Anda di halaman 1dari 7

BAB I

Definisi Gunungapi
Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya
cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Material yang dierupsikan ke
permukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung.
Gunungapi diklasifikasikan berdasarkan dua sumber erupsi yaitu erupsi pusat dan
erupsi samping. Erupsi pusat adalah erupsi yang keluar melalui kawah utama dan erupsi
samping, erupsi yang keluar dari lereng tubuhnya. Erupsi samping dapat dibedakan sebagai
erupsi celah dan esrupsi eksentrik. Erupsi samping adalah erupsi yang muncul pada
retakan/sesar dapat memanjang sampai beberapa kilometer. Erupsi eksentrik adalah erupsi
samping tetapi magma yang keluar bukan dari kepundan pusat yang menyimpang ke samping
melainkan langsung dari dapur magma melalui kepundan tersendiri.
Istilah gunungapi ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice
volcanoes atau gunungapi es dan mud volcanoes atau gunungapi lumpur. Gunungapi es biasa
terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunungapi lumpur dapat
kita lihat di daerah Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang populer sebagai Bledug Kuwu.
Gunungapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunungapi yang paling dikenali
adalah gunungapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire).
Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
Gunungapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunungapi
yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak
aktif atau mati. Gunungapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi
aktif kembali.
Gunungapi juga terbentuk di kedalaman laut di punggungan tengah samudera. Di
sepanjang pegunungan di tengah lautan, lapisan kerak bumi menjadi tipis dan lemah. Magma
yang muncul keluar kemudian membentuk barisan gunungapi. Tetapi, tidak semua gunungapi
terbentuk pada pertemuan lempeng. Pulau Komodo di Flores NTT adalah contoh salah satu

pula vulkanis yang ada di Indonesia. Pulau vulkanis merupakan puncak dari gunungapi yang
terletak di dasar samudera.

Keterjadian Gunungapi
Gunungapi terbentuk sejak jutaan tahun lalu hingga sekarang. Pengetahuan tentang
gunungapi berawal dari perilaku manusia dan manusia purba yang mempunyai hubungan
dekat dengan gunungapi. Hal tersebut diketahui dari penemuan fosil manusia di dalam
endapan vulkanik dan sebagian besar penemuan fosil itu ditemukan di Afrika dan Indonesia
berupa tulang belulang manusia yang terkubur oleh endapan vulkanik. Sebagai contoh
banyak ditemukan kerangka manusia di kota Pompeii dan Herculanum yang terkubur oleh
endapan letusan G. Vesuvius pada 79 Masehi. Fosil yang terawetkan baik pada abu vulkanik
berupa tapak kaki manusia Australopithecus berumur 3,7 juta tahun di daerah Laetoli, Afrika
Timur. Penanggalan fosil dari kerangka manusia tertua, Homo babilis berdasarkan potassiumargon (K-Ar) didapat umur 1,75 juta tahun di daerah Olduvai. Penemuan fosil yang diduga
sebagai manusia pemula Australopithecus afarensis berumur 3,5 juta tahun di Hadar,
Ethiopia, dan penanggalan umur benda purbakala tertua yang terbuat dari lava berumur 2,5
juta tahun ditemukan di Danau Turkana, Afrika Timur. Perkembangan benda-benda purba
dari yang sederhana kemudian meningkat menjadi benda-benda yang disesuaikan dengan
kebutuhan sehari-hari, seperti pemotong, kapak tangan dan lainnya, terbuat dari obsidian
yang berumur Paleolitik Atas.
Pergerakan antar lempeng menimbulkan empat busur gunungapi berbeda :

Pemekaran kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikan


kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunungapi

tengah samudera
Tumbukan antar kerak, dimana kerak samudera menunjam di bawah kerak benua.
Akibat gesekan antar kerak tersebut terjadi peleburan batuan dan lelehan batuan ini
bergerak ke permukaan melalui rekahan kemudian membentuk busur gunungapi di

tepi benua.
Kerak benua saling menjauh satu sama lain secara horizontal, sehingga menimbulkan
rekahan atau patahan. Patahan atau rekahan tersebut menjadi jalan ke permukaan
lelehan batuan atau magma sehingga membentuk busur gunungapi tengah benua atau
banjir lava sepanjang rekahan.

Penipisan kerak samudera akibat pergerakan lempeng memberikan kesempatan bagi


magma menerobos ke dasar samudera, terobosan magma ini merupakan banjir lava
yang membentuk deretan gunungapi perisai.

Tipe Gunungapi
Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, kuat atau lemahnya
letusan dan tinggi tiang asap, gunungapi dibagi menjadi beberapa tipe erupsi:

Tipe Hawaiian, yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati basalt,
umumnya berupa semburan lava pijar, dan sering diikuti leleran lava secara simultan,

terjadi pada celah atau kepundan sederhana.


Tipe Strombolian, erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan lava
pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif di tepi

benua atau di tengah benua.


Tipe Plinian, merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma berviskositas tinggi
atau magma asam, komposisi magma bersifat andesitik sampai riolitik. Material yang

dierupsikan berupa batuapung dalam jumlah besar.


Tipe Sub Plinian, erupsi eksplosif dari magma asam/riolitik dari gunungapi strato,
tahap erupsi efusifnya menghasilkan kubah lava riolitik. Erupsi subplinian dapat

menghasilkan pembentukan ignimbrit.


Tipe Ultra Plinian, erupsi sangat eksplosif menghasilkan endapan batuapung lebih

banyak dan luas dari Plinian biasa.


Tipe Vulkanian, erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic sampai dasit,
umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah dan
sering disertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-retak. Material yang
dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan

samping berupa litik.


Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian, kedua tipe tersebut merupakan erupsi yang
terjadi pada pulau gunungapi, gunungapi bawah laut atau gunungapi yang berdanau
kawah. Surtseyan merupakan erupsi interaksi antara magma basaltic dengan air
permukaan atau bawah permukaan, letusannya disebut freatomagmatik. Freatoplinian
kejadiannya sama dengan Surtseyan, tetapi magma yang berinteraksi dengan air
berkomposisi riolitik.

Bentuk Gunungapi
Bentuk dan bentang alam gunung api, terdiri atas:

Bentuk kerucut, dibentuk oleh endapan piroklastik atau lava atau keduanya.
Bentuk kubah, dibentuk oleh terobosan lava di kawah, membentuk seperti kubah.
Kerucut sinder, dibentuk oleh perlapisan material sinder atau skoria.
Maar, biasanya terbentuk pada lereng atau kaki gunungapi utama akibat letusan

freatik atau freatomagmatik.


Plateau, dataran tinggi yang dibentuk oleh pelamparan leleran lava.

BAB II
Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya
cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Material yang dierupsikan ke
permukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung.
Istilah gunungapi ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice
volcanoes atau gunungapi es dan mud volcanoes atau gunungapi lumpur. Gunungapi es biasa
terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunungapi lumpur dapat
kita lihat di daerah Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang populer sebagai Bledug Kuwu.
Gunungapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunungapi yang paling dikenali
adalah gunungapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire).
Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, kuat atau lemahnya
letusan dan tinggi tiang asap, gunungapi dibagi menjadi beberapa tipe erupsi:

Tipe Hawaiian
Tipe Strombolian
Tipe Plinian
Tipe Sub Plinian
Tipe Ultra Plinian
Tipe Vulkanian
Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian

Bentuk dan bentang alam gunung api, terdiri atas:

Bentuk kerucut
Bentuk kubah
Kerucut sinder
Maar
Plateau

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah Si
    Makalah Si
    Dokumen11 halaman
    Makalah Si
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Makalah
    Makalah
    Dokumen9 halaman
    Makalah
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • GSDM
    GSDM
    Dokumen7 halaman
    GSDM
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Tugas Geodas
    Tugas Geodas
    Dokumen5 halaman
    Tugas Geodas
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1 Fi
    Tugas 1 Fi
    Dokumen6 halaman
    Tugas 1 Fi
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Makalah Si 2
    Makalah Si 2
    Dokumen10 halaman
    Makalah Si 2
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Tugas Geokimia
    Tugas Geokimia
    Dokumen3 halaman
    Tugas Geokimia
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Karto Kuliah 2
    Karto Kuliah 2
    Dokumen38 halaman
    Karto Kuliah 2
    Ammar Saifurrohman
    Belum ada peringkat
  • Tremolite
    Tremolite
    Dokumen3 halaman
    Tremolite
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen9 halaman
    Bab Ii
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Makalah Si
    Makalah Si
    Dokumen11 halaman
    Makalah Si
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Geologi Migas
    Geologi Migas
    Dokumen10 halaman
    Geologi Migas
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Mapping of Reservoir Properties
    Mapping of Reservoir Properties
    Dokumen1 halaman
    Mapping of Reservoir Properties
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen1 halaman
    Bab Iii
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Makalah Geothermal
    Makalah Geothermal
    Dokumen8 halaman
    Makalah Geothermal
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Facies Batubara
    Facies Batubara
    Dokumen33 halaman
    Facies Batubara
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Geologi Kelautan
    Geologi Kelautan
    Dokumen67 halaman
    Geologi Kelautan
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Gelombang Elastis
    Gelombang Elastis
    Dokumen20 halaman
    Gelombang Elastis
    Guntara Denovan
    100% (2)
  • Kegiatan Geomorfologi Dan Tektonik Di Jabar1
    Kegiatan Geomorfologi Dan Tektonik Di Jabar1
    Dokumen11 halaman
    Kegiatan Geomorfologi Dan Tektonik Di Jabar1
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • UTS Filsafat2013
    UTS Filsafat2013
    Dokumen2 halaman
    UTS Filsafat2013
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Makalah Ti
    Makalah Ti
    Dokumen10 halaman
    Makalah Ti
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • BAB 2-Pola Aliran
    BAB 2-Pola Aliran
    Dokumen11 halaman
    BAB 2-Pola Aliran
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • SoalTI UAS2013
    SoalTI UAS2013
    Dokumen4 halaman
    SoalTI UAS2013
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • 2 Pengantar Petrologi
    2 Pengantar Petrologi
    Dokumen7 halaman
    2 Pengantar Petrologi
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Genesa Mineral
    Genesa Mineral
    Dokumen5 halaman
    Genesa Mineral
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • UAS Geostataaaaaa
    UAS Geostataaaaaa
    Dokumen3 halaman
    UAS Geostataaaaaa
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • 2 - Populasi Dan Sampel
    2 - Populasi Dan Sampel
    Dokumen14 halaman
    2 - Populasi Dan Sampel
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat
  • Perkuliahan Ke-7 Bivalvia
    Perkuliahan Ke-7 Bivalvia
    Dokumen23 halaman
    Perkuliahan Ke-7 Bivalvia
    Maulana Khalilullah Ibrahim
    Belum ada peringkat
  • Museum Geologi
    Museum Geologi
    Dokumen3 halaman
    Museum Geologi
    Guntara Denovan
    Belum ada peringkat