GENESA MINERAL
GENESA MINERAL
Genesa mineral adalah lingkungan pembentukan atau pengendapan dimana suatu mineral terbentuk. Terdapat 3 jenis lingkungan pembentukannya yaitu sebagai berikut. A. Lingkungan Magmatik Lingkungan ini mempunyai karakter yang sangat khas, yaitu memiliki tekanan dan temperatur yang sangat tinggi, dan tentunya sangat berhubungan dengan aktivitas magma. Berdasarkan keterjadiannya, lingkungan magmatik ini dibagi menjadi empat tipe, yaitu Batuan beku, Pegmatit, Deposit hidrotermal, dan Deposit mata air panas. 1. Batuan Beku Tersusun atas mineral-mineral yang sederhana. Terdapat 7 kelompok mineral yang terdapat pada batuan beku, yaitu : kelompok kuarsa, feldspar, feldspatoid, piroksen, hornblende, biotit, dan olivin. Berdasarkan kandungan SiO2 nya, batuan beku dibedakan menjadi 4 jenis. Batuan beku asam yang mengandung lebih dari 65% silika, ex: Granit. Batuan beku menengah (intermediate) yang mengandung silika antara 53%-65%, ex: Diorit, Syenit. Batuan beku basa dengan kandungan silika antara 45%-53%, ex: Gabbro. Batuan beku ultrabasa yang mengandung silika <45%, ex: Dunit, Peridotit. Salah satu contoh genesa batuan beku adalah Diorit merupakan batuan hasil terobosan batuan beku (instruksi) yang terbentuk dari hasil peleburan lantai samudra yang bersifat mafic pada suatu subduction zone, biasanya diproduksi pada busur lingkaran volkanis, dan membentuk suatu gunung didalam cordilleran ( subduction sepanjang tepi suatu benua, seperti pada deretan Pegunungan). Terdapat emplaces yang besar berupa batholith mengantarkan magma sampai pada permukaan untuk menghasilkan gunung api gabungan dengan lahar andesite. 2. Pegmatit dan Urat-Urat Hidrotermal Pegmatit terbentuk dari cairan silikat sisa proses kritalisasi yang mengandung alkali, alumunium, air dan zat volatil. 3. Deposit Hidrothermal
4. Deposit Air Panas dan Fumarol Deposit air panas adalah hydrothermal yang mencapai permukaan. Mineralnya dalah Silika Opal, Sulfur, dan Sulfida.
B. Lingkungan Sedimen Proses sedimentasi merupakan proses pengendapan material hasil erosi. Terdapat proses pelapukan yang dapat menyebakan perubahan pada mineral-mineralnya. Pada umumnya berlangsung proses oksidasi akibat pengaruh interaksi dengan atmosfer. Lingkungan sedimen berdasarkan stabilitas mineralnya dibagi menjadi : 1. Resistat Berupa endapan yang tersusun atas mineral yang tahan terhadap pelaukan sehingga tidak ada perubahan. Salah satu mineral yang dikenal paling tahan terhadap pelapukan adalah Kuarsa [SiO2] 2. Hidrolisat Merupakan mineral-mineral yang mengalami sedikit dekomposisi kimia. Biasanya mineral lempung berupa Aluminosilikat Hidrat. 3. Oksidat Berupa endapan hidroksida feri. Contoh mineralnya adalah Gutit [HFeO2], Hematit [Fe2o3], Manganit [MnO(OH)] dan Psilomelane [(Ba,H2O)2Mn5O10]. 4. Reduzat Terbentuk karena proses reduksi sehingga kekurangan oksigen. Contoh mineral yang terbentuk adalah Sulfur [Cu], Pirit dan Markasit. 5. Presipitat Berupa endapan yang berhubungan dengan berbagai aktivitas organisme yang mensekresi gamping. Biasanya mengandung karbonatan. Contoh mineralnya adalah Fosforit yang digunakan sebagai sumber pupuk fosfat. Air laut di bagian dasar samudera sangat jenuh oleh fosfat kalsium, dan karena terjadi perubahan pada kondisi fisik-kimianya, walaupun hanya sedikit akan menyebabkan fosforit terpresipitasi. Bila sedimentasi dari bahan-bahan lainnya lebih sedikit, maka akan terbentuk lapisan fosforit yang lebih murni. 6. Evaporit Terbagi menjadi endapan evaporit marin yang terbentuk dari penguapan air laut dan endapan evaporit non marin yang terbentuk akibat penguapan danau garam di daratan.
C. Lingkungan Metamorfik Lingkungan ini berada jauh di permukaan bumi dengan suhu dan tekanan yang sangat tinggi sehingga terjadi rekristalisasi. Faktor utama yang mengatur derajat metamorfisme adalah suhu. Derajat metamorfisme dapat diketahui dengan mineraloginya. Contohnya, Biotit adalah mineral yang paling umum di batuan metamorf, namun tidak ditemukan di metamorf yang berderajat rendah, dan digantikan dengan Muskovit dan Khlorit. Hidrothermal adalah larutan sisa magma yang bersifat aqueous sebagai hasil differensiasi magma. Kaya akan logam-logam yang relatif ringan, dan merupakan sumber terbesar (90%) dari proses pembentukan endapan. Berdasarkan cara pembentukan endapan, dikenal dua macam endapan hidrothermal, yaitu : 1. 2. Cavity filing, mengisi lubang-lubang ( opening-opening ) yang sudah ada di dalam batuan. Metasomatisme, mengganti unsur-unsur yang telah ada dalam batuan dengan unsur-unsur baru dari larutan hidrothermal.
Daftar Pustaka
Dill, H.G. (2010). "The "chessboard" classification scheme of mineral deposits: Mineralogy and geology from aluminum to zirconium.". Earth-Science Reviews. Lidgen, W,.1933,Mineral Deposits, 4th. Ed., New York, McGraw-Hill White, A.J.R, 2001. Water, restite and granite mineralisation. Australian Journal of Earth Sciences. http://bosstambang.com/Geology/genesa-minerals.html http://en.wikipedia.org/wiki/Ore_genesis http://franklin-sterlinghill.com/dunn/ch12/special_features.stm http://jurtek.akprind.ac.id/sites/default/files/163-171_Wiwiek_stivie%20_1_1.pdf http://pendientedemigracion.ucm.es/info/somosagu/sites/default/files/Clay_min_Somo07.pdf http://www.cps-amu.org/sf/notes/m7-1-1.htm http://www.hgeodill.de/Map-Chessboard-classification-scheme.htm