Anda di halaman 1dari 8

SEKILAS TENTANG ADEM ATI PROGRAM SANGGAR MEDITASI & TANAMAN OBAT ADEM ATI

BIOGRAFI PENDIRI LEMBAGA SANGGAR MEDITASI & TANAMAN OBAT ADEM ATI H. Rizki Joko Sukmono, SH Kelahiran Jakarta 1970 Putra dari Bapak H. R. Gunawan Wibisono (Alm) dan Kusjati. Ayahnya yang bernama H. R. Gunawan adalah Mantan Wartawan Istana yang aktifitas terakhirnya berprofesi sebagai Dosen Bahasa Inggris di suatu Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta (Indonesia College), sedangkan Ibunya Ny. Kusjati yang berdarah keturunan Melayu (Johor Malaysia) dan Keturunan Cina (Syekh = TAN). Sejak kecil ia sangat akrab dengan ramuan tradisional, yang dikenalkan oleh embahnya dan ibunya sendiri, terutama ramuan wajib yang diminumnya adalah kunir madu. Apalagi semenjak muda ia sangat menggemari olah raga seperti; Tenis meja, Sepak Bola, Basket, dan Seni Bela Diri, selepas berolah raga ia pasti mendoping dirinya sendiri dengan ramuan tradisional/jamu, agar staminanya pulih kembali. Semakin dewasa ia mendalami ilmu-ilmu Bela Diri Asli Indonesia Asli dan semua gurunya selalu mengajarkan ramuan tradisional yang cukup manjur, untuk pengobatan dan dalam selama berguru Rizki juga mengembangkan Keilmuan Meditasinya dalam bentuk pemahaman logis dengan pendekatan Ilmu Psikologi Modern yang ternyata sangat bermanfaat bagi pengobatan diri. Sehingga menurut Rizki ia sangat perlu memperdalam tentang keilmuan Meditasinya dan ramuan tradisional. Pemahaman dan pengembangan Ilmu Meditasinya dia kembangkan secara pendekatan Psikologi, yang ia pernah pelajari di Fakultas Psikologi Univ. Muhammadiyah Jember dan Ramuan tradisonal ia perdalam diawali dengan bertemu sahabatnya pada tahun 1999 Ir. Lukas dan Dr. Prapti Utami seorang pengobat herbal, yang menerangkan kehebatan Tanaman Obat Indonesia yang membuat Rizki semakin jatuh cinta untuk mempelajarinya dan bergabung dengan lembaga Tanaman Obat TOGA SEKAR UTAMI Pimp. Dr. Prapti Utami dan dilanjutkan dengan bergabungnya Rizki dengan Lembaga Pengembangan Profesional Tanaman Obat Indonesia Karyasari di Jakarta. Dan semenjak itu Rizki berkecimpung pada pendalaman kehebatan Tanaman Obat yang terus ia pelajari dan kembangkan serta sering mengadakan study banding pada lembaga-lembaga yang mengembangkan Tanaman Obat seperti Materia Medika Batu Malang , Merapi Farma Yogyakarta, Karyasari, Pameran, Seminar, dan mengisi ceramah-ceramah ilmiah tentang penggunaan Tanaman Obat Indonesia.

Tahun 2002, ia mendirikan Lembaga Holistiknya dengan nama Sanggar Meditasi & Tanaman Obat ADEM ATI , yakni melakukan pengobatan umum melalui pendekatan Medis, Psikologis dan Farmakognosia. Ternyata kiprah-nya mengembangkan Pengobatan Holistik ini semakin marak diterima masyarakat dengan melalui beberapa kegiatanya seperti: Pelatihan Seni Pemberdayaan Diri Meditasi ADEM ATI, Pelatihan Dokter Herbal, dan pengobatan umum yang dilakukan diklinik Tanaman Obatnya yang bernama Sanggar Meditasi Tanaman Obat ADEM ATI . Ramuan-ramuan yang dispesialkan hanya untuk pasiennya ternyata cukup mujarab dirasakanya. Dengan maraknya kegiatan-kegiatan Sanggar ADEM ATI yang diasuhnya, akhirnya ia mendirikan badan usaha yang bernama CV. ADEM ATI dan ia sendiri selaku direkturnya. CV.ADEM ATI yang bergerak pada jasa pelatihan, Pengobatan Tradisional, dan penjualan bahan baku ramuan-ramuan tradisional (Serbuk, ekstrak, kapsul dan godokan), ternyata juga semakin berkembang dengan usaha-usahanya. Dengan konsep ikut siap berpartisiasi menjadi Pelestari Tanaman Obat Indonesia CV. ADEM ATI juga melengkapi alat-alat tradisional Modern sebagai peran pembantu pengobatan herbalnya, seperti; Mesin Akupuntur, Bioenergi, Infra Merah dan Pijat. Semua yang dilakukan CV.ADEM ATI semata-mata dalam rangka ikut serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan aksi-aksi sosialnya. Atas nama Bangsa dan Negara, semoga kita bisa tampil dinegeri sendiri dengan mengangkat kembali nilai-nilai luhur Nenek Moyang kita, salah satunya adalah Memperkenalkan Tradisi Pengobatan Tanaman Obat Indonesia. Bergabunglah bersama Clinic Parapsikologi & Herbal ADEM ATI. www.masrizkiku.com

PROPOSAL KERJA SAMA PENEYELENGGARAAN TRAINING ADEM ATI PROGRAM


PENDAHULUAN Kemajuan teknologi membuat manusia dituntut untuk mengembangkan ketrampilan dan kemampuannya. Tuntutan tersebut mengakibatkan karyawan mengalami stres kerja. Perkembangan ekonomi yang cepat, perampingan perusahaan, PHK, merger dan bangkrutnya beberapa perusahaan sebagai akibat dari krisis yang berkepanjangan telah menimbulkan dampak yang sangat merugikan bagi ribuan bahkan jutaan tenaga kerja. Banyak juga sudah penelitian yang menemukan adanya kaitan sebab-akibat antara stres dengan penyakit, seperti jantung, gangguan pencernaan, darah tinggi, maag, alergi dan beberapa penyakit lainnya. Peneliti di sini menggunakan metode meditasi untuk membantu subjek mengatasi stress kerjanya sehingga dampak dari stres kerja yang dialami oleh para karyawan dapat diatasi dengan baik. Pada dasarnya semua pihak baik pemerintah, guru, dosen, mahasiswa dan seluruh komponen masyarakat, mempunyai peranan yang besar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, karena semakin kita tak peduli dengan itu, maka dampak yang

ditimbulkannya dapat kita rasakan sekarang, budaya konsumerisme bangsa, meningkatnya pengangguran dan kriminalitas, selanjutnya bangsa ini akan tergilas oleh arus globalisasi yang sedemikian kompleks. Hadirnya suatu Lembaga ADEM ATI yang terkenal dengan Trainingnya yang bernama ADEM ATI PROGRAM (A2P) merupakan aset intelektual bangsa yang harus kita manfaatkan untuk kepentingan masyarakat, beberapa karya itulah yang mencerminkan tingkat kapasitas intelektual bangsa ini. Semakin berkualitas karya maka semakin tinggi pula tingkat mutu intelektual bangsa, demikian juga sebaliknya. Berkembangnya ilmu pengetahuan tak luput dari herarki yang berkelanjutan, apa yang terjadi jika setiap kali kita ingin menggali dan meneliti tentang hal tertentu yang sebenarnya telah ada namun kita memulainya dari nol, tentunya perkembangan ilmu pengetahuan akan menjadi sangat lambat karena setiap generasi hanya akan mengulang-ulang sesuatu yang sudah ada sebelumnya. Disinilah kelemahan kita. ADEM ATI merupakan lembaga konsultan manajemen pengembangan Kesehatan Mental dan Kepribadian, melalui Pelatihan Meditasi Khas. Lembaga kami merupakan badan usaha/perusahaan CV. ADEM ATI JEMBER yang bergerak pada bidang Pembinaan Mental (Mental Health) serta Pelestarian Herbal atau Tanaman Obat Indonesia. Lembaga ini didirikan oleh H. Rizki Joko Sukmono, SH. Beliau adalah seorang Penulis, Pemerhati, Praktisi dunia Parapsychology, Pendekar Bela DIri MAENPO, Meditasi dan Tanaman Obat Indonesia. Dengan berbekal pengalaman diharapkan ADEM ATI dapat memberikan solusi dan kontribusi bagi pengembangan kompetensi pribadi dan pengembangan dunia usaha. ADEM ATI PROGRAM merupakan Training Natural Stress Reduction yang telah diselenggarakan dibeberapa Kota di Indonesia dan telah diselenggarakan dibeberapa negara seperti Australia, Malaysia, Singapore, Netherlands dan Brunei. Kelebihan dari metode training ADEM ATI development center : Materi Materi yang diberikan dalam training ini bukan sekedar teori namun sudah terbukti dan diterapkan di beberapa perusahaan di Indonesia. Flexible Dengan metode belajar melalui internet, setiap orang dapat menentukan sendiri waktu yang tepat untuk belajar. Kemampuan seseorang dalam menyerap materi juga berbeda beda sehingga setiap orang bisa menentukan sendiri waktu yang dibutuhkan untuk menyerap seluruh materi yang ada. Parameter keberhasilan Metode pelajaran kami memberikan pre test dan post test mental sehingga setiap peserta dapat mengetahui kemajuan pada dirinya. Harga terjangkau Dengan misi menyebar luaskan pengetahuan untuk pengembangan pribadi dan dunia usaha di Indonesia, maka kami menyelengarakan training dengan kualitas terbaik namun dengan harga yang sangat terjangkau. Jauh dibawah yang harus anda bayarkan pada saat mengikuti training off-line dimana anda untuk mendapatkan materi yang sama harus membayar lebih dari 10 kali lipat.

ADEM ATI berasal dari bahasa jawa, yang artinya Ketenangan Hati. Sesuai dengan namanya, ADEM ATI didirikan dengan misi untuk menyebarkan ilmu pengetahuan, khususnya di Indonesia untuk pengembangan kemampuan holistik Kesehatan Mental Pribadi dan Pengembangan dunia usaha melalui pendekatan spiritual, medis & psikologis dalam bentuk pelayanan Produk Herbal dan Jasa. A. Latar Belakang Abad 21 ini perubahanperubahan yang terjadi dalam lingkungan kerja akibat pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi intensitasnya amat tinggi sehingga dengan perkembangan zaman yang terus berubah manusia dari waktu ke waktu dituntut untuk terus berkembang. Tuntutan ini tampak dalam usaha yang dilakukan manusia untuk mencukupi kebutuhankebutuhannya. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan hidup, yang mana merupakan kegiatan utama manusia adalah dengan bekerja. Pekerjaan menguasai sebagian besar hidup kita baik dalam hal waktu maupun dalam hal urutan kepentingan yang kita tempatkan baginya. Pekerjaan merupakan sumber utama harga diri, lewat pekerjaan kita mengenal orang. Pekerjaan juga merupakan sumber kepuasan dan tantangan yang sangat besar. Akan tetapi pekerjaan bisa mengandung unsurunsur perusak yang potensial. Kemajuan teknologi membuat manusia dituntut untuk mengembangkan ketrampilan dan kemampuannya. Tuntutan tersebut mengakibatkan karyawan mengalami stres kerja. Perkembangan ekonomi yang cepat, perampingan perusahaan, PHK, merger dan bangkrutnya beberapa perusahaan sebagai akibat dari krisis yang berkepanjangan telah menimbulkan dampak yang sangat merugikan bagi ribuan bahkan jutaan tenaga kerja. Mereka harus rela dipindahkan ke bagian yang sangat tidak mereka kuasai dan tidak tahu berapa lama lagi mereka akan dapat bertahan atau dipekerjakan. Selain itu mereka harus menghadapi bos baru, pengawasan yang ketat, tunjangan kesejahteraan berkurang dari sebelumnya dan harus bekerja lebih lama dan lebih giat demi mempertahankan status sosial ekonomi keluarga. Para pekerja di setiap level mengalami tekanan dan ketidakpastian. Situasi inilah yang seringkali memicu terjadinya stres kerja. Dalam hubungannya dengan pekerjaan atau profesi yang ditekuni setiap orang memiliki kemampuan berbeda untuk menyangga beban pekerjaannya. Interaksi manusia sebagai pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan kerja menyebabkan efek positif ataupun efek negatif. Sikap positif terhadap pekerjaan membuat karyawan menganggap stresor dari pekerjaan sebagai suatu yang memberikan manfaat baginya sehingga dapat memperlemah terjadinya stres namun, sebaliknya bila karyawan tidak mampu menghadapi stresor dari pekerjaan makan hal tersebut akan membuat karyawan mengalami stres. Charles dan Sharason (1988, hal 29) menjelaskan bahwa stres kerja terjadi ketika kemampuan individu tidak seimbang atau tidak sesuai dengan tuntutan dalam lingkungan pekerjaannya. Stres dalam pekerjaan menimbulkan konsekuensi yang bermacammacam jenisnya, baik berupa akibat kognitif, fisiologis maupun keorganisasian. Akibat kognitif dari stres antara lain adalah ketidakmampuan mengambil keputusan yang sehat, kurang konsentrasi, sangat peka terhadap kecaman dan rintangan mental. Akibat fisiologis dari stres antara lain adalah tekanan darah naik, mulut kering, berkeringat dan sebagainya. Akibat keorganisasian dari stres antara lain adalah kemangkiran, produktivitas rendah, ketidakpuasan kerja,

menurunnya ketertarikan dan loyalitas terhadap organisasi (Gibson, Ivancevich dan Donnely, 1988). Menurut Penelitian Beker dkk (1987), stres yang dialami oleh seseorang akan merubah cara kerja sistem kekebalan tubuh. Para peneliti ini juga menyimpulkan bahwa stres akan menurunkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit dengan cara menurunkan jumlah fighting desease cells. Akibatnya, orang tersebut cenderung sering dan mudah terserang penyakit yang cenderung lama masa penyembuhannya karena tubuh tidak banyak memproduksi selsel kekebalan tubuh, ataupun sel-sel antibody banyak yang kalah. Dua orang peneliti yaitu Plaut dan Friedman (1981) berhasil menemukan hubungan antara stres dengan kesehatan. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa stres sangat berpotensi mempertinggi peluang seseorang untuk terinfeksi penyakit, terkena alergi serta menurunkan system autoimmune-nya. Selain itu ditemukan pula bukti penurunan respon antibody tubuh di saat mood seseorang sedang negatif, dan akan meningkat naik pada saat mood seseorang sedang positif. Peneliti yang lain yaitu Dantzer dan Kelley (1989) berpendapat tentang stres dihubungkan dengan daya tahan tubuh sehingga rentan terhadap serangan penyakit. Satu unsur penting dalam sistem kekebalan tubuh adalah sel pembunuh alami yang berfungsi mencari dan menghancurkan sel kanker. Stres menekan respon kekebalan tubuh kita, termasuk sel pembunuh, dan ini mengakibatkan sel kanker berkembang biak tak terkendali dan merusak seluruh jaringan tubuh. Banyak juga sudah penelitian yang menemukan adanya kaitan sebabakibat antara stres dengan penyakit, seperti jantung, gangguan pencernaan, darah tinggi, maag, alergi dan beberapa penyakit lainnya. Dampak dari stres kerja dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu dampak positif dan dampak negatif. Menurut Gibson, Ivancevich, dan Donnelly (1985) mengatakan bahwa dampak positif stres kerja adalah peningkatan harga diri, peningkatan inspirasi untuk menikmati kehidupan yang lebih baik, dan menjadi rangsangan untuk giat bekerja. Adapun menurut Braham (1990), ada empat macam bentuk kelompok simptom yang merupakan indikasi munculnya dampak negatif dari stres kerja, yaitu: a. Gejala fisik, dapat berupa munculnya keluhan sakit kepala, gangguan tidur, kelelahan, sembelit, diare, peningkatan tekanan darah, ketegangan otot (terutama di leher dan bahu), penurunan nafsu makan. b. Gejala emosional, berupa kecemasan, depresi, perubahan suasana hati, mudah marah, gugup, self esteem yang rendah, agresi, apatis, frustasi. c. Gejala intelektual, berupa kurang dan sulit berkonsentrasi, keterpakuan pada satu ide, melamun yang berlebihan, produktivitas menurun dan tidak mampu mengambil keputusan. d. Gejala interpersonal, berupa pengasingan diri dari rekan sekerja, mendiamkan orang lain, mempersalahkan orang lain, kehilangan kepercayaan terhadap orang lain, sikap defensif Dari hasil survei yang pernah dilakukan oleh peneliti didapatkan data pekerja yang mengalami stres kerja yang cukup sebanyak 11 orang. Kebanyakan subjek mengalami stres kerjanya diakibatkan oleh beban pekerjaan yang berlebihan sehingga dampak

dari stres kerja tersebut adalah banyak pekerjaan yang tidak dapat diselesaikannya dengan tepat waktu, dalam hubungannya dengan rekan kerja juga mengalami gangguan seperti subjek tidak ingin diajak bicara, marah, tegang dan sulit untuk berkonsentrasi pada pekerjaannya. Sebagaian dari subjek mengatasinya dengan cara makan yang lebih banyak dari biasanya, menyediakan obat sakit kepala untuk diminum sewaktu-waktu bila merasa stres, mendengarkan musik untuk menghibur diri atau bahkan terkadang subjek tidak melakukan apa-apa sehingga mereka hanya mendiamkan saja sehingga subjek sehingga subjek tetap saja merasakan stres dari pekerjaannya dan tampaknya subjek belum menemukan cara yang tepat untuk mengatasinya, padahal banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi stres kerja antara lain dengan melakukan olah raga, tidak merokok, memanfaat waktu liburan atau cuti, mengkonsumsi multivitamin, menghindari minuman keras, melakukan pijatan pada tubuh, relaksasi, memanfaatkan aromaterapi, meditasi, melakukan diet seimbang, waktu tidur yang cukup dan teratur atau mempertimbangkan untuk melakukan konseling. Peneliti di sini menggunakan metode meditasi untuk membantu subjek mengatasi stres kerjanya sehingga dampak dari stres kerja yang dialami oleh para karyawan dapat diatasi dengan baik. Istilah yang diterapkan pada Training ADEM ATI PROGRAM ini adalah meditasi khas yang dikemas dengan cara modern dengan pendekat medis & psikologi. Dalam kehidupan sehari-hari terlihat banyak pekerjaan yang dilakukan dengan bermeditasi tanpa disadari, misalnya memusatkan pada saat menonton televisi atau asyik membaca buku. Akan tetapi kegiatan diatas bukan merupakan kegiatan meditasi karena dilakukan secara tidak sadar. Menurut Suryani (1996), meditasi adalah suatu proses pemusatan perhatian yang menyebar menjadi satu perhatian yang dilakukan secara sadar. Seseorang yang melakukan meditasi, maka organ-organ tubuh, sel-sel tubuh dan semua zat yang ada dalam tubuh akan mengalami homestatis, bergerak dalam keadaan seimbang dan bekerja dalam keadaan teratur. Semua alat-alat tubuh akan berfungsi semaksimal mungkin dengan pengeluaran tenaga seminimal mungkin. Menurut Galbraith (1997) bahwa stres mempengaruhi tubuh dan pikiran sehingga apapun yang mempengaruhi pikiran akan mempengaruhi tubuh juga orang-orang yang mengalami stres yang diakibatkan oleh pekerjaannya yang menumpuk atau yang melebihi kapasitas kemampuannya maka reaksi yang terjadi pada tubuh adalah naiknya denyut nadi dan tekanan darah, nafas menjadi lebih cepat, telinga, mata dan hidung menjadi lebih peka. Perubahan ini diakibatkan oleh bekerjanya hormon stres yang dilepas ke dalam aliran darah pada saat itu sedangkan respon yang terjadi pada pikiran adalah selalu berpikiran negatif sehingga menyebabkan perasaan cemas, waswas, khawatir dan juga kesulitan untuk berpikir positif. Jika respon stres berlangsung dalam waktu lama atau sering terjadi maka akan timbul berbagai gejala tidak nyaman seperti otot-otot menjadi tegang, sulit tidur, sakit kepala, gangguan pencernaan, lelah dan lemas, sakit maag dan juga berdampak pada gejala emosional, intelektual dan interpersonal seperti perubahan suasana hati seperti mudah marah, gugup, apatis, frustasi, sulit berkonsentrasi, produktivitas menurun, tidak mampu mengambil keputusan yang tepat, mengasingkan diri dari rekan kerja, kehilangan kepercayaan terhadap orang lain. Dalam menghadapi stres ini terutama stres yang diakibatkan oleh pekerjaan meditasi relaksasi merupakan salah satu cara yang baik untuk mengatasi stres kerja tersebut

dengan bermeditasi relaksasi dapat menimbulkan perubahan fisiologis yang disebut sebagai respon relaksasi, yaitu integrasi respon mind-body yaitu menurunnya pemakaian oksigen, denyut jantung, pernafasan, tekanan darah, resistensi kulit meningkat (Suryani, 1996). Ketenangan yang dihasilkan dari meditasi relaksasi ini adalah pikiran menjadi lebih tenang dan terkendali sehingga perasaan buruk seperti marah, cemas, khawatir dapat diatasi dan dalam melakukan pekerjaan dapat lebih berkonsentrasi. Dalam suatu penelitian di San Fransisco Medical Centre, University of California, telah menemukan bahwa praktek meditasi ini dapat menjinakkan amigdala, yakni suatu wilayah otak yang merupakan pusat ingatan rasa takut. Mereka menemukan bahwa, Buddhis yang bersungguh-sungguh, yang bermeditasi secara teratur, lebih kecil kemungkinan mengalami shock, putus asa, kaget atau marah dibandingkan orang lain. Dalam sebuah penelitian terpisah para ilmuwan di University of Wisconsin di Madison, menggunakan teknik scanning baru untuk menyelidikan aktivitas otak pada sekelompok Buddhis. Penelitian ini mengisyaratkan bahwa orang-orang ini lebih mungkin mengalami emosi positif. Tidak ada data yang pasti berapa banyak perusahaan yang telah menambahkan meditasi dalam daftar manfaat yang diberikan pegawainya. The National Institute for Occupational Safety & Health mendapatkan bahwa penyakit-penyakit yang berkaitan dengan stres telah membebani perusahaan-perusahaan sebesar $ 200 milyar setahun dalam bentuk peningkatan absensi, keterlambatan, dan tingginya turnover pegawai berbakat atau berprestasi. Antara 70% sampai 90% dari kunjungan rumah sakit pegawai berkaitan dengan stres. Mereka terkesima dengan penemuan, dari the national institute of health, the university of masaachusetts, and the mind/body medical institute di Harvard University mengatakan bahwa meditasi meningkatkan kualitas yang dibutuhkan perusahaan dari pegawainya: penurunan aktivitas gelombang otak, peningkatan kemampuan intuitif, konsentrasi yang lebih baik dari para pegawainya. B.Batasan Masalah Dampak stres kerja yang dialami oleh karyawan seperti otot-otot menjadi tegang, sulit tidur, sakit kepala, gangguan pencernaan, lelah dan lemas, sakit maag dan juga berdampak pada gejala emosional, intelektual dan interpersonal seperti perubahan suasana hati seperti mudah marah, gugup, apatis, frustasi, sulit berkonsentrasi, produktivitas menurun, tidak mampu mengambil keputusan yang tepat, mengasingkan diri dari rekan kerja, kehilangan kepercayaan terhadap orang lain dan peneliti juga ingin mengetahui pengaruh meditasi relaksasi ini mampu menurunkan tingkat dampak stres kerja yang dialami oleh para karyawan dengan cara membandingkan taraf dampak stres kerja yang dialami subjek antara sebelum dan sesudah melakukan meditasi. Sampel yang digunakan adalah para karyawan perempuan yang mengalami stres kerja. C.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan di atas maka rumusan permasalahannya adalah Apakah ada pengaruh antara meditasi terhadap dampak stres kerja? D.Tujuan Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka kerja sama penyelenggaraan Training A2P ini, bertujuan untuk melihat sejauh mana manfaat meditasi dalam

menurunkan dampak stres yang dihadapi oleh pekerja sehingga para karyawan atau pekerja dapat melakukan sendiri usaha untuk menurunkan dampak stress yang dialaminya tanpa harus tergantung pada orang lain dan hal-hal lain yang berada di luar dirinya di dalam mengatasi dampak stres yang diakibatkan oleh pekerjaan. E.Manfaat Penelitian : 1.Bagi Karyawan : Dapat membantu mengatasi dampak stres kerja yang dialami oleh para karyawan sehingga para karyawan dapat melakukan aktivitas kerjanya secara maksimal. 2.Bagi Ilmu Pengetahuan : Dapat menambah pengetahuan mengenai manfaat melakukan meditasi dalam mengatasi dampak stres kerja. 3.Bagi Masyarakat : Dapat mengetahui bahwa meditasi dapat memberikan banyak manfaat baik secara fisik, mental, dan sosial.

BERGABUNGLAH BERSAMA KAMI Bagi Instansi Negeri atau Swasta yang berminat Menyelenggarakan ADEM ATI PROGRAM (Pemerintah Propinsi / Daerah, Bank, Perusahaan, Pabrik, Marketing, ... ) Hubungi Kantor Pusat ADEM ATI PROGRAM Jl. Langsep Raya No. 2 Jember Jawa Timur 68111 Indonesia Telp/Fax: (0331) 410918 HP. 081315312002

Anda mungkin juga menyukai