*!tnya dihit!ng gaya ata!
oen yang enye%a%kan kelongsoran pada %idang terse%!t 0aki%at
%erat tanah1# @ni dise%!t gaya penggerak 0sliding force1 ata! oen
penggerak 0turning moment1# (e!dian dilak!kan perhit!ngan gaya ata!
oen yang elawan kelongsoran 0aki%at kek!atan geser tanah1, ini
dise%!t oen elawan 0resisting moment1# ?engan epersaakan
ked!a oen terse%!t akan dapat ditent!kan faktor keaanan lereng
pada %idang gelin'ir yang %ersangk!tan# Cara ini di!langi pada %idang
gelin'ir lain sapai ter'apai nilai faktor keaanan yang terke'il#
Ant!k elak!kan perhit!ngan %iasanya lereng perl! di%agi dala
se*!lah segen, s!paya ketidakseragaan tanah dapat
diperhit!ngkan, *!ga s!paya gaya noral pada %idang geser dapat
ditent!kan 0$a%ar 81#
8
%
L
4

s
l
5
/
n
B
n
/
n I 1
B
n I 1
5
S
2
!l
2H
2
2
H
!
l
S
'
Hl
6
2
Hta
n

H
6

5
B
n
- B
nI1
/
n
- /
nI1
$aya 2ada Segen
9
$a%ar 8
Sketsa 2erhit!ngan (eantapan 7ereng
&oen penggerak segen E 5 # L
?iana 5 E %erat segen
&oen penggerak sel!r!hnya E 5 L
E 5 4 Sin
E 4 5 Sin
6aktor keaanan 061 adalah per%andingan antara kek!atan geser
yang ada dengan kek!atan geser yang diperl!kan !nt!k enahan
keantapan#
9adi %ila kek!atan geser E s, aka kek!atan geser !nt!k
epertahankan keantapan adalah s)6#
Bilaana S E gaya pada dasar segen, aka S E s#l ) 6
&oen elawan segen E
R
F
-:
&oen elawan sel!r!hnya E

-:
F
R
R
F
-:
?engan epersaakan oen elawan dengan oen
penggerak, aka

-:
F
R
A S8, ! R
, sehingga

A S8, !
-:
F
6666666666666666666. 3 2 5
Ant!k enyelesaikan perhit!ngan faktor keaanan, nilai s pada
persaaan 021 har!s diganti dengan r!!s kek!atan geser se%agaiana
telah di!raikan pada persaaan 011, sehingga en*adi "
1:
[ ]
[ ]

+
+

B +', *:5 4 P 3 : 0B
A S8, !
1
A S8, !
B +', *:5 4 : 3 : 0B
F
66666666666 3 5
diana 2 adalah gaya noral yang %eker*a pada dasar segen yang
%ersangk!tan#
>ilai 5, , dan l dapat diperoleh se'ara langs!ng !nt!k setiap
segen, dan nilai 'F dan F ditent!kan di la%oratori!, nilai tegangan air
pori 0!1 *!ga dapat di!k!r di lapangan# 3inggal nilai 2 yang %el!
diketah!i#
$aya noral 021 tidak dapat ditent!kan dengan 'ara enghit!ng
kesei%angan statis 0karena terdapat keadaan statis tidak tertent!1,
sehingga har!s dipakai s!at! 'ara pendekatan !nt!k enent!kan
%esarnya 2# 2er%edaan 'ara-'ara perhit!ngan keantapan lereng yang
dikenal se%enarnya didasarkan pada per%edaan pendekatan yang
dig!nakan dala perhit!ngan nilai gaya noral 021#
0. M(+<>( O.>8,'.; >', M(+<>( B8-C<D
.da d!a 'ara yang paling terkenal dala perhit!ngan keantapan
lereng yait! etode ordinary 0dise%!t *!ga etode 6elleni!s1 dan etode
Bishop# 2er%edaan ked!a 'ara ini dapat dipahai dengan epela*ari
gaya-gaya yang %eker*a pada setiap segen# $aya /
n
, /
nI1
, B
n
dan B
n I1
0$a%ar 81 adalah gaya horiMontal dan gaya Nertikal yang %eker*a pada
%atas Nertikal segen# Besarnya gaya ini tidak diketah!i#
2ada etode ordinary, %esarnya 2 ditent!kan dengan eng!raikan
gaya-gaya lain dala arah garis %eker*a 2, dengan kata lain dianggap
%ahwa res!ltan gaya pada %atas Nertikal segen %eker*a dala arah
se*a*ar dengan dasar segen, perhit!ngannya adalah se%agai %erik!t "
2 E 05 I B
n
O B
nI1
1 Cos - 0/
n
O /
nI1
1 Sin
E 5 Cos I 0B
n
O B
nI1
1 Cos - 0/
n
O /
nI1
1 Sin
>ilai 0B
n
O B
nI1
1 Cos - 0/
n
O /
nI1
1 Sin dianggap saa dengan nol,
sehingga
2 E 5 'os
11
?engan deikian, persaaan 0,1 en*adi "
[ ]

+ B +', *:5 4 C<- 3! : 0B


A S8, !
1
F
66666666
345
2ada etode Bishop %esarnya 2 diperoleh dengan eng!raikan
gaya-gaya lain daripada arah Nertikal, dengan kata lain dianggap %ahwa
res!ltan gaya-gaya pada %atas Nertikal segen %eker*a pada arah
horiMontal, perhit!ngannya adalah se%agai %erik!t "
( ) + +

+
C<- *: S8,
F
: 0B
5 $ 3$ ! *:5C<- 3P -8,
F
B +',
*: P
1 , ,
Sehingga "
( )

,
_

+

+
-8,
F
B +',
C<-
C<- * S8,
F
0B
: 5 $ 3$ !
*: P
1 , ,
2ada etode Bishop ini 0B
n
O B
nI1
1 dianggap saa dengan nol,
sehingga"
( )

,
_


-8,
F
B +',
C<-
C<- *
F
S8, 0B
: !
*: P
?engan ens!%stit!sikan persaaan di atas ke persaaan 0,1,
didapatkan"
[ ]
F
+', B +',
1
S(0
B +', *:5 4 ! 3 : 0B
A S8, !
1
F

+

6666.. 3"5
>ilai 6 pada persaaan 0-1 terdapat di %agian kiri a!p!n di
%agian kanan persaaan, sehingga !nt!k enent!kan nilai 6 har!s
dig!nakan 'ara per!langan 0iterative1, dengan engg!nakan s!at! nilai
6 tertent! se%agai langkah awal perhit!ngan; nilai 6 yang dihasilkan dari
perhit!ngan, selan*!tnya dig!nakan lagi !nt!k perhit!ngan %erik!tnya#
12
A!nya dia%il nilai 6 E 1,:: se%agai pedoan awal dala
perhit!ngan, dan proses peng!langan 0iteration1 dilak!kan ter!s hingga
selisih antara nilai 6 yang di'o%akan dan nilai 6 yang dihasilkan tidak
le%ih dari :,:1#
1,
BAB III
PEMBUATAN SOFT!ARE
.1. INPUT DATA
2erhit!ngan faktor keaanan lereng yang dilak!kan adalah dengan etode
keseti%angan %atas 0liit eP!ili%ri! ethod1 dengan 'ara %ishop#
4!!s !! etode ini adalah "
[ ]
F
+', B +',
1
S(0
B +', *:5 4 ! 3 : 0B
A S8, !
1
F

+


Ant!k dapat enent!kan faktor keaanan di%!t!hkan %e%erapa data
se%agai inp!t, yait! "
a# 2araeter geoteknik
2araeter geoteknik yang di%!t!hkan adalah kohesi, s!d!t geser dala
dan %o%ot isi tanah# Ant!k kohesi terdapat d!a sat!an yang %iasa
dipakai yait! k2a dan kg)'
2
, deikian *!ga !nt!k %o%ot isi sat!an yang
!! dipakai adalah k>)
,
dan ton)
,
, sedangkan !nt!k s!d!t geser
dala %iasanya dinyatakan dala dera*ad#
%# ?iensi 9en*ang
?ata inp!t !nt!k diensi *en*ang elip!ti ketinggian dan le%ar *en*ang,
ked!anya dinyatakan dala eter#
'# 9!lah Segen#
2erhit!ngan keantapan lereng didasarkan pada segen-segen dari
lereng yang dihit!ng# 2e%agian dala segen ini diaks!dkan agar
ketidakseragaan tanah dapat diperhit!ngkan dan yang le%ih penting
lagi adalah agar gaya noral pada %idang gelin'ir dapat ditent!kan#
Se'ara teoritis, seakin %anyak *!lah segen yang dig!nakan hasil
perhit!ngan akan seakin %aik, dala progra ini *!lah segen yang
dianalisis di%atasi aksial 1- segen# 2e%atasan terse%!t
didasarkan pada perti%angan %ahwa %iasanya *!lah terse%!t telah
en'!k!pi !nt!k endapatkan angka faktor keaanan yang dapat
diper'aya#
18
.2. LANGKAH PERHITUNGAN
a# (onNersi Sat!an
(ohesi %iasanya dinyatakan dala sat!an kilo 2as'al 0k2.1 ata! kg)'
2
,
dan %o%ot isi tanah dala sat!an k>)
,
ata! ton)
,
# Ant!k
engakoodir ked!a siste sat!an terse%!t 0yang !! dig!nakan di
@ndonesia1, progra ini dilengkapi dengan option button yang
e!ngkinkan pengg!na eas!kkan nilai paraeter dan eng-click
pilihan sat!an yang ses!ai# ?engan deikian pengg!na tidak perl!
engkonNersikan terle%ih dah!l! ke sat!an yang lain#
%# 2erhit!ngan (eiringan 7ereng
S!d!t keiringan lereng dihit!ng dengan engg!nakan f!ngi
trigonoetri tangen dari tinggi dan le%ar lereng yang dias!kkan pada
inp!t#
'# 2enent!an 3inggi &!ka .ir 3anah
Ant!k eas!kkan data engenai tinggi !ka air tanah 0water tabel1,
disediakan epat pilihan, yait! J*en!h air, tinggi !ka air tanah E
2
)
,
tinggi *en*ang, Q tinggi *en*ang dan
1
)
,
tinggi *en*angK# 2engg!na tinggal
eng-click pilihan yang ses!ai pada option button yang disediakan#
d# 2enent!an 3itik 2!sat 7ingkar 7ongsor (ritis
2enelitian Hoek and Bray, 1981, enyatakan %ahwa lokasi titik p!sat
lingkaran longsor tergant!ng pada s!d!t keiringan lereng dan s!d!t
geser dala daripada aterial pe%ent!k lereng# 7e%ih lan*!t peneliti
terse%!t ep!%likasikan grafik lokasi lingkar longsor kritis se%agai
f!ngsi dari keiringan dan s!d!t geser dala# 7okasi titik p!sat lingkar
longsor kritis dinyatakan dala perkalian 0multiplying1 ketinggian lereng
pada arah < 0atas1 dan arah B 0arah endatar dari toe ke crest1
se%agaiana ditapilkan pada $a%ar 9#
$rafik Hoek and Bray terse%!t selan*!tnya diinterpolasi !nt!k
endapatkan titik perpotongan dari se!a nilai s!d!t geser dala dan
keiringan lereng yang ada dala kisaran grafik terse%!t, yait! s!d!t
geser dala dari 1:R hingga 6:R dan s!d!t keiringan lereng dari 2:R
hingga 8:R# Hasil interpolasi ini dig!nakan se%agai dasar perhit!ngan
selan*!tnya#
1-
:
1
2
,
-, -2 -1 : 1 2
D8-+',0( $
D
8
-
+
'
,
0
(

Y
S 2:
S ,:
S 8:
S -:
S 6:
S G:
S 8:
6 1:
6 2:
6 ,:
6 8:
6 -:
6 6:
$a%ar 9
3itik 2!sat 7ingkar 7ongsor (ritis
Se%agai 6!ngsi dari (eiringan 0S1 dan S!d!t $eser ?ala 061
e# 2enent!an Bidang $elin'ir
Bidang gelin'ir ) %idang longsor ditent!kan dengan enarik %!s!r
lingkaran yang elal!i titik toe *en*ang hingga ke per!kaan tanah di
%elakang crest *en*ang 0$a%ar 1:1# B!s!r lingkaran terse%!t %erp!sat
di titik p!sat lingkar longsor yang telah ditent!kan tahap se%el!nya
07angkah d1#
2 ! s a t 7 i n g k a r
7 o n g s o r
B
i
d
a
n
g

$
e
l
i
n
'
i
r
4
4
?
i
s
t
a
n
'
e

<
? i s t # B
( e t e r a n g a n "
? i s t a n ' e < d a n
? i s t a n ' e B d i t e n t ! k a n
d a r i $ r a f i k $ a % a r 9
T o e
C r e s t
$a%ar 1:# 2enent!an Bidang $elin'ir
16
f# 2enent!an 9ari-9ari 7ingkar 7ongsor 041
9ari-*ari lingkar longsor ditent!kan dengan r!!s segitiga sik!-sik!
02hytagoras1# ?engan engas!sikan koordinat pada toe lereng adalah
0:,:1 aka koordinat titik p!sat lingkaran dapat ditent!kan#
?ari koordinat toe lereng dan koordinat titik p!sat lingkaran *arak antara
ked!a titik it! adalah *ari-*ari lingkaran 0$a%ar 1:1 dapat ditent!kan
dengan perasaaan"
2
toe longsor p!sat
2
toe longsor p!sat
2
toe longsor p!sat
2
toe longsor p!sat
2
1 < - 0< 1 B - 0B r
1 < - 0< 1 B - 0B r
+
+
g# 2enent!an 3itik 2otong Bidang $elin'ir
3itik potong %idang gelin'ir di %elakang 'rest *en*ang 0$a%ar 1:1
ditent!kan dengan persaaan lingkaran diana (oordinat < titik
terse%!t adalah saa dengan koordinat < 'rest *en*ang, sedangkan *ari-
*ari lingkar longsor 0r1 adalah tetap dan telah diketah!i dari perhit!ngan
se%el!nya 07angkah f1# ?engan deikian koordinat B titik potong
%idang gelin'ir dapat ditent!kan#
toe
2
toe longsor potong titik
2
longsor potong titik
2
toe longsor potong titik
2
toe longsor potong titik
2
toe longsor potong titik
2 2
toe longsor potong titik
2
toe longsor potong titik
2
toe longsor potong titik
2
B 1 < - 0< r B
1 < - 0< r 1 B - 0B
1 < - 0< r 1 B - 0B
1 < - 0< 1 B - 0B r
+


+
h# 2erhit!ngan le%ar segen
9!lah segen yang diperg!nakan dala perhit!ngan tergant!ng pada
inp!t data segen yang diisikan oleh pengg!na 0n1#
?ala perhit!ngan ini disiapkan sat! segen dengan le%ar dari 'rest
*en*ang sapai dengan perpotongan %idang gelin'ir di %elakang 'rest
*en*ang 0$a%ar 111# 9!lah segen pada *en*ang sendiri didapatkan
dari data le%ar *en*ang dan *!lah segen yang diinginkan dengan
persaaan"
1 n
9en*ang 7e%ar
Segen 9!lah

#
1G
(oordinat B !nt!k %atas segen Ssegen pertaa sapai *!lah
segen yang diinginkan 0data inp!t1 dik!rangi sat!T ditent!kan dengan
persaaan "
( ) ,,### 2, 1, n 1 n
Segen 9!lah
9en*ang 7e%ar
B
toe

1
]
1

+ ... .......... .......... ..........


Ant!k segen terakhir 0segen ke-n1 koordinat B %atas segen saa
dengan koordinat B titik potong %idang gelin'ir 07angkah g1#
Berdasarkan perhit!ngan %atas segen ini, le%ar setiap segen dapat
ditent!kan#
B
id
a
n
g

$
e
lin
'
ir
T o e
C r e s t
T i t i k P o t o n g
B i d a n g G e l i n c i r
S e g e n 1
S e g e n 2
S e g e n ,
S e g e n 0 n - 1 1
S e g e n n
$a%ar 11# 2e%agian Segen 2erhit!ngan
i# 2erhit!ngan koordinat B tengah segen
Setelah diketah!i %atas setiap segen !lai dari segen pertaa
hingga segen terakhir 0ses!ai inp!t data1, koordinat B !nt!k titik tengah
setiap segen dapat ditent!kan# 2erhit!ngan koordinat B !nt!k titik
tengah segen ini engg!nakan persaaan nilai tengah dengan %ent!k
persaaan !! " 0B
n
I B
nI1
1 ) 2#
*# 2erhit!ngan koordinat < tengah segen
Ant!k dapat elak!kan perhit!ngan keantapan lereng, tent!nya tidak
hanya koordinat B sa*a yang perl! ditent!kan# Se%agai pelengkap
terhadap data koordinat B tengah segen perl! dihit!ng *!ga koordinat <
tengah segen#
18
?ala perhit!ngan ini terdapat d!a koordinat < !nt!k sat! koordinat B
tengah segen yait! koordinat < !nt!k %agian dasar segen 0%eripit
dengan %idang gelin'ir1, dan koordinat < !nt!k %agian atas segen
0%eripit dengan lereng *en*ang1# Sketsa posisi diaks!d di%erikan pada
ga%ar 12#
(oordinat < dasar segen ditent!kan dengan persaaan lingkaran
%erik!t
toe
2
toe segen dasar
2
segen dasar
2
toe segen dasar
2
toe segen dasar
2
toe segen dasar
2 2
toe segen dasar
2
toe segen dasar
2
toe segen dasar
2
< 1 B - 0B r <
1 B - 0B r 1 < - 0<
1 B - 0B r 1 < - 0<
1 < - 0< 1 B - 0B r
+


+
(oordinat < atas segen ditent!kan dengan 'ara trigonoetri, yait!
dengan f!ngsi tangen dari keiringan lereng# Se'ara ateatis dapat
difor!lasikan se%agai %erik!t "
toe lereng keiringan toe segen segen
lereng keiringan toe segen toe segen
toe segen
toe segen
lereng keiringan
< tan B B <
tan B B < <
B B
< <
tan
+

) (
) (
2 ! s a t 7 i n g k a r
7 o n g s o r
B
i
d
a
n
g

$
e
l
i
n
'
i
r
4
4
T o e
C r e s t
T i t i k P o t o n g
B i d a n g G e l i n c i r
B a t a s
S e g m e n
T e n g a h
S e g m e n
U

P
r
o
y
e
k
s
i
$a%ar 12# Sketsa Segen 2erhit!ngan
k# 2erhit!ngan 3inggi Segen
19
Setelah koordinat < segen ditent!kan %aik <
atas segen
dan <
%awah segen
,
aka tinggi segen dapat ditent!kan dengan engg!nakan persaaan
sederhana yait! "
3inggi segen E <
atas segen
O <
%awah segen

3inggi segen ini sangat penting dala penent!an %eratnya assa
tanah pada segen terse%!t#
l# (oordinat 2royeksi ;ertikal 2!sat 7ingkar 7ongsor
(oordinat p!sat lingkar longsor diproyeksikan ke %idang gelin'ir elal!i
%idang proyeksi yang se*e*ar s!%! B 0dengan deikian koorinat B
tetap1# Sketsa titik diaks!d dapat dilihat pada $a%ar 12# (oordinat <
hasil proyeksi ditent!kan dengan persaaan %erik!t "
toe
2
toe longsor lingkar 2!sat
2
2royeksi
2
toe longsor lingkar 2!sat
2
toe 2royeksi
2
toe longsor lingkar p!sat
2 2
toe 2royeksi
longsor lingkar 2!sat 2royeksi
2
toe 2royeksi
2
toe 2royeksi
2
< 1 B - 0B r <
1 B - 0B r 1 < - 0<
1 B - 0B r 1 < - 0<
B B
1 < - 0< 1 B - 0B r
+

+
#S!d!t 2!sat 7ingkar 7onsor ke ?asar Segen
S!d!t yang di%ent!k antara titik proyeksi p!sat lingkar longsor pada
%idang gelin'ir 0langkah l1, titik p!sat lingkar longsor 0langkah d1, dan titik
dasar segen 0langkah *1, pada $a%ar 12 disi%olkan dengan s!d!t ,
ditent!kan dengan r!!s 'osin!s segitiga se%agai %erik!t "
- 9arak antara p!sat lingkar longsor ke titik proyeksinya pada %idang
gelin'ir adalah se%esar *ari-*ari lingkaran 0langkah f1, deikian *!ga
*arak p!sat lingkar longsor ke titik dasar segen pada %idang gelin'ir #
- 9arak antara titik proyeksi ke titik dasar segen ditent!kan dengan
r!!s 2hytagoras "
2
proyeksi segen dasar
2
proyeksi segen dasar
2
proyeksi segen dasar
2
proyeksi segen dasar
2
1 < - 0< 1 B - 0B r
1 < - 0< 1 B - 0B r
+
+
- ?engan diketah!i ketiga *arak sisi segitiga, s!d!t yang di%ent!k dapat
ditent!kan dengan persaaan 'osin!s yang eiliki %ent!k !! "
'
2
E a
2
I %
2
O 2#a#%#Cos
2:
diana "
' E *arak antara titik proyeksi ke titik dasar segen
a E *arak titik p!sat lingkar longsor ke titik proyeksi
% E *arak titik p!sat lingkar longsor ke titik dasar segen
2ada kondisi ini a E % E *ari-*ari lingkaran 0disi%olkan r1#
?egan deikian %ent!k !! terse%!t dapat disederhanakan
en*adi"

,
_

+
2
2
2
2
2
2 2
2 2 2
2 2 2
2r
'
1 Cos .r'#
2r
'
1
2r
' 2r
Cos
aka r, % a karena
% a 2
' % a
Cos
Cos % a 2 % a '

n# 3inggi !ka air tanah


.ir tanah er!pakan salah sat! faktor penting yang perl!
diperti%angkan dala enent!kan keantapan lereng# ?ala
pe%!atan software ini !nt!k eperhit!ngkan pengar!h air tanah
didasarkan pada tinggi !ka air tanah 0water table1#
Ant!k perhit!ngan tinggi !ka air tanah ini disediakan epat pilihan,
yait! keadaan lereng *en!h air, tinggi !ka air tanah
2
)
,
tinggi lengreng
0Hw)H E
2
)
,
1, Q dan
1
)
,
tinggi lereng 0$a%ar 1,1#
H
H
w
H w ) H E 2 ) ,
& ! k a . i r
3 a n a h
H w ) H E 1 ) 2
H w ) H E 1 ) ,
9 e n ! h . i r
0 H w ) H E 1 1
S e g e n
C r e s t
3 o e
$a%ar 1,# Sketsa &!ka .ir 3anah 0Water Table1
?ala perhit!ngan ini pada kondisi *en!h air, aka !ka air tanah
%eripit dengan %idang lereng# Ant!k kondisi tidak *en!h air, aka
dilak!kan perhit!ngan !nt!k penent!an !ka air tanah di %awah toe
21
*en*ang dan di %awah 'rest *en*ang 0ses!ai dengan tinggi !ka air tanah
yang diinginkan pengg!na1#
2enent!an titik !ka air tanah di %awah 'rest dilak!kan dengan
per%andingan antara tinggi *en*ang dengan tinggi !ka air tanah yang
diinginkan 0Hw)H1, sedangkan titik !ka air tanah di %awah toe
ditent!kan se%esar setengah dari *arak antara 'rest dengan !ka air
tanah di%awahnya 0$a%ar 1,1#
2roses perhit!ngan adalah se%agai %erik!t "
- ?engan data tinggi *en*ang 0H1 dan data tinggi !ka air tanah yang
diinginkan 0Hw)H1 yang didapat dari inp!t data, aka *arak antara
'rest *en*ang dengan !ka air tanah di %awah 'rest dapat ditent!kan#
- Berdasarkan langkah se%el!nya, *arak toe *en*ang dengan !ka air
tanah di %awah toe dapat ditent!kan 0pada perhit!ngan ini adalah
se%esar setengah dari *arak antara 'rest ke !ka air tanah di %awah
'rest1#
- (arena koordinat toe dan 'rest telah diketah!i 0langkah f1, aka
koordinat setiap titik pada !ka air tanah di antara toe dan 'rest dapat
ditent!kan dengan per%andingan s!d!t segitiga# ?ala perhit!ngan
ini yang diperl!kan adalah koordinat titik !ka air tanah pada tengah
segen# ?iana koordinat titik tengah segen yang %eripit dengan
%idang gelin'ir telah ditent!kan 0langkah *1#
- (oordinat !ka air tanah pada tengah segen dapat ditent!kan
dengan per%andingan sisi endatar dan sisi tegak pada segitiga
se%agai %erik!t"
( )
( )
toe toe segen tengah
toe 'rest
toe 'rest
tanah air !ka
toe segen tengah
toe 'rest
toe 'rest
toe tanah air !ka
segen tengah ah !kaairtan
toe tanah air !ka
toe tanah air !ka
toe 'rest
toe 'rest
< B B
B B
< <
<
B B
B B
< <
< <
B B " ?iana
B B
< <
B B
< <
+

,
_

,
_

- Selan*!tnya !nt!k se!a segen ditent!kan *arak antara titik !ka


air tanah dengan dasar segen yang %eripit pada %idang gelin'ir#
9arak terse%!t didapatkan dengan eng!rangkan koordinat < !ka
22
air tanah dengan koordinat < dasar segen pada segen yang
%ersangk!tan#
o# 3a%!lasi 2erhit!ngan
Setelah se!a data yang diperl!kan dihit!ng, aka dilak!kan ta%!lasi
data !nt!k e!dahkan ter*adinya koreksi %ila ter*adi kesalahan, dan
sekalig!s diaks!dkan !nt!k eper!dah pengg!na dala
eahai langkah-langkah perhit!ngan yang dilak!kan 03a%el 11#
3a%el 1#
3a%!lasi 2erhit!ngan (eantapan 7ereng
S(@4
?(,
=
3?5
C
3?5
!
3+<,5 3E5 S8,
! . S8,
3+<,5
0 . =
3+<,5
*
3)@F0?
2
5
* . =
3+<,5
315 325 35 345 3"5 365 375 3#5 395 3105
1 2#2222 :#8--, ,#888- -1,#,61, -:#2,11 -:#8:62 2#2,68 :#:::: :#::::
2 2#2222 2#,-6- 9#6118 -6#--1: -:#1181 -1#:96- 2#2,68 8#12:- :#91-G
, 2#2222 ,#-91- 18#688G :#16G: :#::29 :#:82G 2#2,68 18#6191 ,#288G
8 2#2222 8#-6-G 18#6219 6#88G, :#1199 2#2,,1 2#2,68 22#-:86 -#::19
- 2#2222 -#2G,1 21#-:G, 1,#G:88 :#2,69 -#:9-- 2#2,68 2G#G,1: 6#1628
6 2#2222 -#69-6 2,#2,:G 2:#G2G, :#,-,9 8#2218 2#2,68 ,:#1:8- 6#6899
G 2#2222 -#G982 2,#689: 28#:98, :#8G:9 11#1,69 2#2,68 29#2G8, 6#-:6,
8 2#2222 -#-1G9 22#-:-G ,6#:1:: :#-8G9 1,#2,1G 2#2,68 28#62,8 -#8G19
9 2#2222 8#G,66 19#,192 88#82,G :#G:89 1,#6186 2#2,68 18#9-88 ,#,282
1: 2#6818 2#,298 11#2969 -6#8:-G :#8,,: 9#81:1 2#6-8G :#:::: :#::::
11
12
1,
18
1-
9A&7.H 61#:8GG
! G *.=
3+<,5
3! G
*=5
T',
3+<,5
0.= 2
3! G
*.=5
T', H
3+<,5

,
_


+
6
3an 3an
1
Se

[ ]

,
_


+
+
6
3an 3an
1
Se
tan %1 ! 05 % '

3115 3125 315 3145 31"5 / 315 I 3145


,#888- 1#626G ,#86,2 1#1168 8#,188
8#69-G 8#:-89 6#291, 1#:869 6#-868
11#8::: -#,1-9 G#--28 :#999: G#-8-:
1,#62:: 6#,-11 8#-8G6 :#968: 8#,1,1
1-#,888 G#1--8 9#,919 :#9-1- 8#9,6:
16#-8:8 G#G1,1 9#989- :#9888 9#8,9G
1G#182G G#99,8 1:#2,:2 :#9618 9#8,-2
1G#:,,9 G#98,: 1:#1G9- :#99,9 1:#11G2
1-#99-: G#8-86 9#69-: 1#:-G, 1:#2-:9
11#2969 -#26G8 G#9266 1#2::8 9#-188
2,
88#8-68
Keterangan :
(olo 011 E Segen 0input1
(olo 021 E 7e%ar segen 0%; 1, 0perhitungan pada langkah h1
(olo 0,1 E 3inggi segen 0h; 1, 0perhitungan pada langkah k1
(olo 081 E Berat Segen 05; ton1 E (olo 021 L kolo 0,1 L %o%ot isi 0input1
(olo 0-1 E 0R1, 0perhitungan pada langkah m1
(olo 061 E Sin , 0 E kolo 0-11
(olo 0G1 E 5# Sin 0ton1 E (olo 081 L (olo 061#
(olo 081 E '#% 0ton1 E kohesi 0input1 L (olo 021
Catatan" 1 kg)'
2
E 1: ton)
2

(olo 091 E 3egangan pori 0!; kg)'
2
1 E %o%ot isi air L !ka air tanah
0perhitungan langkah n1
Catatan " %o%ot isi air E 1 ton)
,
(olo 01:1 E ! # % 0ton1 E (olo 091 L (olo 021
(olo 0111 E 5 O !#% 0ton1 E (olo 081 O (olo 01:1
(olo 0121 E 05 O !#%1 3an V 0ton1 E (olo 0111 L 3an S!d!t $eser 0input1
(olo 01,1 E '#% I 05 O !#%1 3an V 0ton1 E (olo 081 I (olo 0121
(olo 0181 E

,
_


+
6
3an 3an
1
Se

Catatan " E kolo -


E s!d!t geser dala 0input1
6 E 6aktor keaanan 0untuk awal perhitungan
digunakan angka 1
(olo 01-1 E
[ ]

,
_


+
+
6
3an 3an
1
Se
tan %1 ! 05 % '

E (olo 01, 1 L (olo 0181


p# 3rial and error 0SolNer1
Bent!k !! persaaan Bishop adalah "
[ ]
6
3an 3an
1
Se'
tan !#%1 - 05 '#%
Sin 5
1
6


+
+

?ari 3a%el 1 di atas,


Sin 5
telah dihit!ng 0(olo G1, deikian *!ga
[ ]
6
3an 3an
1
Se'
tan !#%1 - 05 '#%

+
+

0(olo 1-1# ?engan


e%agikan *!lah pada kolo 01-1 dengan *!lah pada kolo 0G1,
aka akan didapatkan nilai 6aktor (eaanan 061# >ilai 6 yang
28
dig!nakan pada perhit!ngan kolo 01-1 har!s saa dengan nilai 6 yang
dihasilkan dari pe%agian *!lah kolo 01-1 dengan *!lah kolo 0G1#
(arena pada perhit!ngan kolo 01-1 awalnya dig!nakan nilai 6 E 1,
aka %ila 6 hasil pe%agian *!lah kolo 01-1 dan *!lah kolo 0G1
tidak saa, aka perhit!ngan kolo 01-1 di!lang ke%ali dengan
engg!nakan nilai 6 yang %ar! didapatkan# ?eikian proses
peng!langan 0iteration1 ter!s dilak!kan hingga selisih nilai 6 yang
dig!nakan pada perhit!ngan kolo 01-1 dan nilai yang didapat tidak le%ih
dari :,::1#
2ada 2rogra &i'rosoft /L'el, proses peng!langan 0iteration1 ini dapat
dilak!kan dengan tersedianya fasilitas .dd-@ns SolNer# Cara
engaktifkan .dd-@ns ini adalah dengan eng-klik en! 3ools
selan*!tnya eilih .dd-@ns dan dilan*!tkan dengan e%eri tanda
'he'k pada pilihan solNer# Se'ara otoatis /L'el akan enginstall .dd-
@ns terse%!t !nt!k dapat dig!nakan#
2-

Anda mungkin juga menyukai